Siapa yang mikirnya investasi itu sebatas saham, reksa dana, obligasi, atau rumah? Faktanya, investasi itu bisa kok dilakukan pada barang-barang kesayangan. Lukisan, misalnya. Atau inevstasi tas branded.
Nah. Jangan kaget. Faktanya, popularitas tas branded ini memang sudah melegenda. Kita bisa lihat ada begitu banyak orang yang gemar membeli tas branded, tapi nggak kalah banyak yang nyinyir. Katanya, wih, belanja tas aja sampai ratusan juta. Padahal mungkin kalau tahu berapa nilai investasinya, bisa jadi mupeng deh.
Nah, kalau gitu, gimana kalau kita kepoin di artikel kali ini?
Potensi Pertumbuhan Nilai Investasi Tas Branded
Berdasarkan data yang dirilis oleh The Knight Frank Luxury Investment Index di tahun 2020, tas branded premium yang limited edition bisa bertumbuh hingga 13% per tahunnya loh. Wow banget kan? Nggak kalah loh, sama potensi pertumbuhan saham blue chip.
Nah, tapi oh tapi … enggak semua tas bisa semenjanjikan ini. Pun bagaimana kita berinvestasi juga akan memengaruhi nilai pertumbuhannya. So, tas seperti apa yang dapat menjanjikan potensi keuntungan yang bagus? Gimana cara atau tip investasi tas branded yang benar?
Merek Tas yang Berpotensi Naik Nilai Jual Kembalinya
Chanel Classic Flap
Bagi para penggemar tas branded, tas ini merupakan salah satu yang terbaik. Sebagai investor, tipe tas ini juga yang sangat menjanjikan. Sejak tahun 2010, nilai tas ini meningkat 70%.
Chanel sendiri merupakan merek high end dan salah satu dari The Holy Trinity. Untuk mendapatkannya, kamu harus merogoh kocek antara sekira Rp60 juta hingga Rp75 juta. Chanel Classic Flap ini merupakan karya Karl Lagerfeld, sang direktur kreatif Chanel, yang terinspirasi oleh karya asli Coco Chanel, Chanel 2.55.
Hermès Kelly dan Birkin
Tas branded berikutnya yang sangat direkomendasikan sebagai instrumen investasi adalah merek Hermes. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, jika kamu hendak berinvestasi pada tas branded ini, yaitu model, tipe kulit, dan tipe material lainnya.
Hermes dikenal memproduksi tas selalu dalam jumlah yang terbatas, sehingga sangat eksklusif. So, kamu perlu antre alias inden untuk bisa membeli produk tas mereka.
Salah satu tas Hermes Birkin bahkan pernah terjual hingga Rp7.4 miliar loh! Dengan harga belinya yang mencapai Rp130 jutaan, tas ini dapat menembus kenaikan harga jual hingga 96%.
Dior Saddle Bag
Dior Saddle Bag diluncurkan tahun 2000, dan kemudian kembali diperkenalkan tahun 2018. Sejak saat itu, tas branded satu ini menjadi salah satu yang paling dicari dan populer. Banyak orang memburu tas jenis ini, bahkan preloved-nya saja selalu sold out. Harga awalnya berada di kisaran Rp3 juta. Namun, tak berapa lama kemudian sudah melejit ke Rp12 juta.
Desainnya yang asimetris dengan logo D yang menggantung tampak klasik, elegan, dan tak akan lekang oleh waktu dan tren.
Louis Vuitton Neverfull
Tas branded satu ini dikenal sebagai tas yang paling kuat dann awet, selain modelnya yang klasik sekaligus fungsional. Terbukti pernah diuji untuk menahan beban 3.5 kg dan kemudian dijatuhkan dari ketinggian 0.5 meter.
Karena itu, tak heran kan, kalau permintaan akan tas ini selalu tinggi sehingga bisa mempertahankan harga jualnya. Antara tahun 2012 hingga 2017, nilai tas branded ini meningkat sebesar 65%, dan bisa memberikan potensi keuntungan hingga 80% dari harga belinya.
JW Anderson Pierce
Menurut data dari Vestiaire Collective, nilai jenis tas branded satu ini telah meningkat hingga 300% sejak diluncurkan di musim gugur tahun 2016.
Harga belinya mulai dari Rp11.58 juta, dengan berbagai warna dan ukuran.
Cara Investasi Tas Branded yang Benar
Pilih Jenis Tas yang Tepat
Yes, enggak semua tas branded bisa menjadi instrumen investasi yang menguntungkan. Hanya pilih tipe-tipe tas sebagai berikut:
- The Holy Trinity: Hermes, Louis Vuitton, dan Channel. Menurut sebuah laporan masih dari The Knight Frank Luxury Investment Index, ketiganya memiliki rata-rata peningkatan nilai mencapai 83% dalam satu dekade terakhir.
