Apa itu inflasi? Mungkin ini menjadi pertanyaan banyak dari kamu ketika awal belajar tentang ekonomi ya? Mungkin saat duduk di bangku sekolah menengah, atau malah sekolah dasar ya, istilah ini diperkenalkan?
Okai, kita akan bahas apa itu inflasi secara lebih detail di sini, tetapi ada baiknya tonton video ini yuk.
Inflasi = Masalah?
Sebenarnya di suatu negara terdapat banyak jenis masalah. Masalah tersebut tidak dapat dipungkiri dan bisa terdapat di berbagai sektor, seperti ekonomi, sosial budaya, agama, dan masih banyak lagi. Apalagi di sektor ekonomi, sering terjadi masalah yang akibatnya bisa berdampak yang sangat serius, salah satu masalahnya adalah inflasi.
Kita pastinya tahu, setiap tahun terjadi demo buruh di depan kantor pemerintahan untuk kenaikan upah. Lalu, pemerintah menghitung upah di berbagai daerah di Indonesia dengan memperhitungkan pertumbuhan ekonomi plus ditambah inflasi.
Dampak inflasi dapat mengakibatkan permasalahan ekonomi seperti melonjaknya harga kebutuhan pokok. Akibat dari melonjaknya harga kebutuhan pokok dapat menyusahkan pedagang dan pembeli.
Namun, inflasi yang meningkat juga bisa menjadi indikator perekonomian daerah yang bersangkutan bertumbuh. Tentu saja, ini adalah sinyal baik bagi suatu negara. Dan, orkors, tingkat inflasi harus dikendalikan.
Apa Itu Inflasi?
Inflasi adalah sebuah peristiwa adanya peningkatkan harga barang dan jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam waktu panjang. Menurut laman Bank Indonesia (BI), inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Secara umum, apa itu inflasi bisa dikatakan sebagai penurunan nilai mata uang suatu negara terhadap nilai dari barang dan jasa.
FYI, di sini ada juga yang namanya Indeks Harga Konsumen, yang merupakan indikator yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat inflasi; menghitung rata-rata perubahan harga dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh seluruh masyarakat dalam periode tertentu.
Adanya perubahan IHK dalam kurun waktu tertentu tersebut menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) ataupun tingkat penurunan (deflasi) dari barang dan jasa. BPS melakukan Survei Biaya Hidup (SBH) yang menentukan kategori barang dan jasa yang memengaruhi inflasi, dan memonitor perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut di 82 kota seluruh Indonesia secara bulanan.
Inflasi yang diukur IHK dikelompokkan menjadi 7 kelompok pengeluaran, yaitu:
- Kelompok bahan makanan
- Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
- Kelompok perumahan, listrik, bahan bakar, air, dan gas
- Kelompok sandang
- Kelompok kesehatan
- Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga
- Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.
Di Indonesia, inflasi tinggi biasanya terjadi menjelang Idulfitri, Iduladha, dan juga beberapa perayaan hari besar lain. Kadang juga terjadi akibat terganggunya distribusi dan produksi barang dan jasa karena kondisi serta alasan lainnya. Nah, di sinilah peran pemerintah menjadi sangat penting, lantaran harus diupayakan agar inflasi bergerak terkendali.
Penyebab Inflasi
Setelah memahami pengertian apa itu inflasi, hal berikutnya yang mesti diketahui juga adalah soal penyebab.
Inflasi tidak terjadi begitu saja tanpa adaya sebab yang tidak jelas. Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya inflasi. Apa saja?
1. Demand Pull Inflation (Meningkatnya Permintaan)
Yang pertama, peningkatan permintaan untuk jenis barang atau jasa tertentu. Di saat permintaan naik, namun stoknya terbatas, maka pasti akan terjadi lonjakan harga. Dalam hal ini, pembeli bersedia membayar lebih, sehingga pemasok dapat menaikkan harga. Hal ini akan menciptakan inflasi permintaan, yang biasanya disebabkan oleh:
- Meningkatnya belanja pemerintah
- Meningkatnya permintaan barang untuk diekspor
- Meningkatnya permintaan barang untuk swasta
2. Cost Pull Inflation (Meningkatnya Biaya Produksi)
Penyebab inflasi kedua karena adanya peningkatan biaya untuk produksi. Dapat diartikan bahwa, di saat permintaan terhadap suatu barang ataupun jasa sedang tinggi-tingginya namun bahan baku yang akan digunakan langka. Ketika biaya di satu ujung rantai pemasok meningkat, maka kenaikan tersebut juga akan sampai ke konsumen dengan meningkatkan harga suatu barang. Adanya peningkatan biaya produksi ini disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku, seperti naiknya harga bahan bakar dan naiknya upah buruh.
3. Tingginya Peredaran Uang
Banyaknya uang yang beredar di masyarakat merupakan penyebab inflasi. Jika jumlah barang tetap, sedangkan uang yang beredar meningkat beberapa kali lipat, maka bisa dipastikan kenaikan harga hingga 100%.
