diskartes.com – Assalamualaykum pembaca yang aduhai! (Update November 2018)
Setiap orang pasti punya milestone dalam hidup, entah itu karir, sekolah, pekerjaan, atau apapun itu. Misalnya kuliah, setelah selesai D3, dulu uda pengen aja nglanjutin sarjana dan pasca sarjana. Alhamdulillah sudah tercapai sekolah master, meski bukan di universitas besar.
Saya yakin Anda juga demikian, ketika bekerja dan nabung, pasti kebayang
“Ah, pengen dapet sekian rupiah bulan ini, biar bisa ngasih istri-istri di rumah.”
Ngomong-ngomong masalah duit, ketika SMA dan dapet uang saku Rp 150 ribu sebulan, rasanya duit Rp 1 juta tu gede banget. Sebenarnya bikin semangat ngumpulin duit dan akhirnya punya tabungan Rp 1 juta pas kuliah. Lagi-lagi otak membuat milestone secara otomatis, Rp 10 juta menjadi tujuan selanjutnya dan berasa jauuuh.
Never ending process
Anda mengalaminya juga bukan? Milestone yang dibuat di alam bawah sadar.
Itulah yang akan kita obrolin, tema kita kali ini adalah cara investasi pada setiap milestone, mulai dari Rp 1 juta, Rp 10 juta, dan Rp 100 juta. Kenapa ga sekalian di Rp 1 Miliar?
Saya akan jujur kepada kalian, uang di rekening Bank belum sampai Rp 1 Miliar. Bentar lagi, mudah-mudahan.
Tapi sebelum kita diskusi soal cara berinvestasi yang baik dan benar, perlu saya tekankan kepada Anda untuk membereskan utang dulu ya.
Investasi paling sederhana yang bisa dilakukan semua orang adalah dengan tidak memiliki utang, terlebih utang berbunga.
Okay, kita lanjut ya. Ada di titik mana Anda sekarang?
Cara Investasi Rp 1 Juta, Rp 10 Juta, dan Rp 100 Juta
1. Investasi Rp 1 Juta
Sebenarnya paling sebal ketika dengar orang bilang,
“Ah, cuma sejuta. Bisa buat apa, gue cuma buat dinner paling.”
Come on, you dititipin duit sejuta aja komentarnya uda enggak enak. Bukan masalah mau digunakan untuk apa, nggak ada yang peduli. Tetapi jika tidak mau ngomong yang baik, lebih baik berdiam diri.
Dengan uang Rp 1 juta, Anda sudah bisa untuk membuka akun reksadana, beli saham, beli emas, dan lain-lain yang berhubungan dengan investasi. Zaman sekarang memang dimudahkan dengan akses yang lebih murah dan longgar.
Tetapi saya tidak menyarankan itu.
Setahun yang lalu, saya pernah menulis bagaimana pentingnya investasi terhadap diri sendiri. Diri Anda saat ini adalah pahatan masa lalu, dan diri Anda sepuluh tahun lagi, ditentukan kelakuan sekarang ini.
So, jika Anda menanyakan apa yang harus dilakukan dengan sejuta di tangan, sudah tau dong jawabannya. Carilah apa yang paling Anda inginkan untuk pengembangan diri.
Bukan semata-mata memuaskan diri lantas mabuk-mabukkan. NO!
Ah, Kakanda Kartes kan punya duit banyak. Gampang aja ngomong gitu!
Oke, ada kisah yang pernah saya alami di tahun 2014.
Pada waktu itu, saya abis ketipu gede-gedean, bahkan kendaraan pun sudah ga punya. Masih ada utang di Bank Rp 50 juta, dan duit rekening tinggal Rp 3 jutaan kalau nggak salah. Mau tau berapa saham yang saya punya? NOL.
Untungnya, utang di Bank tadi dibayar dengan gaji bulanan selama beberapa tahun berikutnya dan masih bekerja. Plus, bersyukur punya teman-teman yang support.
