Siapa nih di sini yang punya mobil? Mungkin sebagian besar punya, apalagi yang tinggal di kota besar. Tapi, apakah sudah melengkapinya dengan asuransi mobil yang memadai?
Nah, itu dia. Kesadaran kita untuk memiliki proteksi itu memang masih rendah. Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa saja masih banyak yang enggak punya, apalagi asuransi mobil. Mindset-nya adalah ya asal kita nyetirnya hati-hati, kecelakaan kan bisa dihindarkan.
Masalahnya, ketika kita turun ke jalan, kita memang bisa hati-hati, tapi siapa yang bisa jamin orang lain juga sama hati-hatinya dengan kita. Ya kan? Itulah mengapa risiko itu selalu ada di jalanan, apalagi di jalan raya yang ramai di kota besar pula macam Jakarta.
Mengapa banyak yang malas untuk memberikan proteksi terhadap mobil? Karena skemanya memang sedemikian rupa, sehingga ketika di akhir periode (biasanya setahun) tidak ada kerusakan, maka total premi yang dibayarkan menjadi hak milik perusahaan asuransi. Nah, nggak heran yang justru beranggapan, bahwa memiliki asuransi mobil itu justru merugikan.
Bagaimana dengan kamu? Bagaimana menurutmu?
Well, setidaknya, mari kenalan dulu saja deh dengan beberapa jenis asuransi mobil–terlepas dari mindset yang menjadi masalah ini. Nanti di akhir artikel, kamu bisa menyimpulkan sendiri sih, apakah asuransi mobil ini cukup penting untuk dimiliki? Dan, kalau memang penting, kamu juga lantas ada gambaran, asuransi seperti apa yang sebaiknya kamu miliki.
Beberapa Jenis Asuransi Mobil
1.All Risk
Dari nama jenisnya, kamu pasti sudah tahu artinya apa. Ini adalah jenis asuransi mobil yang meng-cover semua jenis kerusakan mobil milik pemegang polis, termasuk kerugian akibat pencurian dan perampokan, kerusakan ringan hingga berat.
Perlindungan yang superlengkap ini merupakan harga dari premi yang mahal. Harga premi asuransi all risk berkisar 2% – 3% dari harga mobil. Bisa jadi harga premi ini bahkan lebih besar ketimbang biaya perbaikannya. Memang cuma satu lecet kecil saja, asuransi akan mengganti biaya perbaikannya. Tapi harga premi jauh lebih besar ketimbang kalau kita memperbaiki lecet kecil ini sendiri (yang mungkin bisa tertutup dengan wax biasa).
2.Total Lost Only (TLO)
Asuransi mobil yang akan memberikan perlindungan terhadap kerugian akibat kerusakan kendaraan di atas 75%, pencurian, ataupun perampokan. Klaim tidak dapat diajukan kalau kendaraan enggak rusak sampai batas 75%, ketika mobil sudah benar-benar tidak bisa digunakan lagi.
Asuransi TLO ini merupakan asuransi yang paling banyak dipilih, karena harga premi memang lebih terjangkau, dibandingkan all risk. Nilai preminya sekitar 0.8% – 1% dari harga mobil.
Nah, masalahnya, kerusakan ringan pun kadang ya sampai harus membongkar tabungan. Ya kan?
Nah, jadi pilih mana yang paling menguntungkan dari 2 jenis asuransi mobil di atas?
Memilih Asuransi Mobil
Yang pertama harus selalu dipahami dan diingat adalah bahwa setelah dalam periode sesuai kesepakatan tidak ada klaim yang diajukan, maka total harga premi tidak tidak akan kembali kepada pemegang polis. Dana tersebut akan menjadi hak milik perusahaan asuransi.
Makanya, penting banget untuk memahami hal ini sejak awal, karena banyak orang menganggap perusahaan asuransi adalah penipu karena hal ini. Padahal sebenarnya, ini disebabkan oleh mereka yang kurang paham cara kerja asuransi mobil ini.
Nah, setelah sudah paham betul cara kerjanya, selanjutnya kamu harus memilih yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Apa saja yang jadi pertimbangan?
Pertimbangan tahun keluaran mobil
Prinsipnya, semakin tua usia mobil, maka akan semakin murah harga jualnya. Hal ini akan berpengaruh pada harga premi yang menjadi beban kita, karena risiko juga akan semakin tinggi. Semakin tinggi risiko, seharusnya diberikan perlindungan yang lebih tinggi juga, sehingga asuransi all risk bisa jadi pilihan yang pas.
Tapi, kamu harus tahu (dan ingat), rata-rata perusahaan asuransi tidak akan menerima pengajuan permohonan asuransi untuk mobil yang usianya di atas 15 tahun. Wajar, karena risikonya akan terlalu tinggi bagi mereka, walaupun sudah membebankan premi mahal.
