diskartes – Assalamualaykum generasi instan!
Janji ya, Anda akan share tulisan ini dan ketik “Amin” jika ada dari kalian yang pernah tanya ke Google passive income, cara gampang bisnis online, atau menulis bisnis tanpa modal.
Kalau masih belum ada, pasti yang terakhir ini pernah Anda tulis di mesin pencari cara cepat menjadi kaya. Sebelum saya melanjutkan cerita, terima kasih sudah menepati janji Anda untuk share artikel ini. Tapi jangan salah sangka ya, saya tidak menyalahkan Anda loh karena saya pernah berada di fase itu. Saya hanya ingin menceritakan, bahwasanya…
Passive Income adalah FANTASI
Whatt, kenapa dikatakan fantasi? Padahal IRS (Badan Pajak Amerika) sendiri secara sah menyebutkan passive income itu ada! Pekerjaannya meliputi usaha penyewaan dan bisnis yang tidak ada keterlibatan langsung dari pemilik. Lagipula banyak ahli keuangan bertaraf internasional yang terang-terangan mengatakan bahwa passive income itu bisa dilakukan apabila dengan perencanaan dan tindakan yang tepat.
Yeap, benar sekali! Kuncinya ada di perencanaan dan tindakan, Kawan. Sayangnya paradigma umum menganggap passive income adalah ketika tidur dan tidak bekerja, maka uang akan datang kepada Anda. Coba katakan kepada saya bisnis yang tidak perlu dikerjakan tapi langsung menghasilkan uang. Lihat list berikut
1. Motivator? Jelas mereka bekerja dengan memotivasi.
2. CEO atau direksi perusahaan besar? Orang-orang ini masih sering ngumpul rapat lhoh!
3. Investor? Tahukah Anda, bahwa mereka ini memerlukan riset mendalam sebelum menanamkan investasinya baik di bursa atau sektor riil. Ketika sudah ditanampun, investor akan selalu mengevaluasi hartanya.
4. Pemilik kos-kosan dan barang rental? Ingat, mereka memerlukan biaya perawatan, selalu berpromosi, dll.
5. Leader MLM? Jangan salah, kawan-kawan di bidang ini sering menghadiri seminar dan mempromosikan produk.
6. Desainer? Jelas mereka bekerja meski di rumah, workshop atau kafe.
7. Blogger? Ah, mereka ini pekerja keras! Mau ditambah? Silakan email ya!
Mereka semua bekerja kan? Tidak ada satupun yang tidak bekerja. Makanya saya sendiri kurang sependapat dengan frase “passive income“, membuat orang berpikir malas. Karena rata-rata yang mencari keyword ini adalah mereka yang malas kerja tapi ingin dapat uang. Ingat, apa yang Anda dapat adalah hasil usaha yang sebelumnya telah dilakukan.
Salah satu kesalahan saya dulu sebagai seorang pemalas adalah meyakini bahwa sepanjang kita punya modal, tanpa usahapun kita bisa dapat uang. Akhirnya saya berinvestasi dengan bodoh di banyak tempat dan malas menganalisis. Hasilnya? ZONK!
Trus, bagaimana dengan KEBEBASAN FINANSIAL?
Orang juga kadang rancu, dikira kebebasan finansial ini adalah Anda pensiun dini, tidak bekerja, dan dapat uang. Come on guys, kebebasan finansial bisa dicapai apabila Anda sudah mengumpulkan banyak banget uang, hingga akhirnya tidak perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Tetapi saya percaya ada orang yang memang benar-benar bebas secara finansial, tercukupi dan setiap bulan mendapat passive income untuk memenuhi kebutuhannya. Katakanlah satu dibanding seribu! Salah seorang teman dari Bank bercerita bahwa salah satu kliennya dengan nama yang dirahasiakan, tapi sebut saja Pak Aldi menerima sekitar 30 juta perbulan dari bunga deposito. Nampaknya deposito satu-satunya sumber penghasilan yang effortless dan relevan dengan kondisi saat ini. Jika Anda ingin seperti Pak Aldi, tentu ada syaratnya!
Syarat pertama – You are what you read!
Pola pikir Anda dibentuk oleh asupan otak dari buku, tulisan, atau bacaan lainnya. Saran saya sih Anda berhenti untuk mencari buku yang mengajarkan cara instan. Meski Anda adalah produk dari Generasi Google, tidak ada hasil yang bisa diraih tanpa kerja keras. Jadi selain artikel atau buku yang hanya memotivasi, sangat bagus jika dibarengi dengan tulisan yang mengajarkan langkah nyata untuk mengerjakannya. Mulai mencari buku tentang akuntansi, menanam jagung, beternak lele, dan lain-lain.
