Sebagai investor pemula, biasanya sih kita akan langsung saja menuju perusahaan atau aplikasi sekuritas, buka rekening, dan langsung deh pilih-pilih saham yang pengin dibeli, tanpa merasa wajib untuk memahami sistem perdagangan saham yang sebenarnya.
Lah, emangnya salah? Ya, enggak juga. Kalau pakai mesti mikirin sistem perdagangan saham, malah jadi udah mumet duluan–yang kemudian pasti berujung nggak jadi investasi.
Perusahaan dan aplikasi sekuritas ada toh buat menolong kita ini kan? Jadi, ya udah bener, langsung saja pakai jasa mereka.
Tapi, nggak ada salahnya juga buat kita untuk belajar lebih banyak lagi soal sistem perdagangan saham. Biar tahu, gimana jalannya uang investasi kita dan ke mana larinya. Menambah wawasan toh enggak pernah ada ruginya kan?
Kalau di website BEI sendiri, mekanisme perdagangan di sana terbagi atas 3 kategori, yaitu sistem perdagangan saham, mekanisme perdagangan sukuk dan obligasi, dan mekanisme perdagangan derivatif. Nah, kalau mau baca langsung dari sumber di website Bursa Efek Indonesia sih bagus, silakan langsung cus ke TKP. Tapi, di sini kita akan coba menuliskannya kembali dengan bahasa “manusia”–semoga lebih bisa dipahami terutama bagi yang pemula, yang males pusing dan ribet tapi dapat pengetahuannya.
Sistem Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia
Mekanisme atau sistem perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia–secara practical–bisa dilihat seperti dalam diagram ini.
Simpel kan, sebenarnya? Kalau dicermati ya, kayak alur perdagangan komoditi biasa. Misal di marketplace deh. Kita lihat-lihat barang, terus masukkan keranjang. Baru bayar, nanti sama marketplace-nya diteruskan ke penjual. Baru barang dikirim.
Persis. Plek.
Anyway, tapi ada beberapa perbedaan juga dengan pasar komoditi biasa. Salah satunya, bahwa di pasar saham, ada pasar reguler, pasar tunai, pasar negosiasi, yang masing-masing punya andil dalam sistem perdagangan saham. Mari kita lihat per tahapnya.
1. Pra Pembukaan
Perdagangan saham dilaksanakan dengan fasilitas yang disebut Jakarta Automated Trading System NEXT-G, yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang sudah menjadi anggota bursa dan anggota kliring KPEI. Mereka ini akan berpartisipasi dalam sistem perdagangan saham ini untuk kepentingan sendiri ataupun untuk kepentingan nasabah.
Dalam pra pembukaan ini, anggota bursa dapat memasukkan penawaran jual ataupun beli saham, yang dilakukan dengan metode lelang elektronik pada JATS NEXT-G itu.
2. Proses Transaksi
Selanjutnya JATS NEXT-G akan memproses transaksi, dengan memperhatikan time dan price priority. Maksudnya bagaimana?
Prioritas Harga (Price Priority)
Artinya, permintaan beli saham dengan harga yang lebih tinggi akan mendapatkan prioritas terlebih dahulu ketimbang permintaan beli terhadap saham yang sama namun dengan harga yang lebih rendah.
Sedangkan, untuk sistem perdagangan saham jual, harga yang lebih rendah akan mendapatkan prioritas terlebih dahulu ketimbang yang memiliki harga tinggi.
Ya, ini common sense dalam aktivitas jual beli saja sih. Sama saja kan, tinggal komoditinya yang berbeda-beda.
Prioritas Waktu (Time Priority)
Di samping price priority, di sistem perdagangan saham ini juga berlaku time priority–yaitu prioritas waktu. Artinya, kalau penawaran jual atau permintaan beli saham diajukan dalam harga yang sama, maka permintaan beli atau jual saham yang terlebih dulu diajukan akan mendapatkan prioritas.
