• BLOG
  • Buku
  • Podcast
  • Video
  • Testimonials
  • Data

Diskartes - Blog Investasi dan Ekonomi

Blog Perencanaan Keuangan, Investasi Saham, Cryptocurrency, dan Ekonomi.

  • Ekonomi
  • Saham
  • Blockchain
  • Perencanaan Keuangan
  • Fintech
  • Bisnis
Anda di sini: Beranda / Perencanaan Keuangan / Beli Rumah: Mending Cicil KPR atau Beli Cash?

Beli Rumah: Mending Cicil KPR atau Beli Cash?

Juni 27, 2020 By Carolina

Konon, katanya, generasi milenial itu takut beli rumah. Bener enggak sih? Bagaimana denganmu? Apakah kamu punya rencana untuk memiliki rumah pertamamu segera? Mau gimana nih, sistem pembeliannya? Cicil dengan KPR atau cash?

Nah, ini mungkin yang menjadi pertanyaan bagi kebanyakan orang sih. Memang ada beberapa macam cara untuk beli rumah pertama, mau beli cash, cicil KPR, kredit ke developer, atau kredit ke mertua/orang tua. Yah, untuk yang sekarang, kita bahas dulu beli rumah dengan cara cicil KPR versus beli cash dululah ya. Dua yang terakhir, kapan-kapan kita bahasnya.

Jadi, mendingan mana sih, beli rumah dengan cicil KPR atau beli cash?

Mari kita lihat perbandingannya, siapa tahu bisa membantumu untuk mempertimbangkan. Karena ini bukan sekadar soal untung dan rugi, tetapi mana yang lebih sesuai untuk kondisimu. Kan, kondisi setiap orang berbeda ya? Jadi, bisa saja untuk orang lain, cicil KPR lebih cocok, sedangkan kamu, mendingan beli cash saja.

Beli Rumah: Cicil KPR

5 Jenis Kredit, Utang, dan Cicilan yang Sering Menimbulkan Masalah

1. Modal lebih terjangkau

Yes, ini adalah hal pertama yang paling obvious jika ingin membandingkan beli rumah dengan cicil KPR atau dengan cash. Paling yang agak gede adalah pada DP alias uang muka rumah, dan ini pun enggak sebesar kalau kita beli cash. Ketentuannya sih, untuk rumah pertama, DP setidaknya 15% dari harga beli.

Setelah DP diserahkan, maka kemudian, kita akan terikat kewajiban membayar cicilan sesuai kesepakatan. Besarnya, lagi-lagi (seharusnya) terjangkau. Hanya saja, memang diperlukan perencanaan yang saksama, agar pembayaran cicilan ini lancar.

2. Kebutuhan lain masih terjamin

Dengan cicilan yang sudah diperhitungkan dengan pengeluaran yang lain, kita pun bisa memastikan kebutuhan hidup yang lain masih dapat terpenuhi dengan baik. Napas bakalan masih panjang.

Baca Juga  Beli Rumah Pertama? Sekarang? Ya, Kenapa Enggak?

Kebayang, kalau mesti mengeluarkan uang dalam jumlah banyak dalam sekali gebrak, barangkali kebutuhan hidup kita yang lain juga akan terpengaruh. Dana darurat kepakai, misalnya. Atau jadi harus mencairkan investasi, padahal sebenarnya bisa dipakai untuk tujuan keuangan yang lain.

Meski menambah pos pengeluaran, tetapi dengan adanya cicilan, pengeluaran jadi lebih terkendali ke depan.

3. DP lunas, bisa langsung ditempati

Ya, begitu DP rumah lunas, kita bisa kok langsung menempati rumahnya, lalu tinggal mengatur cicilan sembari kita sudah tinggal di rumah tersebut.
Memang lunasnya biasanya sampai bertahun-tahun, tapi seiring waktu, kita sudah menempatinya, akhirnya enggak kerasa juga. Apalagi jika nanti, penghasilan kita juga berkembang. Amin!

kenaikan harga rumah di Jakarta

4. Bisa disewakan

Misalnya, kita tidak langsung menempati rumah tersebut, kita bisa menyewakannya sehingga kita pun mendapat pemasukan yang uangnya lantas bisa dibayarkan sebagai cicilan.

Nah, tapi, sebelum mulai menyewakan rumah alias mengontrakkannya, ada baiknya simak dulu beberapa hal sebagai persiapannya ya. Biar berdaya dan tepat guna, pastinya.

5. Lama tenor memengaruhi besar bunga

Ini “hukum” yang sudah pasti berlaku sih; lamanya tenor cicilan beli rumah dengan KPR akan memengaruhi besar bunga. Semakin lama cicilannya, semakin besar bunga yang akan dibebankan.

Tetapi, sebenarnya ini pun masih diperhitungkan pula dengan besarnya uang muka yang disetorkan di awal sih. Kalau kamu bisa membayar DP rumah dengan lebih besar, maka tentu cicilannya akan lebih sedikit, sehingga bunga pun akan menyesuaikan.

