diskartes.com – Assalamualaykum prens!
Bulan depan, masa bakti Bapak saya menjadi guru di republik ini usai sudah. Beliau akan memasuki masa pensiun, jadi bisa bersantai atas hasil jerih payahnya selama ini. Bapak saya tentu bukan satu-satunya orang Indonesia yang pensiun, ribuan rekannya juga akan pensiun dan jutaan lainnya siap menanti. Yang menjadi pertanyaan adalah sudah siapkah dana pensiun yang dimiliki menjamin kelangsungan hidup mereka? Tulisan kali ini akan mengupas dana pensiun di kalangan PNS, semoga bermanfaat!
Menyiapkan Dana Pensiun PNS
1. Berapa lama dana pensiun diterima?
Aturan resminya ada di peraturan yang tidak perlu saya quote disini. Intinya begini rekan sekalian, ketika Anda memasuki masa pensiun, maka berhak menerima uang pensiun mulai satu bulan berikutnya. Uang tersebut akan terus diterima sampai Anda meninggal dunia. Apakah hanya seperti itu saja? Tidak.
Apabila Anda memiliki pasangan, maka dana pensiun tersebut akan diteruskan kepada pasangan Anda sampai dia menikah atau meninggal. Jika pasangan Anda meninggal namun punya anak, maka anak akan menerima pensiun sampai dia menikah, bekerja, atau berusia 23 tahun. Inilah daya tarik kenapa semua orang ingin menjadi PNS, yang sebenarnya bisa disiasati.
2. Tingkat harapan hidup orang Indonesia
Loh, apa hubungannya dana pensiun milik PNS dengan tingkat harapan hidup orang Indonesia? Cermati dulu tabel di bawah ini.
Uang pensiunan PNS yang disiapkan oleh negara setiap tahunnya memang dirancang untuk mencukupi kebutuhan dasar pensiunan. Masalahnya muncul ketika terakhir mereka bekerja, gaya hidupnya sudah cukup tinggi. Menurut hemat saya, daripada menurunkan gaya hidup, bukannya lebih baik menyiapkan dana tambahan untuk bersenang-senang ketika pensiun kelak.
Secara logika, sudah puluhan tahun bekerja kenapa justru bersusah payah ketika pensiun. Oleh karena itu, siapkan dana pribadi Anda setiap tahun paling tidak mencukupi untuk bersenang-senang hingga usia 84 tahun. Kenapa bukan 71 seperti di tabel atas? Well, kita harus optimis realistis. Optimis bisa hidup lebih panjang jika bahagia dan realistis dengan disesuaikan dengan rata-rata yang ada.
3. Biaya hidup yang selalu meningkat
Masyarakat produktif Indonesia berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, yang ditunjukkan melalui inflasi. Ironisnya, pertumbuhan ekonomi juga membuat kaum pensiunan kesulitan karena harga barang meningkat.
Aturan perundangan memang sudah menyebutkan bahwa dana pensiun PNS bisa bertambah setiap tahun, menyesuaikan dengan inflasi tahun sebelumnya. Namun, harga barang di lapangan yang tidak terekam dalam inflasi menjadi masalah bagi mereka yang berusia lanjut. Contohnya, data mengatakan bahwa rata-rata inflasi tahunan 6%. Kenyataannya harga soto ayam sekarang naiknya lebih dari 6% dibanding tahun lalu, sesederhana itu.
Bagi golongan produktif, sumber penghasilan masih bisa ditambah dengan berbagai kegiatan menguntungkan. Bagaimana dengan pensiunan yang puluhan tahun hanya diajari cara mengabdi kepada negara? BIG QUESTION
4. Mensiasati Dana Pensiun
Sempat ada wacana untuk mengubah model pembayaran dana pensiunan dari berkala menjadi sekali bayar. Tentu ada pro dan kontra dengan kebijakan itu, dan kita tidak perlu memusingkan masalah yang sudah dipikirkan pemerintah ini. Konsepnya tetap, dana tersebut “hanya” untuk mencukupi kebutuhan dasar.
