Kadang ya kepikiran, sampai kapan pandemi ini harus kita jalani? Sudah bosen banget rasanya. Pengin semua kembali normal kayak dulu. Tapi yah, selalu ada dua sisi dari segala sesuatu. Begitu pun pandemi ini. Sadar nggak, kalau dengan pandemi yang datang tiba-tiba, kita bisa belajar investasi?
Pandemi membuat kondisi keuangan kita yang terancam, apalagi dalam waktu singkat saja kondisi dunia ini seperti terputar balik. Di pasar global mengalami penurunan, dan terjadi resesi di beberapa negara termasuk Indonesia. Apalagi orang-orang mulai banyak kehilangan pekerjaan. Hingga akhirnya kita sadar, bahwa memiliki satu pekerjaan saja ternyata enggak cukup aman. Kita harus punya penghasilan pasif, yang bisa menjadi alternatif pemasukan ketika penghasilan utama kita tersendat.
Inilah salah satu pembelajaran yang bisa kita dapatkan dari pandemi.
Ya, kesiapan finansial merupakan hal penting. Pasalnya, hal ini dapat membantu kita untuk bisa menghadapi berbagai kondisi buruk secara efektif dan rasional.
Lalu apa saja yang bisa kita pelajari lainnya ya? Yuk, kita belajar investasi dari apa yang dibawa oleh pandemi COVID-19 ini kepada kita!
Belajar Investasi dari Apa yang Dibawa oleh Pandemi COVID-19
1. Pandemi mengajarkan kita untuk waspada
Melihat pergerakan pasar yang tidak tentu, pastinya membuat kita jadi harus belajar investasi in harder way di masa pandemi ini: harus bisa memilah, mana yang mesti diperhatikan dan mana yang mesti diabaikan.
Waspada, tetapi tidak panik.
Sekali lagi, tujuan investasi menjadi hal paling penting yang harus jadi pegangan kita ketika akan memutuskan sesuatu.
Di awal hingga pertengahan, kita melihat anjlokan yang luar biasa di bursa efek. Bahkan IHSG menyentuh angka bottom di Rp3.900-an. Banyak orang yang panik, dan akhirnya menyerah, melepas saham dan lebih memilih untuk memindahkan dananya ke instrumen yang lebih aman.
Sebenarnya langkah ini juga tak sepenuhnya salah. Namun, mari kita kembali melihat tujuan keuangan kita yang kemudian hendak kita capai dengan instrumen investasi terpilih. Saham, misalnya. Mengapa buru-buru sekali melepas saham dan memindahkannya kalau tujuan keuangan kita saja masih 10 tahun ke depan?
Dalam waktu 10 tahun, bisa jadi nilai investasi kita sudah normal bahkan bisa lebih.
Namun, di sisi lain, memutuskan untuk melepas saham sebelum rugi lebih banyak karena horizon waktu yang tinggal pendek juga merupakan kebijakan yang tepat, jika memang kondisinya memaksamu untuk cut loss.
Karena itu, pandemi mengajarkan kita untuk berinvestasi dengan lebih waspada. Bukan spekulasi, tetapi dengan perhitungan yang cermat.
2. Diversifikasi
Kita juga bisa belajar investasi terkait diversifikasi di masa pandemi ini.
Akibat pandemi COVID-19 ini, negara kita mengalami krisis, resesi pun tak bisa dihindarkan. Akibatnya memengaruhi sebagain besar instrumen investasi di Indonesia. Terjadinya volatilitas pasar telah menghapus imbal hasil yang sudah didapatkan selama bertahun-tahun. Maka dari itu, terjadilah suku bunga deposito merosot, bunga tabungan juga semakin rendah.
Tapi di tengah berbagai kemerosotan nilai, ada instrumen yang menampakkan peningkatan nilai yang lebih tinggi dari ekspektasi, yaitu investasi emas. Kamu mungkin ingat, emas sempat menyentuh harga 1 juta rupiah per gram di tahun 2020 yang lalu.
