diskartes.com – Assalamualaykum sahabat!
Sebenarnya berat nulis ini, karena berpotensi melukai hati beberapa temen yang menjual produk asuransi unitlink. Yang lebih parah lagi, ada kemungkinan saya mendapat somasiΒ karena dianggap menyerang produk tertentu. Padahal tidak!
So, saya jelaskan di awal..
Tulisan ini menjelaskan posisi saya terhadap unitlink, bukan sebuah ajakan atau penolakan. Jadi maaf para financial planner, jika ada beberapa yang bersinggungan pendapat. Biarlah pertemanan kita seperti sediakala, hanya paham yang tidak bisa disatukan.
Emangnya you punya asuransi atau investasi, sampai berani-beraninya nulis beginian?
Well, kalau dicek di dokumen saya ternyata ada asuransi yang terdiri dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan. Investasinya ada saham, mata uang, reksadana, dan blog (layak dianggap investasi kn yak?). Jadi nampaknya cukuplah, buat nulis unitlink.
Apa sih Unitlink?
Konsepnya bagus sih, yaitu menggabungkan antara investasi dan asuransi.
Ketika mikirin unitlink, entah kenapa yang dimimpikan itu bukan mimpi dewasa nan mesum tapi justru film anak-anak tempo dulu, Dragon Ball. Jadi alkisah untuk menghadapi lawan tangguh, kalau Anda pernah nonton pasti tahu fusion antara Trunk dan Goten.
Begitulah…
Untuk prosentase pengaturannya sendiri bervariasi, ada yang nasabah dipersilakan ngatur porsinya, ada pula yang sudah dibikin sepaket dari si perusahaan.
Beberapa waktu lalu selekas mengajar keuangan negara di Lumajang, saya menyempatkan buat baca-baca koran. Eh nemu dah tu data-data tentang unitlink.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia ngasih tau, ternyata premi asuransi yang setengahnya dari unitlink, pada kuartal kedua tahun ini tumbuh 10% dibanding tahun lalu. Kata narasumber di koran itu juga bilang, kinerja unitlink sejalan dengan IHSG dan akan bertambah jumlah pembelinya beberapa tahun ke depan.
Dari tadi ngomong yang bagus-bagus, trus kenapa situ nggak beli unitlink?
Agar pemberitaan seimbang, makanya dimasukkan pula sisi-sisi positif yang tentunya dari berbagai sumber. Tapi tetap saja, sampai saat ini jika ada yang menawarkan unitlink maka jawabannya tetap sama.
“Maaf Mas/Mbak, saya beneran enggak mau unitlink.”
1. Kejelasan Mindset
Buat saya, sebuah produk memiliki jati dirinya masing masing. Produk investasi, ya khusus investasi yang memiliki potensi uang yang bertumbuh dan jangka waktu tertentu mendapat return. Sedangkan asuransi artinya uang hilang yang disiapkan dalam setiap periode.
Sebagai ilustrasi adalah sabun dan sampo. Sebisa mungkin dan dalam keadaan tidak terpaksa, saya berusaha untuk tidak “nyabun” dengan sampo, dan tidak “nyampo” dengan sabun.
They have their own destiny.
Karena enggak mau bingung seperti inilah, unitlink tidak masuk dalam barisan portfolio yang dikoleksi.
2. Penempatan Dana
Pada dasarnya, investasi unitlink ini ditaroh di reksadana. Dan reksadana, naroh dananya di saham atau obligasi. Dengan gambaran seperti ini, menurut saya mata rantainya terlalu panjang, sehingga jadi susah mengetahui dimana sebenarnya uang kita berada.
Pemahaman tadi saya tangkap dari agen asuransi unitlink yang menawarkan produk, so nggak tahu juga apakah beliau yang salah atau ternyata ada agen lain yang bisa mengoreksi pernyataan tersebut. Monggo!
3. Biaya
Karena berunsur asuransi dan investasi, maka ada biaya polis asuransi ditambah dengan biaya pengelolaan. Biaya polis akan dipungut selama masa polis asuransinya aktif, dan biaya pengelolaan investasi akan berlaku juga selama investasinya ada.
Pertanyaannya adalah dengan mata rantai yang cukup panjang, bukannya justru akan mengurangi return?
