diskartes.com – Assalamualaykum pembaca keren!
Sempatkan dulu deh baca artikel tentang alasan tidak main saham, karena penulis tamunya sama kayak sekarang. Tul sekali, seorang yang sangat kompeten di bidang money management dan pengembangbiakan duit!
Jeremy Natapura!
Yaudahlah daripada panjang lebar, toh biografinya yang keren bisa Anda baca di postingan sebelumnya, yuk langsung ke materi. Tentang Reksadana Offshore!
Setelah lama tidak memperhatikan penulis mencoba mencari tau, lihat – lihat dollar Singapura berapa yaa sekarang? Rencana mau kesana bulan Mei.
Hemm sekarang Rp 9.500 atau Rp 9.600 kali yaa? Perasaan tahun lalu tukar segituan..
Dan Eng ing Eng !! Anjriiit 10.500 !!!
Tauu gitu tahun lalu duit sisa SGD nya disimpen aja ga usah tukar.
Buat kita yang memang tinggal dan kerja di Indonesia memang rada aneh yaa kalau nyimpan mata uang luar negeri gitu. Tapi nyatanya kita lihat beberapa tahun terakhir kok rupiah banyakkan melemah daripada menguat.
Naah buat kalian yang gemar traveling atau porto investasinya sudah mulai cukup, boleh dipertimbangin niih berinvestasi dalam mata uang dollar AS, sebagai diversifikasi investasi. Daripada gigit jari ngeliat rupiah melemah terus.
Dibukanya keran Reksadana Offshore
Setelah bertahun tahun lamanya investasi untuk produk luar negeri ditutup pasca krisis akibat banyaknya korban kerugian dari bangkrutnya Lehman Brothers, saat ini Otoritas Jasa Keuangan atau OJK kembali memberi kesempatan untuk masyarakat berinvestasi pada produk reksadana luar negeri.
Menariknya ketika OJK membuka keran reksadana offshore sejak 2016, mereka mensyaratkan untuk reksadana offshore yang berbasis syariah terlebih dahulu.
Sebagai informasi ya gaes, reksadana syariah pada dasarnya seperti reksadana konvensional, namun mereka menyaring saham yang masuk kategori syariah adalah yang memiliki rasio hutang rendah, bisnisnya tidak bertentangan dengan prinsip syariah (seperti riba dan alkohol), dan beberapa syarat lainnya.
Waah manteeb donk, udah disaring hanya perusahaan – perusahaan yang bagus saja, halal lagi !!
Sebagai informasi tambahan di 2018 ini OJK juga telah membuka keran untuk reksadana offshore konvensional, jadi kita memiliki lebih banyak pilihannya nantinya
Kenapa ga Deposito?
Mungkin beberapa bertanya Kenapa simpanan dollar AS nya tidak disimpan dalam deposito aja ?
Ehm.. ehm..
Naah itu dia masalahnya kawan..
Alesan orang bule maunya investasi bukan deposito.
Jadi yang namanya negara maju uda pasti suku bunga nya rendah
Sekarang ini bunga deposito itu cuma 0,78% setahun untuk yang penempatan sebulanan.
Dapat kalian lihat pada gambar dibawah. Rata – Rata bunga deposito AS dalam 5 tahun terakhir. Tinggi – tingginya 1,3% setahun, rendah – rendahnya 0,6% setahun.. Cuma 1% setaooon cuii!!!
Paham kan sekarang kenapa bule ga demen deposito? LoL
Sebagai informasi tambahan supaya lebih up to date, memang saat ini gubernur bank sentral AS sedang dalam tren menaikkan suku bunga untuk menselaraskan dengan pertumbuhan ekonominya. Tapi yaah mentok – mentok juga bunga naik menjadi 2 – 2,5% dalam beberapa tahun kedepan.
Reksadana Syariah Offshore
Dengan bunga deposito dalam mata uang dollar AS Cuma sebesar itu, maka kita coret probabilitas penempatan disana. Sebagai alternatifnya kita dapat berinvestasi di reksadana syariah equity offshore (equity = saham)
Saat ini reksadana syariah equity offshore yang dapat kita beli di bank – bank besar fokus investasinya terbagi dua, berdasarkan geografis yaitu:
- Yang pertama, reksadana yang fokus investasinya dinegara – negara maju. Jadi reksadana ini banyak membeli saham – saham dinegara maju. Dengan mayoritas terbesar ke AS, dan sisanya tersebar ke Eropa, jepang, dan lainnya. Produk yang sudah tersedia sekarang adalah Schroder Global Sharia, BNP Paribas Cakra Syariah, Mandiri Global Sharia.
