diskartes.com – Assalamualaykum para pengamat!
Dua tokoh besar dunia membawa angin ke Indonesia, positif dan negatif. Yang pertama adalah mantan Direktur World Bank, salah satu srikandi ekonomi terbaik yang pernah dimiliki Indonesia dan sekarang menjadi Menteri Keuangan di republik ini. Sri Mulyani Indrawati.
Sosok kedua adalah tokoh kontroversial, Donald Trump. Pemilik real estate, program televisi, bisa dibilang sebagai salah seorang tokoh bisnis yang sukses di Amerika Serikat, dan bahkan menjadi Presidennya.
Hebat yak, kedua tokoh ini sungguh membuat pasar “baper”.
Ketika SMI naik, pasar saham mendadak bergairah di tengah masalah Brexit dan isu kenaikan suku bunga The Fed. IHSG menerobos angka 1%.
Nah pas si Trump ternyata menang, malapetaka terjadi. Ketika saya menulis ini, indeks sudah merosot lebih dari 7% sejak dia terpilih.
Saya pernah mengulas kejadian dunia yang mempengaruhi pasar saham Indonesia, tetapi sungguh peristiwa ini spesial. Lhoh, apa spesialnya?
Dari kejadian ini, saya mendapat semacam insight baru tentang sentimen atau kondisi psikologis manusia.
“Investor lebih fokus untuk menghindari potensi kerugian yang “mungkin” akan terjadi dibandingkan mencari keuntungan.”
Jadi bisa dibilang, naluri manusia memang deffence bukan attack.
Kenapa saya bisa bilang demikian?
Begini, ketika SMI secara sah menjadi Menteri Keuangan, maka beliau sudah memiliki wewenang untuk menjalankan fungsi fiskal pemerintahan. Kerjanya sudah jelas terlihat, yakni penghematan anggaran untuk mencegah defisit lebih besar.
Jangan bilang itu gampang, APBN yang segitu rumitnya dibedah tanpa ampun. Tax Amnesty digenjot, Dana Perimbangan ditunda. Sungguh, Presiden Jokowi beruntung memiliki beliau.
Bagaimana dengan Trump?
Tahu ga kalian kapan dia akan dilantik? Trump baru akan dilantik 20 Januari 2017!
Efeknya sudah kerasa mulai sekarang!
Jika kalian bekerja dan berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan, seorang manajer investasi atau bahkan investornya, bekerja di sektor perbankan dan tambang, well pasti uda ngerasain Trump effect!
Masih lebih dari satu bulan sebelum Trump ditetapkan menjadi presiden dan ekonomi Indonesia sudah dalam kondisi siaga. Investor mulai merasa galau dengan kebijakan proktesionismenya.
Bisa dibilang bulan Desember dan awal Januari ini sangat krusial buat perekonomian negara berkembang. Investor di seluruh dunia sudah mulai menata portofolionya menunggu titah sang Presiden, alhasil terjadilah capital outflow dari Indonesia.
Pasar juga bisa terganggu jika kondisi tidak membaik. Perusahaan akan mempertimbangkan berulang kali untuk menerbitkan obligasi karena pasti akan meminta yield tinggi, demikian juga dengan IPO saham baru.
Kalau selama ini SMI menemui lawan berupa volatilitas ekonomi, dan masih bisa diatasi, maka nampaknya Trump Effects adalah salah satu ganjalan terbesar bahkan berpotensi melebihi isu kenaikan suku bunga The Fed.
Tentu saya berharap SMI effects akan menang, karena kalau tidak, itu berarti lembur sepanjang malam. Fyuh!
Sudah ya, tulisan ini saya buat langsung setelah sampai apartemen, terinspirasi perkataan seorang kawan.
Wassalamualaykum para pengamat!
Ariesusduabelas mengatakan
Bingung. Hahaha.
Tapi bisa nangkep walau dikit.
‘Trump effect’ itu akan terasa juga gak mas ke sektor usaha kecil gitu? Yang gak pake saham-saham. Ekonomi kerakyatan.
diskartes mengatakan
Kalo sekarang belum kerasa..
Tapi ketika kebijakan proteksinya sudah ditetapkan dan bakal melukai Cina, maka ada potensi Cina akan lebih agresif menyasar ke Indonesia..otomatis dalam beberapa sektor tertentu akan kerasa langsung
dani mengatakan
Huehehehehe… Keren dirimu Om membahas masalah yang berat-berat begini. Saluutt!!!
diskartes mengatakan
Emang keliatan berat yak..Maap klo bikin pusing..
Thanks buat apresiasinya Cak!
Tofan mengatakan
Semoga SMI effect menang kalo gitu, hehehe…
diskartes mengatakan
Haha..itu harapan kite semua sob..long lasting
zaenudin mengatakan
ya.. semoga pedagang kecil kayak saya bisa bertahan kalau nanti sampai pada trump effects
makasih mas infonya
diskartes mengatakan
Yeaps..mudah mudahan ga berdampak panjang n lama yaaa
Aziz mengatakan
Mas kerja di Kemenkeu ya? Kok takut kerja lembur terus… Hehehe.. Enak ya mas bisa jadi anak buah Bu SMI yang top bingit.. 😀
diskartes mengatakan
Takut dong mas Aziz,,,
kalo lembur terus,, kapan pulangnyaaaa..hahaha
Humaidi mengatakan
Semoga tidak ada efeknya ya.
Jangan sampai Harga Batubara & Sawit anjlok lagi, karna itu komuditas ekspor Indonesia, terutama pulau Kalimantan .
diskartes mengatakan
Amin, mudah-mudahan seperti itu