Kalau dipikir-pikir, semua kebiasaan kita, termasuk kesalahan dan masalah keuangan “tertunda” kita, semua terakumulasi di tahun 2020 ketika pandemi COVID-19 datang.
Kok gitu?
Ya, sekarang coba dipikir deh. Pandemi COVID-19 ini telah memengaruhi aspek hidup semua orang. Ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan, atau bahkan ada juga yang kehilangan sebagian sumber penghasilan. Ini adalah efek dari terlalu relying on satu pintu penghasilan saja. Betul nggak?
Lalu, kita yang kesulitan untuk menjalani hari-hari selama PSBB, hingga sekarang di new normal ini, pasti lantaran efek kurangnya dana darurat kita. Bener lagi nggak?
Buat yang sempat panic sell ketika pasar modal anjlok tengah tahun kemarin juga mungkin berawal dari kurang pemahaman mengenai investasi saham itu sendiri. Iya nggak?
CMIIW. Memang, kadang kita perlu ditimpa musibah atau kesulitan dulu buat sadar akar masalahnya apa.
Dalam masa sulit seperti ini, semua orang memang perlu untuk melihat kembali perencanaan keuangan masing-masing, agar tahu apa yang bisa diperbaiki agar di tahun depan terhindar dari masalah keuangan.
Bahkan, yakin deh, sampai saat ini masih banyak juga yang belum paham betul tentang bagaimana caranya mengatur keuangan yang sesuai, dan apa saja masalah keuangan yang harus dihindari. Padahal dengan mengelola keuangan ini dapat memperbaiki kondisi keuanganmu di masa depan menjadi lebih baik lagi.
Yuk, belajar caranya mengatur finansialmu agar terhindar dari masalah keuangan! Telat? Enggak papa dong! Dari pada kamu enggak melakukan apa-apa sama sekali.
Tapi, alih-alih hanya memberikan tip-tip, kenapa kali ini kita enggak beranjak dari masalah keuangan yang umumnya kita hadapi di tahun 2020 aja dulu, untuk kemudian menemukan solusinya? Oke ya? Yuk, mulai.
Masalah Keuangan di Tahun 2020, dan Bagaimana Memastikan Supaya Tak Terulang di Tahun 2021
1. Anti Dana Darurat
Hal keuangan satu ini kerap disepelekan, hingga kalau akhirnya kita kelabakan sendiri baru deh sadar betapa pentingnya dana darurat.
Terutama di saat kena musibah, seperti pandemi ini, dana darurat yang bakalan jadi penyelamat. Kita juga enggak akan tahu kapan pandemi dan perekonomian dapat berjalan dengan stabil, balik lagi seperti semula. Mau tidak mau nih, kamu harus beradaptasi ke dalam perubahan.
Jika kamu nggak punya dana darurat, maka bisa jadi ini adalah penyebab terbesar dari segala masalah keuangan yang terjadi di tahun 2020 ini. Kondisi ini membuat keuanganmu menjadi kurang stabil apalagi kalau kamu butuh uang di waktu-waktu mendadak dan mendesak.
So, tahun depan, jangan ulangi kesalahan ini. Kalau sekarang penghasilanmu mulai stabil, alhamdulillah, dan segera sisihkan setidaknya 5% sampai 10% penghasilanmu untuk dana darurat. Perlu diingat, kalau jumlah dana darurat yang harus kamu miliki itu minimal enam bulan gajimu saat ini.
2. Konsumtif
Memiliki gaya hidup konsumtif sudah pasti akan menimbulkan masalah keuangan. Apalagi jika enggak diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang ketat.
Membelanjakan uang untuk barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan saat ini adalah arti dari gaya hidup konsumtif. Apa akibatnya? Gajimu cepat habis sebelum waktunya gajian lagi. Walaupun gajimu cukup besar, jika kamu memiliki gaya hidup konsumtif, maka tidak menutup kemungkinan kamu akan mengalami masalah keuangan.
Cara menghindari masalah keuangan dari gaya hidup konsumtif ini adalah dengan memisahkan mana yang menjadi kebutuhan utama dan mana yang berupa keinginan. Coba baca artikel tentang kebutuhan primer vs sekunder vs tersier ini, kalau misalnya kamu masih kesulitan membedakan.
Kalau perlu, buat rekening khusus untuk masing-masing pos: belanja kebutuhan dan belanja konsumtif. Buatlah list belanjaan dalam satu bulan secara terperinci, agar kamu bisa lebih mudah memprioritaskan pengeluaran yang penting. Dari list ini, kamu bisa buat bujet bulanan yang bisa kamu ikuti. Tetaplah disiplin pada pengelolaan keuangan yang sudah kamu buat tersebut, ya!
3. Tidak Ada Prioritas dan Tujuan Keuangan
Motivasi untuk menyimpan dan mengelola keuangan secara otomatis akan muncul ketika kamu punya tujuan keuangan. Jika kamu enggak punya tujuan keuangan, pendapatan atau penghasilan yang kamu terima akan habis begitu saja. Parahnya lagi, kamu enggak akan tahu habisnya ke mana aja.