Kalau mobil kamu masih baru, di bawah 5 tahun, maka kamu nggak perlu asuransi all risk. TLO saja sudah cukup, karena soal mesin pasti akan masih bagus. Paling-paling cuma baret aja sedikit di sana-sini.
Pertimbangan lokasi dan aktivitas
Lokasi tempat kamu akan menaruh mobilmu akan sangat berpengaruh juga dalam menentukan asuransi mobil jenis mana yang lebih sesuai.
Misalnya, lokasi rumahmu enggak terlalu ramai, lalu lintas enggak padat, risiko kecelakaan juga minim, maka asuransi TLO bisa jadi pilihan yang paling pas. Tapi, jika lokasi rumah atau kantor di daerah padat, dengan risiko kecelakaan tinggi, maka asuransi all risk akan bisa memenuhi kebutuhanmu akan rasa aman.
Begitu juga dengan aktivitas. Kalau mobilmu paling hanya dipakai untuk antar jemput anak sekolah, ke supermarket terus pulang, dan aktivitas-aktivitas ringan lainnya, pilih asuransi TLO. Tapi, kalau kamu sering road trip, dinas keluar kota dengan mobil, dan menggunakannya secara heavy duty, maka asuransi all risk akan lebih sesuai.
Pertimbangan perusahaan asuransinya
Perusahaan asuransi itu ada banyak. Rata-rata menawarkan manfaat yang sama, dengan harga premi yang juga tak jauh berbeda. Yang bisa menjadi pertimbangan kemudian adalah kualitas layanannya, dan reputasinya.
Yang paling penting adalah memastikan perusahaanya sudah mengantongi izin beroperasi oleh OJK.
Yang kedua yang harus diperhatikan adalah area layanan, terutama jika kamu sering bepergian keluar kota domisilimu. Misalnya, kamu tinggal di Jakarta, dan mobilmu sudah diasuransikan di sebuah perusahaan asuransi yang berkedudukan di Jakarta. Suatu kali, kamu bepergian ke suatu kota di Jawa Tengah. Jika kamu mengalami kecelakaan di luar radius pertanggungan perusahaanmu yang ada di Jakarta, maka besar kemungkinan klaim yang kamu ajukan akan ditolak.
Nah, karena itu, penting untuk memilih perusahaan asuransi yang sudah memiliki jaringan kantor yang luas.
Lakukan riset dan survei terhadap perusahaan asuransinya, bisa secara offline (barangkali kamu kenal dengan beberapa nasabahnya) ataupun online, dengan menelusuri track record mereka di Google maupun di media sosial. Terutama, perhatikan bagaimana mereka meng-handle klaim nasabahnya. Ini penting, karena bakalan kamu alami juga jika kamu menjadi nasabah mereka.
Sesuaikan dengan bujet
Bujet seharusnya menjadi pertimbangan penting juga untuk kamu jika ingin membeli polis asuransi mobil.
Seperti yang sudah kamu ketahui, asuransi all risk memang akan memberikan perlindungan menyeluruh. Tentu saja, hal ini akan sangat memberi kita rasa aman sekaligus kenyamanan. Tetapi, harga premi yang tinggi harus dipertimbangkan dengan bijak. Jangan sampai, uang belanja rutin kebutuhan hidup sehari-hari jadi berkurang hanya karena dipakai untuk premi asuransi mobil–yang ternyata juga tidak begitu sesuai dengan kebutuhan, karena pemakaian mobil juga tidak sesering itu, misalnya.
Paling tidak, premi tahunan jangan sampai menyedot lebih dari 10% penghasilan rutin bulanan kamu. Bahkan kalau perlu, premi ini seharusnya dialokasikan saja dari penghasilan tambahan tahunan, misalnya dari bonus atau insentif dari kantor di luar penghasilan rutin yang sudah dialokasikan untuk pengeluaran rutin juga.
Ya, teorinya sih begitu. Tentu kamu memiliki kondisi sendiri yang bisa saja berbeda. Intinya, sesuaikan dengan kemampuan. Jangan sampai membahayakan kebutuhan yang lebih penting lainnya.
Nah, itu dia sekilas perkenalan dengan jenis asuransi mobil, serta bagaimana memilih yang paling pas dengan kebutuhan.
Sampai di sini, kamu bisa menyimpulkan bahwa asuransi ini bukan masalah menguntungkan dan kurang menguntungkan kan, tetapi lebih pada sesuai dengan kebutuhan atau enggak, karena masing-masing punya manfaat yang berbeda. Kamulah sebagai pemanfaatnya yang harus bijak memilih sehingga bisa memberimu “keuntungan”.
Nggak bingung lagi kan?
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai Marketing Communications Specialist di Stilleto Book. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.