diskartes.com – Assalamualaykum sahamers!
Sebelumnya saya mau bertanya, Anda semua masih normal kan? Bercintalah dengan pasangan, lawan jenis, jangan sama mahluk lain!
Semoga selain masalah uang, blog ini menularkan “kebajikan” juga ya. Yang agak serong kanan-kiri, bisa “straight”.
Teman, biasanya ketika Anda sudah memegang sejumlah saham, rata-rata akan bingung dan bertanya-tanya. “Trus, apalagi yang mau saya lakukan dengan saham ini?”
Apakah jual, tambah lagi, atau diemin aja.
Dan dalam beberapa kasus, ternyata ditemukan orang-orang yang terlanjur jatuh cinta dengan salah satu saham yang dipegang. Ini serius terjadi, dan bukan dalam makna seksual tentu saja.
Seperti apa contohnya?
Saya akan menceritakan sebuah kisah yang memalukan, ketika itu tahun 2012-2013 dimana portofolio saya ada saham yang bergerak di bidang properti yaitu PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Dalam beberapa bulan, saham ini mencatat kenaikan yang tinggi, alhasil saya terus-terusan menambah kepemilikan. Hingga akhirnya terjadilah sesuatu yang tabu yaitu “jatuh cinta” pada saham.
6 bulan setelah mencapai titik tertinggi, harga ASRI turun hingga 30% lebih. Ngenesnya, karena sudah terlanjur jatuh cinta maka saya tidak melakukan evaluasi. Boro-boro ngecek teknikal, analisis industri yang seharusnya dilakukan periodik pun abai dilaksanakan. Hanya khayalan surga!
Untungnya saya segera sadar beberapa pekan kemudian, ada yang salah dengan kondisi ekonomi seperti ini. Akhirnya saya lepas, dan tahukah Anda harga nya sekarang? Harganya hanya Rp 350-400 per April 2017 atau turun lebih dari 60% dari puncaknya.
Jadi bro/sist, meskipun saya seorang fundamentalis, cek kondisi ekonomi secara periodik juga layak dilakukan. Karena selain berinvestasi uang, kita juga ngomongin waktu disini. Jangan sampai Anda menunggu berpuluh tahun hanya untuk 1 jenis saham. So, mari kita kupas keseluruhan.
Apa Yang Harus Anda Lakukan Setelah Beli Saham
1. Sedekah
Sudah bisa beli saham, pasti masih punya duit dong. Bagi-bagi ke yang lain ya. Ini serius lho, semakin banyak berbagi, makin banyak pula yang mendoakan kesuksesan Anda.
2. Evaluasi Periodik
Apanya yang dievaluasi?
Pasti itu kan yang ada di benak Anda. Begini kawan, kondisi ekonomi akan selalu berubah. Entah itu dari eksternal seperti harga minyak dunia atau kebijakan pemerintah.
Yang perlu diperhatikan adalah prioritas sesuai kebutuhannya. Sebagai contoh seorang trader yang bermain swing harian atau mingguan, jelas evaluasi teknikal akan sering dilakukan. Melihat kondisi psikologi pasar, sudah jenuh beli dan membentuk pola atau belum.
Sementara bila Anda sudah memutuskan menjadi investor jangka panjang, maka kebijakan pemerintah dan perusahaan harus menjadi perhatian utama.
Ada seorang investor kawakan yang menunggu hampir 3 tahun untuk kemudian sahamnya naik 2-3 kali lipat. Apakah salah dengan sifat “menunggu”? Jelas tidak salah, toh dia untung. Tapi saya sangat yakin bahwa beliau tidak pernah berhenti evaluasi. Itulah sebabnya sang investor bisa beli saham di harga yang sangat murah, karena dia tahu kondisi pasar saat ini yang jelek, justru menjadi berkah di kemudian hari.
Oleh karena itu, alangkah bijaknya jika Anda mulai menjadwalkan evaluasi secara periodik. Tidak perlu setiap hari tentu saja, karena sekali lagi sesuaikan saja dengan kebutuhan. Evaluasi secara mingguan atau dua mingguan nampaknya sudah cukup oke untuk pemain jangka panjang.
3. Bersiap Membeli Lebih Banyak
Ketika Anda sudah melakukan evaluasi dan yakin dengan saham yang telah dipilih, apakah ada kemungkinan sahamnya turun drastis?
Jelas ada!
Pasti ada yang salah dengan “sesuatu” disini, entah itu memang cerminan dari perekonomian kita atau hanya sentimen pasar. Siyalnya, pasar saham Indonesia sangat rentan dengan sentimen pasar, layaknya gosip miring yang beredar dan diembuskan bandar.
Jika yang terjadi seperti ini, sejatinya kesempatan yang tidak boleh disia-siakan.
Di rekening efek saya, terkadang disisakan 10% yang tidak digunakan untuk membeli saham ketika normal. Artinya begini, dalam kondisi normal seharusnya turunnya saham sebuah perusahaan tidak akan turun terlalu jauh. Nah kalau sudah ada “permainan” yang membuat harganya anjlok begitu dalam, well saya akan beli lebih banyak saham tersebut.