Saya masih mengingat dengan jelas apa yang saya lakukan dengan uang tadi. Rp 1,5 juta buat ikut kursus Bahasa Spanyol.
Memang ga ada hubungannya dengan cara mencari uang, tapi kursus tadi ternyata menjadi tempat refreshing yang bagus untuk menggali ide baru dan mengembangkan relasi. Dari kursus tadi, tanpa sengaja kepikiran buat bikin blog The Fashion For Men yang eksis sampai sekarang dan ngasih tambahan duit.
Dan sekarang? I’m back!
Saya mengucapkan selamat jika Anda sudah sampai milestone Rp 1 juta. Sekali lagi, gunakan untuk mengembangkan diri, sejatinya investasi terbaik adalah dengan menambah pengetahuan.
Update:
Apabila fase pengembangan diri sudah terlewati dengan baik, dan memiliki 1 juta lagi, maka Anda bisa mulai dengan investasi kecil-kecilan. Jangan meremehkan nominal kecil! Ingat itu!
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa baca artikel saya yang bertema The Power of 1 Juta
2. Investasi Rp 10 Juta
Yeay, masuk ke tahapan berikutnya.
Sekarang Anda sudah diperbolehkan buat beli setelan bagus, jam tangan, sepatu yang keren, atau malah travelling. Lah, belanja lagi, terus kapan investasinya?
Jangan buru-buru kawan, investasi kalau nggak happy, apa gunanya?
Membuka rekening efek dengan Rp 10 juta adalah langkah yang bagus. Anda sudah mulai bisa bertransaksi saham lhoh, tidak perlu bernafsu langsung dapet gede. Biasakan diri Anda untuk menahan efek dalam jangka waktu yang lama, lambat laun mental akan terasah.
Saya asumsikan Anda baru pertama kali membeli saham, oleh karena itu hindari dulu saham gorengan. Karena di titik ini, memahami bagaimana saham bekerja lebih utama. Oleh sebab itu, lebih elok kalau mengincar saham-saham blue chip dulu.
Guideline membeli saham blue chip akan membantu Anda untuk menerka seberapa besar risiko yang berani diambil. Bagaimanapun juga meski perusahaan besar, risiko akan selalu ada.
Opsi lainnya adalah beli produk reksadana. Meski returnnya dibawah saham, tapi risikonya juga lebih minim. Bisa dibilang, reksadana adalah produk terbaik untuk investor pemula.
3. Investasi Rp 100 juta
Seperti mobil, makin lama makin kencang lajunya.
Kalau tabungan sudah di angka ini, untuk ukuran Indonesia Anda bisa cukup berlega hati. Yuk mulai untuk diversifikasi portofolio, dimanapun investasinya.
Misalnya masuk ke bisnis saham, mulai membagi portofolio saham menjadi beberapa jenis industri. Jika sudah punya saham yang bergerak di industri manufaktur, boleh lah merambah industri jasa.
Begitu pula jika Anda maunya reksadana. Seperti yang telah dibahas di artikel tentang panduan reksadana, Anda bisa membagi pilihan ke reksadana pasar uang, pendapatan tetap, atau campuran. Untuk jangka panjang, model bisnis reksadana syariah nampaknya masih jadi pilihan saya.
Duit Rp 100 juta tidak seharusnya habis dalam hitungan hari. Selain investasi, jangan lupakan asuransi untuk proteksi diri dan aset. Yang penting Anda punya asuransi kesehatan dan asuransi kendaraan deh. Karena biasanya jika ada masalah, biayanya akan lumayan besar. Ga mau kan rencana untuk menggapai milestone selanjutnya terhalang gara-gara lupa beli asuransi.
Well, nampaknya obrolan kita kali ini sudah cukup banyak ya. Saya doakan semua pembaca blog ini akan terus menggapai target yang diharapkan. Jika tercapai, berarti tulisan saya sudah sukses.
