diskartes.com – Assalamualaykum para penabung!
Dunia hampir tanpa batas, termasuk urusan dompet. Lebih dari 70% teman yang saya kenal, kalau nggak travelling dan belanja di luar negeri, paling tidak pernah bertransaksi dengan pihak asing secara online.
Oleh karena itu, terkadang punya duit negara lain terutama dollar dan euro jadi penting lhoh. Apalagi di saat kondisi global sangat fluktuatif seperti sekarang, investasi dalam bentuk dollar yang merupakan safe heaven currency, bisa jadi alternatif bagus.
Tapi perlu Anda ingat, tujuan artikel ini bukan untuk trading lho ya. Sekali lagi NOT FOR FOREX TRADING!
Ulasan mengenai forex sudah pernah kita singgung ketika ngomonging tentang margin trading. Sekarang kita akan fokus membuat rencana tabungan dollar, agar tujuan-tujuan Anda bisa tercapai. Let’s go!
Apa bedanya main forex sama investasi dollar?
Okay kita akan beranjak dari mindset dulu ya, dan yang akan saya sampaikan berdasar pengalaman beberapa waktu di dunia forex trading. Well, kalo sekarang sih saya sudah tidak nyemplung lagi.
Begini sahabat, forex trading sangat volatile. Anda bisa dapat untung buanyak dalam sekejap, tapi bisa pula rugi dalam waktu yang tidak bisa diperkirakan. Skill tinggi sangat perlu, belajar chart dan memainkan momen adalah yang paling utama.
Dahulu kala, dalam sehari saya bisa beberapa kali melakukan transaksi buka dan tutup harga atau jual beli. Karena selain mengejar margin, ada juga namanya rabat yang bisa jadi sumber penghasilan. Rabat bisa dibilang hadiah untuk kita setiap transaksinya.
Penghasilan sejuta atau dua juta perhari bukan mustahil..
Tapi apabila Anda terlena, kemudian lupa menutup transaksi atau menjual seluruh forex, hati-hati. Biasanya saat malam tiba, ketiduran, lupa deh nutup forex. Tau-tau besoknya apes dan kena margin call. Lenyap..
Duit yang dikumpulkan selama ini bisa langsung menguap pas kalian terlelap.
Lho terus apaan tu investasi dollar?
Pernah tau dong ya dengan model tabungan dollar? Dengan sistem ini sama seperti menabung saham, yaitu setiap bulan menabung sejumlah nominal dengan konsisten, katakanlah USD 100. Dengan demikian bedanya tentu di jangka waktu Anda memegang si uang hijau. Enggak jual beli dalam waktu sehari!
Selain tabungan dollar ada juga sih instrumen investasi lain yang menggunakan dollar. Seperti misalnya menyimpan duit dalam deposito dollar, reksadana pendapatan tetap yang dollar pula, atau bahkan obligasi korporasi dollar. Well, tapi sabar yak untuk pembahasan si obligasi ini. Dana yang dibutuhkan relatif buesar, jadi kita skip, ngomong yang enteng-enteng aja dulu.
Tips untuk mulai investasi dollar
1. Bagaimana merencanakan investasi dollar?
Semua jenis investasi jelas memerlukan perencanaan dong ya, kalo enggak sudah bisa dipastikan hasilnya akan ngawur. Belajar itu perlu, jadi jika Anda belum pernah menabung dalam mata uang asing, maka pahami cara bertransaksinya.
Ketika Anda ke Bank untuk menabung valas, perhatikan bentar antara kurs jual dan kurs beli. Kurs jual selalu lebih tinggi daripada kurs beli, itu jelas. Kurs jual adalah nilai ketika Bank menjual kepada Anda, sebaliknya kurs beli ketika si Bank membeli valas.
Gampangnya pake contoh deh, kurs jual di BNI 13.500 dan kurs beli 13.000. Jadi jika Anda mau beli 1 dollar maka Anda harus membayar Rp 13.500,-. Sedangkan ketika mau jual dollar Anda, maka uang yang didapat adalah Rp 13.000,-. Setelah paham, tanyakan kepada diri Anda pertanyaan super dasar berikutnya.
2. Kenapa Anda melakukan investasi dollar?
Setiap tujuan punya ciri dan waktunya masing-masing. Saya tidak akan menyarankan Anda menyiapkan dana darurat menggunakan dollar, karena kita hidup di Indonesia dan paling cocok ya menggunakan rupiah. Kalau mau dikonversi menjadi produk investasi, emas masih bisa diterima lah karena lebih cepat cairnya dan tidak berfluktuasi terlalu tinggi.
Back to laptop, lagi, kenapa Anda berinvestasi dollar? Paling seputar honeymoon ke luar negeri, nonton konser, berburu diskon “black friday”, atau jangan-jangan buat beli properti di negara asing. Semua punya time frame, nah tugas Anda adalah memenuhi perkiraan untuk memenuhi kebutuhan selama waktu tersisa ditambah 20% sebagai “jaga-jaga”. Bisa dibilang ini mini darurat deh, yaitu dana darurat spesifik untuk setiap tujuan tertentu.