Selain itu, juga ada reksa dana pasar uang, yang bisa saja nilainya bisa turun, tetapi enggak sampai minus.
Kedua instrumen ini biasanya memang menjadi safe haven, karena risiko relatif rendah, meskipun imbal juga menyesuaikan.
Di poin inilah, diversifikasi instrumen menjadi hal penting. Tetapi, juga perlu analisis cermat. Emas, misalnya, akan dapat menjadi safe haven kalau disimpan sudah lebih dari 5 tahun. Kalau kamu baru beli di tahun 2020, ketika harganya mencapai 1 juta, dan kemudian baru beberapa bulan kamu miliki sudah harus kamu jual kembali, maka risiko kerugian tetap bisa terjadi.
Adalah penting juga untukmu agar tetap fokus pada beberapa instrumen saja, meski didiversifikasi. Boleh saja mengelola risiko dengan memiliki berbagai instrumen dengan tingkat risiko yang berbeda. Tetapi, kalau terlalu diversified, bisa bikin kamu jadi malah nggak fokus.
Selaraskan investasimu sesuai dengan profil risiko, tujuan keuangan, dan rasio likuiditas keuanganmu yang paling ideal. Ingat ya, jangan pernah mengejar target pengembalian yang tidak realistis dari investasi yang kamu miliki.
Diversifikasi portofolio akan dapat menekan risiko kerugian yang bisa terjadi, tetapi tetap ada teknik diversifikasi yang harus kamu lakukan dengan benar.
3. Selalu punya amunisi
Banyak investor senior bilang, bahwa masa krisis adalah masa paling membahagiakan karena kita jadi bisa mendapatkan saham-saham diskon.
Yatapi, kalau kita enggak ada amunisi buat beli ya cuma bisa cengok doang kan?
Makanya, amunisi itu penting. Ada investor senior yang bilang, jangan seluruh alokasi dana investasi langsung dihabiskan. Alokasikan sebagian untuk tetap berada di bank kustodian, jika sewaktu-waktu ada diskonan saham.
Amunisi berupa uang cash itu penting, dan untuk mendapatkan uang cash adalah dengan bekerja aktif. Karenanya, jangan puas dengan hanya satu pintu penghasilan. Hal ini hanya bisa kita dapatkan ketika kita belajar investasi dari apa yang dibawa pandemi kan?
Terbuka pada Instrumen Baru
Selain ketiga hal di atas, kita juga jadi belajar investasi pada instrumen yang lain lo, selama masa pandemi ini. Mungkin termasuk baru buat sebagian dari kamu. Yaitu tentang cryptocurrency.
Kepopuleran internet yang semakin melejit selama masa bekerja dan belajar dari rumah juga ikut berperan dalam memperkenalkan investasi mata uang digital ini pada kita. Mulai dari bitcoin, dogecoin, ethereum, dan masih banyak lagi.
Gimana, apakah kamu tertarik juga dengan instrumen berteknologi tinggi satu ini? Kalau iya, ya, belajar dulu; ketahui cara kerjanya, kenali risikonya, dan pahami seluk-beluknya.
Kesimpulan
Jangan lupa untuk investasi pada diri sendiri, leher ke atas. Ini adalah investasi yang paling mahal lo.
Nah, mulailah belajar investasi lagi dari sekarang. Kondisi pasar barangkali mengalami pergeseran. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, untuk kemudian kamu jadikan dasar untuk menyesuaikan portofoliomu lagi.
Belajarlah investasi lebih banyak lagi agar dapat menyusun strategi finansial yang sesuai dengan tujuan keuanganmu. Buatlah rencana dan strategi keuangan dengan baik agar kita bisa lebih bijak dalam mengambil suatu keputusan penting untuk hidup kita yang lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga bermanfaat, ya!
Penulis
Carolina Ratri berprofesi sebagai penulis konten untuk website dan media sosial profesional. Bergabung menjadi penulis website Diskartes.com sejak Juni 2019.