diskartes.com – Assalamualaykum teman-teman.
Sudah beberapa bulan tidak mengulas tentang ekonomi, kali ini saya akan menyinggung tentang tragedi yang dialami Indonesia siang tadi. Sebelumnya, saya ucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya terhadap korban bom dan tembakan di Sarinah. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, yang terluka segera sembuh, dan Indonesia bisa pulih dengan cepat pasca kejadian ini.
Di beberapa media online mulai banyak ulasan yang lebih banyak menggiring masyarakat untuk takut terhadap ekonomi bangsa mereka sendiri. Ada yang menulis rupiah akan ke 17.xxx atau 18.xxx, selain itu banyak juga yang menilai IHSG akan terus ambruk, well sebenarnya anda harus memperhatikan beberapa fakta ini.
Fakta
1. IHSG “hanya” terkejut
IHSG tergelincir dari 4.500-an ketika bom terjadi hingga menjadi 4.458 ketika istirahat jam makan siang. Namun ketika sesi kedua mulai dibuka, bursa mulai merangkak naik dan ditutup di level 4.513. Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, memang bursa mengalami penurunan tetapi “hanya” 0,53%. Sangat jauh jika dibandingkan penurunan-penurunan di bulan sebelumnya karena hembusan The Fed yang tidak jelas.
Penurunan kali ini pun bukan karena pengaruh bom Sarinah semata, namun strategi wait and see pelaku pasar terhadap keputusan BI nya Amerika masih menjadi isu utama dunia, termasuk Indonesia.
2. Rupiah siap menguat
Jika kita lihat dari kurs JISDOR atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (bisa lihat di web BI), nampak rupiah melemah ke level 13.877 per dolar AS dari posisi 13 Januari 2016 di level 13.861. Itu wajar sebenarnya ketika pasar buru-buru bereaksi ketika terjadi tragedi, tentu mereka khawatir jika masalah tidak kunjung selesai. Tapi, foreign direct investment (investasi asing di Indonesia) tidak serta merta ditarik hanya karena sebuah tragedi yang probabilitas terulang dalam jangka waktu setahun sangat kecil.
Capital outflow tidak mungkin bisa dihindari untuk jangka pendek, namun yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana menjaga bangunan trust yang telah susah payah dibangun oleh pemerintah menarik investor asing. Dengan kesigapan aparat saat ini dan kondisi fundamental Indonesia yang kuat, tidak ada alasan bagi investor asing untuk kabur dari negara ini.
Dibandingkan paket kebijakan ekonomi, nampaknya isu keamanan lebih berpengaruh terhadap pergerakan kurs mata uang. Dan malam ini ketika artikel ini dimuat, pihak berwajib telah melakukan tindakan yang tepat dengan bergerak cepat melumpuhkan para biang teror tersebut.
3. Penurunan Indeks Indonesia lebih baik dari kawasan
Index kawasan saat ini memang sedang mengalami meriang karena situasi global yang masih belum stabil. Anda bisa melihat bahwa penurunan index Indonesia relatif aman pada siang tadi tanggal 14 Januari 2016 (IDX turun 0,53%), jika dibandingkan dengan Nikkei Tokyo yang turun mencapai 2,68% dan Singapore Strait Times Index yang turun 1,93%. Dengan demikian, jelas terlihat bahwa kejadian di Sarinah tadi siang hanya berpengaruh sedikit terhadap gejolak pasar saham.
Untuk mata uang kawasan memang belum saya lakukan riset, karena sudah terlampau tengah malam. Pun begitu, saya optimis bahwa rupiah akan kembali berotot setelah cukup lama berkonsolidasi. Selamat malam, Wassalamualaykum.