Pengertian budgeting ini sebenarnya lebih pada pemahaman mengapa penting untuk dibuat. Nggak cuma untuk bisnis atau dalam perusahaan, justru budgeting ini seharusnya kita buat untuk keuangan kita sehari-hari juga.
Ya, pasti kamu sering mendengar, pepatah orang tua, “Jangan sampai besar pasak daripada tiang”, yang artinya jangan sampai lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. Terkadang kita juga nggak menyadarinya, ya kan? Bisa saja kamu dengan mudahnya menghabiskan uang atau bahkan sampai berutang. Jika kamu mempunyai rencana dan pengelolaan keuangan yang baik, maka kamu akan terhindar dari sifat konsumtif. Salah satu cara pengelolaan keuangan melalui sistem budgeting.
Jika saat ini, kamu masih mencari tahu apa itu budgeting, kamu bisa belajar dari pengertian budgeting ini, yang sekaligus akan menjelaskan juga bagaimana cara termudah dalam membuatnya ini. Jadi sebelum kamu mengimplementasikan pada bisnis atau keuangan pribadi sehari-hari, kamu sudah tahu apa itu pengertian budgeting, tujuan, fungsi, dan cara membuat budgeting, ya.
Pengertian Budgeting
Mari kita mulai untuk memahami pengertian budgeting dari asal katanya, yang di dalam bahasa Inggris yang mempunyai kata dasar budget. Budget (bahasa Indonesia: bujet) adalah “anggaran” atau “rencana keuangan”.
Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sih begini:
anggaran pemasukan dan pengeluaran uang; anggaran belanja
rencana anggaran terperinci sebagai pedoman untuk menjalankan operasi pada masa yang akan datang dan juga digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian atas pelaksanaan
So, dapat diartikan bahwa budgeting merupakan proses pembuatan anggaran belanja per periode tertentu, atau perencanaan keuangan yang menyeluruh untuk kurun waktu tertentu.
Budgeting dapat dilakukan untuk perencanaan keuangan perusahaan maupun pribadi. Budgeting ditentukan pada jangka waktu tertentu secara berkala.
Untuk periode budgeting bisa berbeda pada setiap orang, dan juga pada setiap perusahaan ataupun bisnis. Misalnya, ada budgeting untuk 1 tahun, 4 bulan, dan 3 bulan, dan seterusnya. Penentu periode tersebut adalah keputusan dari si pribadi orang yang bersangkutan, ataupun perusahaan dan bisnis tersebut. Tentukanlah waktu yang terbaik untuk mengelola perencanaan keuangan tersebut.
Tipe Penyusunan Budgeting
Terdapat 2 tipe cara penyusunan budgeting, terutama dalam bisnis atau perusahaan (iya, ini nggak berlaku buat keuangan pribadi, tapi penting juga buat kamu untuk tahu), yaitu:
1. Top Down Budgeting
Pengertian budgeting model pertama ini adalah perencanaan keuangan yang ditetapkan oleh pimpinan tertinggi dalam perusahaan atau dalam tim budgeting. Sebagai bawahan atau kepala bagian hanya boleh memberikan sedikit kontribusi atau tidak boleh sama sama sekali berkontribusi.
Kelebihan dari top down budgeting ini adalah dapat menghemat anggaran belanja dan mempersingkat waktu penyusunan anggaran. Hal ini dikarena tidak perlu lagi untuk melakukan saling meminta pendapat atau tidak perlu lagi adanya revisi, karena tidak ada masukan.
Kerugian dari top down budgeting ini adalah keperluan per departemen tidak dapat dihitung dengan baik, cermat, dan tepat. Akibatnya biaya yang dianggarkan bisa saja kurang pas. Bisa jadi minim, atau malah kelebihan.
2. Bottoms Up Budgeting
Cara menyusun budget yang disiapkan oleh pihak yang akan menjalankan anggaran belanja, ini merupakan pengertian budgeting model bottoms up budgeting. Jadi kepala bagian per departemen akan menyusun budgeting per bagian yang dikelolanya, lalu setelah itu diserahkan kepada pimpinan budgeting yang akan mengaji ulang.
