Rasanya tidak berlebihan jika investasi dimasukkan ke dalam item kebutuhan yang mesti dimiliki oleh setiap orang demi masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu, kamu perlu tahu kriteria investor agar bisa mengelola keuangan dengan cerdas, memilih instrumen yang sesuai profil risiko dan terhindar dari penipuan berkedok investasi.
Jumlah investor beberapa tahun belakangan ini naik pesat seiring makin membaiknya literasi keuangan di berbagai kalangan. Data terbaru dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per September 2022 jumlah investor yang ada di pasar modal menembus angka 9,77 juta investor.
Namun, di tengah kenaikan signifikan angka investor pasar modal ada keresahan yang muncul, yaitu soal hadirnya influencer di media sosial yang mengajak investor pemula untuk berinvestasi tanpa ada edukasi memadai. Pasalnya, masih banyak investor pemula yang terjebak mengambil keputusan investasi dari rekomendasi influencer tanpa melihat kondisi dan tujuan keuangan.
Inilah yang harus diperbaiki. Kamu harus tahu kriteria investor andal dan cerdas agar bisa menghindari hal demikian. Di sisi lain ketika kamu memiliki ilmu maka kamu bisa memilih instrumen investasi yang tepat serta mampu mengelola keuangan dengan baik.
Apa saja kriteria investor cerdas? Yuk, simak pembahasannya di bawah ini.
5 Kriteria Investor Cerdas
1. Tahu arah tujuan keuangan
Kriteria investor cerdas yang pertama adalah tahu ke mana arah tujuan keuangan.
Yup, sebelum memulai investasi kamu harus membuat tujuan keuangan. Untuk apa? Tujuan keuangan ini akan membawa kamu menuju ke kondisi yang ingin dicapai terkait keuangan di periode tertentu. Nah, dengan tujuan keuangan inilah arah investasi kamu akan jelas.
Berdasarkan time frame investasi dibagi atas dua yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Jangka panjang umumnya di atas lima tahun, misalnya menyiapkan dana pendidikan untuk pasca sarjana, dana darurat, dana pensiun dan lain-lain. Sedangkan jangka pendek misalnya ingin merenovasi rumah.
Setelah tahu tujuan keuangan jangka panjang dan pendek, kamu bisa menentukan berapa besar dana yang ingin dicapai dan berapa banyak disisihkan per bulan. Misalnya renovasi rumah 20 juta untuk tiga tahun lagi, maka per bulan kamu harus menyisihkan Rp 560rb.
2. Tidak FOMO
FOMO atau fear of missing out menjadi ‘tren’ di kalangan gen milenial dan gen Z. Sebenarnya ikut-ikutan ke hal positif dalam hal ini investasi sih tidak masalah. Yang menjadi masalah adalah ikut-ikutan tanpa ada landasan pengetahuan.
Kriteria investor cerdas harus memiliki pengetahuan. Sehingga ketika ada yang rekomendasi investasi X, tidak terburu-buru untuk ikutan tapi dianalisa terlebih dulu apakah ini cocok untuk kamu atau tidak.
Sayangnya yang ada sekarang ini, menjadi investor itu biar terlihat keren dan tidak ketinggalan tren. Akibatnya banyak yang membeli saham rekomendasi influencer A tanpa melihat fundamental perusahaan bahkan profil risiko sendiri. Bahkan ada yang tergiur dengan penipuan berkedok investasi hanya karena iming-iming imbal hasil yang besar.
3. Wajib menambah pengetahuan
Kaitan dengan poin ketiga, kriteria investor cerdas harus mau menambah pengetahuan. Jangan mudah puas ketika sudah mengikuti webinar investasi, membaca buku keuangan atau gabung di komunitas investor. Karena yang namanya pengetahuan itu harus terus diupdate.
Dengan belajar, kamu akan lebih paham tentang analisa fundamental dan teknikal. Tentu saja ini akan sangat memengaruhi strategi investasi yang akan kamu susun. Bahkan tidak menutup kemungkinan, kamu akan lebih mudah mengelola emosi ketika berada di pasar modal.
Ringkasnya seorang investor cerdas itu tahu apa yang dibeli.
4. Tidak mudah panik dan kalap dengan fluktuasi pasar modal
Kriteria investor cerdas berikutnya adalah tidak mudah panik serta kalap dengan fluktuasi yang terjadi di pasar modal. Pasalnya, di pasar modal harga saham itu fluktuatif yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi negara hingga fundamental perusahaan.
Salah satu contoh yang masih membekas ketika pandemi Covid-19 terjadi di awal tahun 2020. Saat itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menukik tajam hingga -5,09%. Kondisi ini membuat panik para investor. Efeknya? Terjadi aksi jual saham beramai-ramai oleh para investor di pasar modal.
Hal serupa bakal terjadi ketika harga saham mengalami kenaikan. Ada yang sibuk ingin menjual seluruh saham karena bisa mendapatkan imbal hasil yang lumayan besar.
Nah apabila kamu berada di kondisi demikian, sebaiknya bergerak rasional saja. Coba dianalisis lagi, apakah wajar harga saham turun dan naik dalam waktu singkat? Dan kembali lagi ke time frame investasi kamu.
Coba simak apa kata Kakanda Andhika Diskartes mengenai investasi yang aman ini.
5. Gunakan uang dingin
Sudah menjadi rahasia umum bahwa untuk melakukan investasi sebaiknya menggunakan uang dingin. Artinya kamu berinvestasi menggunakan uang yang tidak akan dipakai dalam jangka waktu tertentu maupun di keadaan darurat, sehingga kamu tidak akan merasa khawatir dengan kondisi keuangan.
Dan hindarilah berinvestasi menggunakan uang hasil pinjaman baik ke keluarga, teman maupun pinjol. Ini akan membuat kamu terbebani setiap bulan dan kamu juga tidak tahu bukan kapan akan mendapatkan imbal hasil terbaik dari investasi tersebut.
Jadi, dari lima kriteria investor cerdas di atas, apakah kamu termasuk salah satu di antaranya? Atau bahkan sudah memenuhi semua kriteria tersebut? Selamat berinvestasi!
Jangan lupa untuk subscribe channel YouTube Diskartes dan juga Podcast Diskartes untuk berbagai ilmu perencanaan keuangan, investasi, dan ekonomi seru lainnya ya.
Juga follow Instagram Diskartes dan Value Magazine, supaya enggak ketinggalan berbagai update, tip, dan informasi seputar keuangan, bisnis, dan investasi.