diskartes.com – Assalamualaykum saham lovers!
Bulan-bulan ini cukup bersejarah yak, banyak kejadian di dunia internasional dalam skala masif dan langsung mengubah tatanan ekonomi dunia, termasuk pasar saham Indonesia. Dimulai dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit, data kemerosotan ekonomi Tiongkok yang kembali terjadi, sampai pemilu di Amerika Serikat.
Di setiap kesempatan, terutama ketika menjadi narasumber dalam event apapun, selalu saya katakan
“Tenang, meski dunia bergejolak, Indonesia masih oke kok. Ekonomi masih bertumbuh, jauh melebihi negara lainnya.”
Bukan karena membohongi atau menenangkan orang lhoh, lha kenyataannya memang begitu. Tapi jangan sampai kita terjebak dengan frase “masih bertumbuh”.
Seekor serigala terkuat sekalipun akan mati jika tidak memiliki partner yang sama-sama berkembang. Dan itulah yang terjadi sekarang, relasi-relasi Indonesia sedang berguguran sehingga menyebabkan kita sulit untuk berjualan, yang berakibat pada ketidak pastian pasar saham.
Lupakan sejenak dengan kesuksesan Tax Amnesty, kali ini kita akan membahas topik tentang peristiwa di dunia internasional yang dapat mempengaruhi pasar saham Indonesia.
Sentimen Internasional Yang Mempengaruhi Pasar Saham Indonesia
1. Pemilihan Presiden di Negara Adidaya dan Negara Sahabat
Pada Jumat di minggu yang sama ketika Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, indeks pasar saham di Indonesia langsung drop lebih dari 4%. Ternyata bursa Tokyo turun 2% dan bursa London turun 4%, tetapi keduanya anjlok tepat di hari yang sama dengan berita terpilihnya Trump.
Kenapa sih kok bisa ada hubungan antara pemilihan presiden dengan pasar saham?
Jawabannya adalah karena kepercayaan.
Investor di seluruh dunia percaya dengan kebijakan Barrack Obama, yang rencananya akan diteruskan oleh Clinton jika terpilih menjadi Presiden. Dengan terpilihnya Trump, maka investor merasa cemas kalau si Presiden baru membuat kebijakan yang tidak memberi kenyamanan pada bisnis mereka. Alhasil mereka memilih menyimpan investasinya dalam bentuk yang paling aman, yaitu emas.
Kalau nggak percaya kenapa pada milih Trump? Well, sistem “the winners takes all” di negeri Paman Sam inilah yang menurut saya menjadi faktor kunci kenapa Trump yang kalah populer dibanding Clinton bisa memenangkan Pilpres.
2. Pergerakan Dollar Amerika Serikat
Lagi-lagi Amerika Serikat, yeaps USD sebagai salah satu safe haven currency menentukan daya beli masyarakat luar negeri dan dalam negeri.
Jadi begini,
Jika dollar AS naik, maka eksportir diuntungkan, karena bisa mendapat pemasukan lebih dari kenaikan mata uang. Efek negatifnya ada dua, yang pertama pasar luar negeri akan berkurang karena barang Indonesia dinilai mahal. Sedangkan yang kedua, importir akan kepayahan karena harga impor naik.
Sedangkan apabila dollar AS turun, maka importir yang diuntungkan karena barang dari luar negeri lebih murah. Sedangkan keuntungan eksportir akan berkurang, karena pasar di luar negeri menganggap barang ekspor Indonesia murah.
Pemirsa, sekarang cek portofolio Anda dan periksa bagaimana model bisnisnya. Apakah tergantung dengan perdagangan luar negeri atau tidak.
3. Kebijakan Moneter Negara Maju
Ingatkah dengan istilah “Quantitative Easing”?
Pernah lho pas kita obrolin perlambatan ekonomi. Bisa dibilang ini adalah salah satu kebijakan yang berusaha memasok dana segar di pasar.
Kemudian jika Anda pernah baca koran beberapa waktu lalu, ada isu bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga karena perekonomian dianggap membaik. Langsung IHSG ambles sekitar 20% karena uang investor lari ke negara maju.