Syarat kedua – Kumpulkan Modal!
Benar sih, modal dengkul pun bisa jika Anda mulai bisnis. Tapi sekarang kan tujuannya adalah bersantai, bukan berbisnis. So nabunglah yang banyak, persiapkan dana pensiun. Tapi tentu saja jika Anda baru mulai dari nol, maka akan cukup sulit. Makanya lakukan bertahap, yang utama adalah mencukupi kebutuhan primer beberapa tahun ke depan.
Syarat ketiga – Kebebasan finansial setiap orang berbeda
Bung, rumput tetangga memang terlihat lebih hijau, tapi kalau mendekat pasti kelihatan kotoran-kotoran yang merusak pemandangan. Intinya Anda dilarang membandingkan dengan orang lain, termasuk urusan financial freedom!
Misalnya David adalah ayah dengan seorang istri dan 3 orang anak, sedangkan Maul hanya memiliki seorang istri. Asumsikan mereka tidak akan menambah anak dan telah tercukupi kebutuhan dasarnya. Apakah level kebutuhan finansial mereka sama? Tentu tidak, besar kemungkinan target yang harus dicapai David jauh lebih tinggi daripada Maul.
Syarat keempat – Passive Income berarti mengakselerasi pekerjaan
Pekerjaan yang harus diselesaikan sekarang menjadi lebih banyak karena harus mengakselerasi pemasukan Anda kan? Lihatlah contoh kawan kita si Oki ini. Biasanya jam 4 sudah siap-siap berangkat dari rumah untuk masuk kantor jam 8, kemudian pulang dari kantor jam 5 sampai rumah jam 7. Nah, karena dia lagi ngebut mencari pemasukan lain, dia mulai ngeblog setelah sampai rumah hingga jam 12 malam. Pertanyaannya adalah sanggupkah Anda?
Realita
Tidak banyak orang yang bisa mengumpulkan miliaran rupiah untuk akhirnya bersantai di sisa hidupnya. Pada akhirnya kita harus selalu aktif untuk bisa menghidupi diri sendiri dan keluarga, yang berbeda hanyalah lokasi dan cara kerja. Berhati-hatilah dengan kalimat memotivasi seperti, “uang bekerja untuk Anda”. Karena bisa terlena dan lupa bahwa yang bekerja tetaplah Anda.
Oh iya, beberapa bulan lalu di salah satu media online nasional dirilis 50 orang terkaya Indonesia. Menjadi menarik ketika di setiap profilnya selalu diberi embel-embel pekerjaannya, meski status mereka owner. Artinya orang-orang kaya ini masih bertanggung jawab atas sumber penghasilannya. Padahal saya yakin, seandainya saya memiliki kekayaan seperti mereka, tinggal depositokan saja uangnya. Uang masuk saat kita bersantai di Madagaskar, seperti impian banyak orang. Tapi apa kenyataannya? Mereka tetap aktif, tetap bekerja dengan gembira. Well segitu dulu ya cerita kita, semoga semakin sukses dengan pekerjaan Anda. APAPUN ITU!
Wassalamualaykum generasi instan!
Dani mengatakan
Indeed. Bahkan deposito pun masih harus memikirkan apakah imbal hasilnya sudah optimal atau belum dibandingkan dengan kenaikan biaya hidup. Tapi ya passive income tetep boleh lah ada Om untuk bisa dijadikan impian. Toh impian membuat orang jadi lebih produktif. Ahahahahaha 😀
diskartes mengatakan
Waini,,contoh yang serius mengelola uang.. Maklum, perencana keuangan..hehehe…
Iya om,, bolehlah klo dijadikan impian.. Siapa tau bisa bekerja lebih keras dan produktif
Febriyan Lukito mengatakan
Passive Income – ah pengen banget dan seperti yang lain masih berpikir tanpa harus kerja keras dpt uang. hahahaha.
Salah satunya sih sepertinya lebih ke bunga dari deposito Mas. Bener gak ini disebut passive income?
