diskartes.com – Assalamualaykum trader!
Ini cerita lama saya, yeap sayalah si rakus itu beberapa tahun yang lampau. Ketika itu masih norak dengan namanya saham, maklum ngeliat di TV kok kayaknya keren banget jual beli tanpa pertimbangan pajak dan fee lainnya. Apalagi biasanya pemula diberkahi “beginners luck”, wah makin menjadi tuh. Saya ingat langsung untung 20% di minggu pertama dan makin menjadi di minggu berikutnya, sebelum akhirnya dihukum oleh pasar.
Apakah Anda juga demikian?
Namanya saja orang belajar, seringnya dari kegagalan yang dialami. Nah sifat rakus manusia ini juga bagian dari proses pembelajaran. Alangkah baiknya jika ketika trading, membuat target keuntungan yang reasonable, bukan muluk yang mengarah ke sifat rakus! Niscaya keuntungan yang didapat akan lebih konsisten, nah caranya adalah dengan…
1. Memahami bahwa setiap kenaikan harga saham pasti ada puncaknya
Saya sangat memahami perasaan Anda ketika merasakan sensasi kenaikan harga saham untuk pertama kali. Rasanya pasti ingin terus nambah, lagi dan lagi. Layaknya heroin (saya belum pernah coba loh ya), keuntungan dari bermain saham itu seperti candu. Ini yang berbahaya, karena membuat orang tidak rasional lagi. Pertanyaannya adalah, ketika Anda terus menambah jumlah saham yang terus naik tadi, sudah siapkah jika terjadi penurunan drastis?
Harus SIAP!
Seperti bisnis pada umumnya, bisnis saham juga bisa rugi bos. Dan seorang pemula pasti akan sering mengalami kerugian di awal karirnya. Contoh nyatanya begini:
Bu Lita mulai belajar bisnis saham dan membeli 10 lot saham BBRI senilai 10.000, baru 2 hari sahamnya naik menjadi 11.000. Untung 1 juta dong, akhirnya dia beli lagi 10 lot di harga 11.000, sehingga nilai sahamnya sekarang 22 juta. Eh besoknya harganya langsung anjlok ke 9.000 karena berita dari Paman Sam. Dari untung 1 juta, langsung rugi 3 juta!
2. Membuat target profit yang realistis
Profit 20% di hari-hari pertama trading bukan berarti bisa mendapat 100% setiap bulan, karena akan ada masa-masa kerugiannya juga kecuali Anda seorang peramal. Untuk menghindari keserakahan dalam otak, penting untuk membuat target profit yang realistis setiap bulannya. Bila Anda seorang pemula, 10% per bulan sudah baik banget apalagi jika konsisten dapetnya. Sebenarnya poin utamanya bukan di profitnya, tapi lebih ke pengendalian diri. Karena yang menghancurkan diri seorang trader, tidak lain tidak bukan adalah..
Sifat Serakah!
3. Lawan keserakahan dengan konsistensi
Percayalah bahwa Anda akan lebih sakit hati jika langsung untung 100% dari modal namun lenyap dengan sekejap, dibandingkan konsisten menerima profit 10% tiap bulan. Saya sendiri hanya menargetkan 15% perbulan loh, enggak banyak kan? Trus ngapain aja kalo target sudah terpenuhi?
Istirahat, nikmatin hidup bukan cuma angka, baru kemudian belajar analisis teknikal dan fundamental lagi.
Istirahatkan diri dan mental Anda, agar pikiran dan batin kembali jernih. Karena buat saya, trading dan investasi itu bukan hanya masalah otak tapi melibatkan feeling (kata orang sih amatir, but don’t worry!).
Sementara tiga jurus itu cukup untuk menghambat nafsu serakah trader pemula nampaknya, nafsu ini identik dengan orang yang awal-awal bermain judi. Dikasih setan menang sekali, keterusan, eh taunya dibikin sengsara dikemudian hari. Mirip! Ingat ya teman-teman, tidak ada agama yang mengajarkan serakah dan bahkan semua melarang berjudi. Jadi jika tidak bisa mengontrol emosi ketika trading, itu artinya Anda adalah seorang……
Wassalamualaykum trader!
Putu Yadi mengatakan
saya salah satunya… sementara masih kapok… belum berani trading lagi… hehehe…
diskartes mengatakan
Woiy Lex… Lama tak bersua..hayuk dilawan tu rasa takutnya!!
Enas Nasrudin mengatakan
makasih atas tips nya mas, kebetulan saya lagi mencoba terjun di trading,
biasanya sih kdng emang suka gk sabaran, dan lagi ingin cepet menang banyak tapi blm siap kalah banyak
diskartes mengatakan
Iya,, klo menang banyak semua orang pasti siap dan suka..tapi klo rugi banyak bisa sampe stres dan sakit..Betul kata rekan saya, siapin mentalnya..Itu penting
Bojez mengatakan
Ajari dong kaka’… Pakai app apa????
diskartes mengatakan
banyak Wan…
hayook mo kapan