Siapa yang kemarin borong SBR008? Wuih! *applause* Selamat menunggu hasil saja deh, kalau gitu. SBR atau Savings Bond Ritel merupakan salah satu jenis obligasi yang dikeluarkan oleh negara–dalam hal ini adalah negara Indonesia.
SBR ditawarkan pada masyarakat luas, agar bisa digunakan oleh pemerintah untuk pembiayaan APBN. Sehingga kalau kita kemarin sempat membeli SBR008 yang ditawarkan pemerintah di bulan September, maka itu berarti kita sudah ikut ambil bagian dalam pembangunan negara Indonesia secara keseluruhan.
Wuidih. Keren bats.
Obligasi memang merupakan salah satu jenis investasi berbentuk surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh suatu penerbit–bisa perorangan, kelompok, korporasi, atau pemerintah–yang kemudian dijanjikan untuk dibayar kembali pokok utangnya berikut bunganya pada hari atau tanggal jatuh tempo, sesuai yang sudah disepakati bersama.
Nah, kalau kamu yang kemarin sempat ikut serta berinvestasi di surat obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, selamat.
Yang belum atau masih ragu-ragu, ayo, sekarang kita belajar bersama dulu mengenal berbagai jenis obligasi ini. Karena, klise: tak kenal maka tak sayang. Kalau kenal, next ada penawaran lagi dari pemerintah, kamu bisa memutuskan mau ikut berpartisipasi atau enggak–tapi bukan karena bingung, SBR itu apaan. Juga, barangkali kamu menemukan jenis obligasi lain yang bisa kamu analisis apakah bisa mendatangkan cuan untukmu.
Nah, jenis obligasi ini memang banyak banget, ternyata. Yang terpopuler memang obligasi pemerintah, kalau di Indonesia ada ORI, SBR, juga Sukuk. Obligasi pemerintah ini adalah salah satu jenis obligasi berdasarkan penerbit–kita akan cari tahu juga jenis obligasi lain berdasarkan penerbit ini. Juga jenis-jenis obligasi lain berdasarkan beberapa golongan. CMIIW ya.
Beberapa Jenis Obligasi yang Harus Kamu Tahu Sebagai Pemula
1. Jenis obligasi berdasarkan penerbit
Pada dasarnya, setiap badan hukum boleh menerbitkan obligasi, namun ada aturan yang mengikat penerbitannya secara sangat ketat. Sehingga meski setiap orang bisa membuat surat utang, tapi hanya yang sah menurut hukum itu hanya beberapa. Nah, yang sah menurut hukum inilah yang laku diperjualbelikan atau ditawarkan.
Obligasi pemerintah
Adalah surat utang yang dikeluarkan dari negara. Sah secara hukum? Jelas banget. Ya, masa sama negara sendiri enggak percaya juga kan?
Obligasi pemerintah Indonesia ada beberapa, yaitu Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel (SukRi); serta Saving Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Negara Tabungan (ST). Prinsipnya, kalau yang namanya “sukuk” berarti adalah surat utang berbasis syariah.
Lalu beda SBR dan ST dengan ORI dan SukRi apa? Pada pokoknya sebenarnya sama. SBR dan ST merupakan pengembangan dari ORI dan SukRi, dengan penambahan berupa gimmick tertentu yang diharapkan bisa menarik investor lebih banyak. SBR008 kemarin menawarkan bunga mengambang dengan kupon imbalan minimal.
SBR-SBR berikutnya mungkin akan berbeda lagi gimmick-nya, makanya coba cari tahu dulu ya, sebelum mulai ikutan.
Obligasi Korporasi
Sesuai namanya, surat utang ini diterbitkan oleh perusahaan tertentu. Bisa BUMN, bisa swasta. Masa jatuh temponya biasanya minimal 1 tahun.
Dan, karena dikeluarkan oleh pihak nonpemerintah, makanya risikonya akan lebih tinggi ketimbang obligasi pemerintah, tergantung kondisi perusahaan penerbitnya, pasar, atau bahkan kondisi politik negara tempat perusahaan tersebut berdomisili.
Obligasi Municipal
Obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah daerah guna membiayai proyek-proyek daerah, demi bisa mandiri membiayai pembangunan dan perkembangan daerah mereka sendiri tanpa tergantung dari pembiayaan pemerintah pusat.
Meski sama-sama diterbitkan oleh pemerintah, tapi obligasi municipal ini berbeda dengan obligasi pemerintah seperti ORI dan SBR lo. Bahkan, risiko obligasi municipal ini jauh lebih tinggi daripada obligasi pemerintah pusat, karena risiko gagal bayarnya lebih tinggi.
2. Jenis obligasi berdasarkan pembayaran bunga
Berdasarkan sistem pembayaran bunganya, jenis obligasi ada beberapa:
Zero Coupon Bond
Atau obligasi tanpa bunga, yaitu surat utang yang enggak ada bunga atau enggak memberikan kupon secara berkala.
Lalu investor mendapatkan keuntungan dari mana? Dari selisih harga jual diskonto dan nilai yang tampak saat surat ini diperdagangkan.
Obligasi ini ada yang jatuh temponya pendek (di bawah satu tahun, misalnya treasury bill) ataupun panjang (di atas 10 tahun)
Obligasi Kupon
Sudah bisa ditebak sih. Surat utang ini menjanjikan bunga secara berkala kepada para investor.