- Tipe klasik, seperti Chanel Flap, Chanel 2.55, Louis Vuitton Speedy atau Neverfull, ataupun Hermes Birkin dan Kelly. Tas Hermes Kelly disebut oleh Forbes bahwa nilai jual kembalinya bisa mencapai 129%. Sementara Chanel Flap nilainya bisa naik mencapai 132%.
- Limited edition, yaitu tas yang diproduksi secara terbatas sehingga jarang dimiliki oleh orang. Misalnya tas produksi kerja sama Louis Vuitton dan Yayoi Kusama, seorang seniman dari Jepang. Harga jual kembalinya konon jauh lebih tinggi daripada harga belinya. Begitu juga dengan tas kulit buaya Himalayan Birkin keluaran dari Hermes, yang merupakan salah satu tas branded paling langka saat ini, dengan aksesori emas putih 18 karat, tas ini berhasil terjual USD 500.000 di tahun 2019.
Lebih ke gaya timeless, alih-alih trendy
Meskipun mungkin akan tergoda untuk membeli tas branded yang tren dan hype, tapi sebaiknya hindari jenis tas ini kalau memang pengin menjadikannya sebagai instrumen investasi. Pasalnya, tipe tas seperti ini umumnya hanya musiman. Dan, tren tidak akan berumur panjang.
Pilihlah tas yang memiliki style timeless dan simpel, yang akan tetap disukai sepanjang masa, dengan warna netral, dan multifungsi. Intinya, pilih tas yang tetap akan bisa dipakai 10 tahun dari sekarang. Misalnya Lady Dior, tas minimalis Celine, tas puzzle Loewe, dan Fendi Peekaboo.
Hindari tas yang sering didiskon
Kalau kamu mencari tas dengan nilai jual kembali yang tinggi, maka sebaiknya hindari merek-merek yang sering melakukan sales atau diskon terhadap produk mereka.
Pasalnya, nilai tas branded akan dengan cepat turun nilai belinya, kalau bisa didapatkan dengan harga yang murah atau diskon.
DYOR
Yes, prinsip do your own research juga berlaku kalau kamu pengin melakukan investasi tas branded, seperti halnya kalau kamu berinvestasi pada instrumen lainnya.
Pahami dengan baik karakteristik masing-masing tas, terutama riset soal potensi nilainya ketika dijual kembali. Kamu bisa cek situs-situs yang biasanya dimanfaatkan untuk menjual kembali tas branded seperti Vestiaire Collective, TheRealReal, dan juga Rebag untuk bisa mengamati harga jual kembali tas branded. Cermati bagaimana peningkatan nilainya dari waktu ke waktu, sehingga kamu bisa mendapatkan gambaran mengenai merek atau gaya tas tertentu yang menjanjikan keuntungan.
Rawat dengan baik
Tas yang enggak terawat, terkena noda, atau kusam bakalan kehilangan nilainya. So, kamu harus merawat kondisinya dengan cermat.
Simpan dalam kantong bawaannya—yang juga bisa menjadi jaminan keaslian tas tersebut saat kamu menjualnya—saat tidak digunakan. Rawat bagian dalam tas, pastikan tidak ada noda lipstik, parfum, atau apa pun saat kamu sedang menggunakannya.
Jika memang ada noda, segera bersihkan. Mintalah bantuan pada yang sudah lebih ahli untuk melakukannya. Beberapa produsen tas juga menyediakan layanan jasa untuk membersihkan tas lo. So, coba cari info lebih lanjut ya. Pastikan juga jangan kehujanan, terutama tas yang terbuat dari kulit asli.
Jual di waktu yang tepat
Timing yang tepat akan menentukan potensi keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari investasi tas branded. So, adalah penting bagi kamu untuk mempelajari dan memahami pasar terkait waktu yang tepat untuk menjualnya.
Butuh kesabaran memang di sini, karena kita harus menunggu. Bisa jadi kita harus menunggu bertahun-tahun demi momen ketika tipe tas tersebut menjadi langka atau sulit diperoleh di pasaran, sementara demand-nya sedang naik. So, take your time.
Namun, hal ini tidak berlaku untuk Hermes Birkin dan Chanel Flap Bags, yang harganya akan tetap tinggi sepanjang waktu.
So, gimana menurutmu? Kira-kira worth it enggak nih untuk investasi tas branded?