Assalamualaykum para blogger keuangan!
Tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Hari Blogger Nasional, oleh karena itu saya mengucapkan selamat hari blogger kepada seluruh rekan sejawat. Semoga semakin berkibar dan bisa memberi literasi yang bagus kepada masyarakat.
Artikel kali ini akan didedikasikan kepada para blogger, karena jarang artikel yang mengangkat pengelolaan keuangan blogger. Hanya sedikit blogger keuangan yang mengangkat isu ini, jadi sekarang kesempatan saya untuk memberikan sumbangsih.
Ketika searching di google tentang mengatur keuangan blogger, hasilnya:
Masih sedikit bukan artikel finansial yang mengkhususkan untuk para blogger?`
Padahal untuk blogger pemula yang sedang mengais rejeki sampai blogger level tinggi, pengelolaan keuangan itu penting lhoh. Saya merasa bekerja sebagai blogger tidak mudah, butuh dedikasi waktu, konsistensi tinggi, sampai pengetahuan mumpuni.
Kalau tidak punya pengetahuan, apa yang akan di share ke masyarakat? Masak HOAX?
Jangan lupa, meng-upgrade pengetahuan juga butuh biaya. Jadi mengelola uang merupakan kunci vital agar tetap survive di industri blogger yang terus berkembang seperti sekarang.
Bagaimana seharusnya blogger mengatur keuangan?
1. Berapa rata-rata penghasilan perbulan?
Tidak seperti karyawan yang sudah dijamin dengan gaji perbulan, blogger termasuk freelancer dengan penghasilan bervariasi. Makin bagus karya dihasilkan, banyaknya job diterima, dan semakin terkenal dia, penghasilannya pun ikut meroket.
Jangan heran kalau ada blogger yang penghasilannya bersaing dengan CEO perusahaan, tapi kaum pecinta mie instan juga banyak banget. Sangat bervariasi!
Adapula masa dimana blogger mengalami pancaroba. Entah karena sedang sakit atau tidak memiliki inspirasi, sehingga dompet mengering.
Saran saya nih rekan-rekan, hitung total penghasilan selama setahun kemudian bagi 12. Tidak tahu jumlah penghasilan setahun? Liat di buku rekening atau invoice yang dikeluarkan, kan keliatan dari situ. Misal setelah dibagi 12, ketemu per bulannya Rp10 juta. Angka tersebut menjadi benchmark kita untuk strategi selanjutnya.
2. Mendedikasikan uang untuk berkembang
Sebelum pengeluaran lain, saya cenderung ngotot untuk mengajak semua rekan agar semakin memperdalam kemampuan, apapun niche yang ditekuni. Berapa besarnya? Tidak usah terlalu besar, 10-20% sudah cukup untuk mengembangkan diri.
Kalau penghasilan 10 juta per bulan, ya 1-2 juta sudah cukup. Bisa turun angka tadi jika penghasilan Anda dibawahnya, yang penting ada dan rutin. Dana tersebut bisa digunakan untuk membeli buku berkualitas, mengikuti pelatihan, atau keperluan belajar lain.
Bagaimana dengan kakanda Kartes?
Pengeluaran pendidikan saya fokuskan untuk beli buku yang sebagian besar cukup mahal karena berasal dari luar dan mengikuti seminar. Niche keuangan salah satu bidang dengan perkembangan sangat cepat, ditambah disruptive technology.
Entah rekan-rekan sadari atau tidak, tapi blogosphere menuntut karya lebih dari kita semua. Jika ada orang bilang bahwa blogger sudah banyak banget, coba hitung berapa blog yang mati? Tidak sedikit, kawan!
Tulisan dan gambar sudah tidak cukup, infografis juga dianggap usang. Banyak orang mengharapkan video grafis di blog kita, saya sendiri sudah meluncurkan 6 video untuk mendukung tulisan di blog keuangan Diskartes.
Jika dari sisi tampilan kita masih cuek, sementara malas mempelajari SUBSTANSI niche yang kita tekuni, lantas kenapa orang mau berkunjung ke blog kita?
3. Pengeluaran rutin dan Dana Cadangan
Soal pengeluaran rutin tentu Anda sudah mengetahuinya karena dilakukan sehari-hari. Let’s say 50-60% penghasilan rata-rata bulanan kalian. Di dalamnya ada bagian investasi yang disesuaikan dari pendapatan tadi. Sekali lagi bukan masalah banyak, tapi konsistensi dan niat.
