diskartes.com – Assalamualaykum teman-teman sekalian!
Saya sedang kelaperan tingkat akut ketika menulis ini, maklum puasa Ramadhan hari pertama di tahun 2017. Mata sayu penuh nafsu, badan yang lemas, untung otak masih bisa mikir, meski dikit. Jadi keinget omongan ibu di kampung tempo hari, katanya pas bulan puasa ini harga disana bakal naik. Musti siap-siap!
Memangnya, kenapa sih harga barang bisa selalu naik pada saat bulan puasa?
Jangan ada yang menjawab karena inflasi! Ingat inflasi sama dengan kenaikan harga, jadi bukan jawaban dari pertanyaan tadi. Yuk kita simak bareng beberapa faktor yang bikin kenaikan harga barang di bulan puasa.
Kenaikan Harga Di Bulan Puasa, WHY?
1. Hawa nafsu tak tertahan
Ekonomi akan selalu sama, dimana-mana hukum permintaan dan penawaran berlaku. Terkadang saya berpikir bahwa kadang manusia yang berpuasa lupa konsep dasarnya. Kita tidak akan ngobrolin agama disini, cuma nampaknya ustadz pernah bilang bahwa inti puasa adalah menahan hawa nafsu.
Coba deh main ke mall, menjelang maghrib hampir semua restoran penuh, semua menu dipesan pula. Atau berkunjung ke rumah seorang teman untuk numpang berbuka, kalau biasanya cuma satu menu, sekarang bisa 3-4 menu dihidangkan. Permintaan dari ibu-ibu rumah tangga dan restoran yang menumpuk inilah penyebab harga barang naik.
Bagus sih, karena masifnya konsumsi juga menggerakan sektor ekonomi. Jadi sepanjang inflasi terjadi dan terkontrol, tidak akan memberi dampak buruk bagi keuangan negara. Nanti juga turun sendiri harga barangnya, so tetap tenang ya kawan!
2. Permainan segelintir orang?
Menteri Penerangan di era Orde Baru, Harmoko bisa dibilang memberi contoh yang bagus untuk membatasi ruang gerak pemain besar memainkan harga. Saat itu masih kecil sih, jadi cuma dengar ceritanya. Beliau suka tampil di TVRI, kemudian mengumumkan harga bahan pokok semisal cabe rawit dan semacamnya. Good idea!
Kenapa?
Karena dari pengumuman yang dibacakan oleh Harmoko, masyarakat tahu berapa harga bahan pokok yang seharusnya dibeli. Tengkulak juga berfikir dua kali ketika mau menaikkan harga seenak perutnya.
Dalam beberapa kisah meroketnya harga sembako, cabe, bahkan harga jengkol yang pernah melebihi dari harga daging, bisa ditemukan permainan dari orang yang tidak bertanggung jawab.
Sama saja seperti bandar saham, di bisnis bahan pokok juga ada bandarnya. Justru pemainnya bisa lebih besar karena berhubungan dengan perut rakyat banyak.
Untungnya saat ini pemerintah sudah menerbitkan aturan resmi yang menjamin ketersediaan, stabilitas dan kepastian harga dari beberapa komoditas bahan pokok strategis. Aturan tadi adalah Permendag No 27/M-DAG/PER/5/2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen.
Panjang bener ya nama peraturannya. Fyuh!
Nih ada beberapa kutipan dari situs berita nasional
3. Ekspektasi pendapatan yang meningkat
Te Ha Er
Tiga huruf yang ditunggu karyawan se Indonesia, Anda juga bukan? Ironisnya semua orang berfikir bahwa warga Indonesia dapat Tunjangan Hari Raya (THR), tanpa kecuali. Kalau bukan dari kantor, ya dari keluarganya.
Pas sekolah saya suka meminta-minta THR dari orang tua.
Sang pedagang juga demikian, berpikir ni calon pembeli punya duit berlebih pas bulan puasa. Terlebih perilaku masyarakat yang lebih konsumtif, jadilah harga-harga semakin naik.
Bulan puasa juga menjadi momen bagi pekerja di luar negeri untuk pulang kampung ke Indonesia. Dan mereka bawa duit yang tidak sedikit lhoh, capital inflow yang terjadi lumayan besar dan mampu mengerek harga.
Bulan Ramadan, Lahan Pahala dan Bisnis
Kenaikan harga barang atau inflasi sebenarnya indikasi bisnis yang bergerak dengan baik. Oleh karena itu, sangat tepat menjadikan bulan ramadan sebagai waktu yang pas selain untuk beribadah juga mendulang pundi-pundi rupiah.
Salah satu mantan pacar saya (uda lama putusnya), memiliki kebiasaan membuat kue lebaran dan menjualnya 10 hari sebelum Hari Raya. Lakunya luar biasa lhoh, saya aja dulu sering jadi kurir nganterin kue. Duh, nasib!
Kawan-kawan kantor yang mendadak jualan baju, makanan lebaran, juga pada bermunculan di bulan puasa. Sejatinya, asal mau gerak sedikit di bulan Ramadan, pasti Alloh akan memberkahi usaha Anda semua.
Wassalamualaykum teman-teman sekalian!
deddyhuang.com mengatakan
aku kemaren mau beli hardisk external.. pas duitnya udah ada eh naik :((
diskartes mengatakan
Hahaha,,nunggu duitnya naek dulu koh berarti
Humaidi mengatakan
Hikmah bulan Ramadhan omset pebisnis naik ? ….
diskartes mengatakan
amiiin
love from jogja mengatakan
ooo jelas hawa nafsu penyebabnya mas dan mendasari perilak yang lain. Undah sembako naik listrik naik pula piye jal…habis lebaran belum tentu harga mau turun. Kalau sudah di atas lupa jalan ke bawah… Pak Jokowi terawih dimana sih ?.
diskartes mengatakan
Kalau sudah diatas masih mau turun mba. Tapi kemungkinannya kecil.
Weleh, saya belum pernah traweh bareng beliau Mba. ndak tau..hahaha
Adelina Tampubolon mengatakan
tapi moment ramadhan itu emang paling seru sich menurut aku. walaupun aku nga menjalani puasa, tapi agenda silaturahmi nya itu memadati jadwal sebulanan. bisa dibayangkan pengeluaran bulanan bengkak tapi senang2 aja sich.
diskartes mengatakan
iya.. kayak pas kemarin kita kumpul2 yak?
hoho
dani mengatakan
Tahun ini (katanya) harga-harga barang ga seberapa naik ya Om. Hebat kerja pemerintah ya.
diskartes mengatakan
Naik sih tetep om, tapi memang ga signifikan.
Bukan cuma pemerintah, masyarakat juga makin sadar hukum cak
Rosyid Juragan Bebek Ungkep Malang mengatakan
setuju dengan poin no 2..
pemerintah sekarang tidak bisa mengendalikan bahan pokok…
diskartes mengatakan
sebenernya sudah lumayan bagus mas. Yang penting tetap terkendali.
Ariesusduabelas mengatakan
Astaga, lama juga nih gak mampir.
Dalam kacamata freak saya, harga naik pas puasa: konspirasi. Hahahaha.
diskartes mengatakan
hahaha..
Silakan diramaikan lagi, kawan freak
😀
pring mengatakan
rencananya senin ntar mau bahas inflasi musiman ini
diskartes mengatakan
goodluck mas