Wassalamualaykum pembaca yang aduhai!
dani mengatakan
Ntabh! Emang ya, investasi harusnya bisa dimulai dari yang terkecil sekalipun. Gak harus mikirin yang gede-gede dulu. Investasi terbesar justru memang dari pengetahuan!
diskartes mengatakan
Hahaha..yoi cak..
Thanks loh buat apresiasinya…ayo belajar lageee
lukman mengatakan
Menaiki tangga dengan tahapan step. Pelajaran dan pengalaman di awal untuk mencapai level yang lebih tinggi
diskartes mengatakan
Iya mas..antok center kayaknya uda sampe level tinggi nih.. 😀
Uwan Urwan mengatakan
Notedd… Ini kudu disimpen dan dibaca ulang
diskartes mengatakan
Thank you bro
lies mengatakan
Suka sama tulisannya, sangat bermanfaat..
diskartes mengatakan
Wew..makasih untuk apresiasinya mba
Nik Sukacita mengatakan
Thanks Bro sharingnya, tapiiiii selera traveling gue menurun nih gara2 tulisan lu dan Dani ha ha ha
diskartes mengatakan
Mungkin lo kudu beli kapal pesiar..biar bisa nyelem sekaligus investing.. 😀
hani mengatakan
Kira2 investasi kemana kalo sdh smp yg 100juta itu? Rencananya dana itu untuk pensiun. Pensiun, InsyaAllah 7 tahun lagi. Trims ya masukkannya…
diskartes mengatakan
Alhamdulillah mau pensiun..
Pensiun harus tetep bisa happy2 loh ya..
Kalo uda sampe 100 juta? silakan bergerak ke 1 M.
🙂
Ariesusduabelas mengatakan
Kok saya bisa alpa tulisan tentang investasi diri sendiri, ya? Jadi kepikiran juga nih, Bang. Maksutnya, kalo kepikiran soal perencanaan keuangan dan masa tua ya investasi, kalo lagi sama temen-temen ingetnya jalan-jalan doang. Tergantung situasi dan kondisi. Wah ini bukan tanda yang baik.
diskartes mengatakan
saya tau,, usia tidak bisa berbohong..hahaa
Humaidi mengatakan
Kang Kartes. Btw. Blog “The Fashion For Men” itu, kang kartes isi sendiri kah?
Kalau ngisi sendiri jago bahasa asing neh. ?
diskartes mengatakan
haha.. terima kasih..
mau ikutan ngisi juga?
love from jogja mengatakan
Jadi teringat lagunya wak haji nih mas, berakit-rakit ke hulu berenang ketepian….atau peribahasa sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit 🙂
diskartes mengatakan
wak hajiiii..hahah
kalau jeng yuni mah engga cuma bukit..uda jadi gunung mudah-mudahan yaa rejekinya
Nurul Rahmawati mengatakan
Mantab jiwa iki mas 🙂
Ini artikel yg saya butuhkan banget
Trimikisiiiii
diskartes mengatakan
terima kasih kembali mba…monggo dinikmati
Saj mengatakan
Baru baca ini mas, ketemu blog mas waktu baca artikel di catatankeluargamuda.com :”D
What a great article! Artikelnya sangat membantu buat aku yg lagi belajar investasi & baru berani praktek dikit2 hehe. Merci beaucoup 🙂
diskartes mengatakan
Lah, uda baca-baca catatan keluarga muda?
Hahaha, thanks Saj. Uda punya blog juga toh..
Baguss
Rama Dhanu mengatakan
Mas Kartes..
