Siapa nih, yang punya anak adopsi di rumah? Bukan sembarang anak adopsi sih, lebih tepatnya anabul.
Anabul, atau anak bulu, bisa berarti kucing, anjing, hamster, dan segala hewan peliharan yang berbulu. Memang sudah lama sih, banyak di antara kita yang sudah punya hewan peliharaan di rumah. Tapi akhir-akhir ini lebih trending, apalagi di zaman konten perkontenan.
Menggemaskan sih, memang mereka itu. Kalau lagi suntuk, main sama anabul bisa jadi terapi sendiri. Perasaan jadi senang lagi, capek jadi hilang.
Tapi, merawat anabul itu enggak gampang loh. Selain butuh ketelatenan dan rasa cinta yang besar, kamu juga butuh siap secara finansial. Pasalnya, anabul itu perawatannya juga mahal. Enggak cuma makanan yang kudu disiapkan, tapi ya tempat, kenyamanan, dan kesehatannya juga harus diperhatikan.
Faktanya, cukup banyak kok yang kaget waktu tahu harga pakan kucing itu mahal, harga makanan anjing itu bikin dompet cepat kempis, kandang hamster juga kudu banyak aksesori, dan sebagainya. Kalau ini terabaikan, bisa jadi anabul telantar, dan kita harus berurusan dengan para rescuer.
So, mari kita bahas dalam artikel kali ini. Mulai saja dari cara memilih atau mendapatkan anabul ya, siapa tahu ada di antara kamu yang sedang baca artikel ini memang sedang cari-cari info dulu sebelum benar-benar mengadopsi anabul.
Jenis Anabul
Sebelum mulai punya, ada baiknya kamu menentukan dulu mau punya anabul jenis apa.
Kucing
Menurut Cat Fanciers’ Association, ada 10 jenis kucing yang paling populer di tahun 2021. Kamu bisa menyimak dalam infografis di atas.
Anjing
Nah, kalau anjing, yang di atas itu adalah jenis yang populer menurut situs SheltiePlanet.
Hamster
Untuk Hamster tidak terlalu banyak jenisnya. Ada yang jenis besar seperti Syrian, atau jenis dwarf alias mini, seperti roborovski. Pilihan hamstermu akan menentukan kandangnya harus sebesar apa, pun aksesori-aksesorinya. Pasalnya ukuran Syrian dan Roborovski, misalnya, sangat jauh bedanya.
Anabul lain
Jenis anabul lain yang juga bisa jadi alternatif sebagai hewan peliharaan misalnya kelinci. Ada juga jenis sugar glider yang tak kalah lucunya. Beberapa jenis burung juga bisa jadi pilihan.
Setelah menentukan mau adopsi jenis anabul yang mana, selanjutnya kamu bisa mencari informasi persiapan apa saja yang perlu dilakukan untuk menyambut si anabul di rumah.
Cara Mendapatkan Anabul
Ada beberapa cara untuk bisa mendapatkan anabul. Berikut beberapa di antaranya.
Adopsi anabul liar
Biasanya di lingkungan tertentu banyak hewan liar, alias tidak berpemilik, yang bisa kita mulai perhatikan. Misalnya seperti kucing atau anjing.
Adopsi anabul liar akan memerlukan ketelatenan lebih, karena hubungannya akan lebih natural. Dari seorang teman yang hobi banget merawat kucing liar, kucing-kucing yang sekarang tinggal di dalam rumahnya semua berawal dari pemberian makanan secara rutin yang dilakukannya di depan rumah. Lama-lama, kucing-kucing liar tersebut betah tinggal di rumahnya. Sesekali memang ada yang pergi beberapa hari, tapi kemudian pulang juga.
Adopsi anabul liar biasanya memang direkomendasikan oleh para pencinta hewan, karena hubungan yang terjalin antara adopter dan anabul akan lebih kuat dan alamiah. Lagi pula, dengan begitu, kita jadi mengurangi hewan-hewan telantar.
Untuk mendapatkan anabul dari lingkungan, kamu enggak perlu biaya di awal. Pastikan saja, kamu nanti membawanya untuk vaksinasi dan sterilisasi jika perlu.
Adopsi dari kenalan
Bisa dari saudara, teman, ataupun komunitas. Cara ini biasanya juga cukup direkomendasikan. Biasanya yang menawari adalah mereka yang punya sepasang anabul dan kemudian melahirkan. Cara ini juga cukup ramah untuk si anabul itu sendiri, karena langsung berpindah tangan dan punya keluarga sendiri.
Jika mendapatkan anabul dari teman, saudara, atau komunitas, kamu perlu bertanya apakah perlu mengganti biaya perawatan sebelumnya.
Beli di breeder atau pet shop
Cara terakhir untuk mendapatkan anabul adalah dengan membelinya. Sebagian pencinta hewan menentang hal ini, sebenarnya. Pasalnya, breeding dianggap sebagai “kekerasan” terhadap hewan, karena “dipaksa” untuk bereproduksi tidak secara alami.
Namun, jika kamu memang hanya bisa melakukan ini untuk mendapatkan anabul, pastikan saja bahwa anabul dalam kondisi yang sehat dan baik ya.
