(Update Februari 2019)
Assalamualaykum investor!
Sudah nonton film Pursuit of Happiness dengan Will Smith-nya yang melegenda itu. Jika kalian pernah menontonnya, berarti Anda sudah melihat cara kerja pialang saham. Yaps, Chris Gardner yang diperankan si Will adalah contoh orang kulit hitam yang bekerja di perusahaan pialang saham Dean Witter Reynolds.
Topik kali ini saya persembahkan untuk temen-temen yang sedang memulai investasi saham, lagi cari-cari pialang saham atau kata kerennya broker. Yang sudah jago, enggak baca juga gapapa, tapi jangan nanya juga biar saya ga pusing jawabnya.
Anda yang sedang belajar investasi, simak baik-baik karena obrolan ini tidak akan dijumpai di kuliah manapun. Kalau perlu, sekalian subscribe emailnya!
Apa itu pialang saham?
Saya sudah pernah janji ngobrolin cara mencari broker saham pas ngebahas jumlah dana minimal untuk jual beli saham online, tapi baru sempet kita ulas sekarang. Pardon!
Begini sahabat, Anda tidak bisa langsung bertransaksi dengan Bursa Efek Indonesia. Satu-satunya cara untuk membeli atau menjual saham adalah dengan melalui perantara yang dikenal dengan nama pialang atau broker.
Loh, saya sering kok melihat orang di komputer tinggal klik sana sini. Langsung deh kebeli tu saham!
Jangan salah, coba lihat nama aplikasinya. Aplikasi untuk bertransaksi itu milik perusahaan sekuritas. Nah, setiap klik yang dilakukan itu melewati si perusahaan sekuritas atau pialang. Kalau jaman dulu sebelum era komputer, maka transaksi Anda dilakukan melalui telepon. Orang dibalik telepon itulah si pialang.
Jadi bisa dibilang pialang saham adalah perusahaan atau person yang mewakili Anda dalam bertransaksi saham, menghubungkan investor dengan Bursa Efek Indonesia.
Berapa biaya jasa pialang saham?
Nah orang biasanya nggak mencermati fee yang dikutip pialang saham karena besarnya nol koma sekian persen dari transaksi. Makanya kadang enteng aja melakukan aksi jual beli saham.
Padahal jika dikumpulkan dalam jumlah tertentu transaksi yang Anda lakukan, ternyata nilainya lumayan lho. Pada umumnya fee yang dipungut ketika menjual saham lebih tinggi daripada ketika membeli saham.
Sebagai contoh adalah perusahaan pialang yang saya gunakan, untuk setiap penjualan, saya dikenakan fee sebesar 0,22% dari nilai penjualan. Sedangkan fee pembeliannya hanya berkisar 0,17% dari nilai pembelian saham.
Oleh karena itu, jika Anda adalah seorang pemula dan memiliki niat untuk investasi jangka panjang, maka jangan sering-sering bertransaksi.
Lain cerita kalau day trader dimana mereka sering buka-tutup transaksi demi mengejar keuntungan cepat. Sudah pasti kawan-kawan ini memperhitungkan biaya transaksinya juga.
Semakin sering bertransaksi, margin keuntungan bisa turun gegara fee pialang saham. Makanya day trader harus mengincar saham dengan volatilitas tinggi sehingga potensi cuannya juga tinggi.
Bagaimana Cara Memilih Pialang Saham Yang Baik?
Ahay, nah sekarang kita ke point paling penting. Banyak memang perusahaan sekuritas di luar sana. Sebenarnya gimana sih cara memilih pialang saham yang baik, jadi duit kita aman dan ga kebawa kabur?
1. Memilih Pialang Saham terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tentu kita nggak pingin dong kalau ternyata broker yang dipakai ternyata gadungan, makanya harus dicek keresmiannya di Bursa Efek Indonesia.
Gampang kok cara memastikannya, tinggal meluncur ke situs bursa efek, kemudian masuk ke menu “anggota bursa”. Di menu tersebut akan keliatan daftar perusahaan sekuritas yang bisa Anda jadikan sebagai tempat bertransaksi saham.
2. Mau keamanan lebih?
Bukan sebuah kewajiban sih, tapi memilih broker saham plat merah atau dari pemerintah memang memberi rasa aman lebih.
Kata orang sih minusnya ada, yaitu prosedurnya kalah ringkas dengan produk swasta dan fee nya lebih tinggi. Dalam beberapa hal saya cukup sepakat, tapi bisa dimengerti karena kontrol keamanannya memang cukup bagus.
Di tahun 2019 dan seterusnya, nampaknya keamanan disetarakan mengingat kontrol terhadap semua perusahaan sekuritas sudah ketat. Saya sendiri belum berubah dari broker yang pertama dibuka dulu. Nah jika kalian mau ambil pialang resmi, insya Alloh semua sama dari segi keamanan dan keribetan.
3. Bandingkan setoran awal dan komisi transaksi
Kalau Anda orang yang rajin, maka tidak ada salahnya untuk membuat matriks perbandingan antara beberapa pialang saham. Tujuannya untuk mengetahui besar minimum setoran dan fee yang dipungut dari setiap transaksi.
