Siapa bilang penghasilan hanya bisa didapatkan dari gaji atau fee saja? Pundi-pundi uang juga bisa didapatkan dari beberapa contoh aset aktif berikut ini.
Nah, terus, apa itu aset aktif?
Kita bahas ya.
Apa Itu Aset Aktif?
Aset aktif secara gampangnya adalah sejumlah aset yang kamu miliki dan dapat bekerja menghasilkan uang tanpa kamu harus mengerjakannya secara aktif.
Tingkat kepemilikanmu terhadap aset aktif akan jadi bekal dana pensiun nantinya. As you know, saat pensiun nanti, kamu bisa jadi sudah tak akan punya energi yang cukup untuk bekerja lagi. Padahal, kebutuhan hidup tetap berjalan. So, salah satu hal yang bisa mengatasi masalah ini adalah dengan memiliki aset aktif—aset yang dapat meng-generate penghasilan yang bisa diandalkan meski tanpa bekerja secara aktif.
Dengan memiliki aset aktif, maka kamu bisa tetap hidup mandiri di masa pensiun, enggak tergantung pada anak-cucu, bahkan bisa jadi hidupmu akan lebih sejahtera.
Nah, tapi, membangun aset aktif ini enggak kayak ngumpulin prangko. Butuh modal yang lumayan—bahkan beberapa di antaranya besar banget juga. Tapi, bukannya lantas menjadi tak terjangkau oleh kita-kita rakyat jelata ini. Bisa kok, dikumpulkan tapi ada syaratnya: kamu harus mulai mengumpulkannya selagi muda.
Mengapa? Ya, karena butuh modal besar itu. So, modalnya harus dikumpulkan ketika kamu masih dalam masa usia produktif. Butuh waktu, pastinya. Dan, semakin cepat kamu mulai, waktunya semakin panjang, semakin besar pula modal yang bisa kamu kumpulkan.
Terus, apa saja contoh aset aktif itu? Apakah setiap barang yang kita miliki bisa menjadi aset aktif?
Contoh Aset Aktif yang Bisa Kamu Kumpulkan Selagi Muda
“Muda” memang koentjinya. Masih muda, kamu punya energi untuk apa saja. Kumpulkan aset aktif selagi muda, supaya saat tua nanti kamu tinggal menikmati hasilnya. Ongkang-ongkang kaki, menikmati healing tanpa batas, tanpa harus memikirkan balik kerja lagi. Sesekali traktir anak cucu untuk staycation di vila, beri mereka angpau saat Lebaran, dan sesekali juga kumpul bareng teman-teman seusia dan yang satu dunia.
How does that sound?
Properti
Properti ini bisa jadi salah satu instrumen favorit untuk aset aktif sejak zamannya orang tua kita. Sebagian dari kamu mungkin tahu atau ingat, orang-orang zaman dulu barometer kayanya adalah ketika punya tanah di mana-mana, punya rumah di berbagai kota.
Bukannya sekarang sudah enggak zamannya lagi, tetapi justru perkembangan properti ini kian menarik. Pasalnya, investasi properti sekarang enggak hanya punya tanah lalu digarap orang, atau punya rumah dikontrakkan saja. Sekarang opsinya lebih banyak, bisa saja tanahnya disewakan untuk fair ground, beli rumah jadi kafe atau kos-kosan, beli apartemen gabung di Air BnB, dan sebagainya. Tentu saja, pundi-pundi uangnya juga semakin tebal.
Dengan punya aset berupa properti, penghasilan akan rutin didapatkan, tanpa perlu bekerja dengan terlalu aktif. Ya, paling sesekali perawatan—yang memang mungkin butuh biaya banyak sih. Tapi kan bisa masuk ke biaya operasional sewa propertinya, misalnya di-include ke biaya sewa.
Jika keuntungan sudah didapatkan, kamu bisa memanfaatkannya untuk membeli properti lain, sehingga kembali meng-generate penghasilan lagi untukmu.