Dampak Inflasi
Inflasi pastinya memiliki dampak cukup signifikan untuk perekonomian suatu negara, seperti:
1. Menggerus daya beli masyarakat
Apabila daya beli masyarakat menurun, akibatnya masyarakat menjadi hemat dalam belanja barang dan jasa. Padahal motor penggerak ekonomi di Indonesia adalah daya konsumsi masyarakat itu sendiri. Pertumbuhan ekonomi akan berjalan lambat, atau bahkan turun, jika masyarkt mengurangi belanja barang dan jasa.
2. Gaji stagnan
Dampak inflasi juga dapat merugikan pekerja, karena nilai gaji yang didapat stagnan, namun pengeluaran atau belanja membengkak akibat dari kenaikan harga barang atau jasa yang menjadi kebutuhan utama.
3. Memengaruhi ekspor
Inflasi bisa memengaruhi kemampuan ekspor barang dan jasa suatu negara. Dampak inflasi membuat biaya ekspor menjadi lebih mahal dan daya saing produk ekspor menurun. Akhirnya devisa negara menjadi berkurang.
4. Minat menabung di bank menipis
Inflasi bisa mengurangi minat orang untuk menabung di bank. Hal ini diakibatkan bunga tabungan di bank yang kecil dan tergerus oleh inflasi. Apalagi menabung di bank juga terkena biaya administrasi setiap bulannya, sehingga bunga yang didapat nasabah semakin minim.
5. Memengaruhi stabilitas rupiah
Last but not least, dampak inflasi dapat memengaruhi kestabilan mata uang rupiah. Dan, kestabilan kurs rupiah akan memengaruhi kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, dan kestabilan terhadap mata uang negara lain.
Rumus Menghitung Tingkat Inflasi
Supaya bisa mendapatkan hasil yang akurat, maka tingkat inflasi harus dihitung dengan tepat. Menghitung tingkat inflasi harus berdasarkan Indeks Harga Konsumen, Indeks Biaya Hidup, dan Indeks Harga Produsen. Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghitung tingkat inflasi, yaitu sebagai berikut :
- Menggunakan IHK atau bisa disebut consumer price index. Cara ini dapat mengukur harga rata-rata dari barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen.
- Deflator PDB adalah suatu cara untuk menghitung besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang jadi, barang produksi lokal, dan juga jasa.
- Indeks harga produsen adalah indeks yang dapat mengukur harga rata-rata dari barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan produksi.
- Indeks harga komoditas adalah indeks yang bisa mengukur harga dari barang-barang tertentu.
- Indeks biaya hidup merupakan indeks yang dapat mengukur biaya hidup masyarakat atau sering disebut juga cost living index.
Berikut ini rumus menghitung tingkat inflasi menggunakan IHK:
(IHK yang ssaat ini – IHK waktu yang lalu) / IHK saat ini x 100
Contoh perhitungan
Contohnya nih, kita ingin menghitung inflasi harga BBM Premium antara tahun 2008 dan 2017. Harga BBM Premium pada tahun 2008 adalah Rp4000/liter sedangkan harga BBM Premium pada tahun 2017 adalah Rp6500/liter, sehingga perhitungannya menjadi :
(Rp.6500-Rp.4000)/(Rp.6500) x100
= 0,3846 x 100%
= 38,5 %
Bisa disimpulkan bahwa BBM Premium mengalami inflasi sebesar 38,5% dari tahun 2008 hingga tahun 2017. Jika dihitung rata-rata per tahun, BBM Premium mengalami kenaikan inflasi sebesar 4,3% per tahun. Jadi dapat dikatakan bahwa BBM Premium mengalami inflasi ringan karena dalam kurun waktu 9 tahun mengalami inflasi tidak lebih dari 10%.
Akan tetapi dari segi kemampuan mata uang rupiah terhadap BBM premium, jelas menurun. Dengan kata lain, kemampuan rupiah saat ini menurun 38,5% jika dibandingkan kemampuan rupiah di tahun 2008 untuk membeli barang yang sama.
Kesimpulan
Sekarang, kamu pastinya sudah paham tentang apa itu inflasi, definisi, penyebab, dan rumus menghitungnya. Selanjutnya, untuk bisa mengakali inflasi, kamu bisa membaca artikel yang sudah ditautkan.
Inflasi bisa menimpa negara kita kapan saja, dengan pengelolaan keuangan yang tepat berdasarkan perhitungan yang baik, maka inflasi akan teratasi dengan baik. Kita sebagai masyarakat juga dapat berperan dalam menjaga inflasi lho. Salah satu caranya dengan tidak berlebihan membeli suatu barang dan jasa.
Inflasi merupakan salah satu hal yang tidak dapat dihindari oleh negara mana pun, karena inflasi itu nyata dan pasti akan terjadi. So, perlu penanganan yang benar, agar tetap terkendali dan terkondisikan. Nggak hanya oleh negara, tetapi warga negara pun diharapkan ikut berperan di sini.
Semoga bermanfaat!
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai penulis konten untuk website dan media sosial profesional. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.