Mungkin serial Money Heist sudah enggak se-hype itu lagi. Namun, sebenarnya ada banyak hal yang bisa didapatkan dari serial ini—yang kalau semakin ditonton, semakin jelas pelajaran keuangannya.
Money Heist merupakan serial original Netflix yang menceritakan kisah sekelompok perampok yang terdiri atas orang-orang dengan latar belakang berbeda, dengan spesifikasi keahlian yang berbeda pula, yang direkrut oleh seseorang yang disebut The Professor. Setiap krunya diberi nickname nama kota, seperti Rio, Denver, Helsinki, Tokyo, Moskow, dan Berlin.
Ternyata, enggak hanya adegan seru perencanaan dan eksekusi perampokan saja yang bisa kita lihat dari serial Money Heist ini. Ada juga pelajaran keuangan menarik yang ditawarkan saat menontonnya.
Manfaatkan Kekuatanmu
Kekuatan super apa yang kamu miliki? Apa yang bisa kamu lakukan dengan sangat baik bahkan ibaratnya dengan mata tertutup sekalipun?
Apa pun itu, fokuslah pada kekuatan tersebut, dan buatlah hasil yang bagus.
Inilah yang dilakukan oleh si Profesor ketika ia mengorganisir pencurian pertama kelompoknya di Royal Mint of Spain. Ia sebenarnya enggak punya kekuatan fisik, tetapi ia punya kekuatan otak yang luar biasa. So, dipakainyalah kekuatan tersebut untuk membuat rencana perampokan yang rumit dan detail.
Lakukan Riset
Para perampok yang licin itu dapat hampir selalu lolos dari upaya penangkapan, karena mereka tahu persis apa yang mereka lakukan dan hadapi. Mereka paham akan risikonya, pun mereka juga sadar betul imbal hasilnya. Karena itu, mereka mengelola risiko ini dengan berbagai upaya untuk meminimalkannya, sehingga mereka akhirnya bisa kabur tanpa ada yang bisa menghalangi.
Sebelum Profesor mengumpulkan krunya, ia sudah lebih dulu melakukan riset bertahun-tahun, untuk mempelajari tata letak lokasi perampokan, ia juga mencari tahu bagaimana sistem keamanannya bekerja. Ia juga mempelajari sifat dan karakter masing-masing krunya, mulai dari kepribadiannya, kekuatan, hingga kelemahan mereka.
Seharusnya kamu mencontoh cara Profesor dalam melakukan riset, terutama jika kamu hendak berinvestasi ataupun hal lain yang mengharuskanmu mengeluarkan modal ataupun uang. Jangan pernah menghabiskan uang untuk sesuatu yang tidak akan mengembalikan value-nya kepadamu.
Ingat, uang tersebut kamu dapatkan dengan bekerja keras loh. Jadi kok ya sayang banget kalau kamu buang sia-sia sebagai modal investasi yang cuma hype sesaat, atau bahkan terjebak investasi bodong.
So, do your homework, dan pastikan setiap sen yang kamu belanjakan benar-benar worth it—sepadan dengan apa yang kamu dapatkan.
Miliki Rencana
Ya namanya perampokan itu pastinya akan banyak risikonya. Lagian kita pasti juga tahu, enggak ada semestakung kalau soal melakukan kejahatan. Ya kan? Jadi, ya sudah seperti bisa diduga, rencana perampokan sematang apa pun, pasti ada saja hambatannya. Ada yang ketembak, ada yang terluka, bahkan sampai mati. Risiko terbesar ya: ketangkep polisi dan dihukum berat.
Makanya, untuk meminimalkan semua hambatan yang mungkin terjadi, Profesor membuat rencana A, B, C, D, dan seterusnya. Backup plan-nya harus banyak. Supaya tujuan akhir tetap bisa tercapai, apa pun caranya.
Begitu juga saat kita membuat rencana keuangan. Keberhasilan kita mencapai tujuan akan sangat tergantung pada perencanaan yang cermat. Semakin detail, semakin komprehensif rencananya, tujuan keuangan akan semakin mudah pula diwujudkan. Dan, karena kita enggak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan, kita juga akan butuh rencana B, C, D, E, dan seterusnya.
