Pasti sudah familier dengan istilah bitcoin, ya kan? Seenggaknya, kamu pernah mendengarnya. Penasaran enggak sih, dengan cara kerja bitcoin?
Pada tahun 2013, bitcoin mulai populer. Hingga awal Januari 2021, dan berlanjut ke saat artikel ini ditulis, bitcoin semakin populer. Apalagi Elon Musk juga beberapa kali menyebutkannya.
Tapi, bitcoin itu apa sih?
Bitcoin berasal dari dua kata, yaitu bit dan coin. Bit artinya angka-angka 1 dan 0 yang merupakan pembentuk data informasi di internet. Jumlahnya sangat banyak. Sedangkan coin adalah koin.
Bitcoin merupakan mata uang digital, dapat diartikan juga koin yang tersimpan di dalam komputer. Bentuknya tidak bisa dipegang secara fisik karena keberadaaan mereka hanya di dunia digital. Mata uang ini tidak dikontrol oleh bank atau lembaga keuangan lain. Mata uang digital yang terdesentralisasi ini didesain untuk menjaga uang kita dari orang yang ingin mengambil keuntungan.
Investasi Bitcoin
Banyak orang yang mengatakan jika cara kerja bitcoin sama seperti halnya dengan investasi emas. Asumsi ini berdasarkan atas beberapa karakteristik bitcoin yang sama atau mirip dengan emas, seperti:
- Jumlah bitcoin yang terbatas, hanya ada sekitar 21 juta di dunia.
- Nilai dari 1 bitcoin bisa naik turun sesuai dengan kondisi pasar, dan sesuai prinsip supply vs demand
- Tidak adanya penurunan atau degradasi pada bitcoin. Pun enggak akan bisa ada yang namanya bitcoin palsu.
- Bitcoin dapat dipindahkan, hal ini tidak terpengaruh dengan jumlahnya yang terbatas.
Adanya kemirip-miripan ini lantas membuat bitcoin disebut sebagai emas 2.0. Atau kadang juga disebut emas digital. Apalagi cara investasi bitcoin ini juga sama seperti investasi emas.
Bagaimana Konsep Cara Kerja Bitcoin?
Ada tiga konsep utama yang sangat esensial untuk memahami cara kerja bitcoin itu sendiri, yaitu:
Jaringan Terdesentralisasi
Nah, mari pakai analogi Google biar lebih familier.
Kalau kamu mengakses Google, maka itu tandanya komputer yang kamu pakai akan berkomunikasi dengan komputer milik Google. Setelah menerima instruksi dari komputermu, maka komputer Google pun akan menampilkan data-data yang kamu cari.
Kalau servernya down, maka data-datanya tidak akan tampil. Ini artinya semua data tersebut terdapat dalam jaringan tersentralisasi.
Bitcoin berbeda. Datanya tersebar di beberapa tempat, sehingga kemungkinan untuk tidak menampilkan data akan sangat kecil.
Kriptografi
Bitcoin ini memakai kriptografi untuk mengonversi data transaksi. Jadi terdiri atas data terenkripsi gitu, sehingga aman.
Penawaran dan Permintaan
Penawaran dan permintaan bitcoin juga terbatas. Bitcoin diproduksi dalam jumlah yang sudah ditetapkan. Bitcoin sendiri akan berkurang setiap empat tahun dengan pengurangan setengah dari jumlahnya. Bitcoin memiliki batas sampai 21 juta koin saja, di saat sudah mencapai 21 juta, bitcoin tidak akan dapat diproduksi lagi.
Bagian-Bagian dalam Cara Kerja Bitcoin
Bitcoin terdiri atas tiga bagian, yaitu: block chain, mining network, dan wallet. Agar kamu bisa memahami cara kerja bitcoin, maka kamu harus bisa memahami cara kerja bitcoin di setiap bagiannya. Yuk, simak!
Block Chain
Block chain merupakan daftar tiap transaksi bitcoin yang pernah terjadi. Sebelum transaksi masuk ke block chain, maka transaksi tersebut belum dianggap selesai. Blok chain berisi sekumpulan transaksi baru dan terhubung dengan blok sebelumnya. Semua orang bisa memvalidasi block chain dengan mengikuti seluruh catatan yang merekam pada setiap transaksi.
Block chain ini tidak ada yang mengelola. Tidak ada satu organisasi atau perseorangan yang memegang salinan block chain. Bitcoin ini diciptakan agar setiap transaksi terdistribusi dengan baik, sehingga tidak ada titik kesalahan yang dapat merusak block chain dengan sengaja ataupun tidak disengaja. Block chain ini dipegang oleh setiap komputer yang menambang bitcoin.
