• BLOG
  • Buku
  • Podcast
  • Video
  • Testimonials
  • Data

Diskartes - Blog Investasi dan Ekonomi

Blog Perencanaan Keuangan, Investasi Saham, Cryptocurrency, dan Ekonomi.

  • Ekonomi
  • Saham
  • Blockchain
  • Perencanaan Keuangan
  • Fintech
  • Bisnis
Anda di sini: Beranda / Fintech / Mau Cari Dana Untuk Startup? Pahami Aturan Mainnya!

Mau Cari Dana Untuk Startup? Pahami Aturan Mainnya!

Juni 5, 2016 By diskartes

cari dana untuk startup

(Update Februari 2019)

Assalamualaykum para pengirim proposal!

Ada seorang teman magister saya yang saat ini sukses berbisnis travel khusus ke luar negeri, hobinya tiap hari party di berbagai belahan sudut Jakarta. Bahkan terkadang sampai pesta ke luar negeri hanya untuk ngabisin duit. Tapi ada satu perkataannya yang mengusik saya.

“Bro, gue punya duit lumayan. Sayang kalo cuma buat party, buat ngembangin bisnis sama aja nambah kerjaan, gue pengen invest tapi ga tau apa.”

Pernyataan yang menarik, saya yakin 100 % pasti di belahan lain banyak orang dengan ide brilian selangit, kandas tidak bisa memulai usahanya karena dana yang terbatas. Kalo ada yang bilang bahwa sukses tanpa modal atau membangun startup modal dengkul, saran saya boleh dipelajarin tapi jangan 100% diikuti karena kemampuan mental dan intelektuas setiap orang berbeda-beda. Secara logika, kemungkinan startup Anda akan survive jika memiliki modal, lebih besar jika dibandingkan dengan yang tanpa modal.

Ada kabar gembira yang bisa saya share juga ke para penggiat startup. Dalam pertemuan dengan Venture Capital di Seoul pada Januari 2019, saya berbincang cukup banyak terutama urusan pendanaan dan blockchain 4.0. Mereka bilang bahwa apabila ada project yang bagus, bawa saja untuk dievaluasi. Jadi kalau kalian merasa punya produk yang brilian, silakan email ke saya.

Anyway, sudah membaca artikel tentang ekonomi digital? Anda pasti sudah paham bahwa tatanan ekonomi sudah bergerak semakin cepat, kreativitas tumbuh semakin subur, dan jangan lupa bahwa persaingan semakin panas! Jika Anda sedang mengembangkan startup dan ingin maju, ide-ide brilian perlu ditunjang dana yang cukup untuk bertahan. Dan di level ini Anda sudah mulai bersaing dengan startup lainnya, pertanyaan berikutnya adalah

Baca Juga  Investasi Fintech di Indonesia, Aman atau Scam?

“Bagaimana cara mencari dana untuk startup milik Anda dan memenangkan persaingan?”

cari dana untuk startup

1. Konsep Startup

Bisnis muncul sebagai jawaban atas suatu permasalahan, begitu pula startup. Sebagai contoh, sulitnya mencari pengajar dijawab oleh startup R*ang Guru, kesulitan transfer uang diatasi oleh X*ndit, atau mau mencari jodoh? Startup bernama S*tipe layak untuk dicoba, dan masih banyak startup yang hadir untuk menjawab masalah di sekeliling kita. Jadi pertanyaan saya adalah, apakah startup Anda menjadi solusi dari masalah yang ada?

Jika jawabannya adalah IYA, maka langkah selanjutnya adalah melakukan riset pasar. Coba bayangkan apabila masalahnya ada, solusinya ditemukan, tapi tidak ada yang minat! Seperti percakapan antara Reni sang founder dan Andi sang pengamat pasar.

Reni: Boss, kan saat ini banyak pencurian HP, akibatnya banyak data rahasia yang ikut tercuri. Karena takut disalahgunakan, saya berhasil menciptakan aplikasi baru sebagai solusinya. Namanya RN Apps, fungsinya adalah meledakkan smartphone berikut si pencuri apabila 2 kali salah login. Keren kan? Kira-kira banyak yang mau beli ga ya?
Andi: Kamu uda gila ya? Dan hanya orang gila yang mau beli aplikasi keren dan berbahaya. Ga akan laku!

