Assalamualaykum investor 2019!
Blog Diskartes selalu merilis proyeksi investasi yang menguntungkan setiap tahunnya, dan terakhir adalah ketika mengulas investasi tahun 2018. Akan saya review sedikit beberapa ulasan dibandingkan realita yang telah terjadi sepanjang tahun 2018.
- Tahun 2018 bukan tahun milik crypto currency, harga bitcoin dan semacamnya sedang mencari titik keseimbangan baru sehingga tidak mencapai puncak kembali. Artikel Diskartes menggambarkan hal serupa.
- Saham Astra dan Telkom masih ada di daftar blue chip yang saya pegang setelah buy and sell berulang kali untuk mencapai cuan sesuai analisis teknikal. Grup Waskita juga masih ada namun tinggal setengah dibandingkan kepemilikan tahun 2017.
- Harga Properti tidak mengalami perubahan signifikan, meski trend masih positif.
- Saya tidak memprediksi ada krisis, namun ternyata rupiah anjlok dalam di tahun 2018 hingga menembus Rp15.200,-. Meski tidak bisa dibilang krisis, namun membuat investor cukup ketakutan.
- Investasi blog berjalan apik, ditambah bekerja sama dengan beberapa financial blogger membentuk event Fintech Day.
So far seperti itu review singkatnya, dari skala 1-10 prediksi yang ditulis, nampaknya target nilai 9 terpenuhi.
Bagaimana dengan perjalanan investasi Anda? Apakah sudah sesuai dengan perencanaan di awal tahun atau ternyata melenceng jauh dari prediksi?
Gampangnya gini deh, isi jawaban pertanyaan di tabel berikut ini ya.
Cukup dua pertanyaan, tapi Anda sudah bisa memahami maksud saya bukan? Saya sarankan Anda liburan dan menenangkan diri dulu kalau ternyata realisasi di akhir tahun 2018 selisih jauh dari target. Ketenangan pikiran diperlukan sebelum menyongsong target selanjutnya untuk tahun 2019.
Untuk tahun 2019, saya kupas 10 pilihan investasi untuk Anda yang sudah disediakan versi video singkatnya oleh Diskartes. Jangan lupa subscribe yak!
Let’s go!
10 pilihan investasi yang berpotensi menguntungkan di tahun 2019
1. Tanah dan Properti
Properti masih menjadi investasi andalan bagi para investor lokal, meskipun demikian pertumbuhannya dinilai tidak akan terlalu signifikan mengingat situasi politik memaksa investor untuk wait and see.
Pada tahun 2018, laporan Global Wealth Report mencatatkan penurunan kekayaan di Indonesia. Artinya daya beli masyarakat mampu juga tidak tumbuh signifikan. Sehingga meskipun harga properti naik, gap-nya akan terbatas.
Coba simak databoks dari KataData berikut ini:
Kebutuhan properti tidak akan turun meski pendapatan warga tidak tumbuh, dampaknya hunian level menengah ke bawah diramal akan ramai terlebih di daerah luar kota besar. Kebijakan yang berpotensi menjadi hambatan adalah kenaikan suku bunga, karena menurunkan daya beli masyarakat.
2. Karya Seni
Pada tanggal 27 November 2018, TNI memperoleh rekor MURI karena berhasil memamerkan 1.312 lukisan. Dari sisi harga, nampaknya memang belum ada harga tertinggi yang dipecahkan. Namun demikian, terlihat animo masyarakat atas seni ternyata masih eksis hingga kini.
Investasi di karya seni bisa menjadi opsi diversifikasi investasi bagi Anda, tapi jangan sembrono. Syarat utama untuk tidak gagal investasi di bidang ini adalah memiliki passion dan memang memahami karya seni. Bukan asal mengincar profitnya!
3. Peternakan
Saya belum pernah membahas mengenai peternakan karena memang belum memiliki expertise disana. Namun dari beberapa cerita sahabat, investasi hewan ternak cukup menjanjikan dan memberi nilai tambah kepada masyarakat sekitar.
Untuk masyarakat perkotaan yang berada jauh dari tempat penggembalaan, saat ini sudah ada beberapa fintech yang menawarkan jasa sebagai perantara. Artinya perusahaan telah bekerja sama dengan masyarakat tempat beternak, sedangkan warga di kota bisa menjadi investor dengan menanamkan modal melalui fintech tadi. Cara memilih fintechnya, kalian bisa membaca panduan investasi fintech yang pernah di tulis.
Justru yang harus diperhatikan adalah soal hewan ternaknya, meski kalian tidak melihat secara langsung. Alangkah baiknya apabila teman-teman memiliki ilmu dasar tentang peri kehewanan. Misal mau menggarap budidaya ikan mujair, harus tahu berapa harga makanan dan periode panennya. Dengan demikian, Anda bisa memperkirakan profit yang layak didapatkan.