Apabila Anda sudah setuju dengan konsep tersebut, sekarang saatnya menyiapkan dana pensiun pribadi yang dapat disiapkan sejak dini. Dana ini akan dapat Anda gunakan untuk bersenang-senang menyambut datangnya masa pensiun.
Banyak instrumen keuangan yang bisa mendukung persiapan dana pensiun, meliputi: saham, reksadana, asuransi, investasi properti, dan lain sebagainya. Para perencana keuangan umumnya menganggap saham dikhususkan bagi mereka yang masih lama pensiunnya, sedangkan reksadana untuk yang pensiunnya sudah dekat. Tidak ada yang salah, hanya masalah selera. Bahkan jika Anda seorang pecinta seni, kemudian berinvestasi di karya seni seperti patung atau lukisan, tidak salah juga. Tetapi hati-hati dengan investasi bodong ya.
Baiknya Anda menyisakan 10% setiap bulan sebagai dana yang tidak bisa di otak-atik. Gunakan itu untuk membeli instrumen dana pensiun. Jika Anda ingin lebih bahagia lagi di masa mendatang, sisihkan 10% lagi untuk dana yang saya sebut dana spesial. Dana spesial ini digunakan untuk perkembangan kemampuan Anda, seperti belajar melukis, olahraga yoga, dlsb. Kegiatan tersebut akan bermanfaat ketika Anda memasuki masa pensiun. Karena bukan hanya masalah ekonomi yang perlu diperhatikan, fisik dan mental pun patut menjadi perhatian. Jadi, idealnya sisihkan 20% penghasilan Anda sekarang juga.
ryanfitro mengatakan
Hai mas Sandikartes, just want to share my 2 cents,
Ini artikel yang pertama saya baca di blog ini, jadi bisa jadi saya terlewat. Namun, dari membaca tulisan ini saya tergelitik untuk sedikit menambahkan mengenai teknik bagaimana menyiapkan dana (biaya) hidup setelah pensiun.
Pertama-tama kita harus memperkirakan berapa ekspektasi kita akan hidup setelah kita pensiun sebagaimana sudah ditulis oleh mas Sandi, Misal kita ingin hidup hingga usia 84 tahun, artinya kita akan hidup selama 84-55 = 29 tahun tanpa income. Jumlah uang ini lah yang harus kita siapkan.
Lalu berapa nilainya? Caranya adalah kita hitung biaya hidup kita setahun (atau sebulan) saat ini berapa, lalu di future value (prediksi nilainya pada saat kita pensiun) lalu kalikan dengan jumlah tahun dimana kita akan hidup tanpa income tersebut. Asumsi ini sebetulnya kurang tepat, krn selama 29 tahun itu bisa jadi kita sakit (kan udah tua), trus inflasi, dll dll, tp daripada gak ada sama sekali kan?
Kemudian, setelah ketemu nilainya berapa, kita present value-kan lagi untuk mencari berapa yang harus kita tabung/investasikan dan pada tingkat bunga berapa supaya jumlah tersebut (saya sebut dengan nest egg) bisa tercapai. Nah di sini instrumen2 yang mas Sandi tulis di atas akan sangat menentukan.
diskartes mengatakan
Halo Mas Ryan..
Wah salah satu komen keren yang mampir di blog, sebuah kehormatan untuk saya.
Memang benar, artikel di atas masih dasar banget, hanya untuk mengenalkan kepada pembaca bahwa dana pensiun itu layak dipikirkan.
Dan teknik future value nya seperti yang mas Ryan sampaikan..sangat tepat, meski tentu tidak akan sempurna akurat. Karena banyak variabel non kuantitatif yang harus dipikirkan.
Terima kasih untuk responnya mas, akan penulis jadikan dasar pertimbangan untuk menulis lebih mendalam kelak.
Salam