Yeap, secanggih dan sekeren apapun, bisnis Anda akan gagal jika tidak ada yang mau membelinya. Nah, jika ternyata pasar Anda bagus, maka untuk menyempurnakan startup Anda adalah membentuk tim yang solid. Bukan berarti kualifikasi personel nya sama lho yah! Kemampuan yang beragam dan saling mengisi akan menghasilkan output yang paling ideal.

2. Darimana Sumber Dananya?

Dari infografis di atas saya membedakan sumber dana untuk startup menjadi 5 bagian. Setiap sumber dana memiliki ciri khas yang berbeda dan tidak semuanya cocok untuk startup Anda. Oleh karena itu, pahami dulu kebutuhan startup yang dikembangkan. Setelah itu baru pilih!

Baca Juga  Wawancara: Langkah Menjadi Salah Satu Perusahaan Fintech Terbaik Di Indonesia, Finansialku

Kerjasama – Pernah melihat di kartu nama seseorang istilah co-founder? Yeap itu salah satu bentuk kerjasama. Biasanya seseorang diajak kerjasama karena relasi, keahlian, atau uang. Beruntunglah Anda jika ternyata menemukan partner yang selain punya uang juga memiliki keahlian di bidang startup yang sedang digeluti.

Kompetisi – Baru-baru ini Telkomsel menggelar ajang NextDev untuk mendapat tech startup potensial. Itu salah satu arena buat para founder mendapat suntikan dana, minusnya jika mencari uang dari kompetisi adalah kurang fokus terhadap produk.

Crowdfunding – Pertama kali saya melihat crowdfunding itu di Amrik sana, namanya Kickstarter. Usut punya usut, ternyata Indonesia juga punya dengan nama Kitabisa dan Gandengtangan. Jadi jika punya produk, tawarkan ke khalayak apakah mereka siap mendanai produk Anda. Tapi siapkan juga sesuatu yang menarik sebagai imbalannya.

Investor – Beberapa tahun belakangan para investor jenis ini semakin melihat dampak sosial selain profit yang ditawarkan, istilah keren mereka adalah “angel investor/impact investor”. Mereka sangat tertarik jika melihat tujuan kemasyarakatan muncul di visi dan misi startup.

Pinjaman – Sumber pembiayaan paling susah, karena startup merupakan usaha baru dan belum memiliki cashflow. Biasanya perbankan akan susah mencairkan dana untuk perusahaan startup, so masukkan ini di list terakhir sumber pendanaan perusahaan Anda.

# Kedua point di atas merupakan tahapan persiapan sebelum mempresentasikan ide Anda ke salah satu penyumbang dana. Setelah Anda matang dalam konsep dan memahami calon investor, saatnya menyiapkan amunisi untuk menarik minat mereka.

3. Jelaskan kebutuhan dana Anda kepada pemilik modal!

Inilah saat yang menentukan, yakni demo atau presentasi kepada pemilik modal. Anda harus ingat, mereka ini orang-orang penting yang tidak memiliki banyak waktu. Jadi jangan membuat mereka bingung dengan penjelasan bertele-tele.

Baca Juga  Perlambatan Ekonomi Bisa Gawat Untuk Isi Dompet

Saran saya jumlah slide presentasi tidak lebih dari 10, dan pastikan dua pertanyaan berikut terjawab, yaitu:

Kenapa Startup Anda layak didanai? dan
Berapa dana yang Anda butuhkan?

Selain jumlah dana yang dibutuhkan, beri pemahaman kepada investor gambaran besar penggunaan dananya. Jangan lupa juga untuk menyertakan model bisnis startup dan strategi marketingnya.

Saya sering melihat ada orang mempresentasikan ide, tapi tidak disertai dengan problem saat ini maupun di masa yang akan datang. Guys, masalah selalu ada maka jangan sampai lewat teridentifikasi. Paling tidak analisis SWOT-nya kepake. Ingat itu!

