diskartes.com – Assalamualaykum para pengumpul rupiah.
20 tahun lalu! Ya, 20 tahun lalu menjadi sejarah banyak hal. Buat anak yang baru belasan tahun pasti kurang paham maksud saya.
Tapi buat Anda yang saat ini sedang di posisi middle management atau baru memulai keluarga kecil bahagia, artinya sedang menginjak usia 30-an, pasti masih ingat istilah “Krismon” kan? Segitu dahsyatnya istilah krismon, hingga dibuat lagu dan dinyanyikan gadis cantik Cindy Cenora.
Okay, mari kita kilas balik sekejap. Pada waktu itu, rupiah mengalami pelemahan luar biasa dari Rp2.500,- hingga anjlok menyentuh Rp 16.800,- untuk setiap dollar yang ditukar. Harga-harga bergerak tak terkendali, paling gampang adalah mie ayam favorit sebelah rumah yang menaikkan harganya dua kali lipat, biasanya Rp500,- menjadi Rp1.000,-.
Kondisinya benar-benar kacau, bayangin aja kalau sebuah perusahaan punya utang 1 juta dollar. Sebelum krisis dia berfikir bisa bayar dengan uang Rp 2,5 Miliar. Nah gegara krisis, akhirnya nombok karena musti bayar Rp16,8 Miliar. Nyari tambahan Rp 14 Miliar bukan perkara gampang lhoh! Makanya tidak heran banyak perusahaan gulung tikar, PHK meningkat, hingga akhirnya terjadi tragedi kemanusiaan.
Salah satu jurus paling ampuh untuk mengembalikan kondisi tersebut adalah gerakan “Aku Cinta Rupiah”, mengajak semua masyarakat untuk menjual mata uang asingnya demi menyelamatkan rupiah.
Apakah Sejarah Akan Berulang?
Dua dekade sudah terlewati, krisis dunia paling akhir terjadi di 2008 dan bisa dilewati dengan baik. Mungkin ga sih, kestabilan global tergoncang seperti jaman krismon 1997? Tidak ada yang tidak mungkin, sahabat!
Namun kondisi sekarang sudah berbeda jauh dong, cadangan devisa NKRI ada di angka lebih dari USD 100 Miliar. Makro ekonomi juga lagi bagus-bagusnya, jadi tidak ada alasan untuk ikut ambruk ya.
Hey, tapi tidak ada salahnya setiap individu juga melakukan tindakan preventif. Enggak susah kok, sejalan dengan program dari Bank Indonesia “Gerakan Cinta Rupiah” untuk lebih menghargai duit di dompet Anda.
Kalau dari segi fisik ada himbauan dari Bank Indonesia untuk tidak melipat, tidak dicoret-coret, tidak disteples, jangan diremas, atau malah dibasahi. Sebenarnya mikirnya sederhana, kalau Anda punya dollar pasti dijagain bener-bener kan, nah kenapa kalau duit rupiah malah dibikin lecek? Gitu aja sih, kenapa sampai keluar himbauan kayak tadi.
Sementara dari sisi ketersediaan, saya pernah mengupas tentang investasi mata uang asing. Sebenarnya tidak masalah, tapi ingat apabila kelak terjadi gejolak yang tidak diinginkan, maka bantu Indonesia dengan menjual uang asing tadi. Jangan ikut-ikutan jadi spekulan, bukannya membantu menjaga nilai mata uang, bahkan Anda berpotensi merugi karena gegabah di tengah krisis.
Gerakan Cinta Rupiah, Simbol Ekonomi Nasionalis
Dewasa ini kan memang lagi gencar-gencarnya promosi produk lokal dan pariwisata dalam negeri, katanya mendorong ekonomi kerakyatan. Weits, ternyata dengan menggunakan duit rupiah dalam setiap transaksi dan menjaganya juga bisa dibilang memperkuat ekonomi nasional lho.
Rupiah adalah simbol kedaulatan ekonomi Indonesia. Sebenarnya agak mengecewakan juga ketika kita di daerah pariwisata ternyata para pedagangnya prefer menerima uang dalam dollar. Padahal jelas, selama di Indonesia, mereka wajib menggunakan rupiah sebagai alat transaksi.
Selain itu, mengharuskan penggunaan rupiah kepada turis asing sama halnya dengan mempromosikan budaya Indonesia. Langsung dan tidak langsung tuh!
Coba bayangkan, apabila orang Indonesia dan turis percaya dalam menggunakan rupiah sebagai alat transaksi, bukannya dunia akan percaya dengan rupiah juga. Jadi selain mengoleksi suvenir khas Indonesia, para turis juga akan mengoleksi rupiah, keren kan?
Wassalamualaykum para pengumpul rupiah!
(Artikel ini disertakan dalam lomba blog Gerakan #CintaRupiah)
nianastiti mengatakan
Di Lagoi-Bintan tadinya transaksinya pakai SGD, beberapa tahun terakhir sudah diharuskan pakai Rupiah sama Pak Presiden nih, jadi Rupiah kembali berjaya di sana 😀
diskartes mengatakan
Wah, aku baru tau disana pake SGD.
UU Mata Uang emang mengharuskan pake rupiah Nia..