Kayaknya sih setiap orang pengin punya momen tak terlupakan saat menikah. Ya, kan wajar. Pernikahan memang selebrasi berhasil melangkah ke fase baru dalam hidup kan? Tapi masalahnya, pernikahan dengan momen tak terlupakan itu seperti apa? Apakah pernikahan mewah, yang menghabiskan dana menikah ratusan juta, bahkan miliaran?
Ya, memang sih. Kalau boleh memilih, sah-sah saja kalau memang mau menyelenggarakan pesta pernikahan mevvah demi momen tak terlupakan itu. Tapi, sesuatu yang mevvah pastilah biayanya juga fantastis. Nah, masalahnya, apa kabar kemampuan finansialmu?
Sayangnya, memang banyak yang halu di bagian ini. Macam yang dibagi di Twitter beberapa waktu yang lalu.
Memang sih, drama ini terjadi di Malaysia. Tapi taruhan deh, di negara +62 ini juga banyak yang begini.
Padahal ya menikah itu masalah satu hari. Setelah menikah, itu bisa jadi beberapa puluh tahun, kalau memang mau setia dengan satu pasangan saja. Seneng sehari, terus stres mikirin utang seterusnya, atau mending fokus saja untuk tujuan jangka panjang? Mendingan mikirin yang mana?
Coba yuk, dengerin dulu podcastnya.
Jangan sampai salah fokus ya, makanya. Pesta pernikahan memang suatu selebrasi. Dana menikah bisa disiapkan dari jauh-jauh hari melalui perencanaan keuangan yang komprehensif. Mau mewah atau sederhana, kamu sendiri yang menentukan. Asal siap bekerja keras, enggak usah pakai utang.
Simak tip menyiapkan dana menikah tanpa utang berikut ini.
Siapkan Dana Menikah Tanpa Utang
1. Hitung yang bener
Mau bikin pesta pernikahan yang mevvah atau impian, ya hitung dulu yang bener. Karena hitungan yang salah bakal membuat kamu halu nggak keruan, yang kemudian bisa saja berakhir dengan utang.
Buat hitungan ini seriil mungkin. So, bisa jadi kamu akan butuh survei dan riset kecil ke sana kemari. Mulai dari mencari tahu harga ini itu, mau di mana pestanya, tamu berapa orang, mau sewa jasa wedding organizer atau direncanakan sendiri, sampai membandingkan vendor-vendor.
So, kalau misalnya masih ada waktu 2 atau 3 tahun lagi, manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya untuk memperhitungkan dana menikah ini. Jangan lupa ajak pasanganmu untuk ikut urun pendapat atau pikiran. Kan, kalian berdua yang menikah, bukan cuma satu orang kan? Seharusnya ya kalian berdua bekerja sama untuk mewujudkan pesta pernikahan sesuai yang kalian mau ini.
2. Persiapkan juga rencana cadangan
Salah satu sebab mengapa banyak orang akhirnya terlilit utang saat menyelenggarakan pesta pernikahan adalah adanya pembengkakan biaya karena berbagai sebab.
Salah satunya karena ada kenaikan harga produk atau jasa yang diperlukan. Misalnya, kamu membuat rencana menikah 3 tahun lagi, tanpa memperhitungkan inflasi. Saat waktunya sudah tiba, ternyata harga katering naik, harga sewa gedung naik, dan sebagainya. Alhasil biaya membengkak. Di sinilah kadang utang dianggap sebagai solusi.
Padahal enggak gitu mainnya.
Alih-alih menganggap utang sebagai solusi, lebih baik kamu menyiapkan rencana cadangan saja. Misalnya, target kamu Rp100 juta untuk menikah. Ternyata setelah beberapa lama kamu menyiapkan dana menikah, 2 tahun atau 3 tahun, ternyata biaya dengan rencana semula ini membengkak menjadi Rp300 juta.
Solusinya, bukanlah lantas berutang Rp200 juta untuk menutup kekurangan. Tetapi, coba buat rencana cadangan yang kemudian bisa sesuai dengan bujet Rp100 juta. Misalnya, gedungnya pindah. Atau vendor kateringnya ganti, atau menunya diturunkan paketnya. Dan seterusnya.
So, dari awal, kamu memang perlu rencana cadangan ya. Misalnya, untuk gedung alternatif pertama adalah gedung A yang sewanya Rp50 juta belum dengan katering, gedung alternatif B mungkin Rp50 juta sudah dengan katering yang paket basic. Dan seterusnya.
