Sudah tahu kan ya, bahwa ada pasar modal, dan juga ada pasar uang? Di pasar uang, juga terjadi berbagai transaksi atas produk yang mirip dengan pasar modal, yakni surat-surat berharga. Bedanya, di pasar uang tenor surat berharga ini adalah jangka pendek. Termasuk di dalamnya call money.
Nah, untuk lebih jelasnya, mungkin kamu perlu simak dulu video YouTube mengenai perbedaan pasar modal dan pasar uang berikut ini.
Nah, terus, apa itu call money? Mungkin produk satu ini memang tak sepopuler sertifikat deposito, sertifikat Bank Indonesia, dan lainnya ya. Tapi call money ini merupakan salah satu produk pasar uang yang memang banyak ditransaksikan.
Yuk, kita kenalan lebih jauh dan memahami apa itu call money di artikel ini!
Apa itu Call Money?
Call money, atau sering juga disebut dengan money at call, adalah pinjaman keuangan jangka pendek, yang dibayarkan dengan segera dan secara penuh, ketika pemberi pinjaman memintanya.
Enggak kayak pinjaman berjangka yang punya jadwal atau masa jatuh tempo dan pembayaran yang ditetapkan dalam batas waktu tertentu, call money enggak punya jadwal yang tetap. Pun pemberi pinjaman juga enggak harus memberikan notifikasi kalau mau membayar.
Biasanya call money dilakukan oleh satu lembaga keuangan yang meminjam uang dari lembaga keuangan lain. Karena sifat jangka pendeknya ini, maka pinjaman tersebut enggak ada juga bunga yang tetap atau teratur, kayak pinjaman jangka panjang. Ada sih bunga, dan menjadi beban lembaga yang meminjam uang, dan disebut sebagai call loan rate.
Biasanya skema ini dilakukan oleh lembaga keuangan—yang biasanya merupakan broker atay perantara atau pialang—yang ingin meminjam dana dalam jangka pendek guna mempertahankan margin untuk kepentingan nasabah mereka yang pengin memanfaatkan dana investasi yang mereka tanam. Misalnya untuk menalangi transaksi besar yang terjadi, agar bisa mempertahankan likuiditas keuangannya, satu lembaga boleh saja meminjam uang lembaga lain untuk memenuhi transaksi tersebut. Dalam jangka pendek, biasanya bisa terjadi hanya dalam hitungan satu hingga 14 hari, dana pun dikembalikan berikut bunganya.
So, bisa dibilang, bahwa produk pasar uang satu ini merupakan instrumen terlikuid kedua setelah uang tunai.
Jika lembaga keuangan yang memberi pinjaman meminta pengembalian, maka si peminjam dapat mengeluarkan margin call, yang biasanya akan memicu penjualan secara otomatis sekuritas pada akun nasabah, yang mengubah efek kembali menjadi uang tunai dan melakukan pembayaran kembali pada lembaga pemberi pinjaman. Tarif margin atau bunga yang dibebankan dan muncul di sini besarnya bervariasi berdasarkan tarif call money yang ditetapkan dan disepakati sebelumnya.
Peminjaman margin ini dapat meningkatkan risiko kerugian untuk investor, jika saham atau sekuritas menurun nilainya.
Bisa dibilang, call money merupakan satu komponen penting dalam pasar uang. Instrumen ini memiliki peran luar biasa karena menjadi media untuk mengumpulkan dana dalam waktu yang sangat singkat, dan membangu pengelolaan neraca secara lebih efisien.
Kelebihan dan Kekurangan Call Money
Yes, call money adalah komponen penting dalam transaksi di pasar uang. Dengan adanya call money, lembaga bank bisa lebih berpeluang untuk mendapatkan bunga atas surplus dana yang mereka miliki.
Dari sisi pihak peminjam dana—dalam hal ini adalah broker, perantara, atau pialang—juga mendapatkan keuntungan, karena dengan dana ini, mereka mungkin bisa membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan keuntungan atas dana investasi kelolaan dari para investor. Namun, broker juga harus siap jika ada margin call kapan saja. Hal inilah yang kemudian menjadi risiko tambahan dan tersendiri bagi pihak broker. Karena itu, meski sangat handy, melakukan call money harus tetap dengan perhitungan matang, dan hanya gunakan jika yakin bahwa transaksi bisa diselesaikan dengan cepat.
Biaya transaksi call money juga lebih rendah, lantaran dilakukan langsung oleh bank. Hal ini pastinya dapat berefek juga pada kelancaran fluktuasi, dan berkontribusi dalam upaya mempertahankan likuiditas dan cadangan dana, seperti yang disyaratkan oleh peraturan perbankan yang ada. Money call memungkinkan lembaga keuangan seperti bank untuk bisa memiliki rasio cadangan dana terhadap deposit yang lebih tinggi, sehingga bisa memberikan peluan efisiensi dan profitabilitas yang lebih besar.
Call Money vs Short Notice Money
Kalau kamu menelusur lebih jauh lagi, kamu akan menemukan juga istilah short notice money. Apa itu short notice money?
Short notice money ini sebenarnya mirip dengan call money. Keduanya merupakan pinjaman jangka pendek yang terjadi antara dua lembaga keuangan.
Bedanya adalah kalau call money harus segera dilunasi ketika si pemberi pinjaman melakukan margin call, sementara short notice money akan dibayar hingga 14 hari setelah adanya pemberitahuan yang di-issue oleh pemberi pinjaman.
Short notice money juga merupakan instrumen yang sangat likuid, sama likuidnya dengan uang tunai dan call money.
Cara Kerja Akun Margin
Akun margin yang sering disebut-sebut ini adalah akun broker yang memungkinkan investor menggunakan dana atau sekuritas yang dimiliki di dalam akunnya sebagai jaminan untuk pinjaman pembelian investasi.
Istilah margin di sini mengacu pada dana yang dipinjam, yang merupakan perbedaan antara nilai total investasi dan pinjaman. Jika ternyata investasinya rugi, investor dapat dikenai margin call, yang berarti sekuritas yang dibeli akan dilikuidasi.
Nah, itu dia sekilas penjelasan mengenai apa itu call money. Semoga sampai di sini kamu sudah paham ya, dan wawasanmu semakin luas.
Next, bahas istilah apa lagi ya?