Saya sendiri tidak mempermasalahkan setoran awal, tapi lebih fokus kepada fee pungutan. Karena dasarnya memang pelit, carilah komisi transaksi yang paling rendah sehingga bisa menekan ongkos berbisnis saham.
4. Cari Pialang Saham yang memberikan rekomendasi transaksi
Namanya saja manusia, terkadang saya malas untuk melakukan analisis fundamental maupun teknikal sendiri. Oleh karena itu, pialang saham yang memberi rekomendasi akan sangat membantu sebagai filter awal. Biasanya setelah ada rekomendasi dari broker, saya baru deh nambah-nambahin dikit dengan analisis teknikal.
Tapi jangan selalu percaya alias rem blong atas semua informasi yang diberikan. Pertama, bisa saja para analis perusahaan sekuritas juga salah memberi rekomendasi. Atau ternyata ada agenda tersembunyi kenapa menganjurkan beli saham A, B, C. Well, kan enggak ada seorangpun yang tahu. Maka dari itu, rekomendasi sekali lagi hanya sebagai filter awal, tidak lebih dan tidak kurang.
5. Fitur!
Selain rekomendasi, ternyata fitur dalam aplikasi online trading juga penting loh. Biasanya sudah disiapin tuh fitur-fitur yang berguna untuk analisis, beserta beberapa data tertentu.
Jadi sebelum Anda memutuskan menggunakan salah satu perusahaan sekuritas, cek terlebih dahulu kelengkapan fiturnya. Jangan sampai Anda merugi karena ternyata tidak ada fitur analisis dalam aplikasinya.
Kelima tips memilih pialang saham ini penting, mengingat salah pilih akan berakibat fatal seperti pemborosan biaya transaksi atau bahkan kerugian karena kurangnya pelayanan dari si perusahaan efek. Jangan pernah ragu untuk menghubungi mereka sebelum menjatuhkan pilihan Anda, setelah itu baru daftar.
Cara mendaftarnya sudah pernah saya ulas di artikel tentang cara bermain saham. So, salam trading dan semoga sukses!
Wassalamualaykum investor!
nia nastiti mengatakan
Kalau pialang sahamnya ganteng dan seksi berarti dapet bonus ya Mas? eh :p
diskartes mengatakan
Ya ampun,,klo muji aku jangan disini..ga enak..hahaha
Dani mengatakan
Kukira seksi ini seksi yang gitudeh… huehehehehe…
diskartes mengatakan
Takut kena banned cak kalo seksi yang itu..
😀
love from jogjaa mengatakan
Out of topic…tapi saya penasaran mas…apa sih artinya diskartes itu…nama asli setelah andhika atau nama pemanis saja kayak yang komen maksudnya 🙂 salam dari jogja…
diskartes mengatakan
Aliasnya lucu mba Yuni,, “love from jogja”
hihi
Itu nama asli keluarga Mba,, diskartes..
Kelak kalo punya keturunan pun akan saya kasih nama diskartes..hehehe
Salam
Tofan mengatakan
Setuju masbro, mesti cari yg seksi. Biar kalo rekomendasinya meleset, kitanya ngga manyun2 amat, hehehe…
diskartes mengatakan
Tapi tetep aja manyun sih bro kalo rekomendasinya meleset..
Haha
Vicky Laurentina mengatakan
Wah, ini menarik.
Saya bertahun-tahun berjualan saham, nggak pernah mendengarkan rekomendasi siapapun, termasuk dari pialang saya.
Karena tujuan mereka menjual saham pun juga tidak sama dengan tujuan saya.
Mereka menganggap emiten saham $XXXX itu menguntungkan, tapi menurut saya tidak demikian (ditinjau dari analisis fundamental dan analisis teknikalnya).
Dan sejauh yang saya alami, mengalami rugi akibat penurunan nilai dari emiten tertentu (tapi yang saya beli atas keputusan saya sendiri) masih jauh terasa lebih nyaman daripada rugi pada saham yang dibeli atas rekomendasi pialang saham.
Saya rasa dalam berjualan saham kita sebaiknya percaya diri dengan keputusan kita. Boleh saja sih mendengarkan rekomendasi pialang saham, tetapi hanya memperlakukannya sebagai sekedar masukan, bukan sebagai alat terakhir untuk mengambil keputusan.
diskartes mengatakan
Point yang bagus mba Vicky,
memang seyogianya kita bisa melakukan analisis sendiri dan mengambil keputusan dari apa yang kita pelajarin.
Oleh karena itu, nggak ada cerita nyalahin orang lain jika terjadi kerugian.
Salut untuk Anda, sangat PD dengan keputusan investasinya.
Udah dokter, blogger, jago investasi saham pulak..
Salam
Pemasaran Bisnis mengatakan
Kalo uda ngeliat yang “seksi” kayak gtu bawaannya jadi pengen investasi. Wawasan baru nih buat saya mengembangkan sayap di bidang pemasaran bisnis. Tenkiu atas pencerahannya
diskartes mengatakan
Hahaha, thanks bos buat apresiasinya
Semoga bisnis pemasaran Anda langgeng ya