Ada yang berprofesi sebagai freelancer? Menjadi seorang frrelancer itu ngeri-ngeri sedap. Ada keuntungan yang bisa diambil dibandingkan mereka yang kerja terikat di perusahaan, yaitu mampu bekerja secara mandiri dan tidak terikat kontrak dalam jangka panjang oleh kantor. Biasanya seorang pekerja lepas mengerjakan pekerjaan based on projects. Masalahnya memang, kadang proyek enggak setiap bulan ada. Maka seorang freelancer harus mempunyai kemampuan mengelola keuangan yang baik. Tanpa hal yang satu ini, bisa dipastikan keuangan mereka tidak stabil dan akan memengaruhi masa depannya.
So, menjadi seorang freelancer harus mau menghadapi risiko bahwa penghasilan yang didapatkannya tidak akan menentu setiap bulannya. Pekerja lepas tidak akan mendapatkan penghasilan tanpa mengerjakan proyek. Proyek tersebut juga tergantung pada klien sehingga jumlah penghasilan setiap bulannya tidak menentu.
Dengan keterampilan mengelola keuangan yang baik, maka uang nggak akan habis begitu saja tanpa tujuan yang jelas. Sayangnya, ya kadang masih saja kita-kita ini melakukan kesalahan dalam pengelolaan keuangan, ya termasuk para freelancer ini.
Nah, berikut ini beberapa kesalahan dalam mengelola keuangan yang masih sering dilakukan oleh seorang freelancer!
Kesalahan Mengelola Keuangan Freelancer
1. Malas Membuat Anggaran Bulanan
Kesalahan yang utama seorang pekerja lepas dalam mengelola keuangan adalah malas membuat anggaran bulanan.
Padahal, membuat anggaran bulanan ini akan membantu setiap freelancer dalam mengelola keuangan dari pendapatan yang dihasilkannya. Adanya anggaran dan catatan keuangan, membuat mereka tahu untuk apa saja uang itu digunakan.
Jadi, cobalah tuliskan berapa jumlah pendapatanmu dalam satu bulan, lalu bagi ke beberapa pos pengeluaran. Misalnya untuk pengeluaran kebutuhan sehari-hari, membayar pajak, membayar cicilan, investasi, dan lain sebagainya.
Menurut para ahli keuangan, dengan membuat anggaran bulanan, seorang freelancer akan mengetahui dengan jelas, seberapa besar uang yang dibutuhkan untuk menopang hidupnya. Termasuk ketika sedang nggak ada proyek, alias lagi paceklik.
2. Nggak punya Dana Darurat dan Dana Pensiun
Karena penghasilan menjadi freelancer tak menentu, maka harus ada pos simpanan tak terduga.
Do you know? Sampai saat ini masih banyak orang yang belum paham betapa pentingnya dana darurat dan tidak pernah terpikirkan oleh mereka untuk mulai menyiapkannya.
Jika kamu menjadi seorang pekerja lepas dan tidak memiliki dana darurat, misalnya tiba-tiba kamu mendapat musibah, maka bisa saja kamu akan terlibat masalah keuangan. Bisa-bisa harus utang.
Di sinilah pentingnya dana darurat. Dana darurat ini bisa dipakai di saat mendesak dan tiba-tiba. Misalnya, proyek lagi seret, atau invoice belum cair juga, kamu bisa memanfaatkan dana darurat untuk bertahan hidup.
Dana darurat umumnya sebesar 3 – 6 bulan pengeluaran, tetapi untuk freelancer sepertinya butuh lebih banyak, karena risiko pekerjaannya termasuk tinggi. Sebagai freelancer, kamu dapat mengelola keuangan dengan membuat anggaran untuk dana darurat 10% – 20% dari penghasilan rata-rata setiap bulan.
Tak jarang juga para freelancer hanya berfokus untuk memenuhi kebutuhannya saat ini. Hal tersebut memang tidak salah, namun jangan sampai lupa pentingnya memiliki dana pensiun.
Tidak menyiapkan dana pensiun juga merupakan salah satu kesalahan pekerja lepas dalam mengelola keuangan.