Misalnya, kamu mempunyai tujuan keuangan untuk membeli rumah. Maka kamu akan terus termotivasi untuk menabung agar bisa membeli rumah.
Banyak sekali tujuan yang bisa membantu kamu untuk menjaga kondisi keuangan menjadi lebih baik. Tentukanlah prioritasmu dari sekarang, agar kamu tidak tergoda untuk mengeluarkan uang untuk kebutuhan yang tidak penting. Tahun 2020 seharusnya sudah bisa memberimu pelajaran, bahwa rencana dan tujuan keuangan itu penting untuk dipunyai.
4. Mengambil Cicilan Jumlah Besar
Sekarang ini banyak sekali layanan untuk mengambil cicilan atau utang dengan sangat mudahnya. Pikirlah lagi dengan bijak!
Jika kamu berutang hanya untuk memenuhi kebutuhanmu, well yeah, harapannya sih di tahun 2021 nanti kamu bisa mengubah kebiasaan ini sedikit demi sedikit.
Apa? Gaji kecil sampai nggak cukup memenuhi kebutuhan sehingga harus utang?
Yakin, penyebabnya karena gaji kecil atau penghasilan yang berkurang? Coba yuk, dicek lagi catatan pengeluarannya.
Berutang merupakan kebiasaan yang tidak baik jika dilakukan terus-menerus. Apabila kamu sudah telanjur punya utang, segeralah untuk melunasinya, dan usahakan tidak berutang lagi.
Segera cari cara untuk melunasi utang dengan segera. Sekadar mengingatkan nih, jumlah utang atau cicilan yang seharusnya kamu bayarkan enggak lebih dari 30 persen gajimu saat ini. Disiplinlah terhadap batasan itu. It will save your life.
5. Masih Berpikir Tidak Banyak Tanggungan
Nah, ini mindset kebanyakan generasi zaman now, apalagi yang masih bujang alias lajang nih. Berasa nggak punya tanggungan, so ya udah deh, punya gaji dihabis-habisin aja.
Ya, wajar sih, mikirnya gitu. Kalau masih lajang, rata-rata juga masih tinggal sama orang tua, ya kan? Bahkan sampai makan sehari-hari pun, masih disediakan orang tua.
Eh, tapi pernah kepikiran nggak, kalau suatu hari tiba-tiba kamu harus mandiri, nggak ada orang tua lagi? Bisa nggak kamu lanjut hidup?
Nah, mulai sekarang ubahlah mindset kamu sebagai generasi muda. Mindset yang beranggapan bahwa uang yang digunakan akan terus-menerus diberikan oleh orang tua harus itu yang harus dikurang-kurangi deh. Segera mandiri! Kalaupun enggak keluar dari rumah orang tua, ya minimal kamu beliin pulsa listriknya, bayarin tagihan airnya. Biar ada “gunanya” juga kamu tinggal di situ. Ya kan?
Nantinya, kamu akan terbiasa hidup mandiri, dan kamu sendiri yang akan berterima kasih karena sudah mampu membiayai kebutuhan sendiri.
6. Salah Investasi
Siapa yang nilai investasinya belum pulih sampai sekarang?
Yah, sini pukpuk dulu. Tapi ini sebenarnya bukan kesalahan kamu sih, karena memang kondisinya seperti ini. Hanya saja, semoga kamu sudah siap dengan kondisi ini.
Kalau belum siap, nah, tahun 2021 nanti jangan sampai melakukan kesalahan yang sama: investasi cuma ikut-ikutan, terus akhirnya panic selling pas lagi fluktuatif. Yang rugi siapa hayo, investasi tanpa tujuan?
Nah, perkara lagi, kalau ternyata di tahun 2020 kamu sempat kena investasi bodong. Jangan ulangi lagi ya, di tahun depan.
Belajarlah mempersiapkan investasi secara matang. Kesalahan keuangan dalam memilih investasi ini membuat kamu bisa masuk masalah keuangan yang besar.
7. Mimpi Doang Jadi Wirausaha
Banyak orang menahan diri untuk mulai berbisnis kecil-kecilan, ketika ekonomi bergerak turun. Padahal selama krisis berlangsung, penurunan ini dapat menjadi peluang untuk kredit yang murah dan mendapat banyak diskon loh.
Banyak program pemerintah yang mendorong wirausahawan untuk memulai bisnis kecil. Memulai bisnis selama penurunan ekonomi, akan sangat cepat membuahkan hasil ketika ekonomi mulai tumbuh lagi.
Nah, itulah beberapa masalah keuangan yang umum terjadi di tahun 2021. Semoga kamu dapat belajar dan mencegah masalah kesalahan di atas, agar tidak terjadi kerugian keuangan dan tidak terjadi lagi di tahun depan, ya.
Well, see you in another article.
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai penulis konten untuk website dan media sosial profesional. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.