Yang mau saya tekankan disini adalah dana cadangan, mengingat sifat pekerjaan blogger tidak menentu.
Kita tidak bicara kemalangan atau sakit, bayangkan saja Anda tidak mendapat job selama tiga bulan berturut-turut. Jika tanpa uang cukup, hidup pasti menderita dan masuk ke lingkaran utang nan kejam.
Pastikan Anda sudah memikirkan dana cadangan untuk bertahan hidup selama 6 bulan minimum, idealnya bisa survival 12 bulan. Saya tidak menyarankan untuk mengalokasikan bulanan untuk para blogger, tapi ketika penghasilan sedang banyak, segera tutupi dana cadangan yang dibutuhkan.
Langsung contoh aja ya,
Adel adalah travel blogger, pengeluaran bulanan Rp 5 juta. Jadi dana cadangan minimum adalah Rp5 juta dikali lima, ketemu Rp 30 juta. Kejar duit Rp 30 juta tersebut agar minimum selalu ada di rekening Anda.
Misal di bulan tertentu Adel punya job berlebih sehingga bisa saving tinggi, coba masukkan langsung Rp 10 juta ke dana cadangan, sehingga jumlah tersebut lekas tertutupi. Semakin cepat semakin baik.
4. Blog: tempat menghasilkan uang dan membuang uang
Bikin blog memang murah, tapi merawatnya tidak boleh murahan. Saya menganggap blog adalah legacy, persembahan seorang Diskartes pada dunia. Terkesan lebay, tapi kalian pasti merasakannya.
Kalian mencurahkan otak kalian agar dibaca masyarakat, memetik manfaat, tumbuh menghasilkan uang buat blogger. Sadar atau tidak, kita take and give. Dan ketika saya mendapat penghasilan lebih, saya masukkan ke dalam akun “bonus”. Bonus inilah yang kemudian saya jadikan tambahan untuk mengupgrade blog, mulai dari tampilan, engine, sampai kartun-kartun agar pembaca nyaman dan blog jadi keren.
Yups, saya bukan desainer, jadi segala video dan infografik jelas menggunakan software berbayar yang dibiayai dari “bonus”. Begitu pula dengan template, landing page, bahkan engine-nya.
Saya membuang uang ke blog, ternyata blog menghasilkan uang untuk saya. Begitu seterusnya.
5. Selamat Hari Blogger Nasional!
Selamat untuk kalian blogger Indonesia
Kalian yang masih survive untuk mengibarkan informasi kebenaran
Kalian yang tak kenal lelah menghidupi keluarga
Kalian para blogger Indonesia
Wassalamualaykum para blogger keuangan Indonesia!
Hartanto mengatakan
Keren….saya yang nulis di blog sekadar pengganti buku catatan pribadi. Jadi termotivasi untuk bisa lebih serius lagi. Selamat hari blogger. Terima kasih Mas. Salam.
diskartes mengatakan
Thank you mas.. Semoga blog nya membantu hidup orang banyak mas..
Selamat hari blogger
hani mengatakan
Saya kok engga kepikir jumlahin pendapatan dari blog selama setahun trus bagi 12 yah. Mungkin…krn belum fokus kali ya. Makasih yaa sharingnya…
diskartes mengatakan
Yups, untuk melihat rata-rata seharusnya seperti itu jadi bisa tahu ekspektasi pendapatan ke depan.
Lia Harahap mengatakan
Semenjak berhenti kerja dan jadi full time blogger aku masih menerapkan pencatatan keuangan di kehidupan sehari-hari. Cuma bedanya setelah jadi full time penghasilanya gak rutin. Maka itu aku selalu putar otak gimana caranya bisa mencukupi kebutuhan dalam sebulan. Dan dalam perjalanan aku masih ubah-ubah metode sih pencatatannya. Yang terbaru aku udah bisa mengira-ngira kebutuhan dalam sebulan berapa, jadi bisa tau berapa uang yang harus dicari. Hehehe 😀
diskartes mengatakan
Wah, ini nih testimoni dari full time blogger.
Penghasilan tidak rutin vs pengeluaran rutin kan jadinya?
Sebenarnya bakal menarik nih, soal “gimana caranya bisa mencukupi kebutuhan dalam sebulan”
Thanks ya uda berbagi.
Fitri Rahayu mengatakan
Emang ngeblog, apalagi masih pemula. Mending perlahan, kalo udah ada hasil stabil baru cabut dari kerjaan. Biar ngerasain enaknya jadi ‘bos’ sendiri