Assalamualaykum mahasiswa dan mahasiswi!
Sebenarnya saya mau menyapa mahasiswi doang, tapi yang baca blog investasi banyakan cowok, jadi apa mau dikata. Topik kali ini tentang investasi untuk mahasiswa yang sedang galau gara-gara cinta, jadi daripada buang duit untuk hal ga bener mending dijadikan aset investasi.
Sekaligus pula mengenang karena sudah satu dekade saya lulus dari kampus tercinta, jadi anggap saja sebagai persembahan untuk yang masih kuliah atau hampir kelar. Namanya anak kuliahan pasti sebagian besar duitnya terbatas, jadi memang ga bisa semua produk investasi dijalankan. Namun saya salut lhoh sama mahasiswa zaman sekarang, pola pikir perencanaan keuangan dan investasi uda mulai jalan. Pas kuliah dulu, teman-teman saya mikirnya kalau nggak urusan cewek ya main game. Paling ditambahin futsal atau urusan olahraga, biar kelihatan keren dikit.
Basa-basinya uda cukup, kita lanjut ke topik utama ya!
Investasi Untuk Mahasiswa yang Masuk Akal
Kakanda Kartes, kenapa ada kata-kata “masuk akal”?
Diluar dunia kampus, banyak mahluk asing berkeliaran dan mencari penghidupan dengan menjual kata mutiara bernama investasi. Mereka menawarkan investasi di produk A, B, dan C padahal ketika kita melihat lebih dalam, ternyata Zonk! Bukannya mahasiswa terkenal enggak punya banyak duit, kenapa masih ada yang nawarkan investasi ke mereka?
Ada tiga alasan untuk menjelaskan fenomena ini. Pertama, tidak semua mahasiswa berkantong tipis. Faktanya mahasiswa berduit juga enggak sedikit, tongkrongan club malam meskipun beli table-nya patungan. Kedua, karena gairah investasi sudah muncul di usia mahasiswa, maka pangsa pasarnya juga ada. Dan yang ketiga adalah, investasi yang ditawarkan juga tidak melulu bernominal besar, biasanya dipecah sehingga satuannya kecil.
Singkat cerita, mahasiswa harus bisa menganalisis agar terhindar dari investasi bodong. Tunggu dulu, bukan hanya investasi bodong, tapi juga investasi riil yang serampangan. Kalau jenis-jenis investasi untuk dipilih tidak akan dibahas lagi, toh sudah banyak beredar di internet dan ada di artikel Diskartes tentang investasi yang menguntungkan. Mulai dari saham, reksadana, emas, investasi ranah digital, dan seabrek lagi. Kita akan berbicara persoalan mindset dan solusi pilihannya disini!
1. Investasi untuk mahasiswa yang takut dan bingung
“Kakanda, aku masih mahasiswa, takut kalau investasi dan akhirnya rugi. Investasi apa yang cocok?”
Enggak ada!
Semua investasi sangat mungkin rugi. Kalau Anda mau investasi tapi tidak mau rugi, berarti curang!
Iya dong, maunya untung mulu tapi ogah kalau defisit. Mana ada siklus kayak gitu.
Nah tapi jika Anda masih ketakutan, maka saya menyarankan masuk ke tahap belajar menyisihkan uang untuk beli produk investasi yang rendah risiko. Rendah risiko berarti potensi profitnya rendah juga, kemungkinan akan ada di bawah kisaran 10%.
Pilihan investasinya apa saja? Well, saya sebetulnya lebih suka menyebut alat pelindung nilai dibandingkan investasi karena tingkat profit yang terbatas. Tapi guna memudahkan pembaca, ini ada beberapa pilihannya.
- Saving Bonds Ritel (SBR), yaitu obligasi yang dikeluarkan pemerintah. Jadi aman banget, nah kalian bisa lihat salah satu contohnya yaitu SBR-005. Risikonya hanya apabila Pemerintah bangkrut, dan kemungkinan itu kecil sekali bukan?
- Reksadana pasar uang juga cukup low risk karena isinya produk bonds dan deposito. Jadi bisalah dicoba untuk beli mulai bulanan.
- Emas dan deposito? Kedua barang ini bukan produk investasi nih, tapi tabungan dengan return tambahan untuk melawan inflasi. Kalian bisa mulai belajar dengan menyisihkan uang jajan buat beli kedua barang ini.