Mining Network
Cara kerja bitcoin selanjutnya adalah mining network. Orang-orang yang menambang Bitcoin atau sering disebut miner merupakan orang-orang yang menjaga transaksi lama dan mereka juga memastikan transaksi baru tercatat dengan baik.
Tugas miner adalah membuat blok baru. Blok ini yang akan menyimpan transaksi bar. Untuk kompensasinya, mereka akan mendapatkan beberapa bitcoin. Adanya miner inilah yang membuat jaringan bitcoin terus berjalan.
Wallet
Wallet merupakan bagian bitcoin yang sering dilihat pengguna. Sebenarnya artian wallet di sini bukan tempat menyimpan bitcoin, namun menyimpan private key untuk mengizinkan pemilik menambah transaksi ke block chain di public key. Bitcoin milik pemilik tersebut akan tersimpan di sebuah catatan transaksi yang berada di dalam block chain tersebut.
Keamanan bitcoin datang dari hashing. Hashing digunakan untuk menautkan blok satu dengan blok yang lainnya di dalam block chain. Setiap blok akan menyimpan hash block sebelumnya, dan nilai hash tersebut tidak bisa diganti tanpa mengubah nilai hash block yang terbaru. Semua orang dapat menganalisis bahwa tidak ada transaksi yang pernah mengubah nilai hash. Apabila hal tersebut dilakukan, maka nilai hash yang selanjutnya akan terpengaruh dan tidak bisa tertaut lagi.
Bagaimana Cara Mendapatkan Bitcoin?
Cara mendapatkan bitcoin ada tiga, yaitu:
Broker Exchange
Cara mendapatkan bitcoin ini paling sederhana yaitu dengan menggunakan kartu identitas yang kamu miliki. Biaya yang dibebankan untuk broker exchange pada umumnya sekitar 1 – 5% dari harga Bitcoin yang dibeli. Biaya ini juga tergantung dari lokasi dan cara paymentnya juga.
Kamu bisa membayar melalui bank transfer, kartu debit atupun kredit dan bahkan bisa menggunakan PayPal. Saran saja nih, kamu bisa menggunakan coinbase dalam pembayaran ini. Hal ini dikarenakan mudah digunakan, dapat diandalkan dan kamu juga dapat menggunakan PayPal. Untuk kamu tidak tinggal di Eropa, Australia atau Amerika Utara, disarankan menggunakan Coinmama.
Menggunakan broker exchange seperti menukar uang negara kita ke negara asing. Jika broker exchange bitcoin, maka akan menukar mata uang negara kita ke bitcoin.
Pertukaran Peer to Peer (P2P)
Cara mendapatkan bitcoin kedua adalah dengan menggunakan pertukaran P2P. Ini seperti broker exchange, namun tidak menggunakan orang tengah ataupun tidak ada broker.
Misalnya contoh saja nih ya, Susan akan mengirim bitcoin ke James. Hal ini merupakan pertukaran P2P yang menggunakan rekening bersama (layanan escrow). Pada saat James meminta Bitcoin pada Susan, bitcoin miliknya dikirim ke rekening bersama. Lalu saat James membayar ke Susan, rekening bersama tadi akan mengirim uang ke James. James dan Susan tidak memegang kendali atas rekening bersama ini, jadi bisa adil. Perdagangan yang fair merupakan esensi dalam mengetahui dan memahami cara kerja bitcoin.
Ada juga beberapa penjual di pertukaran P2P yang akan melihat kartu identitasmu. Kamu juga bisa membayar secara tunai dengan uang kertas loh.
Jika kamu ingin membayar melalui bank transfer, ada rekomendasi nih, kamu bisa menggunakan LocalBitcoins.
ATM Bitcoin
Cara mendapatkan bitcoin yang satu ini paling jarang ditemui. Di dunia ini tidak banyak ATM bitcoin, jadi kamu harus menggunakan maps untuk melihat keberadaan ATM tersebut di sekitarmu. Kalau pun ada, kamu bisa pergi ke sana dan membeli bitcoin secara tunai, namun terdapat biaya tambahannya yang lumayan mahal. Biaya tambahan ini sekitar 5 – 10% dari harga bitcoin yang kamu beli.
Nah, itulah cara kerja bitcoin secara sederhana. Sebenarnya, masih kurang detail, tapi kalau dituliskan semua, bisa enggak cukup ruang.
Bahaya bitcoin juga ada, dan kamu juga harus memahami betul-betul. Seperti belum adanya regulasi yang jelas, memiliki volatilitas yang ekstrem, juga adanya aktivitas ilegal, pun adanya isu legalitas di sejumlah negara. Semoga kamu semakin mengerti cara kerja bitcoin dan jika ingin bertransaksi disarakan untuk berhati-hati.
Semoga bermanfaat, ya.
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai penulis konten untuk website dan media sosial profesional. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.