Sudahkah mempertimbangkan pentingnya asuransi kesehatan keluarga?
Ini penting loh, terutama kalau kamu sudah berkeluarga dan juga sudah punya anak. Tahu enggak, kalau kita sakit dan harus dirawat di rumah sakit, ternyata biaya inap, laboratorium, biaya sewa alat kesehatan selama di rumah sakit itu menempati 21% dari seluruh biaya pengobatan yang enggak murah itu loh kalau di Indonesia. Ini jauh lebih tinggi ketimbang Malaysia, yang “hanya” 12,5%, bahkan Singapura yang lebih rendah lagi, yaitu 9,1%.
Angka tersebut didapatkan dari hasil data survei Medical Trend Around the World di tahun 2018.
Makanya, pantas saja banyak kasus orang harus utang demi bisa menutup biaya rumah sakit ketika mereka sakit kan? Sudahlah masih harus keluar ongkos obat, masih ada pula beban utang biaya rumah sakit. Kebayang enggak, beban hidup seperti apa setelah sakit?
Karenanya, asuransi kesehatan keluarga itu penting, karena dengan adanya asuransi, kita jadi bisa memindahkan risiko “kerugian” finansial ini pada perusahaan asuransi melalui premi yang sudah secara teratur kita bayarkan.
Apa Sih Asuransi Kesehatan Itu?
Asuransi kesehatan adalah kontrak yang terjadi antara dua pihak; tertanggung dan penanggung, yang berlaku untuk melindungi pihak tertanggung atas kerugian finansial yang terjadi karena hal-hal yang terkait dengan kesehatannya. Dan, sebagai kewajiban, pihak tertanggung membayarkan sejumlah premi dalam batas waktu tertentu kepada pihak penanggung.
Nah, ada asuransi kesehatan pribadi, ada juga asuransi kesehatan keluarga yang akan secara kolektif. Ini barangkali cocok nih, buat kamu yang sudah berkeluarga untuk memilikinya.
Umumnya, kita semua sudah memiliki BPJS Kesehatan, saat ini. Semoga kamu pun sudah mempunyai kartu BPJS Kesehatan ini. Lalu, bagaimana dengan keluargamu, apakah semua juga sudah memiliki asuransi kesehatan masing-masing?
Soalnya kejadian beneran loh. Diri sendiri sudah dilengkapi, selain BPJS Kesehatan juga ada asuransi kesehatan swasta. Abis itu, jreng … orang tua di kampung sakit, yang harus dibawa ke kota dan biaya rumah sakit mahal. Aduh, pecah celengan juga deh jadinya.
Makanya, kalau belum, yuk, segera rencanakan untuk punya asuransi kesehatan keluarga; mulai dari anak-anak sampai untuk yang sudah lanjut usia, seperti orang tua kita.
Tapi, gimana cara memilihnya? Banyak tawaran asuransi kesehatan, termasuk juga BPJS Kesehatan. Mana yang paling baik? Well, pertanyaannya sebenarnya bukan ‘mana yang paling baik’ sih, tetapi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kita, karena kondisi kita kan berbeda. Jadi, paling baik untukmu belum tentu baik juga buat yang lain kan?
Ikuti beberapa tip memilih asuransi kesehatan keluarga agar dapat yang paling pas dengan kebutuhanmu berikut ini.
Tip Memilih Asuransi Kesehatan Keluarga yang Paling Pas dengan Kebutuhan
1. Cek manfaatnya
Ada beberapa macam asuransi kesehatan yang masing-masing memiliki manfaatnya sendiri-sendiri. Karenanya, kita harus mengenali dulu manfaat apa saja yang tercover dalam satu asuransi tertentu, yang sudah dalam short list kita.
Menurut jenisnya, ada asuransi kesehatan yang hanya mengcover biaya rawat jalan, ada punya yang rawat inap. Ada yang semua biaya dicover, tetapi juga ada yang memberikan perlindungan dan penggantian biaya pengobatan yang paling tinggi.
Nah, pelajari polis yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi dengan saksama. Cermati betul manfaat apa saja yang ditawarkan, agar kemudian kita bisa mengenali mana yang paling sesuai dengan kebutuhan kita.
2. Petakan kebutuhan cover kesehatan kamu dan keluarga
Hal kedua yang harus dilakukan untuk memilih asuransi kesehatan keluarga yang paling pas dengan kebutuhan adalah mengenali kebutuhan kita sendiri, dan juga menyesuaikannya dengan kemampuan.
Ingat, setiap kondisi orang bisa berbeda. Buat sebagian orang, mungkin perlu membeli polis asuransi yang membayar biaya perawatan keseluruhan dengan konsekuensi premi lebih tinggi, sedangkan ada yang lebih memilih perlindungan finansial untuk biaya-biaya tertentu yang sangat tinggi.