Perhitungkan sesuai dengan kemampuanmu ya.
3. Persiapkan lebih dini
Dana menikah itu hampir tidak pernah sedikit. Paling sedikit sih kalau mau menikah di KUA saja. Gratis pas hari kerja, nggak usah pakai resepsi.
Tapi mayoritas sih, selalu pengin ada syukuran. Nah, ini nih yang mahal. Namun, seperti halnya tujuan finansial yang lain—yang juga butuh nominal besar—dana menikah bisa kok disiapkan dari jauh-jauh hari, dengan cara menyisihkan dana dari penghasilan plus dibantu dengan investasi.
Bahkan, ketika kamu sudah kepikiran pengin membangun keluarga suatu hari nanti, kamu sudah bisa mulai menabung. Masalah jodohnya siapa, ya urusan nanti. Yang penting, ada dana dulu. Syukur-syukur dalam bentuk instrumen tersendiri.
Namun, jika memang kamu baru mau menabung untuk dana menikah ketika sudah benar-benar serius berhubungan, maka ajaklah pasanganmu untuk bersama-sama membangunnya. Tapi, jangan membuat rekening bersama dulu ya. Lebih baik kamu dan pasanganmu menabung sendiri-sendiri di rekening masing-masing. Baru ketika sudah menjelang hari H, disatukan dan ditotal jadi bujet.
4. Selektif undangan
Jumlah undangan menjadi salah satu elemen yang besar sekali peranannya dalam penentuan bujet dana menikah. Semakin banyak orang yang diundang, bujetnya juga akan semakin besar.
So, untuk bisa menghindari pembengkakan biaya yang bisa berpeluang utang, lebih baik batasi dan selektif dalam menentukan undangan. Toh, di zaman sekarang, acara pesta pernikahan juga sudah umum dilakukan secara online, misalnya melalui Zoom atau aplikasi lain. Undangan juga rata-rata disebarkan virtual kan?
Dengan begitu, kamu lebih leluasa menentukan tamu VIP saja yang diundang untuk hadir di venue.
5. Cari celah penghematan di mana saja
Kalau kamu ingin menekan biaya, coba lakukan simulasi dengan menekan biaya di berbagai list kebutuhan pernikahanmu.
Misalnya, mulailah dengan membatasi jumlah undangan. Kemudian simulasikan katering. Buat rencana cadangan untuk gedung yang lebih terjangkau. Begitu juga dengan dekorasi, fotografi, dan videografi alias dokumentasi.
Mungkin kamu bisa mengaryakan teman-temanmu. Misalnya, ada yang punya bisnis florist, kamu bisa meminta bantuannya untuk membuat dekorasi untuk resepsi. Ada yang punya bisnis katering, enggak ada salahnya juga dihubungi.
Namun ingat ya. Jangan semata-mata teman, lantas kamu semena-mena meminta diskon demi penghematan. Niatkanlah untuk membantu mereka dalam bisnisnya, sehingga mereka pun juga ikhlas membantumu.
Selenggarakan Pesta Pernikahan Sesuai Kemampuan
Yes, jangan halu! Kemampuan finansial enggak akan ke mana-mana meski kamu memaksakan diri. Malahan bisa jadi nantinya kamu terlibat kesulitan. Utang adalah salah satunya.
Kadang memang ada orang yang mengandalkan sumbangan amplop untuk pelunasan utang pernikahan. Tapi, hal tersebut juga bukanlah hal yang bijak. Tidak sepantasnya kamu mengharapkannya.
Jalan terbaik memang selenggarakan pesta sesuai kemampuan dan anggaran dana menikah yang sudah disiapkan. Akan lebih baik pula kalau kamu tak membebani orang tua. Jika mereka memang bermaksud membantu, ya boleh saja diterima, tetapi jangan membuat beban mereka jadi berat.
Termasuk membebani hidupmu sendiri. Ingat, setelah menikah, ke depan kamu akan juga harus mikirin dana rumah, dana pendidikan anak, dana pensiun, dan berbagai tujuan keuangan keluarga lainnya lo!
So, semoga artikel ini bermanfaat ya. Selamat menempuh hidup baru, tanpa utang.
Jangan lupa untuk subscribe channel YouTube Diskartes dan juga Podcast Diskartes untuk berbagai ilmu perencanaan keuangan, investasi, dan ekonomi seru lainnya ya.