Sementara jika mau langsung investasi di lokasi peternakan, menjalin kemitraan dengan peternak profesional akan menguntungkan kedua belah pihak. Mungkin Anda bisa mengambil sisi manajemen, sementara peternak dari sisi teknik budidaya. Nanti tinggal dihitung skema bagi hasilnya.
4. Emas
Sekali lagi saya tekankan,
Emas lebih cocok digunakan sebagai alat penjaga kekayaan, bukan investasi dengan tujuan mencari profit.
Beberapa kajian sudah menceritakan bagaimana emas zaman dahulu kala bernilai sama dengan saat ini. Jadi misalnya satu gram emas dua puluh tahun lalu bisa membeli kambing, ternyata saat ini juga masih bernilai satu kambing.
Saking stabilnya, makanya emas sempat digunakan sebagai basis untuk mencetak mata uang sebelum berubah seperti sekarang. Bagaimana dengan potensi di tahun 2019?
Saya sarankan kepada Anda, jika pilihannya antara menabung di Bank atau emas, pilihlah emas. Tabungan paling tepat untuk menjaga harta.
5. Saham
Nggak ngerti ya kenapa saya selalu suka dengan saham, apakah sudah terkena jerat-jerat kapitalisme? Ah nampaknya justru karena jiwa nasionalis, enggan melihat perusahaan bangsa di beli asing. LoL
Tahun 2018 bukan eranya saham, sempat menyentuh rekor di sekitar 6.610, ternyata harus terhempas juga menyentuh titik 5.630. Bagaimana dengan portofolio kakanda Kartes, merah juga kah?
Aman dong, meski tidak dapat cuan lebar, tapi porto masih hijau tipis. Well, memang gaya trading dan invest saya tidak terlalu muluk, sepanjang positif dan lebih baik dari indeks nampaknya nggak jadi soal.
Biasanya investor justru sering melakukan blunder kalau targetnya ketinggian, karena bisnis saham berbeda dengan bisnis lain. Faktor eksternal dan risiko saham sangat mendominasi, serta kita tidak mungkin mengontrol lingkungan sekitar. Satu-satunya yang bisa kontrol adalah psikologi investor.
Bagaimana proyeksi 2019?
Sejujurnya banyak rintangan menghadang. Perang dagang Amerika dan Tiongkok belum usai, sehingga menjadi sentimen negatif untuk keseimbangan global. Ditambah lagi kita perlu melihat kebijakan yang diambil The Fed untuk tahun 2019. Dari dalam negeri, kondisi politik mencapai puncak saat Pemilu dan belum bisa dikatakan kondusif sebelum usai.
Namun saya meyakini bahwa harga pasar sudah cukup murah, sehingga investor domestik semakin banyak yang masuk. Meski tidak menembus rekor baru, potensi saham untuk rebound sangat terbuka lebar. Tapi ingat untuk selalu mengupdate kemampuan analisis kalian ya, baik fundamental atau teknikal.
Anda masih pemula?
Saya sarankan:
– beli Investory
– kalau mau update info gratis, follow instagram Diskartes dan channel youtubenya
6. Reksadana
Bicara soal investasi reksadana tidak akan lepas dari kemampuan manajer investasi. Karena pengelola uang Anda adalah sang manajer, makanya saya bilang bahwa reksadana merupakan satu-satunya produk keuangan yang langsung terdiversifikasi.
Tingkat stres Anda memilih portofolio akan tereduksi signifikan melalui reksadana.
Untuk kawan-kawan yang baru mau nyemplung ke dunia investasi, reksadana menjadi pilihan tepat. Seandainya kalian pergi ke finplanner buat belajar investasi tapi dilarang beli reksadana, well ada yang salah dengan solusi mereka.
Diskartes telah membuat beberapa panduan mudah untuk mengetahui cara investasi reksadana pertama kali. Dari situ, Anda bisa mengembangkan sisi analisis sampai kondisi pasar.
7. Aset Digital
Salah satu topik yang sangat jarang disinggung oleh para ahli keuangan, yaitu tentang aset digital. Meski dunia sudah sangat maju, orang masih sangat old school. Berpatokan kalau namanya aset adalah sesuatu yang bisa dinikmati dengan sentuhan. NO!
Kalian tau kanal berita Huffington Post? Itu dulunya adalah BLOG!
Arianne Huffington menjual blog Huffington kepada AOL dengan harga USD 315 juta. Keren kan?
Belum lagi youtuber di Indonesia yang berpenghasilan fantastis dari channelnya.
Blog, channel youtube, atau apapun kreasi Anda di dunia digital adalah aset. Nah kalau namanya aset, harus dipelihara agar tidak mati dan menghasilkan pendapatan. Hasil pendapatan tadi kemudian digunakan untuk pengembangan aset.
Bagaimana dengan media sosial?
Tentu saja aset sekaligus brand dari Anda yang bersifat personal. Apabila Anda sering menyuarakan hal positif, itu akan sangat bagus untuk brand. Sebaliknya, penebar hoax akan berujung ke hotel prodeo. Dengan perkembangan media sosial yang gegap gempita, potensi menciptakan aset digital dan brand awareness sangat terbuka lebar.
