diskartes.com – Assalamualaykum para investor apartemen!
Beberapa waktu lalu, telah dibahas di blog ini mengenai penyebab kenaikan harga rumah di Jakarta. Pastinya dengan lonjakan yang semakin oke, membuat orang tergiur untuk berinvestasi di sektor properti. Tujuannya? Jelas keuntungan!
Semakin hari jumlah rumah yang terbatas tentu menjadi semakin sulit untuk diperdagangkan, sehingga pada akhirnya apartemen dan rumah susun menjadi pilihan logis bagi mereka yang ingin merasakan kenikmatan jual beli properti. Tetapi harap berhati-hati, karena karakter apartemen sangat berbeda dengan rumah. Anda musti ekstra teliti sebelum membeli sebuah unit. Artikel ini akan memberi kiat sederhana memulai investasi apartemen, dan seperti biasa sesuai kondisi nyata, yaitu pengalaman pribadi setelah tinggal di apartemen kawasan pramuka dengan status menyewa.
Sebelum Anda menanamkan uang untuk investasi apartemen, ayo simak 4 kiat sederhana berikut ini, saya sajikan dengan infografis loh!!!
Bagaimana Cara Investasi Apartemen?
1. Kumpulkan Informasi Pengembang dan Pengelolanya
Nama besar developer biasanya memiliki nilai jual yang bagus, sehingga harganya cukup tinggi. Hanya saja perlu diperhatikan juga trend pembangunan apartemen yang telah dibangun sebelumnya dan segala permasalahannya. Lebih bagus lagi jika ternyata si pengembang terdaftar di pasar modal, Anda bisa ikut mengecek laporan keuangannya yang tentu saja lebih terbuka.
Menilik pengalaman saya yang kurang bagus ketika tinggal di apartemen kawasan pramuka ini, ternyata pengelolanya kurang beres. Di point berikutnya akan saya ceritakan, bagaimana pengelola dengan sewenang-wenang menaikkan semua tarif. Kesalahan saya adalah tidak melakukan cek terlebih dahulu pengelola apartemen sebelum tinggal disana. Ketika diruntut kebelakang melalui google, ternyata pengelola apartemen ini memiliki segudang masalah.
# Manfaatkan teknologi informasi untuk mengecek kualitas pengembang dan pengelola. Apabila mereka terdaftar di pasar modal, jangan sungkan untuk mempelajari laporan keuangannya. Hindari untuk membeli unit apartemen yang manajemennya terbukti melakukan fraud atau kecurangan, meski sudah diklarifikasi.
2. Perhatikan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL)
Ketika dibandingkan dengan biaya bulanan di rumah, ternyata tinggal di apartemen itu mahal. Iuran Pengelolaan Lingkungan atau IPL dipungut oleh pengelola apartemen, yang katanya digunakan untuk kepentingan bersama. Sekali lagi, itu katanya loh ya.
Idealnya, pengelola apartemen akan berdiskusi ketika menaikkan harga IPL dan memberi laporan secara berkala untuk menjamin transparasi pengelolaan dana. Jangan sampai kejadian seperti di tempat saya terulang, dimana tanpa ada diskusi dengan penghuni selaku “pemilik” apartemen, biaya IPL dinaikkan oleh pengelola.
Dipandang dari sudut bisnispun ini merupakan langkah yang tidak elok, terlihat sembrono dan sangat sepihak. Apakah Anda tahu akibatnya? Suasana tempat tinggal akan sangat tidak kondusif yang berujung pada turunnya nilai investasi apartemen Anda! Orang di luar akan melihat dengan negatif, jangankan untuk membeli, untuk menyewa pun mereka akan enggan.
# Tanyakan trend kewajaran kenaikan IPL, kemudian pastikan bahwa ada keterlibatan warga apartemen tentang kenaikan IPL dengan mengkonfirmasi dari penghuni sebelumnya. Hal ini untuk menghindari keputusan sepihak yang sangat merugikan penghuni.
3. Kesiapan Fasilitas Umum
Fasilitas umum itu termasuk fasilitas olahraga, tempat parkir, dan ruangan lobi. Pengalaman kurang menyenangkan harus saya rasakan ketika tinggal di apartemen kawasan pramuka ini, semoga bisa menjadi pelajaran berharga untuk Anda sebelum investasi apartemen. Mulai dari fasilitas olahraga yang kurang, hingga tempat parkir mobil yang tidak mencukupi untuk penghuni apartemen. Di apartemen ini, jumlah pemilik mobil yang bisa menggunakan biaya berlangganan parkir dibatasi 500 mobil. Jadi setiap penghuni harus berebut untuk mendapat akses parkir berlangganan. Sayangnya klausul ini tidak pernah dijelaskan di awal pembelian apartemen, sehingga penghuni tidak tahu.
Selidik punya selidik, apartemen yang saya tinggali ternyata adalah rumah susun, dimana tujuan pembangunannya memang bukan untuk kalangan menengah ke atas. Dengan demikian, pengelola menggunakan alasan ini untuk berdalih mengenai pembatasan jumlah lahan parkir mobil. Diluar 500 mobil, pengelola memang menyediakan lahan parkir. Tetapi area tersebut dikomersialkan, dengan cara penghuni diwajibkan membayar tarif parkir Rp 4.000,- per jam. Katakanlah sehari memakai 10 jam (20.00-06.00), berarti memakan ongkos Rp 40.000,-. Dalam sebulan, saya harus menyediakan minimal Rp 1,2 juta hanya untuk biaya parkir!