6. Jatuhnya lebih mahal

Ini juga “kerugian” beli rumah dengan cara cicilan KPR. Kalau dihitung-hitung, jatuhnya harga beli rumah bisa jadi berkali-kali lipat ketimbang kalau kita beli secara cash, bahkan walau sudah diperhitungkan dengan inflasi loh.

Baca Juga  Beberapa Masalah Keuangan yang Klasik dan Umum Kita Alami yang Terjadi Berulang-ulang

Belum lagi, dalam beberapa tahun kemudian, bunga flat yang dibebankan oleh bank berubah menjadi floating. Wah, bisa jadi makin membengkaklah cicilannya.

Apa Sih Perbedaan Bank dan Koperasi?

7. Prosedur yang berbelit dan risiko jika gagal bayar

Untuk bisa mendapatkan persetujuan kredit dari bank, tentulah bukan perkara mudah. Ada banyak syarat yang harus dipenuhi, dan itu pun belum tentu lolos juga. Kalaupun sudah lolos, dan ternyata–karena satu dan lain hal–kita tidak bisa membayar cicilan, rumah bisa disita.

Selain itu, surat-surat berharga juga akan masih ditahan oleh bank sebagai jaminan, sampai kita sudah lunas membayarnya.

Beli Rumah: Cash

1. Jatuhnya harga lebih murah

Jelas saja jatuhnya harga beli rumah menjadi lebih murah ketimbang kalau kita membeli dengan mengangsur ya, karena dikurangi bunga, biaya administrasi, belum lagi denda kalau misalnya kita telat membayar.
Selisihnya bisa jauh banget, memang.

Dengan beli rumah secara cash, kita jadi enggak perlu terbebani oleh utang bulanan sampai bertahun-tahun. Kita pun jadi langsung menjadi pemilik aset yang sangat berharga ini.

Beli Rumah: Mending Cicil KPR atau Beli Cash?

2. Proses cepat

Selain lebih murah, proses jual beli rumah secara tunai juga lebih cepat dan ringkas. Yang pasti kan, kita enggak perlu ada proses di bank, seperti halnya kalau kita hendak membeli dengan cara cicil KPR kan?

Hanya perlu ke notaris saja, untuk membuat beberapa akad. Selanjutnya, begitu uang diserahkan, selesai juga proses transaksinya. Begitu rumah sudah kita miliki, saat itu pula surat-surat pentingnya sudah di tangan kita pula. Enggak pakai ditahan-tahan oleh pihak ketiga. Pembeli bisa langsung menempati rumah yang sudah lunas, pihak penjual pun hepi dengan uang yang sudah dibayarkan. Mau langsung direnovasi, silakan. Mau langsung disewakan, boleh.

Baca Juga  Shopping Therapy: Obat untuk Para Shopaholic yang Punya Kebiasaan Belanja Gila-Gilaan

Dan, pihak developer memang lebih suka sih kalau kita beli rumah secara cash ini. Kita pun biasanya bisa menawar harganya dengan leluasa, karena kita bayar secara cash.

3. Butuh modal besar

Nah, ini nih. Memang akan butuh modal yang besar untuk bisa beli rumah secara cash, dan enggak semua orang punya ‘privilege’ ini.

Ya, bisa sih kamu menabung dulu, sebagian diinvestasikan di instrumen yang sesuai. Perhitungkan dengan horizon waktunya dan juga hitung pula inflasinya. Hmmm, semoga sih kesampaian ya. Bakalan butuh kerja keras sih, tapi ya bukan hal yang enggak mungkin untuk dilakukan. Seperti yang kita semua tahu, harga rumah cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dan harganya makin lama makin tidak terjangkau untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang ingin memiliki rumah

Jadi Pilih Mana: Beli Rumah Secara Cash atau dengan Cicil KPR?

Sewa Rumah atau Kredit Rumah: Pilih Mana? Ini 5 Pertimbangannya!

Yang mana saja, pastinya bisa, tergantung kondisi kamu. Mau beli rumah secara cash–kalau memang sudah ada dananya–ya kenapa enggak? Atau, mau beli dengan cicilan KPR, itu juga enggak masalah, sejauh kamu sudah membuat rencana keuangannya secara matang.

Nah, semoga mimpimu untuk mempunyai rumah pertama segera terwujud ya!

Penulis

Carolina Ratri berprofesi sebagai Marketing Communications Specialist di Stilleto Book. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.

Ditempatkan di bawah: Perencanaan Keuangan Ditag dengan:beli cash, cicil KPR, dana darurat, DP lunas, DP rumah, kredit rumah, rumah pertama, uang muka

Related Posts

  • Resolusi Keuangan 2021: Setengah Langkah Bikin Tujuan Finansial Tercapai
  • Sewa Rumah atau Kredit Rumah: Pilih Mana? Ini 5 Pertimbangannya!
  • Cara Cerdas Ibu Rumah Tangga Mengatur Keuangan
  • Hobi Merawat Anabul: Serba-Serbi dan Biaya-Biaya yang Harus Disiapkan
  • 6 Kesalahan Mengelola Keuangan yang Masih Sering Dilakukan oleh Freelancer
  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter
  • YouTube

Podcast Diskartes

Buku Investasi (Katanya…)

buku saham terbaik

Copyright © 2025 diskartes