diskartes.com – Jangan mengernyitkan dahi ketika Anda melihat judul ini. Ya, artikel kali ini akan membahas mengenai RAPBN 2016 yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada Jumat, 14 Agustus 2016.
Apa hubungannya RAPBN dengan saham dan forex?
Saya tidak pernah menggunakan RAPBN dalam analisis fundamental ketika trading forex. Karena mata uang kita tidak diperdagangkan, kelak akan saya jelaskan tentang mata uang mayor yang diperdagangkan. Tapi APBN erat kaitannya dengan bisnis di pasar modal. Karena perusahaan yang akan Anda beli: berada, bertransaksi, dan mengikuti aturan di Indonesia.
Apakah saya harus memahami benar tentang APBN Indonesia?
Jika Anda ingin menjadi ekonom profesional, tentu iya. Tapi jika Anda hanya ingin menjadi trader saham, I don’t think so. Seperti ketika Anda melakukan analisis fundamental tentang perusahaan yang sahamnya sedang Anda incar, cukup beberapa bagian yang perlu Anda cermati. Contohnya ketika Anda ingin membeli saham JSMR atau WSKT, tentu cukup tepat jika Anda mencermati pos belanja pemerintah pusat. Setelah di cek, ternyata Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki anggaran sebesar 118 Triliun.
Fakta RAPBN 2016
Semua tentu telah mahfum, bahwa beberapa pos telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, mulai dari pos pendapatan hingga pembiayaan transfer ke daerah. Namun demikian, ternyata ada beberapa hal menarik dari skema RAPBN 2016 ini yang layak mendapat perhatian.
1. Pendapatan Bea Keluar Turun
APBNP 2015 menganggarkan pendapatan bea keluar sebesar 12 T, namun pada RAPBN 2016 angka tersebut turun hingga hanya menjadi 2,8 T. Hal ini disebabkan adanya skema baru dalam pemungutan, dimana akan ada potensi loss bagi pemerintah ketika harga CPO diatas threshold (berdasarkan PMK 133/2015).
Contoh:
Untuk sebuah ekspor CPO ketika mencapai harga USD 800, jika berdasarkan aturan sebelumnya yaitu PMK 75/2012, maka akan dikenakan bea keluar 7,5% dari harga yakni USD 60. Namun dengan aturan baru, pengusaha cukup dikenakan USD 53.
Sebenarnya, hal ini akan bagus di mata pengusaha karena bea yang harus dibayarkan menjadi rendah. Oleh karena itu tidak ada salahnya jika Anda mulai mengincar saham eksportir kelapa sawit selama peraturan ini masih cukup friendly.
2. Dana Transfer Khusus meningkat hampir 4 kali lipat dan Dana Desa meningkat 2 kali lipat
Peningkatan ini sangat signifikan, dan mengakibatkan daerah harus belanja secara lebih ekstra. Sebenarnya hal ini menjadi peluang sendiri bagi para pengembang infrastruktur, karena penyerapan di daerah untuk tahun anggaran 2016 akan digenjot lebih cepat dengan adanya peningkatan luar biasa ini.
Anda bisa mencermati saham-saham bertema infrastruktur yang memiliki jangkauan luas hingga ke daerah. Program pemerintahan yang condong ke daerah, memberi peluang lebih besar bagi pengembang untuk berkreasi di luar Jawa dan Ibukota.
3. Posisi Utang Pemerintah
Posisi utang Pemerintah sampai dengan Juni 2015 adalah sebesar Rp2.864,2 triliun, dengan komposisi terbesar dalam mata uang dolar AS sebesar Rp875 T, kemudian diikuti dalam mata uang yen Jepang sebesar Rp230 T. Yang menarik adalah ketika pelemahan Rupiah terhadap dollar yang hingga tulisan ini dibuat telah mencapai RP 13.700,-.
Dari sisi korporasi, tentu kekhawatiran akan nyata terlihat bagi investor yang memegang perusahaan dengan jumlah utang dolar. Karena beban utangnya menjadi meningkat berkali lipat, akibatnya mengurangi kekayaan perusahaan.
Bagaimana dengan utang pemerintah ini? Saya masih meyakini bahwa Indonesia masih jauh dari krisis seperti 1998. Kemampuan cadangan devisa Indonesia per Juli 2015 USD 107,7 M masih dapat membiayai impor satu semester. Memang mengalami penurunan, karena langkah stabilisasi yang dilakukan BI terhadap mata uang. Jadi, saat ini menurut saya investasi saham masih merupakan langkah yang cerdas karena meski nilai mata uang turun cukup dalam (seperti ketika krisis 1998), namun kondisinya benar-benar berbeda.
Kesimpulan
Memang hanya 3 poin ini yang saya cermati dari struktur NK RAPBN 2016 dan RUU APBN 2016 yang saya baca, karena ketiga topik ini telah memenuhi kriteria saya dalam menentukan pemilihan saham. Nanti akan kita bahas kriteria makro tersebut.
Saya berpendapat bahwa, masih sangat layak jika Anda memilih trading saat ini meski kondisi Indonesia sedang cukup “hot”. Lakukan analisis fundamental lebih dalam, karena posisi IHSG yang oversold merupakan waktu yang tepat untuk melakukan pembelian saham blue chip murah. Namun, sangat tidak direkomendasikan untuk bertrading jangka pendek kali ini, apalagi intra day.