Well, nampaknya strategi cari dana untuk startup sudah cukup lengkap. Tapi pastikan Anda tidak memiliki utang sebelum membangun bisnis ini agar pikiran lebih fokus untuk mengembangkan usaha. Semoga sukses ya teman-teman, saya mau istirahat.

Wassalamualaykum para pengirim proposal!

Ditempatkan di bawah: Fintech Ditag dengan:cari dana startup, cari dana untuk startup, infografis, mencari dana startup, startup

Related Posts

  • Evolusi Uang Elektronik, Gerakan Nasional Yang Berdampak Internasional
  • Fintech Indonesia, Generasi Yang Mengubah Sistem
  • Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Fintech
  • Kasus Fabelio: Bagaimana dan Apa yang Terjadi Jika Perusahaan Bangkrut?
  • PHK Shopee: Fakta-Faktanya di Balik Mass Layoff September 2022

Komentar

  1. Dani mengatakan

    Juni 7, 2016 pada 8:42 AM

    Mantabh. Pernah mendengar dilema sebuah perusahaan startup yang salah satu foundernya memiliki idealisme tinggi. Kudunya begitu sebuah startup sial mencari investor. Mereka harus siap juga berkompromi dan mengadopsi ide di luar ide para pendirinya. Atau ya mau ga mau harus cari funding yang bisa melepas sepenuhnya si startup dengan idenya.

    • diskartes mengatakan

      Juni 7, 2016 pada 8:06 PM

      Zaman sekarang mas, ada dua pilihan.
      Pertama, mereka yang menuruti idealisme. Artinya siap enggak mendapat dukungan dana atau mendapat tapi terbatas.
      Yang kedua, mereka yang mengikuti pasar. Dana lebih mudah masuk, tapi merasa kurang puas karena idealisme ga terkejar..
      Manusia memang harus memilih..hohoho

  2. Febriyan Lukito mengatakan

    Juni 10, 2016 pada 6:56 PM

    mantap mas. Padat berisi nih.
    Seperti kata om Dani, agak dilema untuk mereka yang mempertahankan idealisme. Sebenarnya ada lagi sumber dana yang asli Indonesia tapi gak pernah dimanfaatkan – sistem Koperasi.

    Kenapa gak bikin koperasi bersama di mana semua startup jadi anggota – dan memungkinkan anggota untuk pinjam sebagai modal? Ataukah ini sistem yang gak akan berhasil sama sekali?

    • diskartes mengatakan

      Juni 10, 2016 pada 7:16 PM

      Wahaha,, gara-gara mas ngomongin koperasi saya jadi inget tulisan mas Feb yang UKM2 gitu…
      Konsepnya bagus sih mas, kalo kaya gitu koperasinya jadi jumbo ya.
      Tapi ide ini bagus dan nampaknya menarik direalisasikan.
      Thanks mas

      • Febriyan Lukito mengatakan

        Juni 10, 2016 pada 7:27 PM

        Yuk mas kita bikin koperasi blogger bareng2. bisa saling support blogger juga kan. hahaha

        • diskartes mengatakan

          Juni 10, 2016 pada 9:23 PM

          Konsep yang menarik mas
          Layak dipikirkan desainnya biar bermanfaat untuk semua

          • Ben mengatakan

            Agustus 17, 2017 pada 7:10 PM

            hallo mas mas, gimana kabar konsep koperasi bloggernya ?? sudah siapa kah ?? kebetulan sekarang lagi butuh dana untuk ngembangin ide bisnis…

          • diskartes mengatakan

            Agustus 18, 2017 pada 11:05 PM

            Halo Ben. Ide lama yang belum tereksekusi. Konsepnya yang belum siap ditambah segmen blogger mana yang mau disasar juga belum terbayang. LOL

            Any fresh solution?

            Km mau bikin apa?

