Memiliki rumah pertama, konon katanya, bukan menjadi prioritas utama generasi milenial ya? Tapi, bagaimanapun, hal ini seharusnya menjadi salah satu tujuan finansial kita.
Ya, mau tinggal di mana, kalau enggak? Semoga kamu sudah punya plan B yang sangat matang, jika memang memiliki rumah pertama tidak pernah menjadi salah satu tujuan keuanganmu dalam hidup.
But, buat kamu yang memang membutuhkan tempat untuk settle down, tempat untuk berkeluarga, dan akhirnya menjadi tempat untuk melewatkan masa pensiun, maka kamu mesti mulai menyiapkan segala keperluan untuk dapat memiliki rumah pertama.
Apa saja yang mesti dipertimbangkan untuk merencanakan memiliki rumah pertama ini? Yuk, disimak.
7 Hal yang Mesti Dipertimbangkan untuk Memiliki Rumah Pertama
1. Tentukan: cash atau kredit?
Mau beli rumah pertama dengan cash, ataukah lebih baik cicil kredit? Dua-duanya bisa saja kamu lakukan, tentunya tergantung kondisi keuanganmu. Coba simak beberapa plus dan minus beli rumah secara cash atau cicil kredit dalam artikel yang sudah ditautkan. Semoga bisa membantumu untuk mengambil keputusan.
Pertimbangan ini perlu diambil ya, bukan karena lebih untung yang mana atau rugi yang mana. Tetapi lebih pada penyesuaian terhadap kemampuan.
Beli rumah secara cash keras memang jatuhnya lebih murah, tetapi kamu harus punya privilege besar untuk mempunyai dana siap sebegitu banyak. Bisa saja sih, misalnya saja kamu habis dapat hibah, atau menang lotere. Bisa kan? Bisa dong. Kalau memungkinkan, ya boleh banget beli rumah pertama pakai cash keras.
Tetapi, kalau kamu adalah “orang kebanyakan”, atau tergolong mereka para “rakyat jelata”, maka opsi beli rumah pertama secara kredit mungkin akan lebih masuk akal. Tentunya, kamu juga butuh rencana keuangan yang matang juga sebelum benar-benar ambil kredit rumah, karena cicilannya bisa berpuluh tahun loh! Dan, tentunya kamu masih punya tanggungan kebutuhan yang lain juga kan?
2. Tentukan: pilih rumah baru atau bekas
Nah, ini adalah opsi kedua yang harus dipertimbangkan benar-benar sebelum memutuskan. Mau beli rumah yang kayak gimana? Tapi, sebelumnya juga ada opsi lagi: beli rumah baru atau bekas?
Ini juga kembali lagi ke kemampuan dan kondisi keuangan masing-masing.
Beli rumah bekas juga bisa jadi opsi loh! Kita kan enggak harus beli rumah baru, rumah bekas asal sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasinya memang cocok, kenapa enggak kan?
Tentu saja, akan ada berbagai pertimbangan tambahan jika kamu hendak beli rumah bekas. Tapi, beli rumah baru pun butuh pertimbangan panjang kan?
Pilihan yang mana pun, ya lagi-lagi balik ke kita lagi; kebutuhan kita seperti apa, dan kemampuannya seberapa.
3. Hitung kemampuan, sesuaikan kebutuhan
Nah, ini nih yang paling penting. Bahwa apa pun keputusan kita dalam membeli rumah pertama semua harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita.
Kalau mau cash, ya pastikan dananya sudah ada. Kalau mau kredit, juga teteup, pastikan dananya sudah ada. Mau rumah bekas, pastikan sesuai dengan kebutuhan kita plus spesifikasi rumah yang sesuai. Kalau mau rumah baru–bahkan rumah yang setengah jadi pun–juga harus sesuai dengan kebutuhan kita. Even kalau akhirnya memutuskan mau beli tanah dan kemudian rumah mau dibangun sendiri, ya itu juga kita putuskan berdasarkan kebutuhan dan disesuaikan dengan kemampuan kita juga.
Iya, akan ada opsi di mana kita juga bisa membangun sendiri rumah pertama kita. Ya, bisa saja. Matangkan perencanaannya ya.
4. Survei dan riset
Di langkah keempat ini ada survei rumahnya sendiri; mulai dari survei pengembang, survei rumahnya, sampai survei pendanaannya.
