Buat yang setiap harinya ngulik masalah ekonomi, pasti enggak asing dengan Adam Smith. Dialah Bapak Ekonomi Modern; seorang ekonom, penulis sekaligus filsuf, penganut faham ekonomi laissez faire, dan penentang merkantilisme.
Jika kamu mengenal konsep PDB atau Produk Domestik Bruto yang menjelaskan tentang kompensasi diferensial upah, maka Adam Smith-lah yang menciptakannya.
Di buku pertamanya yang berjudul The Theory of Moral Sentiments, Adam Smith menjelaskan tentang tendensi pasar bebas yang dapat mengatur diri sendiri, dengan adanya persaingan, supply dan demand, serta self-interest. Sementara bukunya yang terbit tahun 1776 dianggap sebagai “kitab suci” di bidang ekonomi, yakni An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Penasaran dengan sosok yang berperan besar dalam ekonomi dunia ini?
Siapa Adam Smith?
Adam Smith (diduga) lahir dan besar di Skotlandia. Tanggal persisnya tidak ada dalam dokumen mana pun. Di usianya yang ke-13, Adam Smith sudah menjalani kuliah di University of Glasgow dan kemudian melanjutkan ke Balliol College di Oxford untuk belajar sastra Eropa.
Setelah menyelesaikan kuliahnya di Balliol, Adam Smith kembali ke Glasgow dan mengajar sebagai dosen di universitasnya, setelah lebih dulu ditunjuk menjadi ketua logika tahun 1751. Saat itu pula, ia mengadakan seri kuliah umum di University of Edinburgh dan sangat sukses hingga Universitas Glasgow memberinya gelar sebagai profesor dan kemudian menjadi Ketua Filsafat Moral tahun 1752.
Smith pindah ke Prancis tahun 1763, dan menerima tawaran untuk bekerja sebagai tutor pribadi anak tiri Charles Townshend, seorang ekonom amatir dan penasihat menteri keuangan.
Pencapaian Adam Smith untuk Ekonomi Dunia
Adam Smith memengaruhi kondisi ekonomi dunia terutama melalui tulisan-tulisannya. Ia percaya bahwa negara bisa kaya jika memiliki tenaga kerja yang andal sehingga mampu menghasilkan uang secara optimal.
Teori Smith mengemukakan bahwa ekonomi akan dapat berkembang dengan baik ketika persaingan, kapitalisme, dan pasar bebas, hidup dan sehat di abad ke -21.
Mari kita lihat satu per satu warisan Adam Smith untuk ekonomi dunia.
The Wealth of Nations
Bertahun-tahun bekerja dan mengajar di University of Glasgow, Adam Smith akhirnya dapat menerbitkan buku kumpulan materi kuliahnya yang berjudul The Theory of Moral Sentiments tahun 1759.
Setelah itu, Adam Smith menerbitkan kembali karyanya yang sangat penting, berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, atau yang sering disebut dengan The Wealth of Nations saja tahun 1776 setelah ia kembali dan pensiun dari pekerjaannya di Prancis, lalu pulang ke kampung halamannya di Kirkcaldy, Skotlandia.
Dalam bukunya ini, Smith menjabarkan berbagai ide yang membentuk dasar-dasar ekonomi klasik. Beberapa tokoh besar yang mengadopsi idenya ini di antaranya adalah David Ricardo, Karl Marx, hingga John Maynard Keynes dan Milton Friedman.
Buku Adam Smith membahas evolusi masyarakat dari tahap pemburu tanpa hak properti atau bertempat tinggal tetap ke pertanian nomaden yang berpindah. Tahap berikutnya adalah masyarakat feodal dengan hukum dan hak yang ditetapkan untuk kepentingan anggota masyarakat yang masuk ke kelas istimewa. Tahap terakhir adalah lahirnya masyarakat modern yang ditandai dengan adanya pasar bebas atau laissez faire.
Karya Smith yang membahas gagasan mengenai manusia ekonomi ini—yang digambarkan sebagai seseorang yang mengejar tujuan dan kepentingan masing-masing, berdampak pada perilaku masyarakat dalam perekonomian.