Harga beli anabul di pet shop atau breeder bisa sangat bervariasi, tergantung jenisnya. Untuk kucing dan anjing bukan ras serta masih anakan, bisa jadi ratusan ribu saja. Jika termasuk jenis ras, bisa sampai belasan juta. Untuk hamster sih murah. Untuk jenis yang kecil dan umum seperti Campbell, harganya Rp30.000 – Rp50.000. Syrian lebih mahal, karena ukuran badannya juga lebih besar. Roborovski juga lebih mahal karena cukup langka.
Biaya untuk Perawatan Anabul
Nah, sekarang menginjak ke soal perawatan anabul, karena anabul enggak cuma butuh makanan doang ya. Mereka butuh tempat yang nyaman, vitamin, vaksinasi dan sterilisasi jika perlu, hingga kita juga harus memperhatikan kesehatan mentalnya. Jangan sampai nih, kita dicap sebagai penyiksa hewan hanya karena membuat anabul kita merasa tidak nyaman tinggal di rumah.
Vaksinasi
Vaksinasi terhadap kucing dan anjing perlu dilakukan sesuai jadwal untuk menjaga agar kesehatannya tetap prima.
Berikut ada daftar harga vaksin bersubsidi untuk hewan peliharaan kucing, anjing, hingga kelinci dari salah satu klinik hewan di Jakarta. Mungkin akan berbeda dengan klinik yang lain ya, tetapi setidaknya, bisa menjadi gambaran.
Untuk hamster, sejauh ini belum butuh vaksinasi secara khusus, tetapi kita perlu memberinya vitamin untuk menjaga daya tahan tubuhnya.
Sterilisasi
Sterilisasi merupakan tindakan untuk menghambat fungsi reproduksi pada hewan, baik jantan maupun betina. Tujuan sterilisasi, selain alasan kesehatan, di antaranya adalah untuk mengendalikan over populasi dan mengurangi sifat agresif.
Tak hanya direkomendasikan dilakukan bagi kucing dan anjing, tetapi juga disarankan bagi kelinci dan marmut. Kamu akan butuh bantuan tenaga ahli untuk melakukannya. Pastikan bahwa tenaga ahlinya berizin ya.
Berapa biaya untuk sterilisasi? Berikut ada sedikit sontekan dari sebuah klinik hewan, masih di Jakarta.
Makanan
Kucing rata-rata dalam satu bulan akan menghabiskan 1 kg Whiskas. Kadang ada juga yang mengombinasikannya dengan makanan basah, untuk menekan biaya. Harga makanan kucing dari pantauan salah satu marketplace cukup bervariasi, mulai dari Rp20.000an hingga Rp100.000an. Makanan anjing kurang lebih juga sama. Harga pakan hamster lebih murah, yang basic 1 kilonya Rp50.000an. Namun, hamster butuh camilan. Begitu juga dengan kelinci.
Grooming
Kita bisa saja grooming anabul sendiri. Dari mulai mandi, bedak, gunting kuku, dan sebagainya. Untuk itu, akan butuh sampo, sabun, sisir atau sikat, dan peralatan lainnya.
Sekali waktu, ada baiknya grooming dengan dibantu oleh yang sudah profesional, agar bisa lebih menyeluruh. Tentu saja ada biayanya.
Berikut ada bocoran dari sebuah salon hewan di seputaran Jakarta.
Untuk kelinci, sugar glider, guinea pig, dan sejenisnya juga ada loh penyedia layanan grooming-nya. Cari informasi yang lengkap ya, dan pastikan penyedia layanannya tepercaya. Untuk hamster, kamu tidak perlu melakukan grooming, karena mereka biasanya akan mandi sendiri. Sediakan saja pasir mandi, yang satu kilonya seharga Rp30.000, dan empat hari sekali diganti.
Kandang
Untuk kucing dan anjing biasanya sih bisa dibiarkan bebas di dalam rumah. Tetapi, jika memang perlu, kandang untuk mereka kisarannya dari mulai Rp500.000 hingga Rp1 jutaan. Biasanya yang mahal ini berupa kandang tingkat. Kalau yang simpel, ada yang berbentuk seperti pagar saja yang terbuat dari besi, harganya kurang lebi Rp100.000-an. Kandang pagar ini bisa juga dipakai untuk kandang kelinci.
Kandang hamster relatif kecil, harganya paling tinggi Rp200.000, biasanya sudah bertingkat, dan lengkap dengan aksesorinya.
Dana darurat
Tak cuma perawatan kesehatan, makanan, grooming, dan kandang, kamu juga mesti siap dengan dana darurat khusus. Pasalnya, kadang bisa saja anabul sakit dan butuh ke dokter. Biaya pengobatannya pastinya tidak murah.
Kalau memang dirasa perlu, ada loh yang menyediakan asuransi khusus untuk hewan peliharaan. Manfaatnya cukup variatif, mulai dari perlindungan terhadap pengobatan akibat cedera, biaya penitipan karena perjalanan tertunda, sampai jika ada kematian atau cacat total. Tentu saja, perlu untuk memperhitungkannya dengan cermat ya, agar tetap sesuai dengan kemampuanmu.
Misalnya tidak dibelikan asuransi ya enggak masalah juga. Yang penting, kamu punya dana darurat khusus untuk si anabul kesayangan.
Nah, begitulah kira-kira gambaran besarnya biaya perawatan anabul. Gimana? Sudah kebayang kan, mesti siap sampai seberapa?
Semoga anabulmu selalu sehat ya!