Soal orang terkaya saya pernah nulis inspirasi dari mereka (gak semua sih) – boleh loh kalau mau dilink *wink*
diskartes mengatakan
Kalo menurut saya, bunga deposito bisa masuk passive income, palagi jika depositonya miliaran..Tapi klo buat pemikir kaya mas dani,, enggak. Karena harus dibandingkan dengan biaya hidup..well, beda pendekatan. No problem
Monggo mas di tulis link nya aja mas disini. Ntar saya naikin ke artikel di atas.. 😀
Nia Nastiti mengatakan
Aku belum pernah googling semua itu Mas. Haha :p
Mungkin aku kurang ambisius. Tapi bener banget nih banyak yg menganggap passive income itu udha ga perlu kerja lagi. Padahal ya itu tadi seribu satu. Mau invest nanyanya apa yg paling menguntungkan, bukan lihat tujuannya apa, hehe
diskartes mengatakan
Aku terpukau loh mba,, tau mba blm pernah googling itu..
Yups, di semua level, kalo ngomongin invest nanyanya apa yg paling untung. Mereka lupa klo keuntungan dan risiko itu seirama. Disuruh kerja ngumpulin duit, ogah-ogahan..
Chocky Sihombing mengatakan
bener nih ya.. dan sebagian dari tulisan ini memang menyadarkan saya, kalo mau passive income, yang beneran passive itu jarang banget ya mas. hahahaha… intinya sih semua butuh usaha, cuma tinggal kapan waktu bisa menikmati hasilnya, itu yg outputnya beda-beda. bahkan seorang CEO pun masih harus ada meeting di sana-sini jg 😀 😀 😆
diskartes mengatakan
Iya abang Chocky..
Kalo mau passive, sebelumnya harus super duper aktif dulu…
Ranny mengatakan
Makanya saya nggak pernah percaya sama itu loh MLM yang bilang : deposit saja uang segini nanti hasilnya akan segitu. *pret*
Mana ada passive income yang nggak lewat usaha. Duileh…
Deposit emang passive income yang aduhai lah ya, tapi kan untuk bisa deposit butuh usaha, yakali kalo memang dari keluarga kaya *etapi kan teteup usaha ya* 😀
diskartes mengatakan
Komennya ga nyungsep kemana mana mba..moderate soalnya..hehehe
iya.. semua butuh usaha,, deposit juga usaha..ngumpulin harta benda dulu…
kecuali dari keluarga bergelimang emas.. hahah
Ranny mengatakan
heeeeh tadi komenku nyungsep di manaa? *hiks
zaenudin mengatakan
aku pernah googling bisnis tanpa modal mas. haha
makasih sudah share. salam kenal
diskartes mengatakan
Saya menghargai kejujuran Anda..hahah
Salam kenal
Leli mengatakan
Aku juga pernah ikut MLM, inspirasi dari leader leader yang sudah sukses. Tapi iya, passive income ga dateng kalau bisnis kaya gitu cuma di buat sembagai sampingan, alias malas malasan.
Btw aku sudah menepati janji untuk share artikel ini 😀
diskartes mengatakan
Hahaha.. Makasih Leli untuk kejujuran dan share nya
Semoga makin rajin dan sukses yaaa
Han Fauziyah mengatakan
Hmmm… sebenernya saya belum pernah searching kayak gitu, palingan “cara cepat menaikan trafic blog dan alexa” hahaha. berhubung saya blogger.
bahkan seorang food blogger sekalipun harus berusaha dari titik 0 sebelum akhirnya diakui.
sekalipun orang mengiranya “enak ya ini itu tinggal ini itu..”. padahal merasakan sendiri ga semudah itu.
Tuhan akan selalu memberikan hadiah dibalik semua kesusahan..hasilnya pun akan berbeda kan,
Usaha… it’s must. Bahkan jika passive income seperti pak Aldi dirasakan…. orang-orangnya yang dulunya pekerja keras,,, pasti akan gatal ingin selalu aktif di kehidupannya sekalipun uang terus mengalir 🙂
salam kenal 🙂
diskartes mengatakan
Salam kenal Mba Han Fauziyah
Setelah mampir di blog mba, saya jadi laperrrrr… ramen terenak di Jakarta dimana mba?
😀
Iyap setuju sekali, kerja keras pasti harus ditempuh. kegagalan yang berulang juga, baru setelah itu “mungkin” passive income akan datang.
Service laptop di kediri mengatakan
tapi sekarang muncul tool baru , yang menghasilkan uang hanya dengan membayar sekian dan dapat menghasilkan sekian perbulan.
Tapi kalau menurut saya lebih baik berusaha sendiri lebih dapet keseruanya haha