diskartes.com – Assalamualaykum prens
Ayok kita lanjut ngobrolin analisis fundamental, porsinya sekarang untuk faktor kualitatif ya setelah sebelumnya kita bahas bagian kuantitatifnya. Ketika kita bicara kualitatif, maka mau tidak mau Anda harus melihat dinamika bisnis dan fisiknya. Tinggalkan laporan keuangan, karena benda itu tidak akan digunakan dan Anda harus lebih fokus pada perusahaan beserta lingkup bisnisnya.
What the f*ck are you talking about?
Okey mungkin Anda sedikit pusing dengerin omongan saya, sederhananya begini. Tema kali ini tentang analisis fundamental kualitatif yang akan membahas dua hal. Yang pertama adalah menganalisis industri dan yang kedua adalah menganalisis perusahaannya! Pelan-pelan, akan kita bahas satu-satu.
Analisis Kualitatif: Industri
Berbagai perusahaan dalam sebuah industri yang sama bisa memiliki karakter reaksi yang hampir mirip. Sebagai contoh apabila ada dua perusahaan X dan Y dalam sebuah industri transportasi, kemudian tiba-tiba muncul peraturan dari pemerintah yang mengatur transportasi online. Bisa dipastikan kedua perusahaan tersebut akan segera mengambil sikap karena kebijakan pemerintah memberi dampak ke perusahaan mereka. Itulah pentingnya analisis industri.
Ketika memilih saham yang cocok, analisis industri yang saya lakukan dengan bertanya 4 hal ini:
1. Besarkah pasar yang tersedia dan customer-nya?
2. Bagaimana pertumbuhan industri tahun ini dan prediksinya?
3. Berapa sih pemain di industri yang sama?
4. Bagaimana efek peraturan pemerintah terhadap industri?
Bagi beberapa investor kontrarian, kondisi industri saat ini atau trend tidak terlalu diperhatikan. Bahkan ada beberapa yang melawan arus, misalnya kali ini pertambangan sedang remuk redam dan harganya terlalu rendah. Buat orang yang sabar, ini adalah momen yang pas untuk koleksi saham pertambangan. Enggak salah juga, karena taste investor selalu berbeda.
Nah, apabila semua jawaban dari pertanyaan di atas memuaskan, ayo lanjut ke analisis perusahaannya! Tapi setelah tontonan menarik di bawah ini, karya Maaz Khan. Intinya jangan langsung menilai orang, musti di analisis. Begitu juga dengan saham Anda, Bung!
Analisis Kualitatif: Perusahaan
1. Model Bisnis
Idealnya sebelum bicara kuantitatif kemarin, saya jelasin dulu mengenai model bisnis. Karena konsep model bisnis ini sangat mendasar, yaitu:
“Apa yang perusahaan lakukan?”
Tapi nggak masalah, anggap saja faktor kuantitatif sebagai syarat administrasi dan kualitatif sebagai syarat eksekusi pembelian. Kembali ke model bisnis, ada perusahaan yang sangat-sangat sederhana dipahami model bisnisnya seperti Kalbe Farma (KLBF). Inti dari si Kalbe ini kan sebenarnya jualan obat, jadi kalo Anda nemu promag dan sejenisnya di warung, artinya si perusahaan masih eksis. Namun ada juga yang model bisnisnya rumit untuk dipahami orang awam. Tentu tidak saya sebut disini karena akan mendiskreditkan pihak tertentu.
Saran dari saya adalah
Belilah saham, yang model bisnisnya Anda pahami. Bagaimana perusahaan menghasilkan uang atau sistem penjualannya. Saya sendiri sangat menghindari membeli saham yang tidak saya mengerti produknya.
2. Keunggulan Kompetitif
Dulu dosen saya selalu menekankan ini, bahkan hingga sekarang ketika beliau jadi partner bisnis saya. Competitive Advantage Impact (CAI) bisa dibilang sebagai hal yang wajib dimiliki perusahaan jika pengen eksis di industri. Cara menganalisanya gampang, bahkan bagi Anda yang tidak berlatar belakang ekonomi atau finance. Cukup ajukan pertanyaan ini
“Apa keunggulan perusahaan A dibanding yang lain, yang membuatnya terlihat berbeda?”
Contohnya dalam industri otomotif Anda memilih perusahaan A, alasannya karena rantai distribusi yang luas dari Sabang sampai Merauke yang tidak dimiliki perusahaan lainnya.