2. Investasi untuk mahasiswa yang demen risiko tinggi
Jangan-jangan kalian hobinya berjudi? Hayo ngaku!
Di podcast Diskartes yang bisa kalian dengarkan via Spotify, saya juga mengaku sebagai investor yang agresif. Memilih instrumen dengan tujuan profit yang tinggi, sehingga memaklumi tingkat risikonya. Itulah kenapa saya menyukai saham dan cryptocurrency. Bagaimana kalau investasi untuk mahasiswa, apakah bisa masuk ke bursa saham?
Tentu saja!
Ini yang mau saya sampaikan kepada para mahasiswa, bahwa sekarang sangat memungkinkan untuk berinvestasi saham dan cryptocurrency. Investasi dengan modal Rp 5 juta sudah bisa masuk ke bursa efek. Cryptocurrency justru lebih gampang, modal sejuta juga bisa tinggal deposit ke exchanger atau wallet. Yang penting, dedek-dedek mahasiswi belajar dulu cara memilah sahamnya.
Pelajaran investasi saham yang cocok bagi mahasiswa dimulai dari analisis fundamental saham dan analisis teknikal. Sementara kalau mau masuk cryptocurrency, pahami dulu risiko investasi yang bisa kalian tanggung.
3. Menghindari investasi tanpa produk yang jelas
Ditawari investasi ke perusahaan pakaian dengan modal hanya satu juta dan balik modal bulan depan 50%? Kalian sudah lihat pabrik dan produknya belum?
Atau seorang teman mengajak Anda menanamkan dana di usaha websitenya dia. Buka website dia dan berpikir dengan pola konsumen, apakah Anda mau menjadi customer-nya?
Pengecekan dari dua sisi menjadi penting, untuk menghindari informasi tidak berimbang. Selain itu, hal ini merupakan tindakan preventif agar Anda tidak merugi. Memang kesannya kok kayak nggak percaya dengan teman sendiri, tapi kita bicara bisnis bukan? Bagi saya, daripada menghancurkan pertemanan karena bisnis, lebih baik terbuka di awal sehingga mengetahui plus minusnya. Jangan berantem di akhir, menunjukkan kalau kalian tidak profesional.
Beberapa investasi yang layak untuk TIDAK dipercaya misalnya:
- Investasi dengan karakter “Too Good To Be True”. Yeah, terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Misal profit 100% sebulan. Kalau dipikir dari sisi kita sebagai investor maka terlihat bias, untuk itu coba jika Anda jadi pemilik usahanya. Mungkin enggak menghasilkan return super gede, sehingga bisa membagi gede juga ke para investor.
- Investasi tanpa memiliki kejelasan produk dan pola bisnis. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, kalau ditawarkan investasi tapi tidak kelihatan barang jadinya, jangan mau join. It’s so simple!
- Investasi tanpa dasar hukum. Dasar hukum tidak hanya kontrak hitam di atas putih lho ya! Banyak kontrak asal-asalan dibuat, dan pada akhirnya tidak ada gunanya. Oleh karena itu tanyakan dulu pada ahli hukum, atau lawyer deh. Mahasiswa ga punya duit buat sewa lawyer? Cari kenalannya atau tanya ke mahasiswi hukum dan dosennya!
4. Update kemampuan dan pengembangan diri
Bisnis apapun itu, jika tidak memahami cara kerjanya maka akan berantakan hasilnya. Mahasiswa sudah seharusnya menjadi garda terdepan soal ilmu, karena ada di kawah candradimuka. Artinya, kan sedang di kampus, dimana segala jenis informasi berkutat disitu. Dan pilihan Anda untuk membaca blog ini sampai habis juga merupakan salah satu bentuk pengembangan diri.
Congratulations!
Pengembangan diri dan informasi merupakan investasi masa depan paling penting, makanya saya selalu mengalokasikan dana untuk hal ini. Angkanya pun tidak sedikit, karena dampak positifnya banyak. Nah bagi mahasiswa bisa disesuaikan budgetnya, ada yang murah sampai super mahal seperti mengikuti seminar. Intinya jangan mau ketinggalan informasi dari yang lain deh!
5. Investasi mulai sekarang
Semakin cepat Anda memulai, akan semakin banyak waktu untuk belajar. Makanya apa yang bisa dilakukan sekarang, mulai aja dulu. Jangan tergantung orang lain. Mumpung masih mahasiswa, ruang untuk bersalah dan bertanya terbuka lebar!
Wassalamualaykum mahasiswi!