Untuk survei pengembang, sudah pasti kamu harus memastikan pengembangnya–terutama kalau yang dibeli adalah rumah baru atau rumah yang berada di dalam kompleks perumahan–punya reputasi yang cukup baik. Susah juga sih, kalau misalnya pengembangnya bermasalah. Salah-salah, kita sudah membayar, eh … rumahnya enggak jadi dibangun. Kasus seperti ini sering banget terjadi loh.
Untuk survei rumahnya, ini bisa meliputi lokasi dan juga fisik rumahnya. Kalau kebutuhannya untuk keluarga kecil, ya enggak usah memaksakan diri untuk membeli rumah terlalu besar. Demikian pula, kalau kebutuhannya untuk keluarga yang cukup besar, pastinya juga harus disesuaikan. Paling enak memang yang pas. Tetapi, untuk mendapatkan yang “pas” itu juga cukup rumit.
Makanya, penting untuk tidak memutuskan ketika sedang emosional.
Survei pendanaan juga penting, apalagi kalau kamu akhirnya memutuskan untuk kredit dengan bank. Perlu banget buat kamu untuk mendapatkan informasi KPR sebanyak-banyaknya sebelum akhirnya memutuskan mau ambil kredit di bank tertentu. Yang biasanya menjadi bahan pertimbangan: prosedur, suku bunga, dan tenor.
5. Lokasi, lokasi, lokasi
Kenapa ini penting? Karena lokasi ini menentukan banyak hal, mulai dari harga jual rumah, tipe rumah, sampai nanti ke soal pendanaan.
Harga jual rumah, misalnya, pasti akan tergantung dengan lokasi. Lokasi yang dekat dengan pusat kota pasti akan lebih mahal ketimbang yang pinggiran. Yang dekat dengan fasilitas umum pasti berbeda dengan yang jauh, dan seterusnya. Lebih baik yang mana? Ya, balik lagi, tergantung kebutuhan masing-masing.
Tipe rumah juga begitu. Biasanya sih, semakin ke pusat kota, rumahnya akan semakin minimalis. Lahan juga semakin sempit. Konsepnya mungkin lebih ke vertikal.
Pendanaan juga akan tergantung lokasi. Biasanya sih yang menjadi concern utama adalah soal keamanan. Semakin baik security lokasi rumah, semakin besar kemungkinan pengajuan KPR disetujui. Itu biasanya.
Jadi, beneran. Lokasi menentukan prestasi, kayak jargon para mahasiswa yang mau ujian.
6. Pikirkan juga biaya-biaya yang lain
Iya, mulai dari biaya administrasi ini itu, biaya balik nama, juga kalau misalnya pengin melengkapi isi rumah, alias beli perabotan.
Iyes, setelah sukses beli rumah pertama, enggak akan berhenti di situ saja ya. Bakalan ada serentetan biaya lain yang harus dipikirkan juga. Termasuk biaya perawatan! Apalagi kalau kamu belinya rumah bekas. Wah, sudah pasti, bakalan ada yang harus direnovasi deh kayaknya. Sudah wajib sih, biasanya.
Jadi, anggarkan juga untuk biaya-biaya lain ini ya. Jangan sampai lupa, terus tiba-tiba nanti shock setelahnya.
7. Amankan dana darurat
Yep, ini juga mesti dipastikan aman ya. Who knows kondisi tiba-tiba memburuk seperti di awal pandemi kemarin? Meski ada opsi keringanan kredit untuk kita yang terimbas, tapi kan bukan berarti itu lantas nggak bayar cicilan? Tetap bayar kan? Hanya saja, ada keringanan di sana-sini seperti perpanjangan tenor atau keringanan bunga.
Tapi enggak menghapus kredit. Kita harus tetap membayar cicilan.
Kalau misalnya, penghasilan menurun tapi ada dana darurat, setidaknya cicilan-cicilan tetap ter-cover dengan baik, sehingga kita pun terhindar dari denda yang menjadi konsekuensi tunggakan.
Jadi, pastikan dana daurat aman ya. Wajib mutlak nih.
Nah, demikianlah sedikit ulasan mengenai apa saja yang harus dipertimbangkan jika ingin membeli rumah pertama sekarang.
Sekali lagi, sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan ya. Dan, semoga bisa istiqomah pembayarannya sampai selesai, jika memang mau ambil kredit. Amin!
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai Marketing Communications Specialist di Stilleto Book. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.