Halo, para (calon) sarjana! Apa kabar kamu yang sebentar lagi (atau malah sudah) meninggalkan bangku pendidikan formal, dan akan segera menghadapi dunia nyata yang sesungguhnya? Siap-siap saja ya, karena dunia kerja itu bisa jadi akan jauh berbeda dengan yang pernah kamu bayangkan sebelumnya. Hal ini enggak banyak disadari oleh para fresh graduate lo, seenggaknya di zaman saya dulu.
Mau tahu enggak, apa kesalahan terbesar yang pernah saya lakukan sebagai seorang fresh graduate yang sedang melamar pekerjaan dulu?
Saya enggak punya tujuan keuangan.
Saya mencari kerja, ya karena memang demikianlah seharusnya stage of life “orang normal”. Sekolah, selesai, lalu kerja. Saya enggak kebayang, bahwa ke depan nanti, saya punya hidup yang harus saya biayai. Bahwa saya punya berbagai kebutuhan, yang semua butuh uang untuk dipenuhi. Makanya, gaji saya di tahun-tahun pertama kerja, entahlah menguap ke mana.
Mungkin kamu-kamu yang sekarang baru saja lulus kuliah, juga punya pemikiran yang sama dengan saya dulu. Well, it’s time to wake up then! Bangun, karena senyata-nyatanya dunia akan segera dihadapi, dengan berbagai kebutuhan dan kenyataan. Perjuangan baru dimulai, dan sebaiknya kamu mulai dengan membuat tujuan keuanganmu, sehingga bisa menjadi motivasi untukmu bekerja dengan giat, dan enggak menghamburkan gaji pertamamu.
Apa saja tujuan keuangan yang seharusnya dimiliki oleh para fresh graduate, yang kemudian harus dibangun dari gaji pertama? Setidaknya 5 hal ini.
5 Tujuan Keuangan Fresh Graduate
1. Dana Darurat
Dana darurat adalah tujuan keuangan pertama yang harus mulai kamu pikirkan sebagai fresh graduate.
Mengapa? Ada beberapa alasan:
- Dana darurat will come handy di saat-saat darurat. Ya, namanya juga dana darurat. Dan, saat-saat darurat itu akan selalu ada. Misal nih, laptop tiba-tiba ngadat karena sudah uzur. Tiba-tiba saja dia minta pensiun. So, kamu harus segera mencari laptop baru untuk membantumu bekerja. Dana darurat akan bisa menolong. Atau, kamu sakit, tapi sebagai karyawan probasi, kamu masih belum bisa mendapatkan jaminan kesehatan dari kantormu. Dana darurat akan dapat kamu gunakan untuk membayar pengobatan yang kamu perlukan.
- Dana darurat butuh nominal yang relatif kecil dibandingkan tujuan-tujuan keuangan yang lain. Kalau kamu masih single, belum ada tanggungan apa-apa (apalagi kalau kamu masih tinggal di rumah orang tua), maka kamu relatif enggak butuh jumlah yang besar untuk dana darurat ini. Paling-paling 3 bulan pengeluaran juga sudah cukup. Jadi, ini adalah tujuan keuangan yang relatif paling mudah dicapai lebih dulu.
Nah, ada baiknya, kamu segera mulai membuat dana darurat sejak kamu menerima gaji pertama. So, jangan dihabisin buat traktir teman-teman doang ya! Sisihkan untuk mulai membuat dana darurat yang akan bisa membantumu di saat-saat genting.
2. Dana pensiun
Dana pensiun adalah tujuan keuangan kedua yang harus mulai kamu buat sebagai fresh graduate.
Ih, belum juga mulai kerja, kok sudah disuruh mikirin pensiun?
Karena oh karena, kalau kamu baru mulai memikirkan pensiun saat usiamu sudah masuk 40 tahun, maka hal itu sudah telat banget!
Setiap orang–terutama para pekerja–akan tiba masanya untuk pensiun. Pensiun berarti adalah berhenti mikirin duit. Kita bisa saja masih berkarya, atau produktif, tapi orientasinya sudah berbeda. Mungkin kita melakukannya untuk kesenangan, atau kepuasan. Sudah bukan duit lagi yang utama.
Tapi, kalau begitu, dari mana kita mendapatkan uang untuk biaya hidup, kalau kita sudah enggak berkarya untuk mendapatkan imbalan lagi?
Ya, dari dana pensiun ini. Coba deh, sisihkan waktu untuk utak-atik kebutuhan hidup selama pensiun. Mulailah dengan berapa pengeluaranmu saat ini. Lalu proyeksikan, di usia berapa kamu akan pensiun dan berapa tahunkah harapan hidupmu (let’s be optimistic here!). Jangan lupa juga menghitung inflasi yang akan terjadi dari tahun ke tahun.
