Ketika kita sudah merasa secure dengan kondisi keuangan pribadi kita, biasanya sih kita lantas kepikiran untuk bisa memiliki beberapa kebutuhan tersier–kebutuhan yang enggak penting-penting amat sebetulnya, tapi ya penting juga buat naikin gengsi, menunjukkan status, atau jadi simbol kemapanan. Salah satunya, mobil. So, apakah kamu sekarang lagi menimbang untuk beli mobil pertama?
Ya enggak masalah sih. Barangkali memang sudah waktunya kamu punya mobil sendiri. Kondisimu misalnya sekarang seperti ini: tempat tinggal sudah ada (rumah ataupun apartemen), kebutuhan sehari-hari sudah terpenuhi banget, investasi lancar, dan sebagainya. Sudah begitu, masih ada uang nganggur.
Atau, kamu memang menargetkan untuk beli mobil pertama begitu kamu merasa bisa untuk membayarnya. Rasio utangmu aman, atau malahan kamu enggak ada utang lain, misalnya. Dan secara nominal, gajimu cukup untuk mencicil.
Pokoknya, dengan alasan apa pun, akhirnya kebutuhan beli mobil pertama itu muncul. Mesti beli banget deh! Apalagi kita hidup di tengah masyarakat yang masih punya mindset: orang kaya berarti punya mobil.
Yash! Buat status. Karena jumlah investasi yang bermiliar-miliar juga enggak akan ketahuan kalau kita enggak mencetaknya terus memasangnya di baliho di perempatan kan? *sarcasm detected*
Maka, coba cek 5 pertimbangan berikut sebelum kamu beli mobil pertama impianmu
Cek kebutuhan
Apa sebenarnya tujuanmu beli mobil pertama?
Kalau kamu jawab buat gaya, atau karena kamu kaya, maka sebenarnya itu bukan jawaban yang sehat. Karena itu berarti sebenarnya, pada dasarnya, kamu enggak butuh mobil.
Kalau ini memang menjadi alasanmu, mendingan tunda dulu deh. Karena ini hanya keinginan semata, yang bisa saja cuma sesaat aja munculnya. Atau malahan keinginan kamu ini juga bisa jadi bumerang di kemudian hari. Bisa jadi, karena ngeliat berbagai merek mobil baru yang bermunculan, nafsu buat terlihat lebih gaya akan semakin parah lo.
Tapi, jika kamu memang butuh mobil, misalnya tempat tinggal kamu jauh dari pusat kota, sedangkan kamu sudah berkeluarga dengan satu, dua, atau beberapa anak, maka tampaknya kamu memang membutuhkan mobil untuk alat transportasi. Pastinya rempong kalau mesti pergi berarak-arak dengan transportasi umum, meski kalau sesekali ya asyik juga.
Atau, kamu single dan punya hobi touring dengan mobil ke mana-mana. Ya, enggak masalah sih, demi jiwa petualangmu yang sehat biar enggak kerja terus.
Alasannya memang bisa apa pun, tapi kembali lagi ke prinsip keinginan versus kebutuhan. Pertanyaan yang harus selalu dijawab adalah: jika kamu harus hidup tanpa mobil, apakah masih bisa?
Cek kebutuhan ini juga termasuk apakah perlu beli mobil baru, atau mau yang bekas tapi yang kondisinya masih prima?
Cek penghasilan dan pengeluaran
Bagaimana dengan rasio keuanganmu? Penghasilan versus pengeluaran? Kalau rasiomu minus dan masih pengin beli mobil, wah, kayaknya itu kamu yang halu sih.
Cek rasio utangmu. Berapa total kamu punya utang sekarang? Ya, utang KPR, utang kartu kredit, utang sama teman, … semua utang yang kamu punya. Lalu bandingkan dengan penghasilanmu.
Sudah 30% dari total penghasilan belum setiap bulannya?
Kalau sudah, lebih baik kamu lunasi dulu salah satu jenis utangmu sebelum kamu kepikiran untuk beli mobil pertama. Apalagi kalau memang kamu mampunya beli dengan kredit. Ingat, bakalan menambah rasio utang setiap bulan lo!
Dan, jangan lupa. Beli mobil itu enggak berhenti di transaksi jual beli doang. Kamu harus juga memikirkan beli BBM tiap bulannya, servisnya, pajak tahunannya, belum lagi kalau kamu pengin menambah aksesori ini itu.
Iyes, beli mobil itu berarti tambah biaya perawatan setiap bulannya nanti. Kira-kira nih, kalau biaya-biaya ini dibebankan ke keuangan bulanan, bakalan memberatkan enggak?