  3. Abdi DG mengatakan

    Juli 1, 2016 pada 1:53 AM

    Halo.
    Saya mau minta pendapatnya, saat ini saya dan beberapa rekan saya membuat sebuah aplikasi yang bergerak di bidang sosial media dengan konsep dasar base on location. Saat ini sudah dalam tahap beta yang sudah ada di google play. Saya sadar masih banyak kekurangan di aplikasi saya. Dan halangan terbesar kami saat ini adalah dana.
    Pertanyaan saya adalah sistem pencarian investor semacam apa yang terbaik untuk startup sosial media yang saya buat. Agar tidak salah langkah.

    • diskartes mengatakan

      Juli 1, 2016 pada 5:49 PM

      Sudah sampai tahap beta ya..
      Nah kalo ga salah sekarang Fenox lagi buka kompetisi tuh.
      Kenapa ga dicoba aja? sekaligus nanti dapat feedback tentang teknik aplikasinya

      Semoga sukses ya!

    • Cindy Tamara mengatakan

      April 21, 2017 pada 12:21 AM

      Hai, untuk startup2 yang sedang mencari cara bagaimana mendapat fundraising dari investor. Kami mengadakan startup conference di UMN dengan pembicara2 yang professional, di jamin startup bisa dibekali pengetahuan dan strategi .Salah satu pembicara juga adalah investor yang memberi keputusan kepada pendanaan startup. Lebih lanjut cek disini ya : skystarventures.com/umn-startup-conference-2017/

      • Mamat Rahmat mengatakan

        April 16, 2021 pada 12:04 AM

        Insyaallah saya calon startup,Apakah bisa mendapatkan dana Pak?..

  4. imam budianto mengatakan

    November 26, 2017 pada 9:22 PM

    “Zaman sekarang mas, ada dua pilihan.
    Pertama, mereka yang menuruti idealisme. Artinya siap enggak mendapat dukungan dana atau mendapat tapi terbatas.
    Yang kedua, mereka yang mengikuti pasar. Dana lebih mudah masuk, tapi merasa kurang puas karena idealisme ga terkejar..
    Manusia memang harus memilih..hohoho”

    Analogi dari dua pilihan diatas sama persis seperti sebuah band yang masuk ke sebuah label, pilihannya ada dua, mau idealis tapi di anak tirikan oleh label atau ikuti selera musik pasar tapi keluar dari idealis.. 😀

    • diskartes mengatakan

      November 27, 2017 pada 10:18 AM

      Wah, Anda anak band kah?
      Saya jadi inget beberapa rekan yang total di musik. Sama seperti yang Anda sampaikan.
      Thanks sudah mampir

  5. Super mengatakan

    April 7, 2018 pada 6:50 PM

    Obrolan yang lumayan nih, buat nambah ilmu.
    Perkenalkan Mas, saat ini kami memiliki usaha sebagai supplier daging bebek Dan ayam untuk di supply ke resto area jabodetabek, usaha saya berdiri pada tahun 2009 Dan Alhamdulillah sampe skrg terus berkembang. Tapi kami terkendala dengan sistem penjualan yang masih manual Dan problem dipengiriman yg susah
    Mohon masukan dari teman2, saya ingin sekali membuat aplikasi untuk kami sendiri, dari Cara berjalan sampe dengan pengiriman, seperti gojek lah. Langkah apa yg harus saya lakukan.
    Boleh di katakan saya gaptek

    Terima kasih

    • diskartes mengatakan

      April 7, 2018 pada 10:33 PM

      Wah, salah satu bisnis saya juga bergerak di bidang supplier lhoh.. Mirip kita mas.
      Saran saya, cari partner dengan background berbeda sehingga bisa kolaborasi. Mas kan sudah tau weakness nya yaitu bidang IT, kenapa tidak rekrut saja partner yang sudah jago di bidangnya? Selain IT, lakukan aja kontrak kerjasama dengan pengirim lokal.

      Salam

  6. Suwono Rame mengatakan

    Januari 1, 2019 pada 12:04 AM

    Hallo Mas,

    Saya sedang membangun business dengan menggabungkan antara dua business model yaitu market place dan ecommerce dalam satu system.

    Mohon saranya,. pada tahap di awal mana yang lebih di utamakan, mencari pendanaan dari investor atau berkerjasama dengan pemilik product.