Kalau mau lebih gampang, coba googling “kalkulator dana pensiun”, lalu klik saja salah satu hasil pencarian yang muncul. Coba simulasikan, biasanya sih akan ditanya tuh, usia pensiun, usia saat ini, harapan hidup hingga usia berapa, pengeluaran rutin bulanan saat ini, dan berapa prediksi pengeluaran rutin bulanan di saat pensiun nanti (taruhlah, sebesar 70% dari pengeluaran rutin sekarang).
Nanti akan ketemu deh, angkanya.
Saya sudah pernah hitung, dan hasilnya miliaran, gaes. Rp4 miliar, untuk biaya hidup sekitar 15 tahun. Karena saya bukan anak konglomerat atau anak koruptor, berarti gimana saya mesti dapetin duit sebanyak itu buat bekal pensiun?
Jawabannya adalah dengan investasi sedini mungkin.
Nah, ini adalah kesalahan saya yang terbesar. Saya baru mulai investasi di usia yang sudah sangat terlambat. Tapi ya enggak apa. Terlambat itu masih lebih baik ketimbang enggak sama sekali.
Kamu jangan sampai melakukan kesalahan yang sama dengan saya lakukan. Investasikanlah gaji pertamamu sekarang. Mumpung jangka waktunya masih sangat panjang, dan kamu masih sangat produktif (plus kamu masih single, belum ada tanggungan anak).
3. Dana rumah pertama
Sebagai seorang fresh graduate, mungkin banyak dari kamu yang sekarang masih tinggal dengan orang tua. Konon, ini privilege.
Ya, dinikmati saja. Disyukuri. Tapi, juga jangan terlena dengan enaknya hidup yang kamu punya sekarang. Bagaimanapun, kita hidup di Indonesia, yang masyarakatnya punya mindset, bahwa rumah merupakan simbol kemandirian.
Jadi, kamu sudah punya penghasilan sendiri? Kamu enggak akan mandiri kalau belum punya rumah sendiri, dan tinggal terpisah dari orang tua.
Dana rumah juga akan butuh nominal yang besar, sehingga layak kamu pikirkan dan rencanakan dengan matang. Jadikanlah ini sebagai tujuan keuangan berikutnya yang harus kamu capai, sejak kamu berstatus fresh graduate.
4. Miliki asuransi
Jika kamu sudah mendapatkan pekerjaan, apalagi jika kemudian kamu menjadi tulang punggung keluarga–ada banyak orang yang hidupnya tergantung padamu–maka kamu akan butuh juga asuransi jiwa.
Kenyataannya, hanya 2 dari 10 orang Indonesia (yang produktif) saja yang punya asuransi jiwa. Lainnya, bahkan enggak tahu apa manfaat asuransi jiwa.
Lha kok asuransi jiwa. Asuransi kesehatan aja loh, nunggak! Padahal preminya udah murah bats!
Sedih enggak sih?
Sedih kalau saya sih.
So, kamu sebagai fresh graduate, yang masih punya semangat juang yang tinggi, punya mimpi dan cita-cita yang banyak–lindungi dirimu sendiri dengan asuransi yang sesuai kebutuhan. Asuransi kesehatan, jelas kamu harus punya. Sebagai orang kantoran, kamu sudah pasti akan mendapatkan fasilitas jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan sih, ini hukumnya wajib. Ada baiknya juga kalau kamu punya asuransi kesehatan dari swasta, untuk menambah proteksi.
Setelah itu, miliki asuransi jiwa. Pastikan orang-orang yang kamu kasihi, yang menggantungkan hidupnya padamu tetap terjamin, kalau ada apa-apa terjadi sama kamu *knocks on wood*.
5. Dana liburan, atau dana lain untuk menikmati gajimu
Yang terakhir, jelas, kamu harus bisa menikmati uang hasil jerih payahmu sendiri. Atau, untuk mewujudkan mimpi terbesarmu.
Apa sih yang pengin banget kamu capai, dengan uang gajimu? Mau liburan ke Eropa? Mau gadget tercanggih? Pengin umrah? Renovasi rumah ortu?
Boleh saja kok, mimpi dan keinginan kamu ini dijadikan sebagai tujuan keuangan dan buat rencananya. Matangkan, dan wujudkan! Biasanya ini sih akan menjadi motivator utama buat cari duit. Iya enggak sih? Apalagi kalau kamu masih belum punya tanggungan apa pun.
Nah, dari kelima tujuan keuangan pertama ini, kamu lantas bisa mengembangkannya lagi sesuai kebutuhan dan tahapan hidup. Misal, bikin dana menikah, dana pendidikan anak, dana ina inu, endebre endebre.
Sedikit demi sedikit enggak masalah, asal sudah kamu mulai dulu. Ke depannya, pasti akan lebih mudah untukmu.
So, selamat memikirkan masa depan, dan merencanakan mimpi ya! Good luck!
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai Marketing Communications Specialist di Stilleto Book. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.