Kelebihan dari bottoms up budgeting ini yaitu perusahaan dapat menyusun anggaran belanja secara efektif dan lebih akurat untuk keperluan setiap departemen. Jadi kemungkinan besar jumlah yang dikeluarkan nanti akan sesuai. Kelemahan dari bottoms up budgeting ini yaitu memerlukan banyak waktu, karena harus disusun satu per satu di setiap departemen.
Tujuan budgeting
Nah, kamu sudah memahami pengertian budgeting di atas. Ya kan? Lalu setelah itu yang kamu lakukan adalah mengetahui tujuan kamu melakukan budgeting. Ada beberapa tujuan budgeting, di antaranya:
- Barometer. Budgeting dapat menjadi alat ukur dari pihak manajemen dalam membuat perencanaan keuangan di periode mendatang.
- Tolok Ukur Target. Adanya budgeting dapat menjadi tolak ukur target dan pencapaiannya dalam satu periode tertentu.
- Membantu kita membuat rencana yang terperinci
- Dengan adanya budgeting dapat mengurangi ketidakpastian dan dapat memberikan pengarahan yang jelas untuk individu dan kelompok dalam usaha mencapai tujuan perusahaan ataupun tujuan keuangan pribadimu.
Fungsi Budgeting
Dalam pengelolaan keuangan baik pribadi maupun bisnis, budgeting bisa berfungsi sebagai:
Planning
Budget adalah alat perencanaan tertulis untuk memberikan gambaran yang jelas baik aktivitas pribadi maupun kegiatan perusahaan atau bisnis ke depannya dalam periode tertentu. Misalnya, untuk merencanakan tujuan keuangan, atau laba semaksimal mungkin.
Implementation
Budgeting bisa menjadi pedoman dalam merealisasikan rencana keuangan yang sudah disusun. Istilahnya, budgeting sebagai itinerary ketika kamu traveling ke suatu tempat.
Controlling
Budget juga berfungsi sebagai alat kontrol dan monitor. Dapat diartikan, setiap pengeluaran yang kita buat dapat dinilai dengan cara membandingkan realisasi dengan budgeting. Ada boncos, kamu bisa cek dari budgeting. Ada sisa dana, kamu juga bisa cek dari budgeting ini. Kalau ada yang keselip, kamu juga bisa melacaknya dengan membandingkan budgeting dan realisasi pengeluarannya.
Cara Membuat Budgeting
Setelah kamu mengerti dari pengertian budgeting, tujuan, dan fungsinya, maka sekarang kamu seharusnya sih bisa membuat budgeting. Gimana caranya?
Yuk, simak berikut ini langkah-langkahnya:
- Susunlah anggaran belanja dalam satu periode. Misalnya, sebulan. Akan lebih baik lagi kalau kamu buat per kategori pos pengeluaran.
- Lihat dan evaluasi data historis laporan keuangan yang sebelumnya, supaya kamu bisa merumuskan budgeting dengan lebih akurat.
- Lakukanlah perbandingan rencana anggaran yang telah dibuat dengan laporan keuangan sebelumnya juga. Apakah sudah sesuai atau masih bisa dilakukan efisiensi lagi semua biaya yang sudah dianggarkan.
- Jika kamu adalah pemilik bisnis, sebaiknya pisahkan catatan dan anggaran keuangan antara pribadi dan bisnis. Ini sangat krusial ya, karena laporan keuangan bisnis kamu perlukan untuk mengetahui laba-rugi juga operasional bisnis. Jangan sampai tercampur dengan keperluan pribadi.
Ketika budgeting sudah selesai, maka berikutnya yang menjadi PR kamu adalah disiplin dalam merealisasikannya.
Karena ya, percuma kamu sudah budgeting, tapi akhirnya kamu cuekin. Tetap saja mengeluarkan uang tanpa terkendali. Ingat akan fungsinya: sebagai alat controlling.
Demikian pengertian budgeting, jenis dan fungsinya serta bagaimana cara membuatnya. Semoga cukup jelas.
Intinya, budgeting ini diperlukan oleh semua orang, juga diperlukan dalam bisnis. Semakin dini kamu belajar membuatnya, maka keuanganmu baik secara pribadi maupun bisnis, pasti akan lebih mudah dikelola. Keuangan terkelola dengan baik, maka hidup ataupun bisnismu akan semakin lancar.
Percaya deh.
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai penulis konten untuk website dan media sosial profesional. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.