Ada pula yang butuh beberapa perlindungan tambahan, misalnya untuk perawatan gigi, atau kacamata. Juga ada asuransi yang sudah termasuk cover untuk biaya persalinan, dan ada yang belum. Buat kamu yang punya orang tua dengan riwayat kesehatan dengan penyakit kritis, misalnya, tentulah punya kebutuhan yang beda lagi.
Kamu bisa berkonsultasi dan mendiskusikannya dengan agen asuransinya, enggak perlu ragu-ragu mengungkapkan kebutuhan kamu ya. Yang penting, pastikan kesehatanmu dan keluarga terjamin.
3. Cermati syarat dan ketentuan yang berlaku
Yang berikutnya, yang harus dicermati dalam memilih asuransi kesehatan keluarga adalah syarat dan ketentuan klaimnya. Ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi, agar klaim kita cair.
Misalnya saja, apakah ada aturan rujukan berjenjang, seperti halnya BPJS Kesehatan, yang mengharuskan kita untuk menghubungi fasilitas kesehatan terdekat dulu, baru kemudian dirujuk ke dokter spesialis jika penyakitnya memang membutuhkan penanganan khusus? Ada juga asuransi kesehatan yang memungkinkan kita untuk langsung berobat ke dokter spesialis, berbeda dengan BPJS Kesehatan.
Atau mungkin syarat dan ketentuannya mengharuskan kita untuk membayar biaya pengobatannya dulu, baru kemudian kita bisa mengajukan reimbursement? Ataukah, asuransi kesehatan kita sudah bermitra dengan rumah sakit, sehingga kita tinggal menyodorkan kartu peserta saja? Kalau memang sudah punya mitra rumah sakit, rumah sakit mana saja yang dicover oleh asuransi kita? Mungkin saja, belum semua rumah sakit kan? Begitu juga kalau kita membeli obat. Apakah harus di apotek tertentu, atau bisa di mana saja?
Hal-hal seperti ini harus dipahami dan jelas sejak awal, agar kita enggak kebingungan saat hendak memakai kartu peserta asuransi atau saat mengajukan klaim.
Sekali lagi, jika kurang jelas dan kurang bisa memahami polis, kamu selalu dapat menanyakannya pada agen asuransi. Adalah tugas mereka untuk mengedukasi calon nasabah, dan juga membantu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah.
4. Pilih perusahaan asuransi yang bereputasi baik
Kamu pasti sudah mendengar adanya beberapa perusahaan asuransi yang bermasalah lantaran tak bisa membayar kembali klaim nasabah. Yah, memang begitulah risikonya, yang sebenarnya hal ini tak perlu terjadi.
Sedih sih, melihat kondisinya sekarang. Iya nggak sih? Hal ini bisa membuat kepercayaan masyarakat semakin turun sehingga kesadaran untuk memiliki asuransi juga semakin menipis.
Pilihlah perusahaan asuransi yang memiliki reputasi baik. Kamu bisa mencari informasi dan melakukan riset melalui Google maupun media sosial. Kamu juga bisa bertanya pada teman-temanmu yang mungkin sudah memanfaatkan jasa perusahaan asuransi tertentu. Mintalah pendapatnya.
Memang tricky, tetapi asal sabar dan telaten, pasti bisa menemukan yang paling cocok. Yang pasti, jangan karena teman yang jadi agennya ya. Kalau memang yang jualan teman sendiri, ya pastikan memang produknya yang benar-benar kita butuhkan.
5. Sesuaikan dengan kemampuan finansial
Nah, di sini nih yang paling krusial. Asuransi kesehatan keluarga ada untuk menjadi jaring pengaman dan perlindungan dari risiko kerugian finansial. Jangan sampai, karena asuransi, kita malah jadi jebol keuangan.
Pastikan preminya bisa kamu bayar tanpa mengganggu belanja dan anggaran rutin rumah tangga. Nggak lucu rasanya, kamu bisa bayar premi asuransi kesehatan keluarga, tapi buat groceries malah ngutang.
Nah, sampai di sini gimana nih? Sudah ada gambaran kan, harus mencari asuransi kesehatan keluarga yang kayak gimana?
Yes, asuransi kesehatan itu penting, makanya keluarga juga dipikirin, jangan cuma mikirin diri sendiri ya. Premi buat asuransi diri sendiri lancar, abis gitu ada keluarga yang sakit kelabakan ‘cuma’ gara-gara lupa ngurusin asuransi buat mereka. Kita juga yang akhirnya pecah celengan kan? Duh.
Semoga artikel ini bermanfaat ya. Lindungi dirimu sendiri dan juga keluargamu dengan memiliki asuransi kesehatan keluarga yang sesuai dengan kebutuhan.
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai Marketing Communications Specialist di Stilleto Book. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.