# Pastikan ketersediaan dan biaya penggunaan fasilitas umum! Investasi apartemen bersifat jangka panjang, fasilitas umum yang baik akan membuat penghuni betah tinggal di sana. Jika Anda sebagai pemilik saja merasa tidak nyaman, bagaimana dengan si penyewa atau si pembeli?
4. Investasi Apartemen atau Rusun?
Beberapa kali saya menyempatkan untuk main ke apartemen dan rusun (orang bilang apartemen sederhana), sebelum memutuskan menyewa. Saya terkejut karena ternyata harga sewa per tahunnya mirip, ternyata memang penyebabnya si apartemen sudah cukup lama umurnya dan si rusun masih terbilang baru. Menjadi menarik pada saat saya cek harga jualnya, si apartemen yang benar-benar apartemen menang jauh Bos!
Untuk investasi jangka panjang, “the real” apartemen menawarkan kenyamanan yang tidak dimiliki rusun. Komposisi parkiran untuk mobil mereka sediakan 1 mobil untuk 1 unit, fasilitas gym nya oke, kolam renang tentu ada karena standar minimum, dlsb. Sedangkan konsep rusun memang ditujukan untuk orang-orang yang murni membutuhkan tempat tinggal, bukan mereka yang memiliki penghasilan medium ke atas dan sudah memikirkan investasi.
Kondisi saat ini, harga rusun melambung sangat tinggi karena permintaan yang melonjak. Orang-orang dengan dana menengah ke atas mudah terbawa arus yang dihembuskan, untuk menjadikan rusun sebagai salah satu portfolio investasi baru. Anda tahu apa akibatnya? Harga yang harus dibayar tidak sesuai dengan barang yang diterima, tidak realistis. Hunian yang jika dinilai 250 juta, karena kondisi pasar harus ditebus di angka 600 juta. Awesome and ridiculous!
# Pastikan yang Anda lakukan adalah investasi apartemen, bukan rusun apalagi rusunami!
Wassalamualaykum para investor Apartemen!
Ditta mengatakan
Ah thamk you banget kartes buat tulisannya.. Jadi punya gambaran ttg ‘apartemen’ ini..
diskartes mengatakan
Hahaha…
Terima kasih kembali jeng ditta
nia nastiti mengatakan
Kemarin begitu selesai tugas belajar aku udah pikir masak2 dan mau beli apartemen. Tapi yg dr sisi jarak dan harganya oke itu cuma Kalcit. Nah di sono kan rusun ya, Meski fasilitasnya bagus dan deket stasiun kereta. Tapi emang aku jd mikir banget worth it apa nggaknya, trus akhirnya ngekost dulu dan sampai sekarang jadi terlalu enjoy ngekost. Semoga ga lupa nyisihin invest deh…Soalnya merasa budget tinggalnya menurun nanti malah tambah gaspol belanja nih, penyakit kaum hawa XD
diskartes mengatakan
Kayaknya perlu diklarifikasi dulu.. Itu bukan cuma penyakit kaum hawa, saya juga suka belanja mba.. Buat ngeliat cewek yg cantik cantik tapi.. Hahaha
Gapapa, kalo engga yakin gausah diambil. Tinggal di rusun boleh2 aja, tapi inget konsekuensinya juga. Karena peruntukan rusun kan beda sebenarnya sama apartemen. Banyak tu temen yang beli rusun trus ngeluh dan nuntut macem2 kayak apartemen. Iya mbak, usahakan sisihkan dana juga untuk invest, dana darurat juga. Tapi tetep, belanja.. hehehe
lina mengatakan
Info yang menarik, terimakasih.
Kebetulan saya juga sedang mencoba mengerti seluk beluk pembelian properti yang disebut dengan Apartemen ini,
Yang jadi pertanyaan saya..bagaimana kita membedakan antara Apartemen dan Rusun?
Mungkin bisa dilengkapi lagi artikelnya Om..:)
diskartes mengatakan
Noted mba..
nanti akan saya update di blog ini perbedaannya.. Tunggu ya mba..
Btw thanks buat inputnya
Reza Aditya mengatakan
Wah, ternyata selama ini yang terjadi itu adalah banyak orang yang belum bisa bedain antara rusun dan apartemen ya mas.
Sehingga banyak yang sbenarnya pemilik rusun, tapi minta macem2 kayak apartemen.
Saya juga tertarik menantikan tulisan bedanya rusun, rusunami, maupun apartemen. Karena rasanya masih banyak yang salah kaprah.
Thanks infonya ya Mas Kartes ^-^.
diskartes mengatakan
Betul mas Reza, banyak yang salah kaprah, pun dengan iklan2 yang menurut saya kurang tepat sasaran.
Ditunggu ya mas, kebetulan dalam beberapa waktu ini mau nulis tentang apartemen.
Tks sudah mampir
Reston mengatakan
Wah sangat bermanfaat informasinya mas, semoga kedepannya makin detail lagi pembahasannya.
Whidi mengatakan
Sangat bermanfaat, saya jg sedang berencana invest apartemen ntahlah itu rusun di pusat Jkt atau rumah dipinggiran Jkt,, untuk artikel perbedaan rusun dan apartemen sudah adakah? Terima kasih