Itu adalah tiga alasan saya kenapa ogah membeli karena menganggap unitlink tidak menguntungkan sama sekali. Apabila ada beberapa pembaca yang ternyata agen unitlink dan mau menawarkan produk ke saya, pasti diterima dengan tangan terbuka sepanjang bisa memberi alasan yang bagus atas ketiga pemahaman tadi. Apalagi kalau cewek yang datang.
Tentu jika Anda memiliki alasan lain sehingga tetap memilih untuk membelinya, tidak masalah. Pada hakikatnya ilmu perencanaan keuangan itu sederhana.
Inti dari perencanaan keuangan kan cuman mengenal profil diri sendiri dan menyesuaikan dengan tujuan, ga seribet ilmu bisnis saham atau lainnya. Cara paling gampang sih baca terus situs ini, dan daftarkan email Anda!
Wassalamualaykum sahabat!
dani mengatakan
Cobain Om nyabun dengan shampo. Seru deh. π Karena gue juga pernah nyampo dengan sabun π
Hokaaaay! Nanti kapan-kapan tak link ya Om artikel e π
diskartes mengatakan
Yaelah Cak Dan..Urusan beginian baru dah cepet..wkkwkwkwkkwk
Okay Dan,, mantap lah..
Tofan mengatakan
Pembahasan lama yang ga pernah selesai nih, hehehe. Mantep lah, langsung to the point penjelasannya π
diskartes mengatakan
Makanya disini ga dibahas,, cuma nentuin posisi aja om.. π
kacamata tag heuer mengatakan
penjelasannya mantep mas, langsung ke intinya, gak bertele-tele π
diskartes mengatakan
Terima kasih Pak Kacamata
Gara mengatakan
Setuju… dari pengalaman beberapa teman kantor yang ikut unitlink juga mereka kurang begitu puas dengan hasilnya, sama-sama tidak maksimal dari dua sisi, baik asuransi maupun investasi. Lebih baik pilih yang murni, supaya tujuan kita jelas. Mungkin unitlink ini dasarnya muncul karena ada beberapa orang yang menganggap adalah suatu kerugian jika premi asuransi yang dibayar hilang begitu saja ya, jadi dibuatlah sistem begini supaya sedikit lebih menguntungkan… mungkin, hehe.
diskartes mengatakan
Mungkin,,wacana itu memang pernah disebut sebagai alasan dibalik penciptaan unitlink 5-10 tahun silam.
Saat itu juga, asuransi penjualannya agak susah bertumbuh, jadi btuh produk tambahan yang “kelihatan” hasilnya.
Ternyata trend di Indonesia sama di luar jg sama, orang luar meski melek asuransipun suka produk ini.
Tapi kalo saya pribadi, tetap kurang cocok dengan 3 alasan tersebut.
Chocky Sihombing mengatakan
Dari dulu rencana mau buka Unit Link, tp sampe sekarang blm jadi jadi… jadinya gimana ya, enaknya buka gak ya? ehehehe…
kalo Reksadana sih akhirnya udah buka juga. tinggal cari2 asuransi lain nih, ada rekomendasi mas, untuk asuransi jiwa & kesehatan? pengen punya sendiri di luar dari yang dikasi kantor. π
diskartes mengatakan
wahaha, kalo saya ya nggak akan menyarankan unitlink karena Om Chocky uda punya reksadana..
Asuransi sekarang, asal perusahannya besar, 11-12 kok Mas. Uda pada bagus mulai cara ngeklaim dan pelayanannya. Mereka sudah paham, gagal dikit bisa berakibat negatif. Semoga sukses ya!
Hapsari Mega mengatakan
Untuk konsultasi soal asuransi Prudential, bisa sharing dg saya Hapsari Mega 081329511713 (WA).
Prudential saat ini masih ada di posisi teratas sebagai asuransi jiwa terbaik di Indonesia.
evrinasp mengatakan
eh reksadana itu unitlink ya, aku nyimpen investasi di reksadana lho
diskartes mengatakan
Enggak..Tapi unitlink nyimpen investasinya di reksadana..
