Gaji kecil, enggak cukup buat hidup. So, apakah kamu berpikir, kalau gaji gede bakalan cukup? Sepertinya sih, enggak cukup juga. Apalagi buat kamu yang tinggal di Jakarta. Sering nggak kepikiran, berapa sih besaran gaji yang cukup buat dipakai hidup layak di Jakarta?
Biaya hidup layak di Jakarta selalu dibilang tinggi. Tapi, ini rasanya selaras dengan besaran UMR-nya yang juga relatif lebih tinggi daripada daerah lain. Namun, faktanya, banyak yang mengeluh, bahwa dengan UMR Jakarta, rasanya sulit banget untuk bisa hidup layak di ibu kota.
Benarkah demikian?
Ya, mungkin karena terlalu banyak ngeliat mbak-mbak SCBD yang setiap pagi selalu nyamperin Starbuck, tiap afterhours healing dulu di beer garden, pakai airpod pro dan Apple Watch seenggaknya ketinggalan 1 generasi dari generasi terakhir, yang kala weekend jogging di SCBD dengan sepatu Zoom Fly 4, celana Nike dan baju Tracksmith.. Makanya merasa gaji enggak cukup buat hidup layak di Jakarta.
Padahal ada fakta menarik di baliknya.
Hidup Layak di Jakarta ala Mbak-Mbak SCBD
Siapa sih mbak-mbak SCBD yang viral ini? Mereka adalah para perempuan karier yang bekerja di kantor yang berlokasi di kawasan Sudirman Central Business District, alias SCBD.
Tampilan yang penuh gaya, gaya hidup hedon, kerja di kawasan mewah, bikin orang bertanya-tanya, berapa sebenarnya gaji mbak-mbak ini.
Yah, faktanya setelah menelusur ke beberapa sumber, ternyata standar gajinya ya kurang lebih sama kok dengan kawasan Jakarta yang lain, dengan UMR 2022 yang sebesar Rp4.641.854,00.
Mau lebih jelas? Ini dia bocoran daftar gaji karyawan SCBD yang didapatkan dari Pikiran Rakyat.
- Management office, gaji minimum: Rp2.000.000
- Jasa penerjemah tersumpah, gaji minimum: Rp4.000.000
- Staff admin/IT support/data entry, gaji minimum: Rp3.000.000
- Estimator, gaji minimum: Rp5.000.000
- Sales assistant, gaji minimum: Rp 3.500.000
- Staf administrasi data entry, gaji minimum: Rp3.500.000
- Staf admin, gaji minimal: Rp3.700.000
- Staf HR & GA, gaji minimal Rp5.000.000
- Resepsionis, gaji minimal: Rp5.000.000
Sementara itu, ada juga yang bergaji Rp20-an juta, dan masih ditambah bonus, insentif, dan berbagai kompensasi lainnya, juga ada. But of course, gaji akan selalu berbanding lurus dengan pengalaman, skill, dan kompetensi. Di mana-mana ini juga berlaku. Standar masing-masing perusahaan bisa berbeda, kadang tergantung juga dengan sektor bisnisnya.
Definisi Hidup Layak
So, melihat minimum gaji yang bisa diterima oleh karyawan SCBD enggak jauh berbeda dengan UMP Jakarta—yang malahan beberapa di antaranya di bawah UMP ya? Hmmm …–maka, lebih baik mari kita berbicara dengan standar gaji UMP atau UMR selayaknya rakyat jelata.
Mau berkantor di kawasan elit seperti mbak-mbak SCBD, nyatanya, kita tetap harus melewati entry level dulu kok. Enggak akan mungkin tahu-tahu nangkring jadi presdir, preskom, dan pres-pres lainnya. Kecuali kita anaknya yang punya perusahaan.
That’s how it works, that’s how it goes. Faktanya, kalau gaji nggak seberapa saja kita enggak bisa mengelola dengan baik, ya kayaknya bakalan sulit juga kalau kita diberi gaji berlebih. Yang kecil aja nggak bisa ngurus, apalagi yang besar. Bener nggak tuh?
So, mau tahu gaji berapa agar bisa hidup layak di Jakarta? Mari kita definisikan “hidup layak di Jakarta” ini dulu. Apa kriterianya?
Mungkin kalau di-list, jadinya kurang lebih seperti ini:
- Ada tempat tinggal yang nyaman
- Bisa makan dengan enak
- Bisa berangkat ke kantor dengan lancar
- Punya pakaian yang pantas, ya buat kerja, ya sekadar buat main juga
- Ada hiburan, tak perlu berlebihan
Nah, setuju nggak nih, dengan definisi hidup layak di Jakarta di atas? Memang relatif, bisa saja nantinya angkanya akan berbeda, tetapi seharusnya kita sudah bisa memperhitungkannya dari sini.
Menghitung Biaya Hidup Layak di Jakarta
1. Tempat tinggal yang nyaman
Supaya enggak melebar ke mana-mana, maka mari kita batasi perhitungan pada fresh graduate dan perantau. Untuk kondisi lain, sila disesuaikan saja.