Lumayan, orang lain yang berbuat, kita ngikut borong pas kena diskon.
4. Lepas Ketika Terlalu Parah
Pedih dan menyakitkan, terlebih jika Anda telah jatuh hati pada satu jenis saham.
Come on guys, you need to visit a beautiful psychiatrist!
Kalo yang dilepas cewek berbadan model sih gapapa sedih, lha ini CUMA saham. Its only a tool!
Jika laba yang dihasilkan turun, tidak ada growth lagi, ditambah situasi ekonomi tidak mendukung, lepas, berapapun kerugian yang terjadi. Tidak perlu menunggu, kecuali dana Anda super besar untuk menggerakkan pasar!
Screening industri lain, karena tiap industri ada masa nya. Misal kalo properti sudah mampet, coba deh tengok industri pertambangan atau transportasi.
5. Kaka Tampan, kok Tips Sahamnya Enteng Sih!
Bro/Sist, salah satu alasan memilih saham sebagai pegangan hidup adalah bisa dipahami secara logika sederhana dan dilakukan dimana saja. Apakah Anda berharap dapet trik yang rumit dengan persamaan matematika yang luar biasa sulit?
Bisa aja dapet, sayangnya saya tidak cukup rajin dengan teknik semacam itu. So saya selalu mencari jalan yang mudah.
“Ketika bisa menggunakan jalan yang mudah untuk mencapai tujuan, kenapa harus mencari jalan yang sulit hanya untuk sekedar membuktikan diri?”
Tunggu peluncuran buku saya ya, insya Allah akan terbit pertengahan tahun setelah bulan Lebaran. Jangan lupa subscribe emailnya untuk mendapat informasi terbaru.
Wassalamualaykum sahamers!
hani mengatakan
Nah…mau tanya. Kapan saatnya untuk lepas ato ga? Feeling aja?
diskartes mengatakan
Halo om.. Anda termasuk yang mana nih, swing trader atau betah jangka panjang?
Kalo kondisi pasar bearish, investor jangka panjang pasti lagi ngitung kapan beli. Sementara jangka pendek pasti bakal keluar pasar. Pun sebaliknya ketika pasar bullish..
Itu pentingnya evaluasi periodik dan style trading Anda.. Begitu kira-kira
Yuvenz mengatakan
kalo ga salah pas taon 2013 story nya rupiah melemah dan ASRI punya utang USD paling banyak, jadilah digebukin sama investor paling parah, lagian ASRI waktu itu overrate bgt, sukses IR nya promoin tu saham hehehe..
tapi pada dasarnya susah ya bro buy & hold kalo saham cyclical.. mesti ngerti tren bisnisnya baru bisa cari cuan disektor kayak ginian.. jarang banget ada orang yang punya mental kayak Oom Lo bisa hold lama2 mau posisi rugi ato untung
diskartes mengatakan
Betul, overrated.. dapet pelajaran penting dari kasus ASRI
sekarang baru boleh dibilang murah.. PBV di bawah 1.
Tapi cuaca Mei Juni nampaknya belum oke buat bisnis si ASRI..
Iya om,, yang perlu dilatih emosi om.. Biar tetep dingin mau rugi atau untung..Kalo enggak bisa berabe.. Duit soalnya..hahaha
Btw lagi cuan om?IHSG ijo ijo nih beberapa pekan terakhir. 😀
Yuvenz mengatakan
masalah utamanya diemosi sih memang, scr knowledge Oom Lo biasa aja, tapi bisa untung banyak dimarket karena mentalitasnya ituu
mayan bro 😉
kalo bahas ginian,di pm aja yaa hehehe
diskartes mengatakan
haha..yoi bro..
nanti PM-PM an dah kite.. 😀
lita mengatakan
mas sy mau nanya, sy akan berencana mulai invest saham jangka panjang, saham apa ya yg cocok utk 5-10 tahun ke depan? soalnya saham bluechip mahal2, ada saham menengah yg sy incer tp sahamnya terus naik tiap hari, apa yg hrs sy lakukan??
lita mengatakan
mas mau nanya sy baru akan mulai investasi saham jangka panjang, saham apa ya yg bagus utk 5-10 tahun kedepan? soalnya saham bluechip mahal2, ada saham menengah yg sy incer tp harganya naik terus setiap harinya, apa yg hrs sy lakukan?
diskartes mengatakan
Ambil saham menengah yang Anda suka, beli tapi evaluasi setiap minggu nya. Batasi Lossnya, dan jangan gunakan 100% modal.
Sebagian ambil juga bluechip, saya prefer yang infrastruktur.
Putrie mengatakan
Jadi gini, Mas. Aku lagi melakukan riset untuk naskah novel. Aku ambil setting dunia bisnis. Aku belum tahu gimana caranya saham bisa berada di titik terendah dan perusahaan bisa dibikin bangkrut oleh lawan yang sangat berkuasa. Mohon jawabannya, Mas. Atau ada buku yang bisa mas rekomendasikan? Makasih.
diskartes mengatakan
Bisa baca buku sayaa…
bale mengatakan
Makasih banyak sarannya. Baru mau mulai terjun ke bidang saham. Masih cari2 ilmu.