• BLOG
  • Buku
  • Podcast
  • Video
  • Testimonials
  • Data

Diskartes - Blog Investasi dan Ekonomi

Blog Perencanaan Keuangan, Investasi Saham, Cryptocurrency, dan Ekonomi.

  • Ekonomi
  • Saham
  • Blockchain
  • Perencanaan Keuangan
  • Fintech
  • Bisnis
Anda di sini: Beranda / Perencanaan Keuangan / Aku Seorang Pendosa, Tabunganku NOL Besar

Aku Seorang Pendosa, Tabunganku NOL Besar

Oktober 30, 2017 By diskartes

cara menabung yang benardiskartes.com – Assalamualaykum para penabung!

Pernah ga kepikiran seperti judul di atas, kerja uda bertahun-tahun, ternyata tabungannya ga kunjung nambah tapi tergerus mulu. Hayo ngaku, saya juga pernah kok. Biasalah, anak muda kebanyakan maen dan nyobain hal-hal terlarang nan mahal.

Beberapa saat lampau ada sebuah email yang menanyakan hal serupa. Tidak perlu saya copas isinya, apalagi screenshot, tapi kira-kira isinya begini:

“Mas Kartes, saya punya penghasilan sepuluh juta sebulan, ada kemungkinan bertambah kalau job lagi banyak. Pada akhirnya setiap bulan harusnya ada sisa Rp 1,2 juta. Enaknya diapain ya? Bagaimana sih cara menabung yang benar?”

Jelas aja rinciannya masih banyak, tapi kerahasiaan klien harus dijaga dong. Ini saya share di blog sebagai sarana belajar, karena pasti banyak kawan-kawan di luar sana yang memiliki kesamaan problem.

Latihan dimulai dari “Paksaan”

Ketika Anda masih kecil, belajar matematika, pasti pada awalnya dipaksa baik oleh guru, orang tua, atau saudara yang lebih tua. Setelah beberapa kali, akan ada anak yang memang suka dan ada yang enggak suka, namun pada akhirnya mereka menjadi bisa.

Gimana kalau kita aplikasikan lagi?

Untuk karyawan yang punya penghasilan tiap bulan, waktu paling oke untuk dipaksa ya pas gajian. Sebelum pacar atau pasangan hidup Anda minta “jatah”, coba deh masukin ke investasi dulu.

Dari pengalaman selama bertahun-tahun, untuk Anda dengan penghasilan di atas 10 juta, seyogianya mampu memaksa 30%-40% menjadi produk investasi. Problemnya adalah, investasi apa yang harus dipilih?

Sejujurnya saat ini saya sedang mengurangi reksadana, lagi demen yang risiko tinggi dan memburu profit berlimpah. Tapi apabila Anda memang belum akrab dengan dunia pasar modal, maka paksaan terbaik bisa dimulai dari deposito.

Baca Juga  Mengenal Berbagai Macam Risiko Investasi yang Akan Selalu Ada

Nyimpen duit di deposito ga akan ngasih return tinggi, menengah pun tidak. Concern saya ketika menyarankan ini adalah agar Anda terbiasa melanjutkan hidup dengan uang lebih kecil karena sudah terpotong deposito.

Sudah merasa bisa? Yaudah Anda berhak ke level selanjutnya deh, Reksadana. Emang bakalan asing buat Anda yang jarang baca-baca soal investasi, padahal termasuk yang paling sederhana loh. Nih sudah saya tuliskan panduan buat Anda yang baru mau beli reksadana pertama kali.

Memaksa Namun Dinamis

Bagaimanapun juga, hidup bukan perkara matematika. Sebelumnya saya bilang 30% bisa diinvestasikan, tapi sekali lagi apabila memang ada problem yang membutuhkan tambahan dana mendadak sehingga memaksa Anda mengeluarkan dana, maka kurang dari itu bisa saja.

Misalnya saja anak sedang sakit dan musti dirawat intensif, jelas berinvestasi bukan jadi pilihan. Fokuskan kepada kesehatan si kecil dulu.

Atau seandainya Anda sedang masa pengembangan diri, ngambil S2 dan S3 yang menguras kantong. Jelas boleh dong mengurangi porsi investasi untuk membiayai kuliah, toh investasi masa depan enggak cuma soal duit, tapi juga kompetensi.

Menabung Kelar, Baru Cari Profit

Anda sudah bisa konsisten nabung?

Saatnya cari profit!

Kalau saya sih demennya cari profit lewat saham ya, apalagi teknologi trading yang semakin maju memungkinkan kita memitigasi risiko lebih baik. Tapi jangan asal nyemplung yak, perkuat dulu kemampuan analitis Anda. Standar aja sih, cukup teknikal dan fundamental level dasar.

Trader terbaik adalah mereka yang mampu mendapatkan profit konsisten setiap bulannya, sementara investor dikatakan berhasil jika bisa menahan diri untuk tidak terburu-buru ambil profit. Seorang Lo Kheng Hong yang notabene investor legendaris dari Indonesia bisa dapet ribuan persen profit dari saham berkat kesabarannya, Anda pasti juga bisa.

Baca Juga  5 Instrumen Investasi yang Cocok untuk Freelancer

Bacaan kita kali ini pendek aja ya, semoga bermanfaat untuk Anda semua.

Wassalamualaykum para penabung!

Ditempatkan di bawah: Perencanaan Keuangan Ditag dengan:cara menabung yang benar

Related Posts

  • Kartu Kredit: Sebenarnya Bikin Untung atau Buntung sih?
  • Shopping Therapy: Obat untuk Para Shopaholic yang Punya Kebiasaan Belanja Gila-Gilaan
  • Pengantin Baru seperti Kaesang dan Erina? Segera Atur Keuangan Keluarga Barumu!
  • Tanggal Muda kok Sudah Koma?
  • Cara Cerdas Ibu Rumah Tangga Mengatur Keuangan

Komentar

  1. Adi Pradana mengatakan

    Oktober 31, 2017 pada 8:34 AM

    Bagus banget ulasannya. Saya skg br dl taraf menabung, itupun masih blm rutin. Smg bs memaksakan utk investasi mencari profit

    • diskartes mengatakan

      Oktober 31, 2017 pada 11:15 AM

      Semoga bisa sukses menabungnya mas

  2. Maiza mengatakan

    November 7, 2017 pada 8:30 PM

    Saya sudah berhasil menabung ya kira2 90% dari gajih. Tapi uangnya masih saya tabung di bank. Belum ketahap investasi…

    • diskartes mengatakan

      November 8, 2017 pada 8:37 AM

      Next step berarti adalah investasi. Semangat ya

  3. Yoto mengatakan

    Desember 29, 2017 pada 10:22 AM

    Salam kenal bang Kartes
    Melihat dari tulisan2nya yang singkat dan berkualitas, apa bang Kartes mbuka kelas khusus utk investasi spt trading saham misalnya. Klw ada sy boleh join dong kelasnya. Tks.

    • diskartes mengatakan

      Desember 29, 2017 pada 11:01 AM

      Buka Mas Yoto, insya Alloh untuk 2018 kita mulai di Februari.

      Terima kasih

  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter
  • YouTube

Podcast Diskartes

Buku Investasi (Katanya…)

buku saham terbaik

Copyright © 2025 diskartes