Generasi milenial dan generasi Z memang sesuatu. Menarik banget menyelami karakter generasi yang satu ini. Pertama, karena mereka lahir di era teknologi baru mulai merambah. Kedua, saat ini they rule the world. Generasi milenial mulai memasuki “era” mapannya, sedangkan generasi Z sudah banyak yang menyelesaikan pendidikannya, dan mulai merangsek ke dunia kerja,
Masuknya dua generasi ini dalam perputaran hidup di bumi, mau nggak mau, pun mengubah banyak aspek. Terutama soal gaya hidup, atau lifestyle. “Gaya” generasi X yang cenderung berhati-hati dan disiplin digantikan oleh karakter kekinian, yang sesuai dengan zamannya.
Salah satu contoh beda mindset antara generasi milenial dan generasi Z dengan generasi X adalah kebutuhan untuk memiliki tempat tinggal untuk menetap. Konon, menurut sejumlah survei dan berita, sebagian besar generasi milenial ternyata jiper untuk mengejar mimpi memiliki rumah. Mereka juga males banget memikirkan dana pensiun. Mendingan duit dan pikirannya dipakai untuk mikirin bulan depan mau jalan ke mana; ke negara mana.
Karena derasnya arus informasi yang diterima, kebutuhan menjadi bergeser. Bukan lagi berpegang pada apa yang dibutuhkan oleh diri sendiri agar tetap bisa bertahan hidup, tetapi “apa yang bisa dipamerkan di media sosial”-lah yang menjadi tolok ukur.
Cukup membuat miris sih. Kalau kita nggak ikut tren, dianggap kurang edgy, nggak kekinian, dan sebagainya. Lebih parah lagi, dibilang “boomer”, kuno. Padahal lahirnya sebagai generasi milenial. Ya kan, nganu banget.
Hal inilah yang kemudian “melahirkan” berbagai jebakan finansial bagi para generasi milenial dan generasi Z.
Banyak memang yang sudah punya gaji besar; dua digit di depan nol enam. Tapi, sayangnya, gaji besar cuma numpang lewat. Banyak yang mengaku, nggak bisa nabung atau nggak punya tabungan. Kok bisa? Ya, itu tadi karena kena jerat jebakan finansial kekinian nan edgy, yang seharusnya bisa dikendalikan.
Apa saja sih jebakan finansial para generasi milenial dan generasi Z ini, di zaman now ini?
1. Jajan es kopi, boba, corn dog, salad topping, dan lain sebagainya
Kalau lagi jalan ke mal, jajanan zaman now juga luar biasa banget ya sekarang? Berderet-deret, dengan booth yang lucu-lucu. Belum lagi makanan dan minuman yang ditawarin. Udahlah enak-enak, unik-unik pula!
Auto kelaperan kalau jalan ke mal mah.
Eh, nggak usah jauh-jauh ke mal juga sih. Orang di emperan minimarket franchise itu tuh, selalu juga ada booth-booth lucu jajanan kekinian ini; mulai dari takoyaki, kebab, martabak, corn dog, salad topping, boba, thai tea, sampai kopi kekinian. Sudah cobain kopi yang dicampur kecap belum?
Jadi generasi milenial dan generasi Z di zaman now memang dimanja banget. Udahlah gaji gede, makanan banyak, tinggal pilih, murah pula.
Wait a minute. Murah? Iya, murah. Kalau belinya sekali-sekali doang. Kalau tiap hari beli jajanan-jajanan itu, gimana?
Kopi kekinian, Rp30.000 satu tumbler. Selalu beli sekalian berangkat ke kantor. Pernah hitung sebulan habis berapa? Begitu juga boba, yang dibeli di jam-jam kritis lewat aplikasi online.
Setiap pagi, mampir coffeeshop, takeaway kopi dengan brown sugar Rp30.000. Nanti jam 3 atau 4 sore, beli lagi boba sama corndog Rp60.000. Terus mau pulang, mampir lagi untuk beli salad topping Rp25.000. Sehari Rp115.000. Beli 5 kali seminggu, jadi Rp600.000-an ribu. Sebulan 2,5 juta. Belum makan siang dan makan malam, juga sarapan loh.
2. Traveling/Liburan
Kayaknya kalau bisa pamer foto-foto jalan ke luar negeri di Instagram itu memang keren sangat ya. Kayak travel bloger-travel bloger itu lo! Mana kadang perginya rame-rame sama sesama traveler. Ih, seru banget!
Tapi oh tapi, FYI ya, generasi milenial dan generasi Z, para travel bloger itu kebanyakan pergi dengan sponsor lo! Dibayarin, karena mereka ada misi tertentu berkaitan dengan profesinya sebagai influencer.