Proses transaksi saham di atas berlaku di pasar reguler dan pasar tunai. Sistem perdagangan saham di kedua pasar tersebut menggunakan satuan lot efek atau kelipatannya, yaitu 100 efek.
Sedikit lain di pasar negosiasi.
Sistem perdagangan saham di pasar negosiasi dilakukan melalui sistem negosiasi secara langsung, melalui proses tawar menawar, antara anggota bursa atau nasabah melalui salah satu anggota bursa, atau nasabah dengan anggota bursa, yang kemudian hasil kesepakatannya diproses oleh JATS NEXT-G.
Perdagangan saham yang dilakukan di pasar negosiasi tidak harus dalam satuan lot, tapi bisa dalam satuan lembar. Jadi, proses ini biasa dilakukan ketika jumlah saham yang diperdagangkan tidak bulat, 100 lembar.
Harga yang dimasukkan saat kita hendak membeli atau menjual saham ke JATS NEXT-G harus berada di dalam kisaran tertentu. Kalau ada harga masuk di luar kisaran yang sudah ditentukan tersebut, maka akan ditolak secara otomatis oleh JATS NEXT-G, atau istilahnya auto-rejection. Ya, gampangannya sih begitu ya, pada prinsipnya.
3. Penyelesaian Transaksi
Selanjutnya adalah proses penyelesaian transaksi, di mana proses ini dijamin oleh KPEI atau Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut:
- Transaksi yang terjadi di Pasar Reguler wajib diselesaikan pada hari bursa ke-2, atau T+2.
- Transaksi yang terjadi di Pasar Tunai wajib diselesaikan pada hari yang sama, atau T0.
- Penyelesaian transaksi ini yang dilakukannya di Pasar Reguler dan Pasar Tunai akan ditentukan oleh KPEI, dengan cara pemindahbukuan ke rekening efek anggota bursa di KSEI.
Sedangkan, transaksi di Pasar Negosiasi, akan diselesaikan per transaksi sesuai kesepakatan antara anggota bursa yang menjual dan membeli. Pasar Negosiasi. Hal ini selambat-lambatnya harus dilakukan pada T+2, atau hari bursa kedua setelah terjadi transaksi.
Penyelesaian transaksi di Pasar Negosiasi dilakukan langsung dengan cara memindahbukukan efek antara anggota bursa yang menjual pada yang membeli. Hal ini tidak dijamin oleh KPEI.
4. Pra Penutupan
Selanjutnya, ada proses pra penutupan dalam sistem perdagangan saham ini. Yaitu proses ketika anggota bursa memasukkan penawaran jual atau beli menjelang penutupan hari bursa.
Dari penawaran dan permintaan ini, JATS NEXT-G lantas bisa membentuk harga penutupan dan mempertemukan penawaran jual dan beli berdasarkan sistem price dan time priority.
5. Pasca Penutupan
Selanjutnya, perdagangan saham hari itu akan ditutup.
Dalam proses pasca penutupan ini, anggota bursa dapat memasukkan penawaran jual atau beli pada harga penutupan. Dari sini, JATS NEXT-G lantas mempertemukan penawaran dan permintaan yang ada untuk efek yang sama secara keseluruhan, ataupun sebagian, pada harga penutupan berdasarkan time priority.
Nah, memang ada banyak detail lain yang seharusnya dijelaskan juga dalam setiap tahapannya, karena masing-masing tahap sistem perdagangan saham ini memiliki aturannya sendiri-sendiri. Tapi, rasanya, kalau mau dijelaskan semua, bakalan nggak habis semalam buat diobrolin ya.
Lagi pula, artikel ini memang bertujuan membantu kamu, yang pemula, yang baru mulai menyelami pasar perdagangan saham lebih dalam lagi. Next step, kamu bisa belajar sambil jalan. Yang penting, prinsipnya harus paham dulu.
Sahih kan ya?
Well, selamat bertualang di kolam investasi, fellas! Ingat, selalu bersiap untuk belajar hal baru, supaya jangan sampai tenggelam dan tak terselamatkan ya.
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai Marketing Communications Specialist di Stilleto Book. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.