3. Tidak Berinvestasi
Kesalahan selanjutnya yang sering dilakukan pekerja lepas dalam mengelola keuangannya adalah takut untuk mulai investasi. Maju mundur cantik, akhirnya nggak jadi-jadi.
Investasi menjadi hal yang wajib dilakukan oleh seorang pekerja lepas. Ya, sama seperti pekerja yang lain, freelancer harus membangun sumber pendapatan pasifnya. Namun, pastinya, tetap harus memahami dulu setiap risiko dari instrumen investasi yang dipilih, lalu pelajari cara kerjanya agar bisa memanfaatkannya secara maksimal.
Mengelola keuangan dengan berinvestasi mempunyai pastinya memiliki manfaat tersendiri. Salah satu manfaatnya adalah terhindar dari masalah keuangan.
Tentukan dulu tujuan berinvestasinya, dan kemudian tentukan horizon waktunya. Baru kemudian menentukan instrumen mana yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Jangan lupa didiversifikasikan, ya. Belajarlah mengelola investasi pada ahlinya, lalu praktikkan sesuai kebutuhan.
4. Tidak Memiliki Asuransi
Asuransi tentunya bukan hal yang asing lagi di telingamu, kan? Sayangnya, masih banyak orang yang belum memiliki asuransi, baik itu asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa.
Asuransi seharusnya juga masuk dalam rencana keuangan freelancer, karena berbeda dengan para pekerja kantoran yang secara otomatis diikutsertakan dalam BPJS Kesehatan, freelancer harus memiliki asuransi mandiri. Ya, memanfaatkan BPJS Kesehatan juga nggak ada salahnya kok. Preminya terjangkau, coverage-nya juga lumayan.
Dengan punya asuransi, maka kamu dapat meng-cover biaya berobat yang besar jika *amit-amin* kamu harus sakit. Uang di tabungan tidak terkuras habis, pun menghindarkanmu dari utang.
Apalagi di saat seorang freelancer masih muda sebaiknya segera ikut asuransi karena biaya preminya bakalan lebih murah.
5. Nggak Punya Tujuan Keuangan
Mengelola keuangan akan berjalan dengan baik dan lancar jika seseorang mempunyai tujuan keuangan yang jelas. Begitu juga dengan para freelancer.
Gaji enggak tetap, tapi kepengin punya rumah sendiri? Why not? Bisa banget kok!
Misalnya kamu kepingin mempunyai rumah nih. Mungkin agak berat biayanya, karena KPR untuk pekerja lepas memang mempunyai persyaratan yang lumayan rumit. Namun, bukan enggak mungkin bagi kamu untuk memiliki rumah. Setiap ada niat, pasti ada jalan tentunya.
Jadi buatlah rencana dan strateginya juga, supaya tujuan-tujuanmu tercapai, ya.
6. Hanya Memiliki Satu Rekening
Mengelola keuangan freelancer akan lebih mudah jika menggunakan beberapa rekening. Kerap terjadi kesalahan pada pekerja lepas dengan menggunakan satu rekening untuk menampung semua dana untuk beberapa pos pengeluaran.
Saran terbaik: bukalah rekening bisnis tersendiri karena cara ini akan mempermudah kamu dalam membuat anggaran yang layak. Hal ini juga mempermudah kamu dalam mengurus pajak lo! Pun, akan membantumu menentukan saving ratio dan investasi.
Nah, itulah beberapa kesalahan pekerja lepas dalam mengelola keuangan. Semoga setelah kamu membaca artikel ini, kamu lantas sadar kalau sudah melakukan beberapa hal yang keliru. Tak usah panik, segeralah cari cara untuk memperbaiki yang salah.
Lagi pula, semua juga disesuaikan dengan kondisimu sih seharusnya. Jadi bisa saja, kesalahan di atas bukan menjadi “kesalahan” buat kamu, karena kondisi yang membuatnya harus begitu. Paham kan, ya, maksudnya? Iya, karena personal finance sifatnya memang personal. Satu saran keuangan cocok dilakukan oleh satu orang, belum tentu cocok juga dilakukan oleh orang lain.
Yang penting, be aware akan kondisimu sendiri, dan tak perlu memaksakan diri untuk hidup di luar batas kemampuan finansialmu.
Semoga bermanfaat!
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai penulis konten untuk website dan media sosial profesional. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.