Kalau dulu, kupon ini memang benar-benar berupa kupon yang ditempel atau dilampirkan pada surat utang secara fisik, yang kalau kita ngeklaim pembayaran bunga, kupon ini pun disobek. Tapi seiring perkembangan zaman, kupon sekarang sudah berbentuk digital atau elektronik.
Setiap kupon mewakili nominal tertentu sesuai kesepakatan antara penerbit obligasi dengan investor, yang nilainya ini merupakan imbal hasil ataupun tingkat suku bunga obligasi tersebut.
Obligasi Kupon Tetap
Atau fixed coupon bond, yaitu obligasi yang menawarkan tingkat suku bunga yang tetap pada investor, sampai jatuh tempo surat utang tiba.
Obligasi Kupon Mengambang
Jenis obligasi ini menawarkan kupon yang bisa berubah besarannya mengikuti indeks pasar uang.
SBR008 kemarin ditawarkan dengan kupon mengambang dengan batas minimal sebesar 7,2%–lebih kecil ketimbang SBR007 yang sebesar 7,5%. Kupon batas minimal berarti kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku sampai jatuh tempo.
3. Jenis Obligasi Berdasarkan Nominal
Berdasarkan jumlah investasi yang dipertukarkan dengan surat utang, obligasi terbagi atas:
Obligasi Konvensional
Yaitu obligasi yang mempunyai satuan nominal yang besar, kurag lebih Rp1 miliar per lot.
Obligasi Ritel
Kebalikan dari konvensional, obligasi ini adalah surat utang yang mempunyai nilai nominal kecil, misalnya Rp1 juta. Seperti SBR008.
4. Jenis Obligasi Berdasarkan Penukaran
Convertible Bond
Atau disebut juga dengan obligasi konversi, yaitu obligasi yang memungkinkan bagi pemegang surat utang untuk mengonversinya menjadi saham perusahaan penerbit obligasi dengan rasio penukaran yang sudah disepakati sebelumnya.
Obligasi ini merupakan obligasi yang biasanya mempunyai tingkat kupon yang rendah lantaran investor dianggap telah diberi privilege untuk mengubah surat utangnya menjadi surat kepemilikan alias saham.
Obligasi Tukar
Atau exchangeable bond. Hampir sama sih dengan obligasi konversi di atas, hanya saja kalau di obligasi tukar, pemegang surat utang bisa mengubah obligasi menjadi saham afiliasi penerbitnya. Misalnya saham milik anak ataupun induk perusahaan.
Obligasi Opsi Beli
Pada obligasi jenis ini, penerbit surat utang boleh membeli kembali obligasi dari pemegang suratnya dengan harga yang disepakati. Biasanya sih lebih tinggi ketimbang harga pari, atau nilai harga penawaran perdana obligasi tersebut.
Namun, enggak berarti setelah dibeli terus si penerbit bebas kewajiban bayar utang. Si penerbit tetap harus melakukan kegiatannya, membayar bunga dan pokok utang sesuai dengan kesepakatan yang sudah disepakati sebelumnya.
Malahan, karena sudah dibeli kembali, penerbit harus memberikan kupon dengan nominal yang lebih tinggi kepada si pemegang obligasi.
Dengan pembelian kembali ini, pihak penerbit bisa melaksanakan haknya untuk melunasi utang lebih awal, misalnya di kala tingkat suku bunga menurun.
Putable Bond
Kalau di jenis obligasi opsi beli, emiten memiliki opsi untuk membeli kembali surat utangnya, di putable bond, investor punya hak untuk mengharuskan emiten atau penerbit obligasi untuk membeli kembali surat utangnya.
5. Jenis Obligasi Berdasarkan Imbal Hasil
Jenis obligasi ini ada 2:
Obligasi konvensional
Adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pihak tertentu untuk mendapatkan pinjaman sebagai tambahan modal, dengan perjanjian memberikan bunga kepada pihak investor dalam jangka waktu tertentu.
Di dalam jenis obligasi ini, bisa dibilang ada obligasi-obligasi yang sudah dipaparkan di atas, karena kesemuanya ada bunga atau kupon sebagai salah satu persyaratan perjanjian utang.
Obligasi syariah
Atau dikenal juga dengan nama sukuk, yang memberikan imbal hasil berupa uang sewa yang perhitungannya berdasarkan prinsip syariah Islam yang tidak mengandung unsur riba.
Imbal hasil ini juga dibayarkan secara berkala dalam periode tertentu, dan kemudian si peminjam akan melunasi pokok utang di tanggal jatuh temponya.
Nah, ternyata banyak ya jenis obligasi itu. Kamu kenal berapa macam? Obligasi pemerintah, obligasi syariah, pasti sudah akrab ya, meski mungkin masih belum mendalam.
Kenali juga jenis obligasi lain jika kamu memang tertarik berinvestasi di area ini, agar kamu bisa menentukan profil risikonya yang kemudian bisa disesuaikan dengan profilmu sendiri. Semoga cuan ya!
R. Teguh Rahardjo mengatakan
Terimakasih infonya. Kalau proses pemindahan dari Obligasi dari China Citic Bank ke Buku tabungan, mohon infonya ke email yaaa.
Alamat email ditujukan :
[email protected]
Terimakasih.
Ela Nuril A'la mengatakan
Thanks for the information…
ABDUL MUIN mengatakan
Dana 1 Jt Obligasi apa yg cocok…?