Filosofi Pasar Bebas
Filosofi laissez faire menekankan minimalnya peran intervensi dan perpajakan pemerintah di pasar bebas. Meskipun Smith mengadvokasi pemerintah dalam hal ekonomi secara terbatas, ia memang melihat bahwa pemerintah bertanggung jawab atas sektor pendidikan dan pertahanan suatu negara.
Dari Smith muncul teori “Tangan Tak Terlihat” yang memandu kekuatan penawaran dan permintaan alias supply and demand dalam kegiatan ekonomi. Menurut teori ini, dengan memperhatikan diri dan kepentingan mereka sendiri, setiap orang secara tidak sengaja membantu menciptakan hasil terbaik untuk semua.
Berbagai profesi yang ada di dunia pastinya akan mengharapkan mendapatkan penghasilan dengan menjual produk atau jasa mereka. Jika mereka memang efektif dan dapat menjawab kebutuhan pelanggan, maka sudah sepantasnya mereka mendapatkan imbalan secara finansial. Begitu juga dengan para karyawan dalam sebuah perusahaan, mereka juga andil dalam menciptakan produk yang kemudian digunakan oleh orang lain—meski tidak secara langsung.
Smith berpendapat bahwa sistem semacam ini menciptakan kekayaan bagi semua orang yang terlibat dalam kegiatan ekonomi, dan akhirnya dapat menciptakan kekayaan bagi seluruh bangsa.
Teori Invisible Hand
Menurut keyakinan dan teori yang dikemukakan oleh Smith, negara kaya adalah negara yang dihuni oleh warga yang mampu bekerja secara produktif untuk memperbaiki diri dan memenuhi kebutuhan keuangan mereka.
Dalam ekonomi semacam ini, menurut Smith, seseorang akan menginvestasikan kekayaannya di perusahaan yang paling mungkin membantunya mendapatkan pengembalian tertinggi untuk tingkat risiko yang diberikan.
Teori Invisible Hand ini sering disajikan dalam hal fenomena yang memandu pasar bebas dan kapitalisme ke arah efisiensi, melalui penawaran dan permintaan dan persaingan untuk sumber daya yang langka, bukan sebagai sesuatu yang menghasilkan kesejahteraan individu.
Bagi Smith, kerangka kerja institusional diperlukan untuk mengarahkan manusia menuju produktivitas yang optimal dan akhirnya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Kerangka kerja sistem ini terdiri dari lembaga-lembaga seperti sistem peradilan yang dirancang untuk melindungi dan mempromosikan persaingan yang bebas dan adil. Namun, harus ada kompetisi yang mendasari kerangka kerja ini, dan persaingan adalah “keinginan yang datang bersama kita sejak lahir, dan tidak pernah meninggalkan kita, sampai kita pergi ke kuburan.”
Intinya, persaingan itu wajar dan alami. Dan, barangsiapa yang bisa bertahan, adalah mereka yang telah melalui seleksi alam dalam persaingan.
Produk Domestik Bruto (PDB)
Uraian dalam buku The Wealth of Nations menawarkan konsep baru dalam mengukur kekayaan suatu negara. Sebelum buku dan teori ini ada, negara biasa mengukur kekayaan mereka dari simpanan emas dan perak.
Namun, Smith sangat kritis terhadap merkantilisme. Ia berpendapat bahwa kekayaan suatu negara seharusnya dievaluasi berdasarkan tingkat produksi dan perdagangannya. Konsep inilah yang menjadi dasar untuk menciptakan metrik PDB untuk mengukur kemakmuran suatu negara hingga saat ini.
Penghargaan untuk Adam Smith
Tahun 2007, Bank of England menggunakan gambar Smith pada uang kertas £ 20.
Adam Smith adalah anggota Royal Society of Arts, dan beberapa bangunan di Skotlandia pun diberi nama sesuai namanya. Ada pula Adam Smith Award yang menjadi penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Asosiasi Pendidikan Perusahaan Pribadi. Sementara, University of Glasgow memiliki kursi, perpustakaan, pusat penelitian, dan bangunan atas namanya.
Nah, itu dia ulasan mengenai sosok Adam Smith yang mennjadi Bapak Ekonomi Moden. Semakin kenal, semakin luas pula wawasanmu kan? Semoga bermanfaat ya.