Boleh minta emailnya?
diskartes mengatakan
boleh ini:
[email protected]
Nutvie A mengatakan
Blog nya bagus, tulisan nya gampang dicerna otak q yg lemot,
diskartes mengatakan
Semoga bermanfaat ya
Aone mengatakan
tulisannya mewakili saya banget.. kalo saya justru di awal2 malah beli asuransi unitlink terus coba tabungan rencana.. terus ke emas, deposito, lanjut ke reksadana dan saham.. awal2 punya unitlink itu kerasa banget berat harus bayar tiap bulan, banyak orang-orang yang nanya “ngapain ikut gituan?”, tapi saya punya prinsip, amankan dulu aset terbesar kita, yaitu tubuh kita.. alhamdullillah dari awalnya cuma ratusan ribu, sekarang punya aset liquid di atas 150k.. perjuangannya berat banget.. kemarin baru nyairin sebagian unitlink, buat dipindahin ke reksadana, supaya lebih terkontrol.. kalo udah biasa investasi itu bakal enak banget.. awalnya berat, tapi kalo dijalanin terus, malah jadi kaya candu, kalo gak nyisihin tu kaya ada yang kurang.
diskartes mengatakan
Wah, semoga konsisten ya dengan pencapaiannya. Sisihkan juga tu keuntungan kepada mereka yang membutuhkan bantuannya. Salam
John mengatakan
uang hilang separo ga di unit link?
Opay mengatakan
Mas bisaga kita lewatin yang pengembangan diri. Jadi kita langsung simpen uang dan ambil keuntunganya.
diskartes mengatakan
Kalau Anda diberi keberuntungan lebih, bisa saja.
Hasan mengatakan
Saya kemarin punya uang 80jt.beli sapi dirawat 6bln malah rugi..?
anggi mengatakan
Makasi mas artikelnya, mencerahkan nih
diskartes mengatakan
Terima kasih kembali
garon mengatakan
Makasi pencerahannya bos, ini buat motivasi ane, soalnya sekarang ane berada di bawah titik nol, setelah baca ni artikel terus terang ada dorongan lagi untuk maju. sedikit tidaknya ada harapan untuk bangkit,
diskartes mengatakan
Santai, semua orang sukses pasti pernah mengalami di bawah titik nol. Semangat ya
Pista Icha mengatakan
Haha siappp kalo gitu saya mau coba mulai investasi dari yg kecil2 dulu ya 🙂
diskartes mengatakan
Semangat yaa.. semoga sukses
Gembong mengatakan
Investasi itu mulai dari tingkat leverage (kelipatan) terendah hingga tertinggi, seperti logam mulia sebagai porsi terbesar lalu dipecah lagi hingga menjadi beberapa porsi, yang paling kecil laverage adalah yang agresive dan seterusnya……
Hamzah mengatakan
Cara berinvestasi di reksadana itu gmn mas?
Budy mengatakan
wahh sy sering coba2 ke reksadana tapi klw kecil … cuannya kecil juga
alvaedison mengatakan
blog basgus cak
kartika mengatakan
Aku suka semangat positivisme bahwa semua hal memang dimulai dari hal yang kecil, Keren Bang!
Baru kali ini aku baca motivasi investasi ke diri sendiri. Sering banget dilupakan padahal investasi pendidikan itu penting banget!
Salam kenal, Bang!
Mahera mengatakan
saya udah berinvestasi tapi di tipu tolong ka tips investasi biar gak di tipu
Carolina Ratri mengatakan
Belajar lebih banyak, dan jangan lupa berdoa 🙂
Gatausiapa mengatakan
Cara berinvestasi gimana?
Carolina Ratri mengatakan
Selamat baca semua artikel di blog ini 😉
John mengatakan
uang hilang separo ga di unit link mas?
jaenal aripin mengatakan
cara beinvestasi gimana bang dan di mana, terimakasih penjelasannya sangat memotivasi 🙂
Bambang Irawan mengatakan
Dimulai dari 1 juta, kemudian rutin setiap bulan melakukan hal yang sama huhm lama-lama jadi bukit. Saya percaya the power of 1 juta. Btw kalau dari penulis, berarti Rp. 1 juta nya digunakan untuk investasi di les bahasa ya? Haha menarik. Thanks artikel inspiratifnya. Salam sejahtera.