    Salam
    Suwono

    • diskartes mengatakan

      Januari 1, 2019 pada 3:41 PM

      kerjasama dengan pemilik produk dulu dong.. Investor nyusul aja

  7. Suryadi mengatakan

    Januari 8, 2019 pada 9:37 PM

    Salam kenal…

    Saya sedang mengembangkan bisnis online menggabungkan konsep marketplace dan ojek online.
    Versi beta lagi ada beberapa perbaikan.. dan kebetulan saat ini ada perusahaan yg mau investasi untuk pengembangan starup saya..
    Perusahaan tersebut minta saya ajukan proposal kerjasama seperti apa dan dana yg di butuhkan…
    Seperti apakah komposisi pembagian biasanya?
    Bisa mohon pencerahannya? Atau bisa kontak by email saya.

    Thk

    Suryadi

    • diskartes mengatakan

      Januari 9, 2019 pada 1:12 PM

      Salam kenal, silakan email detailnya

  8. Mira mengatakan

    Juli 14, 2019 pada 3:25 PM

    Hai mas salam kenal.. Saya mira, saya Star Up bergerak dalam. Bidang biro perjalanan wisata dengan konsep social preneur. Sejauh ini saya mencari investor yg mau investasi di bidang homestay,, bisa bantu saya untuk solusi nya kira” berapa persentasi antara investor dengan Founder bisnis nya.

    • diskartes mengatakan

      Juli 16, 2019 pada 6:32 AM

      Bikin business plan dan proyeksinya dalam beberapa tahun ke depan. Nanti kamu bisa tentukan dari situ.

  9. Akfa mengatakan

    Juli 15, 2019 pada 4:53 PM

    halo mas..
    saat ini saya sedang mengembangkan aplikasi marketplace yang memudahkan masyarakat untuk mencari Talent sperti (MC, Penyanyi dll) sementara ini aplikasi saya sudah ada di Android cuma memang masih sangat sederhana, saya sudah banyak mengikuti kompetisi untuk mencari dana untuk pengembangan aplikasi ini cuma memang belum beruntung.. jadi saat ini saya masih binggung mencari dana untuk menjalankan promosi aplikasi ini.. mas boleh minta saran apakah aplikasi saya ini bisa diterima oleh investor apabila saya mengajukan proposal ke perusahaan pemberi dana tersebut?

    • diskartes mengatakan

      Juli 16, 2019 pada 6:33 AM

      Apa keuntungan bagi investor. Selalu sertakan angka yang realistis.

  10. Aji mengatakan

    Agustus 20, 2019 pada 2:53 PM

    Koperasi untuk startup nya gimana? Saya siap membuatkan aplikasinya

  11. fahry mengatakan

    September 4, 2019 pada 7:08 PM

    halo mas, apakah kebanyakan website penyedia investor / angel investor semua berbayar dulu baru bisa publish projectnya biar diliat sama investor ? soal nya saya lag butuh pendanaan untuk start up industri kreatif .

    • diskartes mengatakan

      September 4, 2019 pada 8:58 PM

      Jangan fokus ke websitenya. Kalau ada prototype nya bisa langsung ke VC untuk pitching atau cari event nya.

  12. Muflih mengatakan

    Januari 23, 2020 pada 10:59 PM

    Halo mas…
    saya punya app Tanya Jawab Agama, Jumlah download di playstore baru sekitar 3 ribuan. Kira-kira model kerja sama apa yang cocok untuk pengembangan aplikasi keagamaan?

  13. Dwi jatmoko mengatakan

    Mei 2, 2020 pada 4:16 PM

    Saya punya ide untuk membuat Star up. Tolong dibantu untuk merealisasi

  14. Djunanda mengatakan

    April 22, 2021 pada 11:41 PM

    Halo bolehkah saya meminta alamat email mas Diskartes?

  • Instagram
  • LinkedIn
  • Twitter
  • YouTube

Podcast Diskartes

Buku Investasi (Katanya…)

buku saham terbaik

Copyright © 2023 diskartes