- Yang kedua, reksadana yang fokus investasinya dinegara Asia pacific. Dari namanya saja sudah kelihatan, fokus investasi reksadana ini ada pada saham – saham yang berada di Asia pacifik kecuali Jepang. Contohnya Seperti Taiwan, China, Korea Selatan, termasuk Indonesia juga walau alokasinya kecil tidak sampai 10%. Produk reksadana seperti ini yang sudah tersedia di bank mitra adalah Manulife Saham Syariah Asia Pacific
Menariknya, baik yang investasi di AS, atau di Asia Pacific, alokasi investasinya terbesarnya ini ke saham saham teknologi seperti Apple, Google, Alibaba, Samsung, Tenzen.
Siapa sih yang ga percaya kalau Google akan semakin besar? Dengan tidak adanya saham teknologi di IHSG saat ini, dan kalian mempunyai ketertarikan dengan saham high tech seperti ini, maka solusinya adalah…
Betul sekali!
Kalian bisa membelinya melalui reksadana – reksadana offshore yang memiliki eksposure besar pada saham teknologi tersebut.
Keuntungan Risiko Reksadana Offshore
Dengan rata – rata keuntungan 6 – 10% setahun berdasarkan historikal, investasi direksadana offshore ini dapat menjadi pilihan menarik.
*Baca juga rata – rata historikal return investasi berbagai jenis aset di Indonesia dan analisa saham bagi yang ingin nyemplung langsung bermain saham.
Tapi selalu diingat ya, data historikal tidak menjamin keuntungan dimasa depan. Apalagi reksadana ini memiliki eksposure yang besar pada saham teknologi yang merupakan perusahaan – perusahaan baru dimana terus mencatatkan sejarah baru!
Pada 2017 kemarin memang dapat dikatakan sebagai tahunnya investasi, semua yang kita beli cap cip cup sambil mereem juga pasti untung. Berikut rinciannya :
- IHSG naik 20%
- Reksadana pendapatan tetap naik sekitar 17%
- Emas naik 13%
- Crypto? kalau itu biar Masbro Diskartes aja yang jelaskan ✌
(Diskartes’s note: Nih kenapa aye yang ngejelasin? Haha. . . Tapi okelah, lumayan bisa profit 60% di bulan Desember pas trading Crypto. Meskipun akhirnya terkoreksi di awal Januari 2018)
Jadi kalau kita menggunakan data 2017 sebagai patokan keuntungan investasi rasanya kurang tepat. Karena dapat dikatakan tahun yang anomali, too good to be true (every year).
Sementara kekurangan dari reksadana offshore saat ini minimal USD 10.000 atau 135 juta. Dan fee untuk membeli reksadana ini berkisar antara 1,5% – 2%.
Mahaal bangeeet !!!! ???
Embeeeer makanya penulis juga ga mampu beli saat ini hehehe.
Semoga saja dengan semakin banyak channel distribusi untuk produk produk ini, fee beli dan minimum pembelian menjadi jauh lebih kecil.
Setidaknya kalian sekarang sudah ada gambaran produk reksadana offshore syariah, bagaimana perfomancenya dan eksposurenya kemana. Bila ada yang tertarik, umumnya yang menjual produk reksadana ini adalah bank asing yang memiliki wealth management super besar.
Untuk yang sudah memiliki portofolio investasi cukup besar reksadana offshore syariah dapat menjadi pilihan untuk mendiversifikasi investasi, mengurangi risiko pelemahan rupiah sekaligus menangkap peluang baru pada investasi saham teknologi.
Diskartes’s Note
Nampaknya penjelasan reksadana offshore dari Jerry nih uda oke punya yak? Memang tidak semua investor bisa beli karena harganya dibilang tinggi. Tapi, jika Anda punya duit lebih, kenapa tidak?
Wassalamualaykum pembaca keren!