Begitulah kira kira
Hadie mengatakan
Bagaimana Mas .. kalo sudah terlanjur beli unitlink … walaupun belum lama juga sih … ??? Dibiarin atw di cabut ya .. ???!
diskartes mengatakan
Kalo saya sih dicabut saja..kembalikan ke model konvensional. Asuransi dan reksadana..Itu kalo saya, π
Adelina Tampubolon mengatakan
Tulisan lu buat gue gemeteran wkwkwk..
setelah ngobrol singkat dengan dirimu akhirnya unit link ku pun ditutup. sekarang ganti dengan reksadana.
diskartes mengatakan
Uda ya akhirnya?
wahahah,,semoga sukses ya
Abdu mengatakan
Pemahamannya salah. Dalam produk unitlink pun ada departemen khusus yg mengelola dananya seperti danareksa jd mata rantainya hampir sama dg reksadana. Saya setuju dg anda unitlink tidak lbh menguntungkan dibanding asuransi murni dan reksadana krn uang premi di thn 1-3 komposisinya diperuntukan buat asuransi dan baru di thn ke 4 sampai 7 di masukan ke investasi itupun bertahap dr prosentase kecil ke bsr. Baru di thn ke 7-10 dimasukan 100% dananya buat investasi. Jd daripada buat unitlink mending belinya asuransi murni + reksadana aja krn dg uang yg sama diakhir tahun returnnya lbh gede dan manfaat asuransinya lbh gede juga dibanding unitlink. Tp ada lagi yg lbh bagus. Gabungan bpjs kelas 1 dan sisanya buat reksadana. Itu lbh joss lagi
diskartes mengatakan
Terima kasih untuk tambahan dan koreksi tentang departemen khusus.
well, selama ini memang asuransi saya pisah dengan reksadana. Lebih karena enggak nyaman pake unitlink.
Thanks
Hapsari Mega mengatakan
Maaf mau tanya Mas, dulu pernah beli produk unit link dari perusahaan apa ya? Atau dari asuransi apa?
diskartes mengatakan
Sempat ditawari dari P*u, tapi saya tolak karena tidak sreg.
Akhirnya beli murni asuransi
Masih belajar mengatakan
tulisan ini mirip dengan opini teman saya.
seorang teman bilang kalau asransi unitlink itu aneh karena menyelipkan investasi dalam asuransi. padahal fungsi asuransi adalah perlindungan bukan investasi.
Jika investasi maka dapat dilakukan sendiri, bahkan biaya akuisisi terbilang besar.
diskartes mengatakan
Wah, se ide dong ama temannya. π
Eduardus Teddy mengatakan
bagus info nya dan sesuai dengan kenyataan yang terjadi dilapangan … dimana nyaris nggak ada yang menghasilkan sesuai yang di janjikan agennya …. alhasil saya ikut menutup unitlink saya dan mencari asuransi murni yang paling bagus dipasar dan produknya yang paling masuk akal … dan sekarang juga berusaha menyadarkan orang2 agar berhati2 dengan produk unitlink yang dimiliki … agar selalu di cek semuanya dan berhati2 dalam membaca polis2nya ternyata terdapat beberapa pasal di dalam polis yang tidak menguntungkan nasabah … karena rider/asuransi tambahan seperti kesehatan itu belum tentu bisa diperpanjang setiap ultah polis … bisa cek polis2 anda …
GOOD ARTICLE !!
Have a good day !!
Rina mengatakan
Anda menulis unitlink seakan2 itu produk investasi. Padahal unitlink adalah produk asuransi. Anda tidak cari untung lewat produk asuransi karena fungsinya adalah proteksi keuangan. Unitlink adalah salah satu strategi pengelolaan resiko keuangan. Tidak bisa dicompare dengan produk investasi murni. Tulisan anda menyesatkan.
diskartes mengatakan
Baguss… Jangan pernah bilang unitlink itu investasi. Ajari teman-teman kamu konsep seperti tadi.
Babul mengatakan
mas saya pernah dengar dari teman jika unitlink atau mungkin bukan unit link kita hanya membayar premi sampai umur tertentu,
selepas umur tersebut kita free premi
pernah dengar mas?
Vani mengatakan
Mas, saya pernah dengar asuransi murni itu, preminya awalnya memang lbh murah dibanding premi asuransi unitlink, tapi setiap tahunnya juga mengalami kenaikan, apalagi bila tertanggung sudah sakit2an, belum lagi ada resiko penolakan perpanjangan polis dari pihak asuransi apabila nanti tertanggung sakit2an pdhl disaat2 spt itu kita sangat membutuhkan manfaat askes.