Saya berencana mengikuti konferensi ekonomi di Amrik pada bulan 11 nanti, kira-kira butuh dana sebesar USD 3,000. Agar optimal maka dana yang disiapkan adalah USD 3,000 ditambah 20% x USD 3,000. Total saya harus memenuhi USD 3,600 dalam 10 bulan ke depan.
Oh iya, itu hanya contoh ya!
Perencanaan investasi dollar = Penghitungan waktu = Biaya + (20% x Biaya)
3. Mulai darimana nih investasi dollar?
Sekarang ke inti permasalahan, setelah dua pertanyaan pokok sebelumnya terjawab.
Untuk memulai investasi dollar tentu perlu rupiah terlebih dahulu ya, kerja-tabung kerja-tabung. Tetapi bukan berarti semuanya ditabung dalam rupiah saja atau dollar saja.
Apabila Anda tidak memiliki tujuan spesifik, maka bikin batas waktu tertentu. Saya sendiri memiliki batas waktu 2 tahun, artinya setiap 2 tahun maka duit dollar tadi saya cairkan. Biasanya sih sudah enggak banyak, karena di tengah jalan kepake untuk urusan yang berhubungan dengan valas.
Loh, berarti enggak bikin perencanaan dong?
Iya, karena kebanyakan kebutuhan yang datang serba mendadak. Jadi paling tidak 10-15 persen dari gaji saya konversikan ke dollar. Kecuali kalo pada bulan itu sudah dapat dollar, ya ga perlu sampe 15 persen.
Kalo ada niatan untuk travelling jauh-jauh hari, baru deh bikin time frame diluar tabungan dollar bulanan seperti yang kita bahas di poin 2. Apalagi yak? Nampaknya dasar-dasarnya sudah cukup ya.
Wassalamualaykum para penabung!
Ariesusduabelas mengatakan
Emang sih kurs beli selalu lebih murah dari kurs jual. Tapi kalo dikasih jeda waktu tiga tahun misal, kurs belinya bisa diandalkan selisihnya tuh. Eh, kedengarannya kok saya berharap rupiah menurun nilai kursnya ya? Hehehe.
diskartes mengatakan
haha.. depends mas..Uda punya banyak dollar ni kayaknya
Gara mengatakan
Hoo… menabung atau investasi dollar ternyata ada triknya ya, tidak cuma asal menyimpan uang dollar di bawah kasur, hehe. Saya akan lihat dulu nih apa ada kebutuhan yang harus dipenuhi dengan dollar… kalau tak ada, akan saya ikuti batas waktu yang Mas contohkan di sini, hehe. Tapi kok saya malah jadi penasaran juga soal forex trading yak? Haha… dari apa yang Mas kisahkan, kayaknya forex trading itu seperti bermain api.
diskartes mengatakan
Haha..bermain api kalo asal nyemplung..
Harus belajar dulu, dan itu lamaa.. Kalau saya sih malah nggak menyarankan deh…
Iya, artikel ini investasinya aja.. Yang ringan-ringan aja topiknya.. 😀
Adelina mengatakan
Pernah nabung dollar cuma bertahan 6 bulan habis itu diambil lagi hiksss… Tahun ini lagi belajar rutin nabung ke reksadana sich, ikutin petuah kalian wkwkwkwk.
diskartes mengatakan
wkwkwk..ayok nabung..trus dihabisin buat maen..haha..
baguslah akhirnya dengerin obrolan finansial juga, mumpung belum ditarifin loh Del..
Timo mengatakan
Aku dulu ya sempet gitu waktu mau ke OZ, nyicil dollar per bulan $100 huehehe …
Btw, kakkkk nebeng ikutan konperens di Amriknya donggg …
diskartes mengatakan
waahahha..
uda lewat kokoh Tim..nanti kalo ada lah yaaa..haha
uda pengalaman ama cicilan dollar nih..bagi dong
Fenty mengatakan
Saya sangat khawatir dengan krisis ekonomi takut kaya tahun 98, kira-kira nabung dollar bisa bantu ga ya? Terus gimana saya nentuin batas waktunya?
diskartes mengatakan
Kecil-kecil saja nabungnya. Jangan terlalu memaksa dan perluas horizon knowledge kamu.
Yuanita mengatakan
Nabung dollar itu dimana ya? Maaf kaum awam soalnya. Tp mau jaga2. Apakah beli dollar lalu uangnya disimpan dompet? Atau apakah ada sistem seperti M-banking gitu??
Tolong jawabannya.. terimakasih
diskartes mengatakan
Di Bank bisa, secara off juga bisa.
tetty sulestiyorini mengatakan
Ada referensi bank apa yg bagus untuk nabung dollar gak ya? Mohon pencerahannya
Wisnu mengatakan
Om mau tanya aku pengen coba nabung yang sing dollar drpd us dollar karena lebih gal fluktuatif. Menurut om gimana?