Surat berharga
Papers merupakan contoh aset aktif tidak berwujud. Meski demikian, kepemilikannya jelas dengan imbal hasil yang juga realistis, bisa dirasakan, dan bisa dimanfaatkan.
Contoh aset aktif surat berharga misalnya saham, obligasi, dan sebagainya.
Misalnya saja, saham. Dengan memiliki saham dari perusahaan tertentu, yang setiap tahun rajin dan loyal bagi-bagi dividen, kamu bisa mendapatkan penghasilan tanpa harus bekerja aktif setiap tahunnya. Kalau kepemilikan sahammu besar, maka dividen juga akan besar. Artinya, bisa banget kamu manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan nanti di masa pensiun.
Obligasi juga begitu. Taruh saja, obligasi pemerintah. Rata-rata memberikan bunga yang lebih tinggi daripada deposito. Tenornya rata-rata antara 2 – 3 tahun, setiap tahun pemerintah mengeluarkan seri terbaru. So, kamu bisa ikut beli obligasi secara kontinyu, untuk memastikan kamu mendapatkan bunganya secara teratur.
Royalti
Kalau kamu seorang yang kreatif, maka kamu juga bisa mengumpulkan aset aktif berupa royalti.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, royalti adalah uang jasa yang dibayarkan oleh orang (perusahaan) atas barang yang diproduksinya kepada orang (perusahaan) yang mempunyai hak paten atas barang tersebut.
Apa saja yang bisa memberimu royalti? Ada beberapa, dan semuanya berhubungan dengan kreativitas. Misalnya seperti buku, foto, atau hasil desain.
Jika memang kamu cukup produktif dan punya talenta, penghasilan dari royalti ini bisa bertahan sampai bertahun-tahun dan semakin mahal lo.
Bisnis
Untuk bisa membangun aset aktif dan mumpung masih muda, masih energik, dan masih semangat, kamu bisa merintis bisnis.
Pilihlah bisnis yang berpotensi untuk dikembangkan secara berkelanjutan, dan memungkinkanmu untuk mendelegasikan semua tugas operasional pada seseorang suatu hari nanti. Dengan demikian, kamu tak harus bekerja aktif terus, tetapi pada waktunya, kamu tinggal menikmati dividen dari bisnis yang sudah berjalan tersebut.
Jangan lupa keuntungan yang sudah didapatkan diputar lagi untuk mendapatkan keuntungan lainnya. Dengan demikian, penghasilan bisa berlipat ganda.
Tapi, kok bingung bagaimana memulai bisnis? Tenang, coba dengarkan podcast berikut ini.
Kendaraan
Beli kendaraan enggak melulu artinya konsumtif. Kendaraan juga bisa disulap menjadi aset aktif, yang bisa memberi penghasilan secara kontinyu. Yes, dengan menyewakannya.
Zaman sekarang menyewakan kendaraan juga tak hanya ke rental. Kamu bisa menyewakannya pada orang lain yang mau mengendarainya untuk ojek online ataupun taksi online. Sepakati berapa bagi hasil yang paling layak dengan driver-mu. Atau, kamu bisa menawarkannya ke agen-agen tur wisata. Biasanya mereka juga menawarkan jasa sewa kendaraan bagi wisatawan.
Atau bisa juga investasi pada kendaraan besar, misalnya seperti mobil box, mobil bak terbuka, bahkan yang sekelas truk atau bus. Kamu bisa mulai menawarkannya pada mereka yang butuh untuk disewa.
Nah, kalau dilihat lagi, untuk bisa memiliki kelima contoh aset aktif di atas, kamu akan memerlukan modal yang banyak. That’s ok. Mumpung masih muda, kamu masih bisa melakukan banyak hal; tingkatkan performa kinerja di kantor biar cepat dapat promosi dan naik gaji, mulai bisnis kecil-kecilan di luar jam kerja, ambil pekerjaan-pekerjaan lepas sebagai freelancer.
Prinsipnya, kumpulin modal dulu, lalu tentukan mau dapatkan aset aktif yang mana, yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan tujuan keuanganmu.