Kita kan enggak. Jalan-jalan kan pake duit sendiri. Kadang malah nggak punya duit, dibela-belain pakai utang. Sudah banyak kasus tuh, generasi milenial, saking penginnya traveling atau liburan ke luar negeri, pinjam duit teman-temannya dengan alasan yang nggak bener. Ada yang bilang, buat biaya rumah sakit ibunya, lo! Tega banget kan?
Boleh kok, liburan. Kan bagus untuk menyembuhkan stres. Tapi nggak gitu juga kali.
3. Belanja minat secara impulsif
Apa yang paling ngehits sekarang? Skincare, kali ya. Pernah diceritain seorang teman–dipamerin sih, tepatnya–bahwa yang bersangkutan baru saja pulang dari sebuah festival kecantikan di Surabaya. Habis sudah duit Rp17 juta buat belanja skincare. Yes, 17 juta, untuk skincare saja.
Kemarin juga sempat baca-baca di storynya pemilik blog ini, ada yang hobi banget ngegames, dan bela-belain beli weapon sampai habis belasan hingga puluhan juta. Bahkan, ada yang sampai cerai gegara hobinya ini.
Waduh ….
Apa kabar masa depan kamu, generasi milenial? Semoga kamu-kamu yang suka impulsif sama hobi ini juga inget, bahwa kamu harus menyisihkan uangmu untuk hari tua yang bisa dibilang tanpa pemasukan sama sekali itu ya.
4. Pesan makanan online
Jam 09.00 baru masuk kantor, pesan kopi dulu di aplikasi. Kopi Rp25.000, ongkos kirim Rp10.000. Jam 12.00, pesan makan siang, harganya Rp60.000, ongkos kirim Rp10.000 lagi. Sorean, kayaknya ngemil seblak enak nih. Seblak Rp20.000, ongkir Rp10.000 lagi.
Jadi, sudah Rp30.000 buat ongkos kirim ya? Sehari. Bisa dapat satu tumbler kopi lagi tuh. Kalau genap sebulan berapa ya? Ditambah pesan-pesan kalau sudah di rumah atau di kosan. Masih pesan makan malam kan?
Padahal, harga makanannya sendiri juga sudah ada selisih lo, antara kalau kita pesan online dengan kita samperin warungnya. Sekitar Rp5.000 juga lebih, kayaknya. Tinggal dihitung saja tuh, bocor halusnya berapa.
5. Langganan aplikasi film, musik, dan lain-lain
Langganan streaming film online Rp150.000 per bulan. Langganan streaming musik Rp50.000 per bulan. Oh, jangan lupa langganan juga channel TV kabel, biar makin banyak pilihan filmnya.
Turns out, pagi sudah buru-buru berangkat kantor. Sore atau malam, sepulang kantor, enakan langsung molor. Capek bok! Weekend? Ya, mending ngumpul di kafe.
Jadi, kapan nonton filmnya? Nggak pernah jadi nonton. Tapi ya, langganan terus.
Ikut membership gym, juga gitu. Paling cuma rajin beberapa bulan awal. Bulan keempat, kelima, keenam, dan seterusnya, udah lupa jadwal janjian sama personal trainer. Padahal sudah bayar keanggotaan 1 tahun sekalian, karena gratis bulan ke-13.
Generasi milenial oh generasi milenial ….
6. Gadget
Sekarang tuh zamannya smartphone yang bagian pojok belakang ada lubang kameranya 3 biji itu. Nggak edgy rasanya kalau enggak punya.
Kalau bisa sih, jadi yang punya paling duluan di antara teman-teman. Beli, duitnya dari mana? Utang kartu kredit aja.
Hmmm. Mesti komentar apa lagi ya?
7. Ngafe buat kerja
Banyak sekarang dari generasi milenial yang berstatus pekerja kreatif lepas, mulai dari desainer sampai virtual assistant. Dan, untuk bekerja, sepertinya adalah “wajib” di coffeeshop atau kafe. Selain biar kekinian, juga biar nggak ngantuk katanya. Kalau cuma di kosan/apartemen doang, penginnya rebahan.
Sekali nongkrong, minimal 1 cup of coffee, plus camilannya. Makan siang, sekalian. Terus pesan kopi buat teman kerja lagi sampai sore.
Well, padahal ini sih kembali ke self discipline aja kan? Pernah baca di salah satu akun, seseorang bisa menghabiskan Rp6 juta “hanya” buat nongkrong kerja dalam sebulan.
Wah, kalau jebakan-jebakan finansial ini terjadi setiap hari, maka nggak heran sih, generasi milenial nggak punya tabungan meski gaji sudah puluhan juta.
Bagaimana dengan kamu? Semoga meski kamu “terjebak” beberapa hal di atas, kamu tetap punya dana darurat, tabungan, dan investasi ya.