Pajak tahunan mobil baru juga semakin tinggi lo. Sampai berjuta-juta. Memang sih, ini dibayar setiap tahun. Masalahnya, mampu enggak? Masa sih, setiap kali pajak mau jatuh tempo jadi stres dan manyun?
Dengan cek penghasilan dan pengeluaran ini, kamu lantas akan bisa memutuskan, punya bujet berapa untuk beli mobil pertama? Kamu bisa beli maksimal sampai berapa ratus juta rupiah?
Tentukan metode pembayaran
Langkah ketiga ini sebenarnya harus kamu lakukan bareng cek pengeluaran dan penghasilan di atas.
Kamu mau bayar pakai apa?
Iyalah, pakai duit. Maksudnya, apakah cash atau kredit?
Kalau cash, dari mana saja uangnya? Saham atau reksa dana mana yang mau dicairin? Hahaha.
Duh, ya, semoga semua bisa kamu perhitungkan dengan baik. Pastikan saham dan reksa dana yang bakalan kamu cairin untuk beli mobil pertama ini memang pas tujuannya ya. Maksudnya, jangan sampai nih, seharusnya buat tabungan pendidikan, eh malah dicairin buat beli mobil. Nanti pas anak mau masuk sekolah, malah ngutang. Duh. Hiks.
Kalau begini kasusnya, lebih baik kamu pertimbangkan lagi saja. Kalau tabungan pendidikan kepakai, maka kamu harus segera menggantinya dengan bentuk investasi yang lain. Secepatnya. Jangan pertaruhkan masa depan anak-anak deh, sebisa mungkin.
Kalau mau kredit, nah …. kredit yang gimana? Sekali lagi, pastikan rasio utangmu maksimal 30% dari penghasilan total bulananmu ya. Jangan sampai lebih, agar kebutuhan sehari-hari tetap terkondisikan dengan baik.
Survei
Selanjutnya, survei. Survei mobil apa dari merek apa yang cocok untuk kebutuhan, yang tadi sudah dipertimbangkan di poin pertama.
Kalau tujuannya buat transportasi keluarga, ya mobil keluarga atau city car lebih cocok. Apalagi kalau enggak akan terlalu banyak dibawa keluar kota. Kalau bakalan banyak keluar kota, mobil SUV paling oke.
Jika sudah menemukan mobil yang cocok dengan tujuan beli mobil pertama, selanjutnya bandingkan masing-masing mobil di kelas yang sama tapi merek berbeda. Tujuannya ya balik lagi, cari yang paling cocok sama kebutuhan. Lalu juga harus cocok sama bujet juga kan?
Intinya memang mencari yang paling pas. Dari jenis, merek, fitur-fitur yang ada di mobilnya, hingga kecocokan dengan bujet.
Pertimbangkan untuk tidak mengambil mobil dengan jenis termurah, karena biasanya fiturnya juga kurang. Apalagi kalau yang dikurangi adalah fitur yang menyangkut keamanan. Airbag, misalnya. Kalau mesti nambah sendiri ya, berarti mesti bikin bujet lagi lo.
Ini kalau pengin beli mobil baru. Kalau ternyata pengin beli mobil bekas aja gimana?
Well, semoga sih kamu punya pengetahuan yang cukup soal permobilan, jika memang memutuskan untuk beli mobil bekas. Karena beli mobil bekas itu agak tricky.
Saya dulu pernah beli mobil bekas. Karena merasa diri sendiri enggak tahu apa-apa soal mesin dan tetek bengek mobil, jadilah saya seret salah seorang abeng–anak bengkel–langganan saya untuk ikut berburu mobil. Lumayan membantu, karena dialah yang lantas mengecek kondisi mobil sampai detail. Saya mah cuma tahu warna sama bodi yang tampak bagus aja.
Pikirkan juga asuransi
Sesudah mendapatkan mobil sesuai keinginan, maka berikutnya pertimbangkan untuk membeli asuransi demi melindungi mobil. Perlu nggak nih?
Pertimbangkan risiko yang mungkin muncul di kemudian hari. Karena kecelakaan itu kan bisa terjadi pada siapa saja, bukan?
Gimana? Sudah lengkap kan pertimbangannya? Dan, kamu masih tetep pengin beli mobil pertama impianmu? Kalau iya, cus deh, beli.
Jangan lupa dicicil sampai lunas, kalau memang kredit. Kalau cash, pakai duit apa? Kalau duit tabungan yang memang buat beli mobil, then have fun! Kalau “pinjem” duit dari tujuan finansial yang lain, ya segera cari cara untuk menggantinya.
Penulis