Nah model-model moneter seperti inilah yang harus diperhatikan, karena ternyata memiliki efek yang besar terhadap porfolio saham kita.
4. Kebijakan Minyak di Timur Tengah dan Rusia
Saya pernah membahas mengenai dampak harga minyak dunia, bahkan sampai ke nasi goreng yang kita makan setiap hari. Dan tahukah Anda bahwa beberapa bulan ini mata dunia tertuju pada kebijakan yang diluncurkan negara Timur Tengah dan Rusia?
Ekonomi Venezuela yang sangat bergantung pada minyak sudah luluh lantak gara-gara harga minyak anjlok. Perang minyak telah membuat harga sedemikian turun, Arab Saudi, Iran, dan Rusia sama-sama bersaing mendapatkan pasar dunia.
Jelas ada untung dan ruginya bagi kita, karena bagaimanapun juga fluktuasi harga akan mempengaruhi seluruh negara produsen minyak termasuk Indonesia. Tentu dampaknya akan langsung berasa kepada saham-saham sektor energi. Well, Anda layak untuk mulai bersiap-siap melototin harga minyak internasional mulai sekarang!
5. Perang
Perlu Anda ketahui bahwa bursa efek Indonesia tidak aktif ketika terjadi perang dunia I dan II, sehingga sebagai gambaran akan ditampilkan indeks Dow Jones ketika masa-masa perang.
Dari gambar tersebut, sebenarnya mau ditunjukkan tiga perang besar dan didalamnya ada keterlibatan Amerika, yaitu Perang Dunia I, II, dan Perang Vietnam. Statistik menunjukkan, di masa tersebut harga saham tidak berfluktuasi besar dengan beberapa jurang turun. Bisa dibilang, investor lebih memilih untuk wait and see, sambil sesekali jual ketika kondisinya dirasa buruk.
Apakah ada dampaknya ke pasar saham di Indonesia?
Saudara-saudara sebangsa dan se-tanah air, saya hanya akan menunjukkan satu contoh sederhana. Yaitu ketika AS menginvasi Irak pada tahun 2003.
Bisa dibilang investor Indonesia sama sekali tidak terpengaruh peperangan di luar sana, perilakunya wait and see dengan kecenderungan “beli”. Penyebabnya bisa karena negara yang diserang tidak memiliki hubungan kerja sama, atau hanya kecil dan tidak signifikan dengan perusahaan Indonesia.
Di luar perhitungan tersebut, sebenarnya saya sangat membenci invasi AS ke Irak.
Sebenarnya masih ada beberapa faktor lainnya, tetapi nampaknya kelima poin tadi adalah faktor kunci sentimen terhadap pasar saham Indonesa. Memang diperlukan mata yang awas untuk dapat memantau pergerakan di luar sana. Well,,
Wassalamualaykum saham lovers!
Timo mengatakan
Beliin aku emas, Masssss ….
diskartes mengatakan
Bisaaa..bisa diatur…mau berapa ton?
dani mengatakan
Sayangnya faktor-faktor luar tadi itu di luar kendali kita ya Om. Jadinya ya kudu pinter-pinter baca situasi dan kondisi ya.
diskartes mengatakan
Iya cak..itu yang bikin seru dan repot..
Tapi sepanjang intern Indonesia bagus,, ane masih optimis naro duit di bursa
hamdaneuyee mengatakan
perang dunia 1, 2 emang udah ada bursa efek diindonesia pak…
diskartes mengatakan
sudah ikut merasakan ya..hehe
suar mengatakan
Update dunk bro, gmn dg keadaan baru2 kmrn(qatar), tes nuklir korea, n byknya sara stlh kasus ahok n rizieq dll, msh amankah beli saham skg?
diskartes mengatakan
Sejauh ini aman bro, kondisi tadi lebih bersifat “efek kejut” ke pasar saham Indonesia.
Kecuali jika terjadi perang yang sebenarnya dan menyebabkan perdagangan serta perekonomian internasional negatif.
Terlebih kasus SARA, tidak akan berpengaruh signifikan ke pasar modal.