8. Investasi di Fintech
Sejak 2015 fintech mengalami pertumbuhan luar biasa pesat, terutama bisnis P2P lending. Kekhawatiran menyeruak, masyarakat takut apabila investasi di bisnis baru ini justru menjadi bumerang dan tertipu.
Padahal jika Anda mau mempelajari lebih dalam, fintech tidak hanya soal pinjaman. Ada crowdfunding sosial seperti KitaBisa, wallet, atau syariah berbasis proyek dengan skema bagi hasil. Dari situ Anda bisa memilih mana yang paling sesuai dengan karakter investasinya.
Saya sendiri merasa bahwa teknologi yang seperti ini seharusnya layak mendapat perhatian lebih dari masyarakat agar tidak tertipu investasi bodong beneran. Ingat, teknologi seharusnya ditemani, bukan dihindari.
2019 seperti apa?
Ini akan menjadi PR Anda, karena regulasi seputar fintech makin baik dan para pemainnya makin banyak. Logikanya, seharusnya investor dan customer diuntungkan.
9. Investasi cryptocurrency
Risiko pergerakan cryptocurrency masih terlalu tinggi, saya belum bisa menyarankan Anda memilih crypto sebagai bagian investasi yang menguntungkan di tahun 2019. Kalau mau trading jangka pendek silakan saja asal kalian paham tekniknya, jika tidak bisa baca grafik ya jangan! Buang-buang duit dan mengarah ke spekulasi, ingat judi itu dosa!
Meski demikian, saya sangat menyarankan teman sekalian untuk mempelajari teknologi blockchain. Bagaimanapun juga blockchain merupakan solusi brilian, yang terdistorsi oleh para spekulan cryptocurrency.
Jadi kesimpulannya 2019 nanti saya akan trading kripto, tapi tidak akan investasi jangka menengah-panjang.
10. Investasi pada pengetahuan selalu menguntungkan
Di semua artikel Diskartes, saya selalu berpegang bahwa investasi termurah dan terpenting adalah pengetahuan. Anda tidak perlu khawatir jika hari ini sedang tidak punya uang untuk beli saham, emas, properti, dan lainnya. Khawatirlah ketika kalian merasa tidak perlu belajar atau sok tahu.
Jangan salah, orang kaya yang tertipu puluhan milyar tuh banyak!
Terus mengupgrade kemampuan akan membuat value Anda meningkat dan dihargai mahal. Ingat itu! Nah bisa dengan cara baca blog ini ataupun beli buku Investory karya saya. LoL.
Well, nampaknya sudah cukup artikel singkat ini. Sampai jumpa di lain kesempatan.
Wassalamualaykum investor 2019!
Nana mengatakan
makasi tulisannya mas! mencerahkan saya yang mulai melek soal keuangan dan investasi.
diskartes mengatakan
Sippo, semoga berguna ya
lies mengatakan
Makasih mas, sangat bermanfaat..
diskartes mengatakan
Terima kasih mbak.. 🙂
adelina mengatakan
aku pernah nyobain peternakan Dika. Tapi kayaknya nga begitu cocok diaku. Apa harus ngurus sendiri kali yach. Terima kasih untuk infonya.
diskartes mengatakan
Urus sendiri. Kalau nitip dan ga dikontrol potensi ruginya gede
untari mengatakan
baru kali ini ada yang memasukkan aset digital. Tapi kalau dipikir-pikir bener juga. Apalagi kalau konsisten ya jadi youtuber dengan konten yang bagus tentunya
diskartes mengatakan
Iya,, prinsip investasi kan masa depan. Ga bisa berpatokan pada paradigma masa lalu..
Bahasanya keren amat yak.. haha
Iwan mengatakan
Mohon pencerahan saya sebagai penghobi mobil antiq/kuno bagaimana prospek dan invest ke depannya?
Yusuf Ramadhan mengatakan
Belum sebulan ini saya nyoba reksadana pasar uang di Bukalapak, produk yg saya beli Reksadana Syariah Mandiri Buka Reksa Pasar Uang dan CIMB-PRINCIPAL Bukareksa Pasar Uang. Selama ini masih baik” saja masih profit walaupun jumlahnya sedikit ?, yg mau saya tanyakan gimana prospek kedepanya untuk investasi di salah satu start up yg notabennya perusahaan e-commerce/ lebih baik langsung ke Bareksa saja yg memang fokusnya ke investasi ?
Thanks 😀
diskartes mengatakan
Tak masalah,
Kebetulan saya belum pernah liat yang di bukalapak. Kalau cuma sebagai pasar kayak bareksa ya ga masalah. Toh pengelolanya nanti MI produk investasinya.
Gufron Maulana mengatakan
saya mulai invest ke tanah sy berfikir bisa bangun kosan karena kebetulan dekat dengan bandara