Kartu kredit adalah simbol gaya hidup. Bener nggak? Dan, utang kartu kredit pun menjadi gaya hidupnya.
Bayangkan, lagi ngopi bareng teman-teman, atau lagi meeting sembari makan siang, terus pas tiba waktunya membayar, kita melambai ke waitress. Terus ketika disodorin nota, kita balas menyodorkan sepotong kartu kredit pada waitress.
Ugh! Gaya pisaaan! Gengsi langsung naik 7 x lipat. Melihat pupil mata teman-teman membesar, seringai pun mengembang di wajah mereka. Terus terlontarlah kata-kata pujian akan kemurahan hati kita (yang mungkin ada nada berharap, next time bisa ditraktir lagi).
Atau, punya patjar lagi ulang tahun. Ajak saja ke mal, terus biarkan dia memilih apa pun yang disuka. Antre di kasir, sodorin kartu kredit. Uhlala, bakalan makin cyinta!
Yah, begitulah. Kartu kredit memang bisa banget mengatrol level kegayaan, ketampanan, kekerenan seseorang.
Tapi, kartu kredit toh enggak negatif doang kok manfaatnya. Ada juga manfaat positifnya, terutama buat kamu yang memang pinter mengelola utang kartu kredit yang kamu miliki.
Yes, kuncinya ada pada: mengelola. Utang itu bukannya dilarang atau haram. Boleh dilakukan, tetapi kamu, sebagai peminjam uang, harus sadar betul akan segala hak, kewajiban, dan konsekuensi yang mengikuti utang tersebut. Termasuk utang kartu kredit.
Banyak kok buktinya. Ada memang yang akhirnya terjerat, tercekik, terkubur gunung utang *hilih, libiy* tapi ada juga yang dengan memanfaatkan utang kartu kredit, dia bisa mengembangkan bisnis dengan baik.
Nah, jadi bagaimana caranya mengelola utang kartu kredit yang bijak? Biar kita bisa merasakan manfaat kartu kredit yang positifnya aja, tanpa yang negatifnya?
5 Cara Kelola Utang Kartu Kredit
1. Selektif memilih
Yes, tip mengelola utang kartu kredit itu dimulai sejak kita memilih mau mengajukan kartu kredit ke mana.
Sekarang penerbit kartu kredit itu banyak banget. Satu bank saja bisa mengeluarkan beberapa varian produk kartu kredit, yang masing-masing memiliki fasilitas dan manfaat yang bisa berbeda. Jadi bingung enggak tuh, kita mau memilih yang mana? Harus memilih kartu kredit yang seperti apa?
Prinsipnya, pilihlah yang sesuai kebutuhanmu. Misalnya seperti apa? Kalau di buku Investory X, ada beberapa contoh. Misalnya, kalau kamu adalah pebisnis yang bakalan sering pergi keluar negeri, maka cocoknya memilih kartu kredit yang menawarkan fasilitas traveling keluar negeri lebih banyak, mulai dari airport lounge hingga kemudahan dan kepraktisan untuk bertransaksi di luar negeri. Kalau kamu seorang fashion blogger, lebih baik kamu memilih kartu kredit yang banyak bekerja sama dengan gerai-gerai fashion di mal, misalnya.
Kebutuhan kamu ini nantinya yang akan menentukan pemakaian kartu kredit kamu kan? Jadi, masalah utang kartu kredit pun akan bermanfaat kalau bisa sesuai dengan kebutuhan.
2. Cermati tagihan
Ada banyak nasabah kartu kredit yang bahkan enggak tahu cara membaca laporan tagihan dari bank atau penerbit kartu kredit. Ckckck.
Sedih sih, tapi ini nyata adanya. Padahal hal-hal yang tertera pada lembaran tagihan itu adalah hal-hal yang paling penting yang harus kamu ingat jika kamu pengin bisa mengelola utang kartu kredit dengan bijak.
So, kalau kamu termasuk kelompok yang nggak pernah (mau) baca lembaran tagihan, coba next tagihan kamu cermati deh. Terutama bagian:
- Transaksi baru. Cek apakah semua transaksi baru sudah sesuai dengan belanja yang kamu lakukan. Jika ada hal-hal yang tidak sesuai, kamu bisa segera menghubungi pihak penerbit kartu kredit untuk menanyakannya. Pastikan, bahwa transaksi baru ini benar-benar adalah uang yang kamu keluarkan di bulan tersebut.