Tetap Fokus, Bertahan pada Rencana
Enggak peduli seberapa teliti, berhati-hati, dan goal-oriented si Profesor, tapi ada kalanya ia juga melakukan kesalahan, hingga rasanya semua usaha jadi sia-sia. Well, Profesor juga manusia. Wajar jika melakukan kesalahan. Selain itu, ia juga punya banyak trauma dari masa lalunya.
Dalam hidup, akan selalu saja ada hal-hal dan situasi yang membuat kita jadi hilang fokus. Alhasil, kita jadi meragukan diri sendiri, rencana kita, dan tujuan yang sudah dibuat. Membuat kita merasa tidak didukung oleh semesta, hingga akhirnya terpikir untuk menyerah dan melambai ke kamera.
Namun, sekali lagi, hal-hal seperti ini adalah wajar. Lumrah terjadi pada siapa pun. Ada ups and downs, yang bikin kita justru semakin matang dalam berproses. So, jangan biarkan diri hilang fokus terlalu lama. Segera bangkit, dan bertahan. Coba lagi yang gagal, kali ini dengan usaha yang lebih baik, benar, dan serius.
Tantangan Akan Selalu Ada
… dan kamu akan selalu harus siap menghadapinya.
Nggak kebayang deh, kalau misalnya Profesor dan krunya menyerah pada polisi pada kesempatan pertama mereka hampir tertangkap.
Apa yang membuat serial Money Heist ini justru sangat menarik untuk diikuti adalah ketika ada tantangan dan hambatan yang harus dihadapi oleh Profesor dkk, tapi dengan cerdik mereka bisa mengatasinya. Bahkan caranya menyembunyikan diri di bawah sofa untuk menghindari penangkapan pun sangat menarik. Ya nggak sih?
Begitu juga dengan kita. Dalam hidup, akan selalu ada waktu-waktu ketika ada yang tak berjalan sesuai rencana. KZL sih, karena harus berimprovisasi, mencari solusi supaya bagaimanapun caranya, rencana tetap berjalan dan tujuan tetap terwujudkan. Bahkan bisa jadi dalam perjalanan hidup, kita pernah merugi dalam investasi sampai ratusan juta, kita juga sempat kehilangan pekerjaan, bisa juga kehilangan bisnis, dan sebagainya.
Hei, apa yang membuat kita jatuh, itulah yang membuat kita kuat. Setuju nggak?
Hidup Bukanlah Arena Kompetisi
Profesor jelas sangat fokus terhadap tujuan yang ingin dicapainya. Saat para kru direkrut, maka saat itu pula mereka semua sadar, bahwa untuk mensukseskan rencana yang sudah dibuat, akan butuh kerja keras, waktu, tenaga, energi, dan harus menempuh banyak risiko.
Mereka juga tahu, bahwa setiap dari mereka akan memainkan peranan penting dalam rencana tersebut, dan bahwa mereka saling melengkapi satu sama lain—bergerak dengan kecepatan yang mungkin berbeda. Hal-hal yang diputuskan dengan sembrono hanya akan membawa akibat buruk: terluka, ditangkap polisi, atau bahkan mati.
So, ingat-ingatlah hal ini juga saat kamu sedang bergerak untuk wujudkan tujuan keuangan kamu. Jangan bergerak terlalu cepat, tetapi juga jangan terlalu lambat. Yang lebih penting lagi: jangan membandingkan pencapaianmu dengan pencapaian orang lain, karena kondisi setiap orang berbeda dan masing-masing memiliki peranan sendiri-sendiri.
Yang menjadi tugasmu adalah fokus pada garis finish kamu sendiri, dan mengusahakan yang terbaik agar bisa sampai dengan selamat.
Hindari Membuat Keputusan Penting saat Emosional
Profesor memiliki kuasa penuh untuk memastikan rencana perampokan dan pencurian berjalan dengan baik, dan menjaga agar kru tetap tenang saat melakukannya.