Pada asuransi unitlink, memang premi diawal lbh tinggi namun tetap sampai seterusnya (di asuransi unitlink sebenarnya cost of insurance juga mengalami kenaikan, namun kenaikan itu ditutupi dari return investasinya makanya biayanya preminya bisa tetap). Jadi ketika membeli produk unitlink sedari awal jgn mengharapkan return investasinya, tp lbh ke proteksinya. Salah satu keuntungannya adalah jaminan bahwa rasa aman dari penolakan perpanjangan polis dari pihak asuransinya apabila nanti sudah sakit2an.
Bagaimana pendapat mas mengenai hal diatas? Sejujurnya saya juga lg bingung bgt mau masuk asuransi kesehatan murni atau terkait unitlink. Makanya mau menimbang plus minus dari masing2 produk.
Terima kasih π
Yudhi mengatakan
Membantu jawab aj, siap nga kalau km tdk melihat investasinya, dan km memang menganggap itu uang hilang..?
Banyak org bilangnya tdk mengharapkan investasinya, tapi pada kenyataannya setiap lg membutuhkan dana lebih, yang pertama kali di korbankan adalah asuransi. Dan pasti akan ngecek dana di unit link, ketika beberapa faktor terjadi :
1. Investasi tidak berkembang jauh (tidak sesuai dgn ilustrasi)
2. Jika di tarik dananya maka polis berakhir
3. Anda harus top up jutaan untuk membantu nilai unit linknya tetap pada nilai rendah.
Erwin Prasetyo RFP mengatakan
Salam, urun diskusi. kebetulan saya masuk golongan yg disebut di artikel… (di bidang insurance)
Saya biasanya suka menganalogikan mobil, ke calon nasabah.
Asuransi ibarat mobil jeep gitu… cocok utk medan gunung, tough, durable
Investasi (ex: saham) ibarat mobil sedan gitu…. cocok utk perkotaan, nyaman
Unit Link adalah ibarat MPV… layaknya Innova.
Innova ini hadir di pasar, karena banyak masyarakat yang butuh paduan manfaat Jeep (asuransi) dan Sedan (Investasi)… dan terkendala dengan banyak hal, misal dana terbatas utk beli 2 mobil, tidak mau ribet belajar memelihara 2 mobil, tidak ada waktu merawat 2 mobil, dsb
Untuk tipe-tipe masyarakat spt ini, yang notabene mayoritas…
(benar kan? apalagi masyarakat indonesia yang notabene awareness perihal investasi dan asuransi itu boleh dibilang sangat amat sangat minim)
….maka, cocoklah utk pakai Innova saja.
Ya, itulah Unit Link.
Anda akan memiliki manfaat asuransi, yang di jangka panjangnya CoI-nya bisa tercover RoI dari porsi investasinya, dan MEMANG TIDAK BOLEH/BISA mengharapkan nilai investasi tinggi, karena memang BUKAN produk investasi
Jadi gan…
Jangan pernah ngarep Innova akan jadi sehandal Range Rover di gunung
Jangan pernah ngarep juga Innova akan selembut Camry atau Accord di jalanan kota ya…
Tapi, utk temen2 yang gak mau/gak bisa ribet dan mempelajari, memelihara, keduanya.
Monggo, Unit Link hadir sbg pilihan
Btw, saya salah satu pembaca anda om Diskartes, jg pembaca eBook anda hehe…
Dan juga belajar saham awal2 dulu, salah satunya dari Anda, thanks!
diskartes mengatakan
Thank you ya uda share dan baca ebook saya.. Enjoy
Siska mengatakan
Masih awam kak mau tanya, jika masuk tahun ke 6 apakah unit link bisa bertambah, atua malah bisa jadi unit link turun dan merugi?
Yudhi mengatakan
Bisa naik atau turun tergantung berapa biaya asuransinya, dan jenis asuransi yang kamu ambil.
Turun :
Jika biaya asuransinya sudah mepet dengan premi yg kamu bayar, maka kemungkinan besar km diharuskan naik premi atau dalam kurun waktu 10 thn lagi akan di suruh top up untuk menutupi kekurangan biaya2
Naik :
Jika manfaat asuransi yg km ambil cukup kecil, sehingga biaya asuransinya pun kecil, dan premi yg km bayarkan sebagian besar teralihkan ke investasi.
Intinya coba tanya2 biaya asuransi ke perusahaannya langsung.