- Tagihan baru. Apakah tagihan yang baru sudah sesuai? Cek transaksi baru yang masuk, transaksi lama, serta biaya lain dan bunga.
- Tanggal jatuh tempo. Jangan pernah membayar melewati tanggal ini, kecuali kamu siap membayar denda (yang sebenarnya bisa dihindari).
- Minimum pembayaran. Jangan pernah membayar kurang dari ini. Kalau bisa, malah full langsung dilunasi saja, jika memang memungkinkan, untuk menghindarkan diri dari denda dan bunga. Tetapi, kalau enggak bisa full juga nggak masalah, asalkan tetap berada di atas nominal minimum pembayaran.
Jangan cuekin lembar tagihan yang masuk ke email ataupun yang datang ke rumah ya. Cermati, dan cek lagi.
3. Tentang limit penggunaan
Memang, kartu kredit memiliki limit yang akan diperhitungkan dengan gaji kita oleh pihak penerbit kartu kredit.
Gampangannya, kalau kita punya gaji Rp10 juta, maka bisa saja limit kartu kredit kita akan sebesar Rp30 juta. Bagaimana nominal Rp30 juta ini muncul? Dari asumsi, bahwa cicilan utang kita adalah 30% dari penghasilan total bulanan kita. Dan, penerbit kartu kredit nggak akan sungkan-sungkan untuk memaksimalkan ini. Asumsinya, seluruh penghasilan kita dipakai buat bayar utang kartu kredit semua.
Jadi, untuk bisa mengatasi hal ini, kamu tentukan sendiri saja limit utang kartu kredit kamu sendiri. Let’s say, gaji Rp10 juta, maksimal cicilan utang kartu kredit kita taruh di Rp1.500.000 saja? Porsi selebihnya kan buat cicilan utang yang lain, yang mungkin masih ada.
Yes, jadi, meski sudah ada limit, kamu tentukan sendiri limitmu dan disiplin membayarnya ya.
4. Bayar tepat waktu dengan jumlah yang sesuai
Nah, ini seperti yang sudah disebutkan di poin kedua itu. Ketika kita mencermati lembaran tagihan, di situ ada tanggal jatuh tempo dan juga pembayaran minimum. Perhatikan kedua hal ini: Jangan membayar lebih dari tanggal jatuh tempo ataupun membayar kurang dari pembayaran minimum.
Ini penting, agar kamu bisa terhindar dari kewajiban pembayaran yang enggak perlu, yaitu denda dan bunga. Well, bunga itu sebenarnya masih enggak masalah sih, asalkan kita bijak dalam menggunakan kartu kreditnya dan sudah bisa memperhitungkannya juga.
5. Belanja bijak
Nah, sekali lagi–ini sudah terlalu sering disebutkan juga sih, semoga enggak bosen–tetapi belanja bijak itu penting.
Belanja bijak ini memang jadi prinsip pengelolaan uang, terutama generasi cashless sih ya. Jadi, ya tip ini bakalan terus disebutkan di setiap tip pengelolaan keuangan.
Tapi ya, nyatanya, ini tip yang juga sepertinya susah untuk dilakukan ya? Terbukti masih banyak yang kesandung-sandung di sini.
Nah, kalau di buku Investory X sih, pembahasan mengenai utang kartu kredit ini lebih mendalam lo, sekaligus dengan pembahasan mengenai saham, budgeting, analisis rasio keuangan, fintech, hingga aset digital.
Menarik? Pastinya! Kalau kamu mau, sila hubungi nomor WhatsApp ini ya, dan ikuti petunjuknya. Enggak lama, ebook ini akan bisa kamu baca.
Oke, semoga kamu semakin pintar mengelola keuanganmu, utamanya soal perutangan. Ingat, hidup dengan keuangan yang dikelola dengan baik itu sudah mengurangi tingkat stres kita separuhnya.
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai Marketing Communications Specialist di Stilleto Book. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.