Coba periksa dompetmu. Berapa kartu kredit yang kamu miliki sekarang? Satu, dua, atau malah lebih? Atau, malahan kamu enggak punya kartu kredit sama sekali? Sebenarnya penting enggak sih, punya kartu kredit itu?
Keberadaan kartu ini memang sepertinya semakin lekat dengan kehidupan kita sehari-hari ya? Tapi, sebenarnya seberapa perlu sih kita punya kartu sakti ini? Apa memang wajib banget untuk punya?
Well, bicara soal kartu kredit, ternyata memang masih banyak hal yang kerap terlewatkan, terutama oleh calon nasabah. Salah satunya soal manfaat kartu kredit yang bak pisah bermata dua ini. Di satu sisi, punya kartu kredit juga memudahkan, sementara di sisi lain tak sedikit pula yang mengalami kerugian akibat enggak bijak dalam penggunaannya.
Dalam artikel kali ini, mari kita bahas kartu kredit ini secara lebih mendalam.
Manfaat Kartu Kredit
Salah satu fungsi kartu kredit adalah sebagai alat pembayaran di saat darurat. Misalnya, jika anak atau siapa pun anggota keluarga yang tiba-tiba harus dirawat di rumah sakit, sementara butuh waktu untuk mengurus asuransi. Kalau enggak pegang uang tunai, kartu kredit bisa menjadi solusi sebagai alat pembayaran sementara.
Tentu saja, setelahnya, kita harus mengembalikan pinjaman, dan mengurus klaim asuransi, agar kemudian tak timbul masalah keuangan.
Kalau kita bepergian, terutama ke luar negeri, kartu kredit juga lebih memudahkan semua proses keberangkatan, selama di sana, pun kepulangan. Contohnya untuk membeli tiket secara online, memesan hotel, menyewa kendaraan, dan lain sebagainya.
Kalau kita pengin beli barang secara online dari luar negeri, kartu kredit juga jadi alat pembayaran yang paling banyak dipakai. Nanti tagihannya akan sesuai dengan harga barang dan langsung dikonversi ke rupiah.
“Jebakan” Kartu Kredit yang Menggiurkan
Di samping manfaatnya, kartu kredit juga punya “jebakan”. Kita tulis jebakan di antara tanda kutip, karena sebenarnya sih bukan jebakan, karena cara kerjanya memang sudah dijelaskan kan? Seharusnya kamu juga tahu dan paham, jadi bukan jebakan lagi namanya.
Menggunakan kartu kredit membuat kita seolah-olah enggak mengeluarkan uang sama sekali, karena enggak ada wujud fisik uang yang terlihat. Padahal sudah jelas-jelas itu merupakan utang.
Rasanya memang luar biasa banget kan saat menggesek kartu kredit, dan kemudian pulang menenteng sekian banyak tas belanja? Tapi, tahu-tahu, tagihan panjang.
Kita bisa terlena karena seolah-olah enggak membayar ketika bertransaksi. Tapi ternyata ada tagihan datang, dan semua itu harus dibayar. Bunga kartu kredit juga yang tertinggi di antara jenis utang yang lain lo! Dalam setahun, minimal banget bisa mencapai 24%!
Sensasinya beda banget tapi, jika dibandingkan dengan kita membayar tunai atau debit. Uang kita berkurang, memang. Itu adalah efek nyata yang bisa dirasakan, sehingga kemudian kita bisa berhati-hati dan penuh perhitungan mengeluarkan uang.
Aman Menggunakan Kartu Kredit
Meski demikian, tentu tidak pernah ada larangan untuk menggunakan kartu kredit. Jika memang benar-benar diperlukan, siapa pun boleh kok mengajukan permohonan kartu kredit. Namun, ingatlah rambu-rambu berikut ini.
1. Miliki disiplin diri
Kita boleh saja menggunakan kartu kredit, tetapi harus disiplin membayar tagihan. Tidak sampai harus meninggalkan kartu di rumah saking takutnya ngutang.
Yang penting bertanggung jawab. Gunakan seperlunya saja, dan segera lunasi utang seluruhnya. Nggak usah nunggu ditagih, dan jangan hanya bayar minimum yang hanya 10% dari total tagihan.
2. Harus punya uang
Kartu kredit bukan solusi keuangan. Kartu kredit tidak dipakai karena kita belanja dan nggak punya uang. Justru, kita harus memastikan diri kita punya uang tunai untuk membayar tagihan. Jangan mengandalkan uang dari gaji bulan depan.
Bukan sekadar mampu bulan depan, tetapi mampu bayar sekarang. Kita harus memiliki aset untuk membayar tagihan kartu kredit itu.
3. Aktifkan internet banking
Dengan adanya internet banking, pemakaian kartu kredit jadi tetap bisa dicermati. Begitu kartu digesek, dalam beberapa hari tagihan sudah bisa dilihat. Dalam sistem internet banking, kamu bisa mengaktifkan mobile banking atau aplikasinya. Kamu bisa cek langsung di situ. Atau bisa juga aktifkan notifikasi ke email.
4. Aktifkan autodebet
Kalau ada tabungan di bank yang sama, kita bisa meminta pihak bank untuk melakukan autodebet sesuai tagihan untuk melunasi utang. Dengan cara ini, enggak pakai lupa bayar tagihan lagi setiap bulan kan?
5. Selalu teliti memeriksa tagihan
Ketika tagihan datang, jangan cuma dianggurin. Segera cermati, apakah sesuai dengan pembelanjaan yang kamu lakukan. Segera laporkan jika ada tagihan yang aneh atau di luar yang sudah kamu lakukan. Sehingga, kalau memang ada kesalahan, ada tindakan-tindakan solusi yang bisa segera dilakukan.
6. Jangan sembarangan belanja
Selanjutnya ya, berbelanjalah dengan bijak. Pastikan juga menggunakan saluran transaksi yang aman. Jaga keamanan kartu kredit sendiri. Jangan menguploadnya ke media sosial atau mana pun yang enggak ada perlunya. Hanya bertransaksilah dengan pihak yang dapat dipercaya.
7. Jangan memberikan kartu kredit pada orang lain
Di bagian belakang kartu kredit, ada 3 digit angka. Jangan sampai nomor tersebut diketahui oleh pihak lain. So, misalnya lagi makan di resto atau kafe dan pengin membayar dengan kartu kredit, jangan serahkan kartu kredit pada waiter/waitress ya–meskipun kalau melakukan ini tuh kayak keren banget! Mending kamu beranjak dulu dari kursi, datang ke kasir, dan bayar sendiri.
Nah, jadi butuh kartu kredit enggak nih? Kalau enggak jadi, ya enggak apa lo! Enggak perlu memaksakan untuk merasa butuh kartu kredit. Namun, kalau jadi butuh, ya enggak masalah juga. Silakan ajukan aplikasi, dan semoga diterima. Selanjutnya kelola dan jaga keamanan kartu kreditmu ya.
Jangan lupa untuk subscribe channel YouTube Diskartes dan juga Podcast Diskartes untuk berbagai ilmu perencanaan keuangan, investasi, dan ekonomi seru lainnya ya.
Juga follow Instagram Diskartes dan Value Magazine, supaya enggak ketinggalan berbagai update, tip, dan informasi seputar keuangan, bisnis, dan investasi.