Jika mau lebih presisi, bisa menggunakan alat tambahan. Pernah dengar teori Porter? Buat dia, menentukan kompetitif ada yang namanya “5 forces analysis”. Lain waktu akan kita bahas lebih dalam, sementara gambarnya dulu ya.
3. Manajemen
Jika diibaratkan dengan kapal laut, maka manajemen adalah nakhoda nya. Mau dibawa ke pusaran lautan atau pulau yang indah, kendali ada di tangan nakhoda. Serupa dengan perusahaan, kelangsungan hidup dan pelaksanaan model bisnis perusahaan tergantung dari manajemen. Bahkan beberapa orang beranggapan manajemen adalah faktor dominan untuk menentukan suatu saham layak dibeli atau tidak.
Sebuah perusahaan investasi besar biasanya menggelar rapat terlebih dahulu dengan perusahaan yang sahamnya diincar untuk mengetahui kualitas manajemennya. Nah, masalahnya bagaimana cara Anda yang bermodal cekak untuk mengetahui manajemen perusahaan?
Sebenarnya kita bisa menggunakan cara yang sederhana dengan bantuan teknologi, saya sendiri memiliki dua tips sederhana yaitu:
Telepon mereka – Setiap perusahaan biasanya memiliki bagian penanganan investor, call center, atau gampanganya humasnya lah. Jangan segan untuk menelepon mereka dengan berbagai pertanyaan Anda. Kualitas manajemen terlihat dari cara perusahaan melayani customer. Kalo saya sih langsung ilfeel seandainya pelayanan perusahaan jelek.
Cek kronologis jajaran manajer – caranya cari profil organisasi dan cari nama mereka di internet. Apabila tersangkut sebuah kasus dan belum jelas ujungnya, maka lebih baik hindari saham perusahaan tersebut.
Simple kan?
4. Corporate Governance
Makna corporate governance lebih berhubungan dengan peraturan perusahaan dan peraturan pemerintah. Apakah perusahaan memiliki peraturan yang bagus dan dijalankan dengan baik. Selain itu perilaku perusahaan juga harus mengikuti prosedur yang telah ditetapkan pemerintah.
Corporate governance penting, tapi buat saya jika manajemennya terjamin biasanya saya melewatkan poin ini untuk dievaluasi. Hehe..
Wassalamualaykum prens!
evrinasp mengatakan
ckckckck ngelotok banget nih ilmu tentang management, keuangan dan teman-temannya, keunggulan kompetitif berlaku juga untuk penanaman saham ya, saya gak ada nanam saham sih, cuma ikut reksadana aja, itu melihatnya dari trend waktu dikasih tau sama ahlinya walo saya kurang mudeng juga
evrinasp mengatakan
aku tadi udah komen panjang, masuk gak sih? sedih amat kalo udah komen panjang terus ilang
diskartes mengatakan
Halo Mba Evrina..
Enggak ilang mba,,settingannya masih di moderasi kok, makanya nongolnya telat..
Makasih loh ya uda memuji dan ninggalin jejak..Tetap semangat untuk reksadananya…btw mempelajarin reksadana itu juga penting lohh.. 😀
Pakde Cholik mengatakan
Orang hidupnya bisa berantakan jika tidak piawai mengelola asetnya, termasuk waktu ya Mas.
Terima kasih pencerahannya
Salam hangat dari Surabaya
diskartes mengatakan
Iya Pakde Cholik..
Harus pandai mengelola aset.
Terima kasih kembali,, kapan2 pengen mampir deh ke Surabaya..hoho
lukman mengatakan
Belajar banyak nih. Ilmu praktek
diskartes mengatakan
haha..monggo mas
Newbie timur mengatakan
Saya kalo mau belajar lagi harus ngehubungin siapa mas hehe
diskartes mengatakan
hubungi saya juga boleeh
Andrew mengatakan
Kontak person nya boleh minta mas? WhatsApp gitu hehe
diskartes mengatakan
Boleh, join di telegram aja mas.
ahsan mengatakan
mas klo modal 20 juta sebaiknya diapain yaa karna saya usaha sudah cape ngerintis dari awal lagi…..pengen nyobain dari dulu di pasar modal, reksadana, dll klo ada saran atau grup boleh ikutan mas