Untuk perantau, maka ada beberapa opsi untuk tempat tinggal yang nyaman ini: kos, apartemen, atau kontrak. Karena untuk beli rumah di Jakarta, itu bisa jadi bukan pilihan praktis kalau masih hidup sendiri. Kalau dilihat-lihat dan dilogika, kos mungkin adalah opsi yang cukup bagus; cukup terjangkau untuk pekerja entry level, tinggal disesuaikan dengan tingkat kenyamanan masing-masing. Tentu saja, semakin nyaman maka sewanya juga akan semakin mahal.
Harga kamar kos di seputaran SCBD sangat bervariasi. Dari hasil penelusuran, ditemukan dalam kisaran Rp650.000 hingga Rp8.500.000 per bulan. Nah, pastinya fasilitasnya yang membedakan.
Mari kita ambil yang cukup terjangkau untuk karyawan level entry, Rp1.200.000 per bulan. Lumayan, ada WiFi, kloset duduk, dan kasur. Pakai kipas angin, nggak apa. Gaji naik nanti, bisa cari yang pakai AC.
2. Makan enak
Demi kesehatan, sudah pasti 4 sehat 5 sempurna harus dipenuhi. Enak? Itu relatif. Seharusnya, bisalah mencari menu yang memang diinginkan.
Pagi, masak sarapan sendiri. Siang, makan di kantin karyawan saja. Malem, ngebungkus nasi warteg. Katakanlah sehari Rp20.000. Kalau bisa kurang, berarti bisa jadi bonus bawa pulang boba. So, ini artinya sehari makan Rp60.000.
Untuk sebulan, rerata kamu akan butuh Rp1.800.000. Ini di luar weekend yang biasanya akan lebih banyak.
3. Ongkos pulang pergi
Pos ini tentu saja tergantung jarak dari tempat tinggal menuju kantor. Semakin jauh, ya semakin mahal. Pilihan kendaraan umum sekarang juga semakin beragam, enggak harus punya kendaraan sendiri.
Ada opsi kendaraan umum online dan non-online, juga KRL, MRT, dan TransJakarta. Silakan diulik sendiri, mana yang paling nyaman. Ada kalanya kudu sambung menyambung, naik MRT terus sambung angkot atau ojek online. Atau mungkin cukup jalan saja.
Mari kita buat pos pengeluaran di sini adalah Rp20.000 per hari. So, dalam sebulan, kamu perlu Rp600.000 untuk ongkos jalan. Belum termasuk kalau mau jalan-jalan ke Ancol ya.
4. Pakaian yang pantas
Kalau yang ini, kemungkinan besar tidak akan jadi pengeluaran bulanan. Tetapi buat yang bekerja dengan modal penampilan—misalnya bekerja sebagai resepsionis. Bisa jadi ada seragam, tetapi bisa juga harus punya outfit yang pantas. So, modalnya bisa saja besar.
Beli setelan baju kerja secara online di marketplace hijau atau oranye itu harganya variatif banget. Kisarannya ada yang di bawah Rp100.000, ada yang di atas Rp1.000.000. Untuk karyawan entry level, enggak perlulah yang terlalu mewah juga. Mari kita taruh Rp200.000 setiap bulan. Bulan ini enggak beli baju, bisa dialihkan ke pos lain—seperti untuk beli skincare—atau bisa juga digunakan bulan depan.
5. Hiburan yang enggak berlebihan
Streaming film dan musik, ambil paket yang paling basic, Rp150.000 sudah cukup plus pajaknya. Kuota internet Rp100.000. Sesekali nongkrong di kafe saat weekend, Rp500.000.
Silakan ditambahkan atau diganti dengan hal lain, sesuaikan dengan hobi dan kesukaan kamu. Prinsipnya satu: jangan berlebihan.
Berapa Kebutuhan Hidup Layak di Jakarta?
Lalu, totalkan semua:
- Tempat tinggal yang nyaman: Rp1.200.000
- Makan sehat: Rp1.800.000
- Transportasi: Rp600.000
- Belanja untuk penampilan: Rp200.000
- Hiburan: Rp750.000
- Tambahkan investasi dan tabungan: Rp500.000
Total: Rp5.050.000 untuk bisa hidup layak di Jakarta.
Angka di atas tentu saja bukan angka mutlak. Perhitunganmu bisa saja lebih kecil, atau lebih besar. Tetapi, semoga tidak terlalu besar. Jika angka di atas masih lebih besar daripada penghasilan—mengingat ada yang minimum Rp3.000.000 untuk bekerja di SCBD—kamu bisa melakukan penghematan lagi. Ada beberapa anggaran bisa dikurangi, dan/atau kamu menambah penghasilan lagi.
Angka Rp5.000.000 ini sebenarnya sudah lebih tinggi daripada UMP yang ditentukan oleh pemerintah daerah, yang sebesar Rp4.600.000 sekian di atas. Penentuan UMP juga tak serta-merta langsung menyebutkan angka, melainkan melalui proses survei dan riset ke pasar yang panjang. Standarnya adalah biaya hidup layak bagi lajang yang berusia produktif. Dengan demikian, seharusnya angka ini sudah cukup untuk dipakai hidup layak di Jakarta.
Sekali lagi, hidup layak. Bukan hidup gaya. Dan, selanjutnya tinggal dikelola dengan cermat, agar semua kebutuhan—baik kebutuhan hari ini ataupun masa depan—bisa terpenuhi dengan baik.