Sudah pernah dengar mengenai frugal living?
Frugal living merupakan gaya hidup yang semakin ngehits belakangan ini, ketika mulai banyak prediksi bahwa kita akan memasuki resesi.
Apa Sih Frugal Living?
Frugal living adalah gaya hidup berdasarkan kecermatan dalam memutuskan pengeluaran sehari-hari kita. Banyak orang bilang, ini gaya hidup orang pelit. Tapi, sebenarnya bukan gitu juga sih, melainkan gaya hidup hemat dan cermat dalam memperhitungkan pembelanjaan uang, dan sebisa mungkin kita hidup dengan memaksimalkan apa yang ada.
Saya yakin sih sebenarnya, sudah banyak yang memiliki gaya hidup hemat ala frugal living ini, cuma enggak sadar aja bahwa gaya hidup yang dijalaninya ini disebut dengan frugal living.
Apalagi di masa pandemi COVID-19 kayak sekarang, saat kita dituntut untuk lebih hemat lantaran ekonomi sedang menurun. Salah satu cara untuk bisa survive ya terapkan gaya hidup frugal living ini.
Apa Sih Manfaat Frugal Living?
Banyak, di antaranya:
1. Mengurangi stres
Kok bisa? Iya, karena dengan hidup apa adanya dan memaksimalkan apa yang kita punya itu berarti akan ada pengendalian terhadap diri sendiri. Pertama-tama mungkin akan sulit sih, tapi jika sudah terbiasa, keinginan untuk belanja-belanji nggak jelas itu hilang aja, udah.
Lagi pula, menurut penelitian American Psychological Association, ada 72% orang Amerika stres karena masalah uang yang selalu kurang dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Penelitian ini diadakan tahun 2019, jadi masih baru dan masih validlah ya, sampai sekarang. Tapi, itu kan Amerika. Bagaimana dengan Indonesia? Sepertinya enggak terlalu jauh berbeda juga sih.
So, dengan menerapkan gaya hidup frugal living, kita bisa mengelola keuangan dengan baik hingga waktu gajian tiba lagi. Bisa jadi, enggak ada lagi tanggal tua tanggal muda, karena semua tanggal jadi muda terus. Stres jadi berkurang kan?
2. Fokus pada diri sendiri
Frugal living memungkinkan kita untuk fokus pada hidup sendiri, dan enggak terlalu ngepoin hidup orang lain. Dengan menerapkan gaya hidup ini, kamu akan punya fokus dan tujuan yang harus dicapai.
Nggak sempat deh, mikirin orang lain dan segala macam pameran di media sosial itu.
3. Hemat!
Ya manfaat paling pentingnya jelaslah: hemat! Manfaat hemat apa? Banyak! Nggak usah disebutin satu per satu deh manfaat dari hemat apa.
Tang pasti, dalam kondisi yang sulit, entah sekarang entah nanti, hidup hemat itu penting. Enggak dalam kondisi sulit pun, gaya hidup frugal ini juga baik baik kalau mau dijalani.
Pada prinsipnya, kalau menurut penjelasan seperti di Psychology Today, para penganut gaya hidup frugal ini percaya bahwa pada dasarnya setiap produk dan kebutuhan aktivitas ekonomi manusia ini akhirnya tetap berakhir di pembuangan sampah. Karena itu, akan lebih baik jika dari awal kita sudah mulai memiliki mindset, kalau mau beli barang, pertimbangkan seberapa banyak sampah yang akan kita hasilkan dari barang tersebut? Selain itu, mari kita lihat, apakah di sekeliling kita ada barang-barang yang bisa dimanfaatkan kembali, selain menjadi sampah?
So, kalau kamu mungkin tertarik, berikut ini ada beberapa tip untuk mulai gaya hidup frugal living.
5 Cara Mulai Frugal Living
1. Catat pengeluaran dengan disiplin
Disiplin keuangan menjadi prinsip gaya hidup frugal. So, you can start dengan membuat catatan keuangan, dan mulailah dengan membuat bujet pengeluaran. Lalu, disiplinlah dalam mencatat pengeluaran. Kendalikan keuangan, agar tidak terlalu meleset dari anggaran yangs udah dibuat.