Dan, berapa kali kita berteriak dan mengumpat ketika Tokyo, Denver, dan Berlin bertingkah seenak mereka sendiri, dan melakukan berbagai keputusan impulsif yang berpeluang membahayakan rencana atau bahkan membuat kelompoknya terancam?
Jadi, jangan meniru Denver, Tokyo, atau Berlin ya. Selalu tenang dalam menghadapi masalah adalah koentji. Jika kamu bertindak hanya karena menuruti emosi, percayalah, rencana hanya akan tinggal rencana. Semua usaha akan sia-sia, karena emosi biasanya hanya akan membawa efek buruk.
So, say no to belanja impulsif, dan say no pada peluang investasi yang menggiurkan tetapi enggak jelas juntrungannya. Singkatnya, jangan membuat keputusan keuangan yang penting, yang akan berdampak permanen, saat kamu sedang merasakan emosi, baik emosi positif (saat terlalu senang) atau emosi negatif (saat terlalu sedih atau marah).
Melakukan Kesalahan? Itu Biasa!
Baik kamu tim Profesor atau tim Tamayo, faktanya seberapa pintarnya orang, mereka akan melakukan kesalahan juga sekali waktu. Dan hal itu adalah wajar.
Tim Tamayo memang menderita kerugian yang besar, dia juga telah dipermalukan. Tapi nyatanya, bahkan seseorang seperti dia juga sempat bikin Profesor kalang kabut.
So, yeah, tak pernah ada satu solusi untuk semua masalah. Jadi, untuk bisa menyelesaikan masalah, kamu perlu untuk mengenali akarnya, dan memperbaikinya dari situ. Jika salah, ambillah pelajaran, sehingga di kesempatan lain kamu enggak akan melakukan kesalahan yang sama lagi.
Uang Bukan Segalanya
Untuk kru Money Heist yang lain, uang dapat memecahkan banyak masalah yang mereka miliki. Bahkan, uanglah yang menjadi motivasi terbesar banyak dari mereka untuk ikut dalam upaya perampokan ini.
Tetapi, tidak untuk Profesor dan Berlin. Motivasi mereka adalah pada keluarga, yang sebenarnya cukup bikin sedih sih.
So, sementara uang memang bisa menjadi motivasi yang baik untuk mendorongmu agar siap bekerja keras, tetapi hidup seharusnya enggak melulu soal uang. Ada banyak hal lain yang lebih bermakna untuk mendapat perhatian juga, termasuk waktu dan energi kamu. Misalnya seperti hubungan dengan keluarga dan teman-teman kamu.
Fight for Survive
As in war, so in life.
Hidup adalah medan perang. “Musuh” dan tantangan bisa muncul setiap hari, so siap-siap untuk terus berjuang. Kemarin pandemi, sekarang triple crisis: krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan. Buat yang enggak siap, bisa jadi awal musibah.
Begitu juga dengan kelompok Money Heist. Mereka harus menghadapi 2 musuh: pihak yang berwajib dan “monster” dalam diri mereka masing-masing. Waktu terus berlalu, dan pertempuran itu harus dijalani.
Kadang kita juga harus memberikan pengorbanan yang sulit. Satu waktu, kadang kita seperti berada dalam kegelapan panjang. Kesulitan keuangan yang rasanya kok enggak akan pernah berakhir. But, eventually, jika kita bisa terus ikhtiar, segala harapan pasti akan terwujud juga. Mungkin tidak persis seperti yang kita mau, tetapi bisa saja dalam bentuk lain—yang mungkin malah lebih baik.
So, never lose faith.
Kesimpulan
So, kadang kita memang “digiring” untuk membenci orang jahat dalam film atau serial. Tetapi, dari Money Heist, kita justru bisa belajar banyak dari mereka. Setidaknya, apa yang bagus bisa kita tiru, sementara kita juga bisa belajar banyak dari kesalahan yang mereka lakukan.
Keep fighting, and stay bold!