Sebenarnya cara membaca candlestick saham cukup mudah dan kamu juga tidak perlu banyak menghafal. Yang kamu perlukan adalah memahaminya secara garis besar, maka kamu akan sukses membaca candlestick saham.
Kita biasanya dapat menemukan puluhan pola naik turunnya harga saham yang berbeda dari grafik saham atau chart saham. Nah, salah satu grafik saham tersebut terdapat pola candlestick, seperti Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya.
Yakin kamu ingin menghafalkan semua itu? Ya, kalau mau sih enggak apa. Malah bagus kan.
Tapi, misalnya kamu adalah tipe orang yang malas menghafal, kamu juga enggak perlu kok menghafalkan semua pola tersebut. Terlalu banyak tenaga dan waktu yang akan terbuang juga.
Maka dari itu, yuk pahami cara membaca candlestick di bawah ini, agar kamu bisa paham!
Dasar dalam Membaca Candlestick Saham
Buyer Versus Seller
Pertama-tama, kamu harus mempunyai cara pandang yang benar sebelum kamu mulai mendalami elemen penting dalam menganalisis candlestick.
Mudahnya begini. Kamu bisa menganggap candlestick itu seperti perang pergerakan harga saham terjadi antara buyer dan seller. Maka setiap candlestick memiliki artian tentang siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa yang memegang kontrol, dan pihak mana yang memiliki peluang lebih besar.
Nah, sudah seperti perang asli di dunia nyata bukan?
Gambaran Besar dalam Candlestick
So, yang perlu untuk kamu ingat untuk membaca candlestick adalah bahwa candlestick tidak bisa diamati dalam satu pola saja, tanpa mengetahui gerakan harga sebelumnya.
Hal ini dikarenakan setiap kali kita coba membaca candlestick atau formasi harga, kita harus menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut:
- Apakah candlestick saat ini ukurannya lebih kecil atau besar dari candlestick sebelumnya?
- Apakah adanya perubahan ukuran tersebut sangat berarti?
- Apakah adanya perubahan tersebut akibat dari volume yang mengecil?
Pertanyaan di atas sangatlah penting kamu pegang, agar kamu terhindar dari pemikiran sempit.
Berbekal dari poin pertanyaan di atas jugalah, terdapat 4 bagian penting dari candlestick, yaitu:
Ukuran Badan Candlestick
Dari ukuran badan (body) candlestick kita dapat menemukan banyak informasi.
- Panjang badan suatu candlestick menunjukkan kekuatan salah satu pihak.
- Ukuran badan candlestick yang memanjang artinya menampilkan momentum yang semakin menguat.
- Saat badan candlestick mengecil artinya momentum juga bertambah pelan.
Bisa dikatakan nih, panjang badan suatu saham candlestick akan memperlihatkan seberapa jauh harga saham tersebut telah bergerak selama durasi candle (timeframe per candle).
Panjang Sumbu Candlestick (Wick)
Panjang sumbu candlestick saham ini terdapat informasi volatilitas pergerakan harga saham.
- Sumbu panjang candlestick saham dapat diartikan, adanya harga saham yang bergerak cepat selama durasi candlestik terkait. Namun mengalami penolakan karena adanya perlawanan di pasar.
- Jika sumbu candlestick bertambah panjang, artinya volatilitas semakin meningkat. Hal ini sering terjadi di akhir sebuah tren, ketika harga belum berbalik arah, atau bisa dikatakan ketika harga mendekati Support Resistance penting.
Perbandingan Panjang Badan dan Sumbu
Dari sinilah kita dapat mengetahui gambaran besar dalam membaca candlestick saham.
- Bagian mana yang lebih panjang? Apakah badan candlestick atau sumbu candlestick?
- Pada saat tren dengan momentum tinggi, kamu akan menemukan candlestick yang memiliki badan panjang dengan sumbu lebih kecil.
- Di saat pasar sedang tidak pasti, maka volatilitas akan meningkat, sehingga badan candlestick akan mengecil, namun sumbunya lebih panjang.
Posisi Badan Candlestick
Elemen yang satu ini adalah pengembangan dari beberapa elemen sebelumnya.
- Apakah kamu menemukan candlestick yang memiiki sumbu panjang dengan posisi badan berada di salah satu ujungnya? Kalau iya, maka hal ini menunjukkan adanya perlawanan.
- Candlestick saham dengan posisi badan di tengah-tengah sumbu bawah dan atas, artinya ada keraguan atau ketidakpastian di pasar saham.
Adanya pemahaman tentang semua elemen dasar di atas, maka kita dapat membaca candlestick saham tanpa perlu menghafal bentuk atau namanya satu per satu. Cukup simpel bukan?
Nah, selanjutnya kamu tinggal mendalami saja, dan belajar analisis teknikal pelan-pelan. Kalau belajar saham seperti ini, kuncinya memang satu: sabar.
Seiring berjalannya waktu, tanpa perlu menghafal, kamu sudah bisa mengartikan masing-masing candlestick, bahkan bisa hafal juga dengan sendirinya nama dan formasi setiap pola dari candlestick saham tersebut. Sebagai tambahan nih, untuk menjadi seorang trader saham profesional, maka kita harus mengembangkan strategi di luar kebiasaan pasar untuk menghindari kesalahan umum trading saham yang sering terjadi.
Dengan adanya kamu mempelajari dasar elemen membaca candlestick saham di atas, diharapkan kamu bisa membaca candlestick saham dengan lebih sederhana dan akurat serta dapat mengetahui perbandingan kekuatan antara buyer melawan seller, antara mana siapa yang lebih dominan dan siapa mana yang sedang tertekan.
Jika kamu memahami hal tersebut, maka kamu dapat membaca pasar dan memperkirakan pergerakan arah harga saham selanjutnya dengan jauh lebih mudah, dibandingkan dengan menghafal satu per satu pola candlestick yang ada.
Semoga bermanfaat, ya.
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai penulis konten untuk website dan media sosial profesional. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.