Sebenarnya, tanpa menjadi penganut frugal pun, kebiasaan ini tetap baik untuk kamu lakukan, karena bisa menghindarkanmu dari belanja yang nggak perlu.
2. Pastikan manfaatnya dan pilih dengan bijak
Ingat prinsipnya: pastikan barang-barang yang kita beli benar-benar akan kita gunakan, selama mungkin. Yes, frugal living “memaksa” kita untuk menimbang secara cermat sebelum membeli barang.
So, di sini mungkin saja kamu akan memutuskan untuk membeli barang yang sedikit lebih mahal tetapi pemakaiannya bisa lebih awet. Contoh lainnya, mungkin kamu bisa memilih untuk menggunakan barang-barang private label ketimbang store brand. Biasanya barang-barang ini lumayan juga selisihnya ketimbang merek-merek yang sudah terkenal itu.
Kamu juga bisa mempertimbangkan membeli barang-barang preloved atau bekas, bahkan, jika memang perlu dan kualitasnya masih bagus. Sering-sering aja mantengin jika ada garage sale atau follow akun-akun olshop yang menjual barang-barang preloved.
3. Kurangi pengeluaran tak penting
Misalnya saja, cukup berlangganan satu streaming film saja, ketimbang berlangganan beberapa sekaligus tetapi kamu sendiri juga nggak bisa sering-sering nontonnya. Contoh lain, pakai streaming musik player beriklan alih-alih berlangganan yang bebas iklan, karena toh iklannya enggak mengganggu.
Kamu bisa menelusuri catatan keuanganmu untuk mencari apa-apa yang bisa dihemat atau disesuaikan lagi. Hayok, mencari kesalahan orang lain aja gercep, masa mencari pengeluaran yang nggak perlu aja susah. #ehgimana
4. Promo? Manfaatkan dengan bijak
Ini bukan berarti mumpung ada promo buy 2 get 3, lantas kita jadi beli barang 2 biji padahal butuhnya cuma sebiji yak.
Ini yang dinamakan memanfaatkan promo dengan bijak. Carilah promo, dan belanjalah sesuai dengan kebutuhan, dengan memanfaatkan promo yang ada. Misalnya, beli gula pasir. Biasanya sih pakai merek A, eh tapi hari ini ini promo beli gula pasir B dapat bonus minyak goreng 500 ml. Dihitung-hitung, ya jadi lumayanlah yak. Ketimbang beli gula pasir A lalu beli minyak goreng sendiri, misalnya.
Memang akan terasa repot di awal, waktu belanja kita juga mungkin akan lebih lama lantaran kita pakai banyak mikir dulu, tetapi percaya deh, kalau kamu menghitung selisih uang yang bisa dihemat, kamu akan ketagihan belanja dengan cermat begini.
5. Masak sendiri
Yang biasa apa-apa jajan, coba deh sekarang masak sendiri. Yang mengaku nggak bisa masak, coba deh belajar dulu. Nggak ada ruginya kok belajar masak sendiri tuh. Kamu bisa mulai dari masak yang gampang-gampang dulu, masak makanan favorit kamu sendiri.
Tapi, bukan berarti kamu enggak boleh jajan sama sekali kok. Sekali waktu, bolehlah jajan makanan kesukaanmu. Apalagi kalau kamu belinya ke teman-temanmu yang sekarang sedang merintis bisnis baru. Sekalian menolong bisnis kecil lokal, kan bagus?
Nah, sampai di sini, sudah dapat gambaran dong, gaya hidup frugal living tuh kayak apa?
Sederhana aja kan? Mungkin bahkan beberapa di antara kamu sudah mencoba melakukannya, cuma nggak tahu aja kalau gaya hidup seperti ini dinamakan frugal living.
Kalau kayak gitu, tinggal dilanjut saja.
Dan, buat kamu yang pengin mulai mencoba menerapkan, semangat! Kamu pasti bisa!
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai Marketing Communications Specialist di Stilleto Book. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.